NovelToon NovelToon

Ditinggal Nikah

Air Mata

"aaaarrrrrrrgggggggggggg."

Begitulah yang kadang Nazeera teriakkan sambil menangis ketika mengingat masa-masa bersama mantan kekasishnya.

Teriakan itu terdengar hingga ke kamar Tamar, saudara laki-laki Nazeera, karena pintunya sedikit terbuka.

Mengapa kamu jadi seperti ini? Ini bukan dirimu yang ku kenal. Batin Tamar saat mendekat dan memegang gagang pintu Nazeera.

Tamar hanya melihat adiknya yang sesegukan. Dia seringkali menghela nafas panjang, takut adiknya akan melakukan bunuh diri karena depresi.

Terlihat Nazeera bangun dari tempat tidur yang sedikir berantakan dan mencari sesuatu. Ternyata yang ia cari adalah sebuah gitar, benda favorit Nazeera.

Nazeera kembali duduk dilantai, bersandar di kaki tempat tidur. Dia mulai memainkan alunan gitar yang sangat indah. Petikan demi petikan, yang membuat jari-jemarinya seakan menari-nari.

***

Nazeera bernyanyi dengan suara khas sehabis menangis. Masih terdengar indah. Bernyanyi sambil mengingat masa-masa bersama mantan kekasihnya.

Kini tiada lagi, yang dapat kurasakan

Tulus cinta dari dirimu sayang

Aku telah kau sisihkan

Tanpa ada kesalahan

Dan terpaksa ku harus merelakan

Mungkin kah takdirku, slalu dalam kesedihan

Yang ku harap tak menjadi kenyataan

Sia sia ku korbankan

Cinta dengan perasaan

Tapi sakit kini yang engkau berikan

Cukuplah sudah aku ini kau sakiti

Biarkan ku pergi, agar tak menjadi

Duri di dalam cintamu

saat tiba di reff, airmatanya kembali membendung membasahi pipi mulusnya. Menyanyi dengan menghayati lagu yang ia nyanyikan.

Harusnya aku dari mula dulu menyadari

Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu

Perihnya hati ini tiada siapa yang tau

Cintamu bagaikan angin berlalu

Cukuplah sudah aku ini kau sakiti

Biarkan ku pergi, agar tak menjadi

Duri di dalam cintamu

Harusnya aku dari mula dulu menyadari

Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu

Perihnya hati ini tiada siapa yang tau

Cintamu bagaikan angin berlalu

Harusnya aku dari mula dulu menyadari

Bahwa diriku bukan lah yang terbaik untukmu

Perihnya hati ini tiada siapa yang tau

Cintamu bagaikan angin berlalu

Takkan ku sesali cintaku berakhir begini

Suatu saat nanti, kau jua pasti merasai

@Nazia Marwiana "Mengalah".

***

Prok prok prok

👏👏👏

Tamar masuk dan memberikan tepuk tangan sebagai penyemangat untuk Nazeera.

Suara itu yang mengalihkan pandangan Nazeera. Dia hanya sekedar melirik dan mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

"Hey cengeng, lap ingus mu tuh. Ntar aku makin jatuh cinta kalau makin jelek." Ucap Tamar dengan cekikikan menyembunyikan rasa khawatirnya.

"..." Tidak ada balasan dari Nazeera.

Tamar ikut duduk bersandar disamping kiri Nazeera dan langsung mengambil benda yang ada ditangannya. Membunyikan Nada gitar tanpa bernyanyi.

"Ternyata kamu masih jago nyanyi." Berusaha mengajak Nazeera berbicara, namun hasilnya nihil.

Nazeera hanya diam menatap seperti tatapan kosong yang ia pandang.

"Kamu jangan gitu donk, nasib abang ganteng mu gimana kalau kamu diemin aku?"

Nazeera mulai melirik, langsung bersandar di pundak Tamar dan menangis. Mata yang indah kini dihiasi dengan sepasang mata bengkak.

Tamar menaruh tangan kanannya di pundak kanan Nazeera. Sedangkan tangan kiri mengusap lembut pipi dan menghapus sisa genangan air mata.

"Ngak usah nangis bocil, kan kamu bersyukur juga ngk dipilih. Kalau kamu dipilih, terus nikah sama dia. Abang sama siapa? setelah itu kamu pake dasteran, rambut ngk ter-urus. Jadi deh emak-emak dasteran, terus bawa panci, emm wajan kesana kemari. Saat di dapur, habislah dapur saat kamu menjadikan perabot dapur sebagai musik." Ucapnya sambil membayangkan dan tertawa pelan.

Nazeera yang awalnya diam, kini ikut tersenyum dan tertawa. Namun hanya sesaat. Setelah itu, dia langsung diam.

Tamar yang melihat Nazeera sesikit membaik pun merasa lega.

Sepi, hening yang ada dalam ruangan itu, Tamar melihat Nazeera yang tidur dengan pulas di pundaknya. Dia mengangkat dan memindahkan ke tempat tidur agar lebih nyaman.

Setelah menaruhnya, ditataplah dalam wajah sang adik. Wajah yang dulunya selalu ceria, memberikan warna untuk hidupnya dan orang lain kini berubah seketika saat mendapat Undangan Pernikahan.

Bersambung...

.

.

.

#

^^

Terimkasih yang telah berkunjung.

Mohon dukungan dan komentarnya. Jangan lupa klik bentuk hati dan tinggalkan jejak yah.

Semoga kalian menyukai novel ini. Jangan bosen2 mampir dimari yee. Bye bye

Masa Lalu

Halo halo guys,, balik lagi nih ^_^

Kemarin ngk up, soalnya lagi kurang sehat. Ngk bisa ngehalu. hehe

.

.

.

***

Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.

Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah-hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu. Saat orang lain

bahagia menatap hujan, kamu justru merasa sedih melihat keluar jendela.

@TereLiye

.

.

.

Selamat membaca guys..

jangan lupa menyimpan kenangan yah berupa jempol dan komentar.

Aku Padamu.. ^^

.

.

.

* * *

Sebuah kamar yang luas, dipenuhi dengan dekorasi yang sangat mengagumkan. Mata yang memandangnya sesaat akan jatuh hati. Dinding yang penuh dengan lukisan air terjun. Terdapat sofa berwarna putih dan sebuah meja.

Langit-langit kamar dihias sesuai dengan warna langit, yaitu warna biru dipadukan dengan warna putih sehingga terlihat seperti langit.

Sebuah tempat tidur king size yang berantakan dengan selimut berwarna hijau tosca favorit Nazeera. Terdapat pula sebuah kamar mandi, lemari dan meja rias yang dipenuhi dengan berbagai alat make up.

Terlihat Nazeera yang berdiri termenung di pinggiran balkom kamarnya menikmati tetesan air hujan sambil merentangkan kedua tangannya. Ia mengingat semua kenangan pahit manis saat bersama sang mantan. Mungkin saat ini sedang menangis, akan tetapi tetesan air hujan menyambar di wajah sehingga tak terlihat menangis.

* * *

Tujuh tahun yang lalu.....

Nazeera adalah seorang gadis yang dikenal dengan keceriannya dan gaya bahasa yang ceplas-ceplos. Tidak membeda-bedakan teman. Berbaur dengan siapa saja. Termasuk kakak tingkat kelasnya. Dia juga banyak mengenal seniornya melalui kegiatan sekolah. Nazeera mempunyai banyak sekali bakat dalam bidang olahraga, seni, dan juga tentunya dalam bidang mata pelajaran.

Para lelaki yang melihat Nazeera akan jatuh hati saat melihatnya. Banyak diantaranya yang mencoba mendekatinya. Namun dia masih cuek-cuek saja, karena masih menunggu cinta pertama.

Jatuh cinta pada pandangan pertama adalah hal yang wajar. Lewat cinta, manusia dapat memiliki petualangan tersendiri dalam hidupnya. Tuhan memberikan pada kita dua kaki untuk berjalan, dua telinga untuk mendengar, dua mata untuk melihat, dan dua tangan untuk memegang. Tapi, hanya memberikan sekeping hati untuk kita. Itu karena sekeping lainnya milik seseorang yang harus kita cari.

Cinta memang hal yang abstrak dan sulit dilukiskan lewat untaian kata. Ia hanya dapat dirasakan seakan terasa sangat bahagia dan jantung berdebar. Tak dapat dipegang, dilihat, dicium maupun didengar. 

Setiap orang pernah memiliki perasaan cinta atau setidaknya pernah jatuh cinta. Cinta merupakan salah satu hal terindah yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.

Cinta yang positif ataupun negatif tergantung dari siapa pemilik cinta dan bagaimana cara menjalankannya.

* * *

Nazeera bertemu dengan pria itu saat akan ditabrak. Pria tersebut baru saja keluar di supermarket lewat. Matanya tak sengaja melihat Nazeera yang berjalan dengan sedikit melamun dan tak memperhatikan langkahnya. Nazeera telah masuk ke tengah jalan. Sebuah mobil yang akan melintas membunyikan suara klekson. Namun, Nazeera masih belum mendengarnya.

Melihat dan memastika hal buruk akan terjadi, Pria tersebut berlari dan mendorong tubuh Nazeera ke trotoar yang hampir saja tertabrak.

Nazeera kanget dengan apa yang terjadi, membuatnya jatuh pingsan. Dengan wajah panik pria tersebut menahan taksi untuk menuju Rumah Sakit. Setelah mobil tiba, Dia menggendong Nazeera masuk untuk kedalam mobil.

Didalam mobil, kepala Nazeera ditaruh ke pahanya sebagai bantal. Ia melihat wajah Nazeera yang memang pucat dan kembali ia memegang kening Nazeera, ternyata memang suhunya sedang tidak normal. Ditatap wajah Nazeera yang sedang terbaring. Ada rasa khawatir yang ia rasakan. Lamunanya terhenti saat sopir bertanya,

"Den, ini si Mbaknya kenapa?"

"Saya juga kurang tau Pak. Saat lagi nolongin, tiba-tiba pingsan. ini sepertinya lagi sakit Pak. Dia demam." Ucapnya sambil memeriksa kembali suhu badan Nazeera. Kemudian menahan tubuh Nazeera dengan dekat pinggang Nazeera agar tak jatuh dari kursi kemudi. Pandangannya dialihkan keluar jendela.

"Ohh gitu yah Den." Ucap sopir tetap fokus menyetir.

Hening seketika, hanyut dalam lamunan masing-masing. Tiba-tiba suara seorang wanita yang mengalihakan pandangan Pria tersebut.

"Ma...jangan tinggalin Zee." Rengek Nazeera dengan mata masih terpejam. Ia memegang tangan lelaki itu sambil menangis.

jadi namanya Zee? Dia ngigau. Batinnya.

Pria tersebut membalas genggaman Nazeera

"Iya. Aku ngk bakal ninggalin kamu." Ucapnya sambil mengusap pucuk kepala Nazeera agar tetap tetap tenang.

"Den, sudah sampai." Ucap sopir mengehentikan lamunannya.

Menatap ke arah jendela, "Yasudah. Bapak tolong bantu aku."

Dengan sigap sang sopir membantu sampai beberapa perawat datang memberikat pertolongan dan membawanya ke dalam ruangan UGD.

"Pak, ini uangnya. Terimakasih ya Pak."

"Sama-sama Den, saya pamit dulu." Ujar sopir sambil membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.

Melihat sopir seperti itu, ia hanya tersenyum dan membalas dengan anggukan ringan.

* * *

Dia kembali kedalam ruangan, ada beberapa perawat yang menangani Nazeera dan satu orang dokter.

"Dok, bagaimana keadaannya?" Tanyanya saat dokter telah usai memeriksa.

"Dia hanya demam biasa. Saya sudah memberinya obat. Nanti kalau dia sudah sadar, panggil kami. Ysudah kalau begitu, saya permisi dulu." Kata Dokter sembari berlalu pergi dengan beberapa perawat.

Kini hanya tinggal berdua didalam sebuah kamar rumah Sakit. Jam telah menunjukkan pukul 2 siang. Dia sebenarnya ingin pergi namun tak tega untuk meninggalkannya seorang diri dalam keadaan seperti ini.

Dia menghampiri Nazeera dan memeriksa kembali suhu tubuh mungil Nazeera.

"Rupanya demamnya sudah turun, sebaiknya istrahat disini saja." Gumamnya seraya mengangkat tangannya diatas kepala Nazeera dan berjalan kearah sofa yang berada didalam kamar pasien.

Sesaat akan duduk disofa, terdengar suara ketukan pintu.

Tok Tok Tok

Dia berjalan dan membuka pintu.

ceklek

"Permisi, mohon untuk mengisi formulir pendaftaran pasien." Ucap perawat sopan.

"Maaf Sus, saya tidak mengenalnya. Saya hanya menolongnya dan membawa kerumah sakit ini. Tunggu saja setelah dia sadar yah Sus?"

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap perawat sambil membungkukkan badan sopan.

Setelah perawat itu pergi, Dia menutup pintu dan kembali ke sofa. Belum sampai ke sofa, dia teringat akan sesuatu. Dia memeriksa saku celana dan mengambil handphone.

"Saya dimana?" Tanya Nazeera yang berusaha untuk duduk.

Pria tersebut menoleh ke empunya suara. Dia menyimpan kembali Handphone setelah mengirim pesan ke dalam saku celananya dan berjalan menuju tempat tidur Nazeera.

"Kamu sudah sadar?" Ucap Lelaki itu dengan lembut.

Nazeera melihat lelaki tersebut tanpa berkedip. Seorang laki-laki dengan memakai Jaz almamater sekolah.Tampan. Sepertinya dia dari Sekolah SMA Binamu. Batin Nazeera

"Belum. Aku belum sadar. Makanya saya sudah bisa bicara. Kamu siapa?" Jawab Nazeera ketus menutupi kegugupannya saat telah duduk.

Aduh. kena sambel deh gw. Sudah sakit masih saja celoteh bagaimana kalo sehat walafiat? Batin Lelaki tersebut dengan alis terangkat.

"Saya yang telah nolongin kamu. Sepertinya sudah sehat. Saya akan panggilkan dokter sebelum saya pulang. Yasudah kamu istrahat saja, Zee." Ucap lelaki itu lalu berjalan menuju pintu.

"Tunggu, dari mana kamu tau namaku? katanya kamu yang nolongin tapi kamu kok tau namaku? Muka peramal juga bukan." Tanya Nazeera dengan nada penasaran.

Pria itu berbalik melihat kearah Nazeera.

"Tadi kamu ngigo nyebutin nama kamu. Yasudah aku panggil nama kamu saja. Masa iya kamu mau saya panggil Alien." Ucap lelaki tersebut melanjutkan langkahnya menuju pintu.

Nazeera melihat nama di jaz sekolah lelaki tersebut, "Hey, Maha Abbah?"

Langkahnya terhenti, lalu menoleh dan tersenyum.

"Akhyar. Namaku Akhyar Mahabba." Balas Akhyar.

"Iya-iya. Nama Maha Abbah juga ngak ada bedanya dengan Mahabbah".

Akhyar hanya menanggapinya dengan senyum.

Nazeera baru menyadari lokasinya membuatnya meneteskan air mata.

"Aku mau pulang." Ucap Nazeera dengan air mata berlinang dipipi.

Hikz hikz hikz

Akhyar mengerukan keningnya melihat Nazeera menangis. Sepertinya kesirupan. Tapi kok ngak teriak-teriak. Batinnya

"Aku akan panggil dokter dulu." Ucap Akhyar

Hikz Hikz Hikz

"Aku mau pulang." Ucap Nazeera mengulang Kembali dengan suara sedikit meninggi dari yang pertama. Suara tangis Nazeera makin kencang.

Akyar begidik ngeri, waduh kesirupan beneran batinnya panik ingin keluar. Namun belum sempat membuka pintu, suara Nazeraa menghentikannya kembali.

"Aku mau pulang." Ucap Nazeera memohon

Akhyar kembali mendekati Nazeera.

"Kenapa kamu ingin pulang? kamu masih sakit. Kamu hubungi keluarga mu. Saya akan pulang setelah ini."

"..." Tidak ada balasan Nazeraa yang tangisnya tengah mereda.

"Kenapa? kamu tidak membawa hp mu?" Tanya Akhyar melirik saku celana Nazeera.

"Berikan nomor keluargamu, biar saya saja yang menghubunginya. Pasti kamu hafal-kan?" Kata Akhyar seraya menggenggam sebuah handphone.

Nazeera senyum-senyum sendiri memberikan nomor. Setelah selesai mengetik Akhyar ingin memanggil Dokter.

Dasar cewek Aneh. Minta nomor malah senyum-senyum sendiri. Tadi aja ketas ketus. Batin Akhyar saat menyimpan nomor yang diberikan oleh Nazeera

"Ysudah. Saya keluar dulu memanggil dokter". ucap Akhyar berlalu pergi.

Saat kepergiannya Nazeera cekikikan sendiri. Namun masih terdengar di telinga Akhyar.

"Cocok banget dimasukin Kerumah Penampung orang gila." Gumamnya menuju keruangan perawat.

Ketika keluar dari ruangan perawat. Dia menghubungi nomor yang telah diberikan oleh Nazeera.

"Nomor yang Anda tuju sedang selingkuh. cobalah beberapa saat lagi." Kata dibalik handpone.

"Lah, ini bukannya lagi sedang selingkuh atau gue yang salah dengar yah? NSP nya kok gini amat. Emang demen selingkuh apa." Komentar Akhyar saat melirik handphone nya.

Akhyar mematikan panggilan dan menelfon sekali lagi karena panggilan pertama belum mendapat respon.

"Kesana kemari membawa alamat, Namun yang kutemui bukan dirimu.

Sayang yang kuterima alamat palsu."

Akhyar kembali melihat Handphone nya.

"Pake acara alamat palsu aja." Omel Akhyar. Saat akan mematikan, terdengar kata 'halo'.

"Halo. Dengan Anggota ojol. selamat sore ada yang dapat kami bantu?"

Akhyar kembali meletakkan hp nya di telinga, "Iya Pak. Maaf menganggu. Apakah bapak mengenal Zee?".

"Zee siapa Pak? Iklan susu Zee yah? disini udah pada besar Pak. Sudah ngk cocok dengan masa pertumbuhan kami".

Akhyar melirik hp nya, Astagaaaaaaaaa. Pantesan aja senyam senyum rupanya lagi dikerjain. Cocok banget nih alamat palsu. Batin Akhyar dengan raut wajah kesal.

Tanpa menjawab Akhyar langsung mematikan panggilannya.

"Buang-buang pulsa saja." Gerutunya kembali.

***

Dokter baru saja keluar dari Kamar Nazeera. Akhyar masuk ke ruangan dimana Nazeera dirawat. Dia berniat untuk bertanya mengapa nomor salah yang diberikan adalah nomor ojol. Tetapi tidak jadi menanyakannya. Dia hanya meminta pamit untuk pulang karena menurutnya hanya akan buang-buang waktu saja.

"Saya ingin pamit. Kamu hubungi saja keluargamu melalui perawat. Saya yakin mereka pasti khawatir. Sekarang sudah hampir magrib saya balik dulu." Kata Akhyar yang melihat Nazeera tengah berbaring dengan mata sembab.

Belum sempat Nazeera menjawab sudah ada ketukan pintu.

Tok Tok Tok

Akhyar berjalan membuka pintu.

Ceklek

"Maaf menganggu. Mohon untuk mengurus Administrasi pendaftaran sekaligus pembayaran Tuan." Ucap perawa sambil memberika sebuah kertas dan pulpen.

"Baik." Balas Akhyar kemudian mengambil kertas dan pulpen dari Perawat.

Akhyar kembali mendekati tempat tidur Nazeera. Dia memberikan kertas dan pulpen.

"Isi ini. Biar saya yang bayar Administrasinya." Ucap Akhyar lembut.

Nazeera mendengar kelembutan Akhyar membuatnya semakin gugup. Ditambah lagi dengan ketampanannya akan membuat kaum hawa terpukau.

Tidak ada jawaban apapun dari Nazeera. Dia fokus mengisi pendaftaran pasien. Akhyar hanya sibuk memainkan benda kecil di tangannya.

Setelah selesai, Nazeera memberikan kertas dan pulpen ke Akhyar. Lelaki itu membaca kertas yang diberikan oleh Nazeera.

"Jadi namamu Nazeera Qeeirah?" Tanya Akhyar.

"Bukan, Namaku tuyul dan bakyul." Balas Nazeera dengan ketus menutupi kembali kegugupannya.

"Ysudah, kalau begitu saya panggil kamu suster ngesot." Ucap Akhyar

"Kenapa kamu panggil saya dengan suter ngesot?" Tanya Nazeera.

"Masa iya saya panggil tuyul, emang ada tuyul cewek?" Balas Akhyar.

"Kalau begitu, kamu saja tuyulnya. Biar sekalian aku yang jaga lilin." Ujar Nazeera

"Lah, kenapa jadi saya?" Tanya Akhyar.

"Kan ngk ada tuyul cewek, kamu kan cowok. Yasudah kamu aja tuyulnya aku yang jaga lilin. Kalau ada tuyul kan ada lilin." Cerocos Nazeera membuat Akhyar tak berkutik karena malas berdebat.

"Saya akan pulang sekalian menyerahkan ini di depan." Kata Akhyar memperlihatkan selembar kertas di tangannya lalu berjalan keluar ruangan.

Belum sempat menekan gagang pintu, Nazeera kembali berbicara, "Aku mau pulang. Kata dokter Saya sudah bisa pulang."

"Ysudh. Saya kedepan dulu." Ucap Akhyar

Nazeera yang langsung akrab dan berceloteh dengan siapa saja, termasuk Akhyar. Saat Akhyar pergi, jantung Nazeera kembali berdebar.

Tiba-tiba pikirannya kembali teringat mengapa dia pergi tanpa membawa sesuatu. Dia menangis dalam diam hingga sesegukan.

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangannya.

"Kamu kenapa?" Ucap Akhyar sambil menutup pintu.

"Sebentar lagi Kamu akan pulang." Sambung Akhyar dengan menatap heran Nazeera.

Wanita itu mendengar kata pulang langsung sigap untuk duduk memperlihatkan dirinya bahwa dia sehat.

Belum sempat Nazeera menjawab ketukan pintu kembali berbunyi.

Tok Tok Tok

Pintu terbuka dan seorang laki-laki masuk langsung berjabat tangan oleh Akhyar. Pria itu datang untuk menjemput temannya yaitu Akhyar. Pria itu menatap seorang wanita yang tengah duduk. Akhyar menceritakan tentang Nazeera. Setelah menceritakannya, Perawat datang untuk menemui Nazeera dan melepaskan sesuatu dipunggung tangannya.

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Akhyar melirik Nazeera dan berniat untuk mengantar Nazeera.

Di dalam mobil, Akhyar kembali bertanya mengapa wanita itu ingin pulang lebih awal dan tidak berniat menghubungi keluarganya.

Naeera menceritakan sekilas tentang dirinya. Dia bercerita bahwa ibunya sedang sakit keras di sebuah rumah sakit. Itu yang membuatnya trauma saat datang ke sana. Nazeera awalnya hanya ingin jalan-jalan, karena suntuk dirumah. Entah dorongan apa yang membuat niatnya untuk menceritakan kisah hidupnya.

Saat tiba di depan rumah, sesuai dengan alamat yang ditujukan oleh Nazeera, pria itu pamit. Nazeera mengganti uang administrasi rumah sakit. Akhyar menerima uang tersebut karena terpaksa, padahal sudah ikhlas.

Bersambung...

.

.

.

Jangan lupa dukungan berupa jempol, Komentar dan votenya yah.

"Aku padamu☺☺😊😊"

Semangat membaca.

Natizen : Semangat apanya. Orang penasaran isi Novelnya. Tapi ngk Up dua hari.

Author : Sabar kali

Natizen : Ngk ada Pak sabar di kali. yang ada sampah banyak di kali.

Author : Yang ada kali-kali di perumsan matematika.

Natizen : Yudah, terserah lu dah Thor. yang jelas gw nungguin tuh Up nya😊

Author : Oce.. Doain moga cehat celalu yah naticeeeeen. cupaya bica up

😂😂😂😂😂😂😂😂

😆😆😆

Masa Lalu 2

Halo.. halo...guys. smngt yah jangan lupa nitipin jempol dan vote. Aku padamu ^_*

Natizen : Apaan sih halo halo? Author nyanyi atau lagi telfonan?

Author : Lah, ia juga yaa.. hihihi

aku ngk nelfon cuman mamanggil untuk Vote dan like😀😆😊

Natizen : Owalah. Kalau gt Gw sikat jempol dan vote.

Author : Ehh, maksud lo apaan? mau sikat-sikat jempol dan vote?

Natizen : yaa ngakk kok thor, cuman mau nyikat jempol aja biar bersih.

Author : Terus tuh vote buat apa?

Natizen : bersihin poin gw untuk ngedukung kamu lah thor..emg kamu ngak mau yah?

Author : Jangaaaan.

Natizen : Jangan apaan? Jangan lama maksudnya?

Author : iya. 😂😂😂😆😊😊😆😆

------------------------------

Semenjak Nazeera tahu bahwa Akhyar bersekolah di SMA Binamu, dia berniat untuk mendaftar SMP disana. Karena SMP dan SMA sekompleks. Itu merupakan hadiah bagi Nazeera.

Nazeera dan Akhyar semakin akrab saat di tempat kegiatan. Mereka sama-sama gemar dengan kegiatan sekolah. Mereka terpaut tiga tahun. Nazeera kelas 1 SMP dan Akhyar 1 SMA.

Tiga tahun memendam rasa suka ke Akhyar, akhirnya membuahkan hasil. Akhyar mengutarakan perasaannya saat perpisaan sekolah.

Nazeera hanya memberikan bekal kepercayaan untuk Akhyar. setelah lulus Akhyar melanjutkan studynya sebagai mahasiswa dan Nazeera sebagai siswi SMA Binamu.

Setelah status berpacaran, Nazeera sudah sering berkunjung ke rumah Akhyar. Begitupun sebaliknya sehingga mereka telah akrab

Terlalu banyak yang iri melihat keharmonisan dan keromantisan yang diciptkan oleh dua sejoli ini. Nazeera sangat menyukai Akhyar karena kelembutan dan keramahannya. Menurut Nazeera, Akhyar sudah sempurna dalam hidupnya untuk menutupi kekurangan yang dimiliki oleh Nazeera.

Akhyar mengenal sosok Nazeera sebagai perempuan yang sangat dewasa. Akhyar sangat kagum dengan pemikiran dan keceriaan Nazeera yang selalu ia berikan kepada orang lain. Dia selalu mengutamakan kepentingan orang lain.

Nazeera selalu berfikir positif tentang Akhyar. Pahit manis selalu dilalui bersama. Meskipun keduanya berada pada status pelajar yang berbeda.

Saat menduduki bangku SMA, Nazeera menambah kegiatannya di luar sekolah, yaitu bernyanyi di sebuah cafe Green. Sudah tiga tahun mereka menjalani status pacaran dan sudah tiga tahun pula Nazeera bersekolah di SMA Binamu. Status kelulusan dengan nilai terbaik tertera secara jelas di papan pengumuman. Penerimaan penghargaan di panggung wisudah. Keluarga Nazeera sangat bangga terhadap prestasi yang dia miliki. Saatnya dia akan menerima status sebagai mahasiswi.

Kini Nazeera sudah menjadi mahasiswa sedangkan Akhyar telah selesai dalam Program S1, dia melanjutkan pendidikannya sambil bekerja paruh waktu di luar negeri. Sehingga waktu untuk bertemu hanya melalui jaringan. Mereka lebih sering komunikasi melalui chat, dengan alasan perbedaan waktu dua belas jam.

Hati Nazeera terlalu banyak menyimpan harapan oleh Akhyar. Jika mereka selisi pemahaman, mereka hanya menenangkan diri masing-masing. Tidak ada kata putus yang terucap diantara keduanya. Karena rasa sayang mereka semakin hari semakin bertambah. Akhyar maupun Nazeera masing-masing membekali diri dengan sebuah kepercayaan.

Kesabaran Akhyar dalam memahami sosok Nazeera. Itulah mengapa Nazeera menyukainya. Selama bertahun-tahun pacaran, Akhyar tidak pernah berkata kasar. Namun jika Nazeera sedang marah. Akhyar hanya menanggapinya dengan kesabaran dan kelembutan. Memberikan waktu untuk Nazeera agar hatinya lebih tenang. Banyak dari keluarga ataupun kerabat masing-masing yang mengetahui hubungannya.

Selama kuliah, selain bernyanyi Nazeera juga kerja di sebuah butik. Menurutnya akan lebih baik menghabiskan waktu sambil bekerja daripada selalu menunggu dan merindukan seorang kekasih. Setelah kegiatan kuliah dan bernyanyi, Nazeera selalu uring-uringan menunggu balasan ataupun panggilan dari Akhyar hingga ketiduran. Oleh karena itu, dia menambah kegiatannya.

Hari demi hari, lembaran demi lembaran telah di lalui. Akhyar telah kembali ke tanah air. Selamat melanjutkan pendidikannya, Akhyar tidak pernah pulang sebelum studynya selesai. menurutnya lebih baik menampung rindu oleh orang yang di kasihinya daripada kembali lalu pergi lagi dengan alasan yang sama.

Nazeera, bunda dan juga saudara laki-laki Akhyar bediri di bandara sambil menunggu kedatangannya. Wajah berseri-seri selalu dia berikan selama mengetahui kepulangan sang kekasih.

Setelah berjumpa, mereka berpelukan satu persatu. Termasuk Juan, saudara laki-laki Akhyar dan juga Narty bunda dari Akhyar. Ayah Akhyar sudah tiada saat masih kuliah di tanah air.

Mereka kembali kedalam mobil dengan senyum canda dan tawa. Juan yang menyetir mobil. Akhyar duduk di job depan dekat Juan. Sedangkan Nazeera dan Narty duduk di kursi bagian belakang.

Mereka bercengkrama kembali saat tiba di rumah Narty. Memberikan kebahagiaan dalam keharmonisan keluarga. Kabar bahagia juga ada dari Juan. Karena Juan akan menikah dengan kekasihnya sahabat dari Nazeera.

Selama sebulan Akhyar sudah berada di tanah air. Dia mulai bekerja di kantor Juan. Pria itu juga selalu menghabiskan waktu bersama dengan Nazeera. Mengunjungi berbagai tempat wisata. Kegiatan Nazeera hanya kuliah setelah Akhyar berada di tanah air karena hanya ingin bersamanya. Nazeera selalu menanti kata-kata lamaran dari Akhyar. Akan tetapi Akhyar belum menanggapi kata pernikahan. Dia ingin menyampaikan niatnya setelah pernikahan Juan.

Dua tahun telah berlalu, Usia status pacaran dengan Nazeera sudah tujuh tahun. Pernikahan Juan tinggal dua bulan lagi. Namun takdir berkata lain. Kabar duka dari keluarga Akhyar sampai di telinga Nazeera dan kerabat yang lainnya. Kabar tentang kepergian Juan akibat kecelakaan. Penikahan yang akan di gelar beberapa hari lagi namun berubah menjadi duka.

Selama kabar meninggal Juan, Nazeera mulai merasa sikap Akhyar tengah berubah. Tetapi Dia menepis pemikirannya bahwa dia sibuk dan lelah. Sehingga tidak menyempatkan untuk mengirim atau pun menelfon.

Di kampus, Nazeera menuju parkiran untuk pulang dengan memakai motornya. Belum sempat Nazeera mengunci, suara panggilan masuk dari 'Maha Abbah', kekasihnya. Dengan hati riang Nazeera menggeser warna hijau. Akhyar sudah berada di depan kampus Nazeera menyuruh untuk ikut bersamanya menghabiskan waktu.

Nazeera menyuruh Akhyar untuk menunggu di Cafe Green. Karena wanita itu ingin menyimpan motornya disana. Tidak memakan waktu lama mereka sudah tiba. Jarak kampus dan juga cafe sangat dekat. Nazeera menghubungi saudaranya karena akan terlambat pulang dengan alasan akan jalan bersama Akhyar. Sebelum pergi mereka berdua masuk menikmati makanan dan menyumbang lagu. Mereka bernyanyi dengan judul 'Takkan ada cinta yang lain'. Nazeera sangat bahagia. Baru kali ini dia bernyanyi bersana Akhyar setelah kembali setelah kembali ke tanah air.

Mulai dari siang, hingga jam menunjukkan pukul sepuluh malam, sejoli ini masih keluyuran di mol. Mereka menghabiskan waktu dengan nonton bioskop, makan, dan juga ke taman. Hingga lupa bahwa jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Akhyar mengantar Nazeera kembali ke cafe, wanita itu ingin mengambil motornya. Saat motor besarnya berhenti di parkiran. Nazeera dan Akhyar turun. Lelaki itu membuka helemnya dan juga helem Nazeera lalu menyimpannya di motor.

Tangan lelaki itu memegang kedua pipi Nazeera. Ditatap sedalam mungkin seakan takut untuk kehilangan. Matanya berkaca-kaca lalu memeluk erat tubuh mungil Nazeera. Wanita itu hanya pasrah terhadap apa yang dilakukan Akhyar. Dia membalas pelukannya.

Akhyar meneteskan air mata dalam pelukannya. Nazera tidak menetahui apa penyebab mengapa Akhyar sesedih ini. Nazeera bingung, sewaktu jalan bersamanya tadi tidak ada kesedihan yang muncul di wajah pria tampan itu. Dia hanya mengusap pundak lelaki itu memberikan ketenangan. Wanita itu ingin bertanya tetapi bukan waktu yang tepat.

Cukup lama berada dalam posisi seperti ini, Akhyar melepaskan pelukannya dan mencium kening Nazeera. Wanita itu hanya membalas sebuah senyuman, sehingga menambah aura kecantikannya.

Cuaca malam yang dingin, tiupan angin yang menyambar. Memberikan sebuah suasana romantis. Meskipun tidak ada yang memulai dengan perkataan lisan. Setidaknya mata mereka saling berbicara bahwa ada cinta diantara kedua insan ini.

Sesaat Nazeera tersenyum, Akhyar kembali memeluk Nazeera dan melepaskan pelukannya lalu berkata "AKU AKAN MENIKAH, Lupakan aku, kita putus. ini adalah kebahagiaan terakhir yang ku berikan. ku tau, kamu adalah wanita terhebatku dengan segala pemikiran yang engkau miliki. Kamu akan sanggup melupakan aku.

Maafkan aku, Maafkan aku Zee, Aku sangat mencintaimu. Maafkan aku karena menyakitimu. Jika Aku yang pertama dihatimu, bukankah masih ada angka dua? Bukalah hatimu untuk kedua kalinya kepada orang lain. Jaga dirimu. Jangan sakit, karena itu akan menyakitiku. Lambat laun kamu akan mengerti semuanya. Aku sangat mencintai mu Zee, Bencilah aku karena menyakitimu dengan cara menikah dengan orang lain. ku mohon bencilah aku, tapi jangan menangis. Bencilah aku dengan hatimu, tapi jangan menyakiti dirimu. Maafkan aku karena hanya mampu bersamamu dan membahagiakan mu hanya sampai disini. Maafkan aku karena tidak menepati semua janjiku. Kuharap Kamu akan datang bersama Bang Tamar nanti. Maafkan aku. Selamat malam. Berhati-hatilah saat pulang." Akhyar mengucapkan kalimat yang sangat menyakiti dirinya dan juga Nazeera. Air mata Akhyar sekuat tenaga dia tahan agat tak menetes. Setelah selesai mengucapkan kalimat itu, Akhyar berlalu pergi meninggalkan Nazeera yang mematung dengan air mata dipipi.

Nazeera masih berdiri di tempat bagaikan patung tak bergeming sesikit pun. Akhyar yang sudah pergi. Diparkiran suasan terasa hening, suara hembusan angin menjadi seperti kicauan. Tak lama kemudian, hujan kembali turun membasahi tubuh Nazeera yang masih menangis.

Nazeera pulang dengan motor kesukaannya dalam keadaan hujan. Hatinya menjerit menangis dibawah guyuran hujan. Hatinya terluka dengan orang yang sangat dia sayangi, "Tapi mengapa dalam sekejap saja kebahagiaan itu berlalu digantikan oleh luka. Mengapa? Mengapa? Kau pergi meninggakan ku dengan alasan manikah. Apa salahku. Apa salahku. Kau tega. Sungguh tega. Hari ini hujan menjadi saksi karena kau menyakitiku Akhyar. Aaaaaaaaaaaarrrrrgghhh ". Keluh Nazeera sambil menangis. Berulangkali hatinya menjerit hingga sampai ke rumahnya.

Bersambung...

.

.

.

.

Halo.

berikan Author semangat donk dengan jempol, bintang lima dan juga vote😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆😆

#Aku padamu

Maaf jika ada typo.

author hanya manusia biasa😆 mohon krisan-nya (kritik&saran).

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!