di dalam ruangan
tempat duduk ara sekarang berada di tempat paling belakang sudut kelas, rizal masuk ke ruangan dan langsung menghampiri ara yang sedang menatap kosong ke sembarang arah.
"assalamualaikum. ra... araaa.." ucap rizal sambil menggerak gerakan tangannya didepan wajah ara yang lagi bengong. "kamu lagi mikirin apa an sih ra, masih pagi juga sudah bengong, ntar kesambet baru tahu rasa deh." lanjut rizal lagi setelah ara sadar dari lamunannya.
"siapa juga yang bengong" elak ara tidak mengaku karena malu ketahuan melamun.
"masih aja gak mau ngaku,sudah jelas jelas tadi aku lihat sendiri kamu itu lagi bengong memangku dagu dan menatap dengan pandangan kosong, gak usah ngeles lagi dah, aku sudah kenal sama kamu itu bukan sehari dua hari ra, tapi sudah bertahun-tahun kita bersama dan bersahabat baik." jelas rizal
"iya iya kamu menang, kamu memang manusia yang paling sotoy yang pernah aku kenal, tapi aku tadi cuma diam dan malas ngomong aja bukan bengong ataupun melamun." saut ara sambil mengambil dan mengeluarkan buku dari dalam tasnya.
"apa lagi sih zal, ganggu aja deh" ketus ara pada rizal karena rizal mengambil buku yang ada ditangan ara.
"maka cerita in dulu apa masalah kamu sama ku biar aku gak gangguin kamu terus ra"
"aku gak ada masalah apa apa rizal, sudah ya, sini in gak bukunya." ara berdiri merampas buku dengan kasar dari tangan rizal.
"astaga jadi cewek itu jangan kasar kasar dan galak ra. kalem dikit gitu kek sekali sekali biar seluruh para fans kamu tambah terpesona"
"aku gak perlu membuat orang terpesona padaku, itu gak akan ada untungnya sama ku, aku ngak mau tersiksa hanya karena harus disukai oleh orang lain. itu namanya munafik membohongi dan memaksakan diri sendiri menjadi orang lain."
"memang susah ya menang debat sama cewek, pasti apa yang menurutnya benar akan selalu benar seperti yang orang orang bilang. 'wanita makhluk yang tidak mau kalah dan disalahkan'.
ya udah deh kalau kamu ngak mau cerita sama ku sekarang."
rizal pun duduk di tempat duduknya karena ara belum cerita samanya.
tiba tiba
seseorang masuk kedalam ruangan dan membuat seluruh siswa menjadi riuh dan heboh menyambut kedatangan.
anak baru : "haiii guys"
all girls: "haiii ganteng" jawaban semua perempuan yang berada disana kecuali ara.
ara menghela nafasnya ketika tahu siapa yang sudah membuat gaduh di kelas itu. "iiihhh dasar anak yang kurang tau sopan santun, kalau masuk itu mengucapkan salam, bukan malah tenar pesona." batin ara dalam hati.
"hai ara cantik" sapanya pada ara. dia sengaja lewat disamping meja ara hanya untuk menyapa gadis itu.
ara : "......."
ara tidak menjawab sapaannya, ara pura pura tidak mendengar dan memilih fokus pada buku yang ada di tangannya.
anak baru : "dasar cewek sombong" maki nya tapi ara tetap diam tidak mau menjawab.
ara : "....."
karena gak suka dicuekin dia pun merampas buku yang sedang ara baca, dan menulis nomor handphonenya di buku ara dan mengembalikan buku ara.
anak baru : itu nomorku
ara : terus
anak baru : hubungi nomor itu kalau kamu butuh sesuatu.
ara : terus
anak baru : biar kamu gak penasaran lagi sama aku
ara pun terdiam sejenak
karena dia tidak habis pikir dengan anak baru ini,
ternyata dia bukan cuma menyebalkan tapi juga bisa jadi dukun dan peramal karena bisa menebak isi pikiran ara. " begitu lah yang ada di pikiran ara saat ini.
ara : ooohh" membulatkan bibirnya dengan nada malas.
anak baru : oh doang?
ara : terus? "ketus ara yang tidak paham maksud dari anak itu.
anak baru : lo dari tadi teras terus, teras terus aja pusing gue, kayak tukang parkir aja lo. "bentaknya geram pada ara yang tidak serius menanggapinya.
ara: loh kok kamu malah nyolot sih, mulut mulut aku, yah suka suka akulah mau ngomong apa, dan itu bukan urusan kamu.
anak baru: jelas ini urusan gue, karena ini ruangan untuk belajar bukan area parkir, gadis manis.
ara terdiam. berhenti meladeninya, karena dia gak mau berdebat lagi, sekali diladeni, anak baru ini malah semakin gencar ingin membuat dirinya kesal lagi.
anak baru: kok diam? ngomong lagi dong sayang, aku sangat suka dengan semua tingkah dan kata kata yang keluar dari mulut jutek mu itu. "jari telunjuk menunjuk kearah bibir ara.
"gila kali nih orang ya, ngomong ke aku pake kata SAYANG salah makan atau gimana nih anak, pagi-pagi sudah halu aja" batin ara bergidik ngeri.
ara : maaf ya, bukan urusan kamu, tolong kamu pergi dari samping aku ya. karena aku lagi sibuk, mohon maaf ya aku itu tidak mempunyai waktu untuk meladeni orang yang tidak penting seperti kamu. "ucapnya dengan senyuman yang di buat buat semanis mungkin.
anak baru : kalau aku mau disini memangnya masalah sama kamu?
"bukan pergi dia malah menantang ara dan duduk lebih dekat lagi pada ara.
ara : ya... iya jelas ada masalah.
anak baru : apa masalahnya coba? aku kan cuma mau duduk disamping kamu bukan di pangkuan kamu. "kata katanya itu keluar begitu saja dari mulut revan tanpa disaring terlebih dulu. membuat semua siswa yang tadi hanya menonton dan menyaksikan menjadi riuh bersorak sorakan mengatakan ciiieee cuuuiiiitt cuuuit.
"ya ampun nih anak benar-benar otak lagi geser, apa dia ini gak punya malu apa jadi tontonan orang seisi ruangan ini. mungkin urat malunya sudah putus kali." batin ara
ara : karena aku gak suka ada cowok yang kelewatan narsisnya kayak kamu. "bentak ara menggeser kursinya menjauh.
anak baru : wah baru lagi dua hari gue ketemu sama lu tapi kamu udah naksir sama aku. hahahaaaaaa, tapi gak ada yang salah kok kalau lu naksir sama gue hahahaaaaaa, itu wajar wajar saja.
ara menautkan kedua alis nya sambil geleng geleng kepala mendengar ucapan anak itu.
ara : aku itu bilang kamu narsis bukan naksir tau, iisss amit amit ya aku naksir sama kamu, mustahil. percuma ganteng kalau pendengaran bermasalah.
"hahaaaaaaahhhhh, wkwmwkwkkkkk" tawa ngakak semua siswa
anak baru : apa kamu bilang gue ganteng?. "bukannya malu dia malah gencar gencar nya menggoda ara yang jutek.
"waaaah makasih ya atas pujian nya. ternyata kamu mengakuinya juga kalau ini sangat ganteng."menaik naik an kedua alis menatap ara yang menghela nafas panjang.
"dah gila kali nih orang, kok bisa bisa nya dia mikir begitu sih, nih mulut juga kenapa malah salah ucap sih, jadi geer kan dianya gara gara mulut bocor ini sih. iiiiissssh jadi malu sendiri deh . " gerutu ara dalam hati.
tak lama kemudian guru pun masuk ke ruangan dan pelajaran pun segera dimulai dan berlangsung sampai jam pelajaran habis dan pulang.
seminggu kemudian
ara pun sudah mengetahui nama anak baru itu dari dimas. dan setiap hari anak baru itu tak henti hentinya menjahili dengan berbagai macam cara yang akan membuat ara kesal, geram dan marah.
flash back on
hari ketiga pas jam istirahat
dimas memperhatikan ara tidak seperti biasanya. ara yang terkenal periang dan ceria itu terlihat murung dan sedang ada masalah.
dimas : kamu kenapa ra, kok dari tadi aku perhatikan, kamu kayak ada masalah dan lagi memikirkan sesuatu. "saut dimas berjalan ke meja ara. dan duduk tepat didepan meja ara.
ara : iya nih dim, aku disuruh ustzh melly untuk minta data anak baru teman kamu itu. "ucapnya sambil menompang dagu.
dimas : astaga ra,
kenapa kamu gak minta sama bagian administrasi sih ra?
pasti mereka ada datanya. kan kamu tinggal minta sama mereka terus kasih langsung sama ustadzah melly kan beres ra.
ara : mana berani ara dim, aku kan murid. terus tidak semudah itu mereka mau kasih data pribadi murid sesama murid. Gimana sih kamu dim. "saut ara malas, dia menyusun bukunya kedalam laci.
dimas : ya udah, gimana kalau aku coba bantuin kamu aja. mana tahu aku bisa bantu kan.
ara : serius kamu mau bantu in aku dim?
dimas :iya serius ra, tapi bantu doa maksudnya hahaaa.
ara : ihhhh kan malah bercanda.
dimas : oke oke, maaf deh. ya udah kamu mau data apa aja rupanya mana tau aku bisa bantu.
ara : cuma nama, nama sekolahnya dulu, dan alasannya dia pindah karena apa?. "ucapnya serius.
dimas : namanya ahmad revan santoso, dia sekolah di SMK xxxxxx jurusan TKJ, kalau masalah dia pindah ke sini karena ibu nya yang minta dia pindah ke pesantren kita ini, itu aja sih yang aku tau ra.
ara : oke
makasih banyak ya dim
kamu baik banget.
dimas : iya ra, hah gitu aja yang mau kamu tahu, aku pikir semua biodatanya, sampe makes mikes dan lain sebagainya.
ara : iya cuma itu aja dim, makasih yah sekali lagi.
dimas : ya udah deh kalau gitu, sama-sama, oke deh kalau ngak ada lagi.
aku duluan ya ra
assalamualaikum
ara : iya dim, waalaikumsalam.
"huhf akhirnya dapat juga" gumam ara
flashback off
bersambung.
Terimakasih yang sudah mampir dan membaca episode ini, jangan lupa tekan tanda like pada episode ini ya, komen and vote juga ya para reader ku. 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ayunina Sharlyn
masih lanjut kak
2020-08-14
3