Casey Jasper

"Apa dia seorang budak?" Tanya Kaz sembari menuangkan minuman dalam gelas.

"Tidak, dia anak terlantar tanpa seorang tuan." Jawab Jennifer dengan gugup.

Kaz teguk minumannya lalu menjawab hingga jawaban tersebut mampu mengejutkan Jennifer.

"Lakukan, asal bukan seorang budak yang bertalenta."

"Jika dia berguna berikan pada Charlie." Lanjut Kaz.

Jennifer mengangguk walau sebenarnya kedua tangannya kini sedikit bergetar mendengar ucapan Kaz, setelah itu ia pergi dari kamar.

Pada saat itulah Jennifer akhirnya berfikir untuk melatih Casey diam-diam agar Kaz tak mengetahui kemampuan hebat yang dimiliki anak itu.

Flashback Off

Di kamar Kenny tepatnya, seorang pria full baju hitam masuk lewat jendela dengan gerakan yang sangat tenang tanpa mengeluarkan suara apapun. Kenny sedang duduk di meja kerjanya yang kosong melompong, lalu datang pria itu di hadapan Kenny.

"Kenny, kenapa kau memanggil ku? Tidak biasanya." Saat itu juga di bukalah penutup wajah orang itu, dan rupanya dia adalah Casey.

Kenny mendongak lalu menyuruh Casey melakukan sesuatu.

"Cari tahu gadis bernama Ashana Casandra."

Casey heran, ia pun kembali bertanya "Kenapa? Apa kau ingin aku membunuhnya?"

"Tidak! Aku hanya penasaran." Jawab Kenny sembari ia melihat ke arah jendela.

"Tidak biasanya kau seperti ini! Apalagi mengenai seorang wanita."

Tuk Tuk Tuk

Jari-jari Kenny mulai mengetuk meja seolah-olah ia sedang berfikir keras.

"Saat aku melihatnya, aku merasa sepenuhnya sadar diri."

Casey kembali terheran, kedua alisnya terlihat bertaut satu sama lain dan kerutan di dahinya mulai terlihat.

"Maksudmu gejala bipolarnya hilang?"

Kenny langsung menjawab "Entahlah, tapi sampai saat ini emosiku stabil sejak melihat gadis itu."

Mendengar itu Casey berbalik menuju jendela kamar, sebelum Casey pergi ia menyempatkan sesuatu.

"Baiklah, akan ku cari tahu gadis itu sampai ke akar-akarnya."

Dan dalam sekejap Casey menghilang, entah bagaimana ia bisa melewati keamanan rumah dan para penjaga yang ada.

Keesokan harinya

Kenny sudah mendapatkan semua informasi tentang Ash subuh tadi, pagi itu ia sudah sibuk dengan lembaran-lembaran kertas mengenai Ash. Hingga ketika pintu kamar di ketuk oleh pelayan, Kenny segera memasukkan dokumen tersebut di dalam rak.

"Tuan muda Kenny, waktunya sarapan." Ucap pelayan wanita tersebut.

Kenny membuka pintu lalu memerintahkan pelayan itu untuk kembali nanti.

"Aku tidak ingin sarapan bersama mereka, kembalilah saat mereka sudah tidak ada."

Segera Kenny menutup pintunya kembali tanpa melihat raut wajah pelayan itu yang terlihat ingin menghentikannya.

"Bagaimana ini? Tuan besar akan marah nanti." Bisik salah satu dari mereka.

"Sudahlah, lebih baik kita pergi sebelum tuan muda menjadi gila." Timpal yang lainnya.

Pelayan wanita yang memimpin mereka segera mencubit lengan temannya, ia mendelikan wajahnya memperingatkan untuk tidak berkata sembrono.

Pelayan-pelayan itu pun segera memberitahu pada Kaz, dan reaksinya sungguh tidak di duga. Ia berdecih sembari memulai sarapan mereka bertiga.

Charlie khawatir tapi ia tak bisa melakukan apapun apalagi melawan ayahnya, tak mungkin ia meninggalkan meja makan entah apapun alasannya. Karena sikap seperti itu ayah akan menganggapnya sebagai anak pembangkang.

Di samping itu, Kenny yang masih di dalam kamar mulai merasa pusing. Gelapnya kamar itu kembali mengingatkannya pada masa lalu, ia mencengkram kuat ujung meja sana. Ingatan-ingatan masa lalunya kembali bermunculan tak beraturan seperti video yang sedang di putar di cepat.

"Akh." Kenny pegang kepalanya sendiri, perlahan-lahan ia bangkit menuju ranjangnya.

Langkah demi langkah ia merasakan sakit di dadanya, Kenny ambruk di pinggir ranjang hingga saat ia tak mampu untuk bergerak Kenny mulai menyandarkan tubuhnya.

Sakit di kepalanya malah membuat Kenny sedikit-sedikit menjambak rambutnya sendiri. Sampai akhirnya Kenny ingin sekali berteriak kencang, ia bungkam suara teriakan itu dengan bantal yang ia ambil serta tubuhnya di tengkurap kan di lantai.

Casey datang dari jendela, ia segera menghampiri Kenny dan mulai menenangkannya.

"Kenny, Kenny, tenanglah, hei hei."

Casey tepuk tepuk tubuh Kenny, segera ia peluk tubuh itu setelah Kenny berhenti berteriak.

"Tenanglah." Dengan lembut Casey tenangkan emosi Kenny.

Perlahan-lahan nafas Kenny kembali teratur tidak seperti tadi, ia menatap kosong ke depan sana. Ironis, Kenny yang sebenarnya tampan itu kini terlihat kacau balau.

Tak lama kemudian setelah itu para pelayan mulai datang kembali ke kamar Kenny, Casey buka pintu itu hingga membuat para pelayan terkejut.

"Persiapkan tuan muda Kenny, buat dia lebih rapi dan lakukan tugas kalian tanpa mengobrol!" Titah Casey dengan tegas, ia buka pintu itu lebar-lebar dan para pelayan masuk ke dalamnya.

Terlihat sangat jelas mereka penasaran, siapa dia?

Tapi mereka tidak bisa membuka suara dan mulai melakukan tugas mereka. Mula-mula Kenny di mandikan sampai bersih, lalu di pakaikan baju rapi dengan setelan jas kemudian make up natural.

Tak lupa juga mereka rapikan rambut Kenny tanpa memotong rambutnya yang sedikit panjang. Semua mereka lakukan dengan sangat baik karena Kenny diam tak mengucapkan satu kata pun.

"Pergilah! Jangan beritahu siapa pun tentang aku!" Ancam Casey sembari ia menunjukkan semua senjatanya yang menempel di bajunya.

Melihat itu mereka segera menundukkan kepala bersama, lalu pergi dari sana dengan mulut tertutup rapat.

"Baik tuan." Ucap pelayan wanita yang berdiri paling depan.

Setelah itu Casey menyuruh Kenny untuk kembali sadar dan tidak memikirkan kejadian tadi.

"Kenny, pergilah sarapan. Lakukan apa pun yang ingin kau lakukan, ingat gadis itu Kenny!"

Mendengar itu kelopak mata Kenny melebar, tatapan hidupnya itu kembali terlihat. Sedang Casey mulai mundur mendekati jendela seraya ia mengucapkan satu kata untuk Kenny.

"Ash."

Kenny lirik ke jendela dan melihat Casey sudah tak ada di sana, dia memang sudah sangat profesional dalam menghilang. Assassin.

Kenny bangkit, ia tegakkan tubuhnya sorot matanya fokus dan tajam. Ia keluar dari kamar berjalan menuju meja makan yang kosong, penampilan Kenny mampu membuat orang lain terkejut termasuk kepala pelayan.

Mr. Alby Apollo menghampiri Kenny yang sudah duduk di kursi meja makan, dengan sopan ia pun menanyakan sesuatu pada Kenny.

"Selamat pagi tuan muda." Sapa Mr. Alby

"Hm." Kenny hanya berdehem sebagai jawaban dari sapaan itu.

Mr. Alby tersenyum, ia lalu menepuk tangannya dua kali dan para koki rumah pun mulai berdatangan berjejer rapi di belakang Mr. Alby

"Makanan apa yang ingin anda makan pagi ini tuan muda?"

"Seafood." Jawab Kenny dengan singkat.

Mr. Alby terkejut begitu pun dengan para koki yang tersentak bersama-sama mendengar jawaban Kenny. Seafood di pagi hari itu sedikit aneh apalagi dijadikan makanan pertama sebagai asupan tubuh.

Biasanya sarapan yang di hidangkan adalah makanan yang ringan seperti kue, roti dan sejenisnya.

Terpopuler

Comments

Voxryn

Voxryn

Uhuy ayang Casey udah ada, yuk vote bias kalian

2023-04-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!