School Fiance Feeling
Konbawa minna-san.. I'm back quickly with my new fiction.. ini cerita kedua dengan tema sekolah..
Happy Reading~ Neee~
!:sorry'bouttypo~ teehee~
🖌First day back to school
Lydya memakai helm nya dan melajukan sepeda motor kesayangannya menuju sekolah. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur akhir semester dan juga pertanda dia sudah naik kelas. Saat ini Lydya menduduki kelas 11.
Lydya turun dari sepeda motornya setelah dia memarkirkan sepedanya tepat di bawah pohon yang teduh di area parkir sepeda. Beruntungnya Lydya tempatnya memarkirkan sepeda motor belum ditempati oleh orang lain karena terkadang tempat parkir ini digunakan oleh guru bahasa Inggrisnya yang galak dan Lydya sengaja memarkirkan sepedanya di sana.
Tetapi, bisa dibilang ini memang kesalahan Lydya karena parkir di area parkir guru yang memang berdekatan dengan parkir siswa tetapi Lydya sendiri masa bodoh bahkan mungkin para guru-guru sudah sangat hafal dengan sepeda motornya dan sudah lelah menegur dirinya agar tidak parkir di tempat parkir guru.
Lydya mengambil ponsel nya dari dalam tasnya dan membuka salah satu media sosial mengirim pesan yang sering digunakan pada masa sekarang.
Dari yang didengarnya sebelum liburan kemarin, kelas sebelas kali ini akan di acak dan dicampur dengan kelas lainnya. Lydya segera meninggalkan area parkir sebelum guru bahasa Inggrisnya itu datang dan memberinya siraman rohani pagi.
“LYDYA!!!”
Lydya tersentak kaget dan hampir saja menjatuhkan ponsel nya jika saja dia tidak memegangnya dengan erat. Lydya mengedarkan pandangannya mencari orang yang memanggilnya dan saat menemukan orang itu, Lydya berdecak kesal.
Itu adalah teman-nya. Teman satu bangku, teman satu sekolah, teman bermain, teman belajar, dan bisa dibilang mereka adalah teman sejak kecil juga sahabat karibnya.
“Hera~” desis Lydya saat Hera menghampirinya dengan wajah sumringah.
“My Lily, i miss you so much!!”
Hera memeluk Lydya dengan erat membuat Lydya memutar bola matanya malas padahal kemarin mereka pergi jalan-jalan dari pagi hingga malam datang dan sekarang dengan wajah menyebalkannya Hera berkata kalau sahabatnya ini rindu dengannya. Sungguh, entah apa yang Lydya minta pada Tuhan saat dia masih dalam kandungan mami-nya.
“Dewi Hera, lepas. Malu dilihat yang lain,”
Lydya berusaha melepaskan pelukan Hera pada tubuhnya. Hera menggelengkan kepalanya dan semakin mengeratkan pelukannya, sedangkan Lydya yang dipeluk hanya bisa pasrah dan Hera yang melihat Lydya pasrah padanya tersenyum bahagia.
“Eh! Cewek cabul, lepasin kakak gue!”
Hera yang awalnya tersenyum senang langsung mengubah wajahnya menjadi datar saat mendengar suara yang sangat dihafalnya hingga diluar kepala bahkan membuatnya bosan sendiri mendengar suara tersebut.
Hera melepaskan pelukannya tetapi tidak menjauhkan dirinya dari Lydya dan menolehkan kepalanya ke belakang sedangkan Lydya menghembuskan napasnya panjang. Hera menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum miring pada orang yang berdiri menjulang di belakangnya dan Lydya.
“Eh? Ada si mesum kembarnya my baby Lily,”
Hera dengan nada mengejek dan juga tersenyum mengejek membuat orang yang diejek menggeram kesal dan menatap Hera tajam tetapi tidak membuat Hera takut sedikitpun malah membuat Hera merasa tertantang.
Lydya segera mengangkat tangannya mencegah saudari kembarnya yang berbeda gander itu bersuara karena jika kembaran nya itu sampai menjawab ucapan Hera maka akan menjadi sesi debat yang tidak ada habisnya dan Lydya tidak ingin hal itu terjadi.
Lydya menghalangi wajahnya dengan tangan karena banyak orang yang melihat mereka dan rata-rata mereka adalah kakak kelas dan teman seangkatan karena Hera dan saudara kembarnya ini sudah sangat terkenal se-antero sekolah sebagai Tom&Jerry.
“Leonard Naresh, jangan jawab ucapan Hera. Ingat! Apa yang mami katakan kemarin,”
Leon segera membungkam mulutnya dan Lydya menganggukkan kepalanya lalu menyeret Hera pergi meninggalkan Leon dan para penonton.
Sungguh sial berada di antara Hera dan Leon, selalu saja dua orang itu suka sekali membuatnya malu di setiap kesempatan. Tadi adalah salah satu contohnya.
“Aduh.. duh.. pelan-pelan my Lily,”
Lydya menghentikan langkahnya membuat Hera yang tengah mengikuti langkah lebar Lydya sampai menubruk punggung Lydya. Hera mengusap hidungnya yang bertabrakan dengan bahu Lydya.
Lydya membalikkan badannya, “Kau sebegitu tidak suka nya dengan Leon?”
“Memang,” ujar Hera kesal dan masih mengusap-usap hidungnya dan Lydya yang melihat itu menggelengkan kepalanya dan menghembuskan napasnya panjang.
“Semoga aja kalian segera dipersatukan sama yang di atas,”
Hera membulatkan matanya dan menatap Lydya tidak percaya. Lydya begitu teganya sampai mendoakannya agar bersatu dengan kembaran nya itu.
“Lily jahat! Padahal tau kalau aku tidak suka dengan kembaran cabul itu,” rajuk Hera sambil memukul pelan lengan Lydya.
Lydya terkekeh senang melihat Hera yang merajuk seperti ini padanya. Terlihat sangat menggemaskan di mata Lydya.
🖌🖌🖌🖌🖌
“Karena proses belajar mengajarnya baru akan dimulai besok maka hari ini kalian bebas dan satu lagi gunakan jam kosong kalian untuk hal bermanfaat. Mengerti?”
“Yes, Mam!!” jawab seluruh siswa pada wali kelas mereka yang baru.
“Oh ya! Lydya,”
“Yes, Mam?!” jawab Lydya tersentak saat guru bahasa Inggrisnya itu memanggil namanya ketika dia tengah berbicara dengan Hera.
“Today you’re so lucky,” ujar guru bahasa Inggris dengan kesal.
Lydya memberikan senyum lebarnya membuat seluruh kelas tertawa. Semua siswa sudah sangat hafal dengan siraman rohani pagi-pagi yang kadang mendekati sering berkumandang di antara area parkir guru dan murid yang disebabkan oleh guru bahasa Inggris mereka dan tentunya dengan Lydya sebagai target siraman rohaninya.
“Saya permisi,”
“Yes, Mam Vina,” jawab seluruh siswa.
“Mam, Mam,” panggil Lydya mencegah Mam Vina keluar kelas dan Mam Vina tidak jadi keluar untuk meladeni Lydya.
“Be carefull mam, ntar diluar banyak yang godain. Bagaimana kalau Lydya yang anter sampai ruang guru, biar Mam nanti tidak ada yang godain. Sayakan perhatian, Mam,”
Mendengar ucapan Lydya seluruh kelas tertawa dan ada yang bersiul.
Mam Vina berdecak, “Nggak usah. Yang ada kamu nanti yang godain saya terus tiba-tiba ngajak saya nikah seperti kemarin,”
Seketika kelas kembali gaduh akan siulan yang bersahut-sahutan. Karena memang benar adanya kalau Lydya pernah mengajak guru bahasa Inggrisnya ini untuk menikah didepan guru-guru yang lain bahkan ada beberapa murid di sana.
Apalagi Mam Vina ini memang memiliki wajah cantik dan memiliki badan yang bagus. tetapi sayangnya Mam Vina ini sudah menikah dan punya dua anak kecil.
“Aduh. Mam tau aja sih,”
“Sudah. Sudah. Saya permisi,” ujar Mam Vina segera meninggalkan kelas Lydya.
Setelah Mam Vina keluar. Kelas seketika menjadi gaduh dan ramai. Ada yang langsung keluar kelas dan ada yang bercakap-cakap sambil berkenalan kembali dengan teman baru mereka dari kelas yang berbeda ini.
“Tuhanku, my lovely Lily. Suka banget godain mam Vina,”
Lydya hanya terkekeh mendengar ucapan Hera. Lydya sendiri tidak tau mengapa dia suka sekali menggoda dan menggombali guru bahasa Inggrisnya yang cantik itu. Mungkin di masa lalu, Lydya adalah seorang playboy yang suka nya mengumbar gombal di sana-sini karena Lydya suka sekali menggombali perempuan-perempuan yang cantik dan menarik di matanya.
“Suka aja. Apalagi orangnya cantik,”
Hera menggelengkan kepalanya heran mendengar jawaban Lydya, sedangkan Lydya hanya memberikan senyum lebarnya.
🖌🖌🖌TBC🖌🖌🖌
Attention: bakal update tiap dua hari sekali dan dua chapter dalam sekali up~ waktu up-nya selalu malam tp gk smpk tengah malam..
393939~ Hope u like this fiction✺◟(∗❛ัᴗ❛ั∗)◞✺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Ayu Aza
Lidya tuh cewek apa cowok sih
2020-08-21
2
Ellaa🎭
hayy Thor mampir juga ya ke ceritaku "Cinta Yang Terlupakan" mampir ya😊
2020-08-17
1
Yaumi Amalia
mampir di karyaku"friend but married 🤗🙏 semangat terus 💪 😊
2020-08-13
1