Falery Gilbert gadis cantik berusia 21 tahun, seorang model berdarah Asia dan juga penyanyi muda solo dengan permainan gitarnya, serta mahasiswi berprestasi jurusan kedokteran di universitas swasta kota Florida. Selain bakatnya di bidang entertainment dan kedokteran dia juga master karate selama tiga tahun ini.
Sifatnya pendiam dan dingin, kadang banyak yang tak menyukai karakternya yang dianggap angkuh, namun didalam hatinya dia adalah gadis yang baik dan hangat terhadap keluarga.
Perjalanan yang panjang dan juga kontrak kerja sebagai model di negara Georgia membuat dirinya lelah, menyandarkan punggungnya di kursi mobil bersebelahan dengan sang kakak yang kini tengah menyetir mobil dengan kecepatan sedang menuju kembali ke hotel yang ia sewa untuk beberapa hari kedepan.
"Kau ingin makan siang?" pertanyaan dari sang kakak membuat Falery menggeleng dan tertunduk lesu. Wajahnya yang polos tanpa make up membuat gadis itu terlihat cantik natural.
Alan Gilbert, kakak tertua Falery yang kini mengacak rambut coklat adiknya dan tersenyum menyemangati. Alan tau bagaimana lelahnya menjadi Falery yang disibukkan dengan berbagai kegiatan yang sangat menguras tenaga.
"Kak, kapan daddy pulang? minggu depan aku akan wisuda, sudah sangat lama semenjak aku masuk kuliah kita bahkan tidak pernah bertemu" pertanyaan dari Falery membuat Alan terhenyak. Mungkin dibalik lelahnya kegiatan yang dijalaninya ada setitik rindu yang ingin tersalurkan oleh orang yang sangat penting baginya.
Thomas Gilbert, ayah mereka adalah seorang Jenderal militer US yang bertugas selama bertahun-tahun diperbatasan darat Amerika membuat dirinya jauh dari keluarga.
"Jangan sedih, masih ada kakak-kakakmu dan mommy yang menemani. Kamu harus mengerti profesi daddy saat ini" ucap Alan dengan nada lembut membuat gadis disampingnya menyandarkan kepalanya di jendela mobil yang tertutup.
Matanya mengerjap melihat pemandangan didepannya yang terpampang sebuah jalan raya yang tidak terlalu ramai.
"Kakak stop" perintah dari Falery membuat Alan mengerem mendadak. Membuat pria itu mengangkat sebelah alisnya, menandakan segudang pertanyaan dibenaknya.
Falery melihat seorang wanita tua kesulitan menyebrang jalan, membuat hatinya tergerak untuk segera keluar dari mobil.
"Ada apa Fay?" pertanyaan dari Alan dihiraukan begitu saja oleh Falery yang kini berlari kecil menyebrang jalan tepat di zebra cross persimpangan jalan.
Falery meraih tangan sang nenek yang kali ini terasa lebih dingin dari tangannya. Membuat gadis itu tersenyum simpul dan menggenggam tangan wanita tua itu.
"Nenek, biarkan aku membantu menyebrang" ucap Falery yang dibalas anggukan serta senyuman dari nenek tua itu yang kini membalas genggamannya.
Dengan telaten gadis itu menuntun tangan sang nenek, dan berjalan dengan pelan seraya menghentikan pergerakan beberapa mobil yang melintas dengan kecepatan sedang.
Pemandangan didepan Alan membuat pria itu tersenyum. Masih beberapa detik dalam ingatannya, gadis itu tadi masih bersikap dingin tanpa semangat, namun melihat nenek tua yang kesulitan untuk menyebrang, dirinya malah tersenyum tulus seolah kesedihannya hilang begitu saja.
Setelah sampai di seberang jalan, Falery melepaskan syal tebal yang ia pakai.
"Nek hari semakin dingin di bulan ini, jangan lupa untuk menghangatkan tubuh" ucap gadis itu sambil mengenakan syalnya untuk sang nenek, membuat nenek itu tersenyum.
"Terimakasih nak, kamu adalah gadis yang sangat baik" Falery tersenyum, dirinya mengangguk dan memperhatikan penampilan sang nenek.
"Rumah nenek dimana? biar aku antar" ucapan dari Falery dibalas gelengan oleh wanita itu.
"Tidak perlu rumah nenek dekat dari sini, terimakasih sudah membantu, ini saja sudah cukup."
"Baiklah jaga diri nenek baik-baik."
"Iya nak" ucapan dari nenek membuat Falery mengangguk dan segera berlari sambil memeluk tubuhnya ke arah mobil.
Alan tersenyum membuat Falery mengernyitkan keningnya.
"Kenapa?" pertanyaan dari sang adik hanya dibalas gelengan oleh sang kakak yang kini segera menjalankan kendaraannya dengan kecepatan sedang.
Falery menyandarkan punggungnya lagi, hawa dingin serta angin dari musim gugur yang hampir berakhir membuat tubuhnya menggigil.
Tanpa sengaja gadis itu melihat sosok pria yang berdiri didepan mobilnya. Ada rasa tak asing yang membuat jantungnya semula berdetak normal kini seperti berlari lebih kencang.
Falery masih menatap pria itu yang kini semakin membelakangi posisinya karena pergerakan mobil yang dikendarai oleh dirinya sendiri. Pria itu kemudian masuk mobil membuat Falery yang semula memutar tubuhnya kini menghadap tubuhnya dengan posisi duduk seperti sebelumnya.
Falery mendengus, perasaannya seperti kalah kuat dengan ingatannya yang seperti tertutup rapat oleh bayang-bayang samar.
"Kamu kenapa?" pertanyaan dari Alan membuat Falery menggeleng dan memejamkan matanya perlahan. Merasakan hawa dingin ditengah hamparan lelah yang ia rasakan, seperti angin yang menarik musim menjadi lebih dingin disiang hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Yucaw
Itulah cinta sejati..hati tak bisa di bohongi..😥😥
2022-04-21
0
Kurrotun Ainul Fitroh
Falery adalah Reyna😁😁
2021-04-08
0
Kim yeyen
aku gak tau awal mulanya gimana...
siapa reyna?
2021-01-05
1