Ditinggal Nikah
"aaaarrrrrrrgggggggggggg."
Begitulah yang kadang Nazeera teriakkan sambil menangis ketika mengingat masa-masa bersama mantan kekasishnya.
Teriakan itu terdengar hingga ke kamar Tamar, saudara laki-laki Nazeera, karena pintunya sedikit terbuka.
Mengapa kamu jadi seperti ini? Ini bukan dirimu yang ku kenal. Batin Tamar saat mendekat dan memegang gagang pintu Nazeera.
Tamar hanya melihat adiknya yang sesegukan. Dia seringkali menghela nafas panjang, takut adiknya akan melakukan bunuh diri karena depresi.
Terlihat Nazeera bangun dari tempat tidur yang sedikir berantakan dan mencari sesuatu. Ternyata yang ia cari adalah sebuah gitar, benda favorit Nazeera.
Nazeera kembali duduk dilantai, bersandar di kaki tempat tidur. Dia mulai memainkan alunan gitar yang sangat indah. Petikan demi petikan, yang membuat jari-jemarinya seakan menari-nari.
***
Nazeera bernyanyi dengan suara khas sehabis menangis. Masih terdengar indah. Bernyanyi sambil mengingat masa-masa bersama mantan kekasihnya.
Kini tiada lagi, yang dapat kurasakan
Tulus cinta dari dirimu sayang
Aku telah kau sisihkan
Tanpa ada kesalahan
Dan terpaksa ku harus merelakan
Mungkin kah takdirku, slalu dalam kesedihan
Yang ku harap tak menjadi kenyataan
Sia sia ku korbankan
Cinta dengan perasaan
Tapi sakit kini yang engkau berikan
Cukuplah sudah aku ini kau sakiti
Biarkan ku pergi, agar tak menjadi
Duri di dalam cintamu
saat tiba di reff, airmatanya kembali membendung membasahi pipi mulusnya. Menyanyi dengan menghayati lagu yang ia nyanyikan.
Harusnya aku dari mula dulu menyadari
Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu
Perihnya hati ini tiada siapa yang tau
Cintamu bagaikan angin berlalu
Cukuplah sudah aku ini kau sakiti
Biarkan ku pergi, agar tak menjadi
Duri di dalam cintamu
Harusnya aku dari mula dulu menyadari
Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu
Perihnya hati ini tiada siapa yang tau
Cintamu bagaikan angin berlalu
Harusnya aku dari mula dulu menyadari
Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu
Perihnya hati ini tiada siapa yang tau
Cintamu bagaikan angin berlalu
Takkan ku sesali cintaku berakhir begini
Suatu saat nanti, kau jua pasti merasai
@Nazia Marwiana "Mengalah".
***
Prok prok prok
👏👏👏
Tamar masuk dan memberikan tepuk tangan sebagai penyemangat untuk Nazeera.
Suara itu yang mengalihkan pandangan Nazeera. Dia hanya sekedar melirik dan mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.
"Hey cengeng, lap ingus mu tuh. Ntar aku makin jatuh cinta kalau makin jelek." Ucap Tamar dengan cekikikan menyembunyikan rasa khawatirnya.
"..." Tidak ada balasan dari Nazeera.
Tamar ikut duduk bersandar disamping kiri Nazeera dan langsung mengambil benda yang ada ditangannya. Membunyikan Nada gitar tanpa bernyanyi.
"Ternyata kamu masih jago nyanyi." Berusaha mengajak Nazeera berbicara, namun hasilnya nihil.
Nazeera hanya diam menatap seperti tatapan kosong yang ia pandang.
"Kamu jangan gitu donk, nasib abang ganteng mu gimana kalau kamu diemin aku?"
Nazeera mulai melirik, langsung bersandar di pundak Tamar dan menangis. Mata yang indah kini dihiasi dengan sepasang mata bengkak.
Tamar menaruh tangan kanannya di pundak kanan Nazeera. Sedangkan tangan kiri mengusap lembut pipi dan menghapus sisa genangan air mata.
"Ngak usah nangis bocil, kan kamu bersyukur juga ngk dipilih. Kalau kamu dipilih, terus nikah sama dia. Abang sama siapa? setelah itu kamu pake dasteran, rambut ngk ter-urus. Jadi deh emak-emak dasteran, terus bawa panci, emm wajan kesana kemari. Saat di dapur, habislah dapur saat kamu menjadikan perabot dapur sebagai musik." Ucapnya sambil membayangkan dan tertawa pelan.
Nazeera yang awalnya diam, kini ikut tersenyum dan tertawa. Namun hanya sesaat. Setelah itu, dia langsung diam.
Tamar yang melihat Nazeera sesikit membaik pun merasa lega.
Sepi, hening yang ada dalam ruangan itu, Tamar melihat Nazeera yang tidur dengan pulas di pundaknya. Dia mengangkat dan memindahkan ke tempat tidur agar lebih nyaman.
Setelah menaruhnya, ditataplah dalam wajah sang adik. Wajah yang dulunya selalu ceria, memberikan warna untuk hidupnya dan orang lain kini berubah seketika saat mendapat Undangan Pernikahan.
Bersambung...
.
.
.
#
^^
Terimkasih yang telah berkunjung.
Mohon dukungan dan komentarnya. Jangan lupa klik bentuk hati dan tinggalkan jejak yah.
Semoga kalian menyukai novel ini. Jangan bosen2 mampir dimari yee. Bye bye
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
sariaja
udah mampir
2022-01-20
0
QQ
Mampir kak 😊😊😊
2021-11-17
0
Reihan Reihan Azha
lanjutt
2021-07-02
0