" lah kalau kaya gitu kenapa mamah ngomong kayak gitu??"
ucap Chika polos,
" nanti juga kamu tau sayang"
ucap mamahnya
padahal Chika sudah tau maksud perkataan mamahnya, hanya untuk sekarang Chika blm bisa nerima,.
jika mamah meninggal atau apapun itu aku tidak tau akan jadi seperti apa, itu ucapan yg ada dibenak Chika.
################################
Disisi lain.
" alea kita pulang yuk, nanti mainnya dilanjutkan besok gimana".
ucap pak Alex.
" ok, tapi janji besok ayah bakal nemenin alea main ya" .
ucap alea memohon,
" maaf, sayang ayah nggak bisa janji, tapi gimana kalau nanti mainnya sama Tante Maria sama ka Rendy?".
ucap pak Alex, sambil mengelus kepala alea dengan lembut.
" emang ka Rendy udah pulang dari luar negeri yah?"
ucap alea.
" kalau nggak salah besok ka Rendy dan Tante Maria akan sampai di bandara internasional besok pagi gimana?"
ucap ayahnya.
" hmmmm, ok"
ucap alea sambil tersenyum dan mulai masuk mobil.
Di lain tempat.
seorang laki laki ganteng sedang duduk santai bersama seorang wanita paruh baya yg tidak lain adalah ibunya.
" kamu lagi mikirin apa ren?"
ucap wanita disampingnya
" nggak kok mah, Rendy nggak lagi mikirin apa apa"
ucap Rendy sambil tersenyum.
"bagaimana kabar gadis itu, padahal waktu itu gw nggak bermaksud untuk nyakitin dia". pikir Rendy.
mamah Rendy yang tidak lain adalah Tante Maria melihat tingkah laku anaknya Hanya bisa geleng-geleng, padahal mamahnya tau kalau Rendy sedang memikirkan gadis yg pernah memukulnya, padahal waktu itu Rendy hanya melihat gadis itu di bully dia sama sekali tidak membully gadis kecil itu, malah sebaliknya Rendy memiliki perasaan pada gadis itu, tapi gadis kecil itu seperti nya tidak tau.
" kalau kamu masih kepikiran soal gadis kecil yg dulu pernah pukul kamu, nanti kamu tinggal minta tolong ke om Alex aja untuk cari tau keberadaan nya"
ucap mamahnya sambil tersenyum mengoda anaknya.
" nggak kok mah, Rendy lagi nggak mikirin gadis itu kok".
ucap Rendy, mencoba menyangkalnya.
Rendy masih ingat betul wajah gadis kecil waktu itu, dingin, cuek, pendiam, tenang, dan cantik. dan satu yg baru dia ketahui kalau gadis kecil itu bisa bela diri juga.
" loh kok bengong lagi, ayo jujur sama mamah kamu lagi mikirin Chika kan?".
ucap mamahnya, sambil menyenggol pundak anaknya.
" apaan sih mah, siapa lagi yg lagi mikirin Chika?, eh tapi kok mamah tau nama gadis itu chika".
ucap Rendy penasaran.
" waktu kamu dipukul waktu itu, kan mamah ke sekolah kamu ren".
ucap mamahnya.
" oh gituu"
ucap Rendy.
" tapi waktu itu mamah bengong banget loh dia cantik mirip banget sama sahabatnya mamah yg namanya Tante Sinta, kamu tau kan Tante sinta".
ucap mamahnya.
" iya mah aku tau Tante Sinta istrinya om Alex kan"
ucap Rendy.
" iya, bener banget ren"
ucap mamahnya, menyetujui ucapan anak semata wayangnya.
" tapi mungkin itu hanya mirip doang mah, kan banyak orang yg mirip"
ucap Rendy.
" iya juga sih ren, tapi mamah lagi ngebayangin wajah chika sekarang deh, pastinya dia tambah cantik"
ucap mamahnya sambil tersenyum.
Rendy hanya memalingkan wajahnya ke samping, sambil tersenyum, dia juga selalu berpikir bagaimana wajah gadis pujaan hatinya tersebut.
memang benar selama ini Rendy belum pernah pacaran, tetapi banyak sekali perempuan yang mengejar-ngejar dia, walaupun sering di tolak mentah-mentah, hanya ada satu nama didalam hatinya yaitu Chika.
Disisi lain
" pah yang bener aja sih, masa Axel disuruh pulang ke Indonesia hanya untuk mencari seseorang yg nggak jelas".
ucap Axel geram disebrang sana sambil mengepalkan tangannya.
" Axel Andrian winanta, perempuan itu bukan orang yang tidak jelas, kau tau itu"
ucap pak Ando winanta.
" kalau dia perempuan yg jelas, kenapa bukan papah aja yang cari"
ucap Axel menahan amarahnya.
" papah minta kamu pulang ke Indonesia, tanpa ada alasan apapun, atau papah akan cabut semua fasilitas kamu disana"
ucap pak Ando, mengancam anaknya.
" ok baik baik, tapi disini Axel bentar lagi lulus untuk magister pah, beri waktu Axel beberapa bulan ok, disini Axel sekalian mencari tau tentang perempuan itu ok pah"
ucap Axel, mencoba menjelaskan keadaan nya saat ini kepada ayahnya.
"semoga itu tua Bangka mau paham"
ucapnya dalam hati
" ok papa kasih waktu kamu sampai kuliah mu selesai, dan jangan lupa kamu harus mencari tau perempuan itu, kalau tidak anak buah papah yg akan menyeret mu pulang ke Indonesia"
ucap ayahnya, sambil mengancamnya.
" iya siap, pah".
ucap Axel diseberang sana
tutt tutt..
" siapa yang nelpon kamu tadi sayang?"
ucap seorang wanita.sambil bergelayut manja.
" biasa hanya telpon iseng aja, kamu udh selesai mandinya angel"
ucap Axel sambil mengecup kening perempuan itu.
"udah kok sayang "
ucap perempuan itu manja.
" ok kalau udh giliran aku yg mandi nanti kalau udh selesai aku antar kamu pulang ok"
ucap Axel sambil berlalu kekamar mandi.
Axel Andrian winanta seorang laki laki nakal yg menurut dia perempuan itu hanya seperti pakaian jika sudah lusuh maka tinggal beli yg baru, tidak terhitung sudah berapa perempuan yg hinggap dipelukan laki laki yg satu ini, walaupun banyak perempuan yg sampai menangis meminta balikan ke dia, dia hanya pergi tidak mau ambil pusing, karena perempuan hanya seperti pakaian saja yg bisa diganti kapan saja semau dia. tapi dibalik semua itu dia termasuk lelaki yg cerdas dan pekerja keras , penyayang terhadap keluarga nya dan selalu menuruti perintah papah nya, walaupun sudah berapa kali papah nya mengingat kannya jangan pernah memainkan perasaan wanita karena dia mempunya adik perempuan juga. tapi ucapan ayahnya hanya seperti angin lewat menurutnya.
" semua perempuan sama aja"
ucap Axel pelan melihat angel.
15 menit kemudian, Axel sudah selesai mandi dan sudah rapih.
" kamu makan dimana sayang"
ucap Axel genit.
" aku pengen makan di restoran xxx"
ucap Angel manja.
" kamu mau siap siap dulu nggak?"
ucap Axel lembut.
" ya udh aku siap siap sebentar ya"
ucap Angel
" ya udah, jangan lama lama ya"
ucap Axel.
angel pun pergi ke apartemen sebelahnya, Axel mengambil hp nya dan mengirim kan email ke anak buahnya.
" saya minta informasi tentang wanita yg bernama sinta Widya Astuti"
" sebenarnya siapa perempuan ini, knp papah sampai menginginkan keberadaan perempuan ini"
ucap Axel bingung.
" Axel sayang aku sudah siap ni"
ucap Angel dibalik pintu apartemen Axel
" bentar yang, dasar nenek sihir"
ucap Axel, kalimat terakhir diucapkan sangat pelan sehingga angel tidak mendengar nya.
.
.
.
.
.
.
.
jangan lupa like ok
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments