rizal : assalamualaikum. "ucapnya kemudian dan ikut duduk di teras rumah ustadzah lisa.
ara : waalaikumussalam. "jawab ara tanpa menatap rizal dia mulai fokus dengan apa yang sedang ia kerjakan.
rizal : kamu lagi ngapain ra?. " tanyanya lagi, karena merasa dicuekin dan didiamin sama ara yang sedang sibuk mengoreksi semua lembar jawaban di hadapannya.
ara : lagi masak. "ketus ara kesal, karena sudah jelas-jelas dia sedang menulis bisa-bisa rizal mempertanyakan sebuah pertanyaan konyol menurutnya.
rizal : hah...? aku serius loh nanyaknya kok kamu jawabnya bercanda sih ra. "rizal malah bingung dengan jawaban ara atau dirinya memang pura-pura bodoh menanyakan itu, dia cuma mau berbasa-basi saja supaya ara tidak mendiamkannya dan tidak menganggap nya ada disana.
ara : kamu pun udah tahu aku lagi nulis, masih lagi ditanya. "jawab ara gak kalah ketus lagi karena dia sudah jengah dengan tingkah rizal yang mengganggu konsentrasi.
rizal : iya. aku tahu kamu lagi nulis, maksud ku kamu itu lagi nulis apaan, dari tadi serius bangat ku tengok. " rizal melirik apa yang sedang ara kerjakan di kertas kertas yang ada di hadapannya.
ara : iya nih, aku lagi mengkoreksi tugas adek kelas disuruh ustadzah lisa.
eh iya, kamu ngapain kesini?. "karena rizal datang tiba-tiba dan malah ikut duduk bersama nya. walaupun hatinya sebenarnya senang dan riang saat rizal mau menemaninya tanpa harus dia minta.
rizal : aku ada urusan sama ustad sandi, kira" ustad sandi ada didalam ngak? " ara sedikit kecewa dengan jawaban rizal, dia mengira rizal datang menghampirinya karena rizal perduli padanya yang duduk sendirian di sebuah teras rumah itu.
ara : ngak ada, cuma ustadzah sama si dek baby ya ada didalam, karena sudah satu jam aku disini, ustad sandi belum balik balik juga dari tadi.
rizal: ooooohhhhhhh? " membulatkan bibirnya mengungkapkan kata ooooohhh dengan panjang.
ara : "iya" jawab singkat ara.
rizal : ya udah deh kalo gitu aku tungguin aja deh disini, ooooh. iya sini biar aku bantuin koreksi sebagian. supaya cepat selesai. "embel-embel mau bantu in tapi nyata ada maksud dan tujuan di dalamnya, seperti ada udang dibalik bakwan..... pasti enaaaaak.
ara : tuh, ambil aja, dan ini pensil buat kamu, aku ngak ada pulpen dua soalnya
Ngak apa apa ya kan? "ara menyodorkan pensil kepada rizal, memang di kotak tempat pensil itu cuma ada satu pulpen dan beberapa pensil didalam, sebenarnya didalam masih ada pulpen, tapi karena dirinya lagi malas bergerak dari posisi lebih baik dia memilih memberikan pensil saja pada rizal, toh yang paling penting dia sudah membuat semua nilai itu di sebuah kertas yang khusus untuk menulis semua nilai nilai disana.
rizal : iya gak apa apa. "dia pun menerima pensil yang ara sodorkan padanya dan sambil melihat dan memperhatikan ara yang serius dengan kerjaan nya kembali.
tak lama beberapa menit kemudian ustad sandi datang menghampiri keduanya yang sama-sama sibuk dengan apa yang mereka kerjakan bersama diteras rumahnya.
ustad sandi : eheeeeem hemmm, assalamualaikum. "ucapnya tersenyum pada kedua setelah tepat berada di dekat ara dan juga rizal.
"waalaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh" jawab ara dan rizal barengan melihat siapa yang datang dan memberi salam pada mereka. dan membuat kedua insan itu menjadi salah tingkah melihat senyum misterius dari ustad sandi pada mereka.
ustad sandi : ingat yang ketiga setan, ustazah lisa dimana, kok kalian malah dibiarin berdua aja disini. "melihat tampang salah tingkah dari kedua orang itu dia pun dengan senang hati menyindir dan mengejek keduanya yang tidak boleh berdua-duaan seperti yang tadi sebelum dirinya datang.
ara : didalam ustad, lagi jagain adek baby. "jawab ara menunduk karena takut menatap wajah ustadnya.
ustad sandi: oh, tapi kok kalian ditinggal berdua aja disini, kan ngak baik dua orang yang berlawanan jenis berdua-duaan apalagi kalian itu bukan muhrim lagi.
rizal : saya baru datang kok ustad, karena saya ada urusan dengan ustad. "jawabnya kemudian karena ara sudah menunduk dan diam.
ustad sandi:" habis selesai shalat ashar aja ya rizal, saya baru pulang juga nih, nanti kita bahas itu ya". sambil berjalan mau memasuki rumahnya.
"saya tinggal dulu ya."
" iya ustad" jawab ara dan rizal barengan lagi.
rizal : aku duluan ya ra, gak enak nanti ada yang lihat kita berduan lagi, dah assalamualaikum "rizal beranjak dari duduk meninggalkan ara sendiri. dia tidak mau terciduk lagi oleh orang lain, dia sudah malu pada ustad sandi karena telah melihat dia dan ara berduaan seperti tadi.
ara : iya
waalaikumussalam. "ara menjawab sekenanya saja. karena ngak mungkin juga dia menahan rizal agar tetap menemaninya.
setelah kepergian rizal, tak lama kemudian ara pun selesai mengkoreksi semua nya, ia pun pamit dan langsung balik ke asrama putri karena sebentar lagi akan memasuki waktu shalat ashar.
malam hari
ara memikirkan yang sedang mengganggu pikirannya. dia bingung mau tanya sama siapa untuk mencari tahu dan mendapatkan data dan nama anak baru seangkatan nya itu.
tiba tiba ada seseorang yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk terlebih dulu.
yang tak lain adalah nita saudara nya teman sekamar, adek kelas satu tingkat di bawah ara dan sekaligus sahabatnya ara.
nita : woiiii
ngapain kamu mondar mandir kayak setrika rusak aja, terus muka kamu kenapa jelek gitu sih ra?. "tegur pada ara yang sedang pawai mandiri dikamar.
ara: aku lagi pusing nih nit, kamu bisa bantu aku ngak ya?. "daripada pusing sendirian, lebih baik dia membagi masalah nya pada nita, walaupun masalah yang dia hadapi itu sangat sepele tapi ara tetap tidak mau berurusan dengan orang baru itu.
nita: iya apa dulu?. "tanyanya sambil memilih-milih buku yang ada di rak buku.
ara : kamu tahu ngak nama anak baru yang sekelas denganku. "saut ara serius memulai ceritanya.
nita: yah, mana aku tahu zahrana. "jawabannya malah membuat ara mendengus kesal padanya.
ara : ih nyebelin deh, gak harus nyebut namaku sekalian juga kali.
nita: kamu ngapain tanya tanya dia?. "sifat kepo nya langsung aktif, dan mulai bertanya lagi pada ara.
"apa jangan jangan kamu suka ya sama tu anak baru, ciiiieeee ciiiueee ara lagi jatuh cinta pada pandangan pertama" serunya riang meledek dan mengejek ara.
ara: sembarangan. "ketusnya tak terima apa yang dilontarkan nita padanya.
"tu mulut dikasih rem biar ngomong nya ngak ngelantur.
ya ngak lah ada ada aja, udah ah, malas aku ngomong sama kamu, gak pernah nyambung."
nita :eeeeehh ra kamu mau kemana? tanya pada ara sudah naik ketempat tidur membaringkan tubuh nya yang lelah disana.
ara : ya tidur lah, terus mau ngapain lagi.
nita : ooooh. "membulatkan bibirnya.
"tapi kalo dilihat lihat sih ya ra. anak barunya ganteng juga loh ra, iya kan ra."
ara : terus?
nita : ya kan gak masalah kalau kamu menyukainya.
ara : heemm terus?
nita : aku mah setuju setuju aja kalau dia yang akan menjadi kakak ipar ku.
ara : terus?
nita : iiih nyebelin banget sih kamu ra, dari tadi terus-terus mulu nanti nambrak baru tau rasa kamu ra.
ara : biarin." jawabnya santai
nita : berarti benar dong, kamu suka sama anak baru itu?
karena pusing dan lelah dengan ocengan nita yang tidak mengandung makna dan arti, ara berbaring di tempat tidurnya dan mulai terbawa ke alam mimpi yang sangat indah.
kasian nita dikacangi ara
nita : iya kan ra? kamu naksir sama tu anak, hahaaaaaaa.
"saat berbalik menatap ara, nita pun menghela napas panjang karena dicuekin dan ditinggal tidur oleh ara.
"dasar putri tidur" gumam nita menatap ara yang sudah terlelap di bawah selimut.
nita pun berbaring juga ditempat tidur nya mengikuti ara yang sudah berada dialam mimpi duluan dari dirinya.
nita dan ara adalah saudara tapi tidak kandung.
ara dan nita sebaya, dulu mereka adalah satu angkatan waktu masuk ke pesantren, pas libur semester nita beserta keluarganya mengalami kecelakaan yang sangat parah. kedua orang tua dan adik nya nita meninggal ditempat, sedangkan nita masih bisa tertolong walaupun harus menjalani kritis dan koma yang memakan waktu cukup lama, ditambah lagi dia mengalami depresi yang sangat berat setelah dia sadar dari koma nya.
pada saat kabar kecelakaan nita dan keluarganya di ketahui ara, ara pun langsung mebesuk nita di rumah sakit, dan orang tua ara memutus untuk mengangkat nita sebagai anak kedua mereka.
beruntungnya keluarga ara sudah mengenal nita dengan baik, dan mama papanya ara sudah menganggap nita sebagai anak meraka juga karena nita gak punya siapa siapa lagi.
bersambung.
Terimakasih yang sudah mampir dan membaca episode ini, jangan lupa tekan tanda like pada episode ini ya, komen and vote juga ya para reader ku. 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Darnishdd Nis Hdd
lanjut thor
2020-09-16
0
Penjaga Hati
keren lo kk next yah
mampir juga di karyaku yah 🙏
2020-07-13
1