Episode 2 Menuju Penjemputan

Di dalam tenda yang dibangun khusus Komandan. Dean beserta komandan regu lain tiba. Komandan Regu Selatan ada di situ. Tadi timnya datang telat, bukan mereka saja yang mengalami hujan, dia dan timnya juga. Ditambah lagi, jalur yang mereka lalui menuju sini tidak sama dengan yang lain. Mereka harus menaiki dataran tinggi. Nggak kebayang, betapa sulitnya mereka harus mendaki tanah yang begitu terjal, basah, dan licin.

(Gambar hanya ilustrasi sebelum tim Selatan bergabung)

Lewat lentera tenda yang digantung di tengah, pas di atas mereka yang telah duduk bersila mengitari lebaran peta. Mereka berdiskusi...

(Gambar hanya ilustrasi)

“Sudah seminggu kita masing-masing pada melakukan penyisiran, tapi kita belum menemukan hasil. Bagaimana ini..." Komandan Regu Selatan mengeluh, sekaligus buka suara.

“Waktu kita juga tidak banyak. 1 minggu lagi kita sudah digantikan oleh pasukan lain." Komandan Regu Barat menimpali.

“Selama penyisiran juga kita tidak ada melihat kegiatan bersifat manusia seperti menebang pohon, berburu, atau lain sebagainya." Dean tidak luput ketinggalan.

Untuk menutupi kebutuhan, kelompok itu pasti akan melakukan hal tersebut.

“Sebenarnya yang kita sisirin nggak sepenuhnya dapat kita lihat. Tentu, jalur masing-masing yang kita lewati areanya luas. Berhubung tempat penjemputan kita di jalur Tenggara, kita akan melakukan penyisiran ke jalur sini. Siapa tahu, kita menemukan markas baru mereka di sana. Nanti kita tidak usah berpisah. Kita akan bersama-sama melakukan penyisiran." Ditengah bicara, Komandan mengarahkan jari ke peta.

“Baik Dan,” jawab mereka serempak.

“Bagaimana semua persediaan bekal kalian? Apakah ada masalah? Karena kita masih 1 minggu lagi berjalan.”

“Untuk saya tidak, Dan." Dean merespon.

“Saya juga tidak, Dan,” imbuh Komandan Regu Barat.

“Saya ada masalah, Dan. Tadi, pas kami mendaki menuju sini. Anak buah saya yang memegang obat-obatan tergelincir ke bawah, dan tas obat-obatan yang dipegangnya terlepas. Dia merupakan anggota terakhir yang naik. Kami tidak mungkin lagi turun ke bawah. Tanah itu terlalu licin." Komandan Regu Selatan memberi tahu.

“Tidak apa-apa. Karena kita kembali berjalan bersama-sama, kita bisa saling menutupi kebutuhan antar tim," tutur Komandan.

“Baik, Dan.”

“Nanti jika kita menemukan markas baru musuh. Kita melakukan penyergapan secara berkala saja. Tidak seperti penyerangan yang kita lakukan sebelum-sebelumnya. Pertama-tama, kita hadapi dulu orang-orang penjaga mereka. Tapi jangan memakai letusan senjata, pakailah keahlian bela diri. Lepaslah baju mereka. Pakailah... Lalu pasukan kedua mendekat. Pasukan ketiga mengawasi dari jarak jauh. Jadi siapkan 2 anggota dari tim kalian yang mempunyai keahlian bela diri mumpuni, dan 2 orang ahli penembak jitu jarak jauh. Sisanya, bersama-sama kalian dan saya menjadi pasukan lapis kedua. Nanti akan saya bagi 4 titik untuk mengitari markas mereka. Tapi saya baru bisa bagi setelah melihat tempat mereka.”

“Siap Dan,” angguk mereka.

“Lantas, apa kalian ada hal lain yang ingin kalian tambah? Atau bahas?”

“Untuk saya cukup, Dan,” balas Dean.

"Saya juga, Dan." Ketua Regu Selatan, dan Barat, menjawab berbarengan.

“Baiklah, rapat dibubarkan. Besok menjelang subuh kita sudah berangkat.”

“Siap, Dan.” Mereka memberi hormat.

Dean beserta yang lain keluar dari tenda. Lalu mereka menyiapkan apa yang diperintahkan. Memberi tahu orang-orang yang diinginkan Komandan. Agar orang-orang itu tahu, dan bersiap diri jika nanti dibutuhkan.

**********

Malam begitu dingin dan gelap. Sinar bulan pun tidak dapat menerangi secara menyeluruh betapa gelapnya hutan itu. Hembusan angin melewati pepohonan tinggi diantara dedaunan yang lebat, juga melewati kulit tubuh yang bisa buat bulu kudu merinding. Bunyi lolongan serigala, dan suara burung hantu yang bertautan kalau didengar bisa bikin jantung berdebar. Ada juga burung jenis lain yang memberi efek suara lebih menyeramkan berupa kicauan nan panjang. Belum lagi, mereka harus selalu siap dari segala sesuatu jika ada binatang buas yang tiba-tiba masuk perkemahan. Ini menggambarkan betapa mencekamnya keadaan hutan ditengah malam.

(Gambar hanya ilustrasi)

Semua rintangan itu harus dapat mereka lalui. Sudah kewajiban mereka siap menjalani tugas dengan segala resikonya. Dalam suasana mencekam ini pun, gak luput mata dan pendengaran mereka waspada jika tiba-tiba ada pergerakan manusia tidak dikenal. Karena nggak menjamin pergerakan mereka tidak diketahui oleh lawan.

Setiap 2 jam pasukan secara bergantian berjaga-jaga. Malam nan gelap perlahan berubah bersiap berganti terang. Dalam keadaan masih remang, pasukan membereskan tenda-tenda dan segala hal jejak mereka. Kemudian bersama pemimpin peleton mereka melangkah bersama.

(Gambar hanya ilustrasi)

Jalanan masih becek dari siraman hujan kemarin. Mereka terus melangkah menuju wilayah penjemputan. Bukan waktu yang sedikit, mereka masih menempuh perjalanan seminggu lagi. Dengan kompas di tangan yang dipegang oleh anak buah Komandan Peleton yang berdiri di samping sang penguasa tersebut, mereka terus berjalan. Komandan Peleton dan timnya memimpin di depan, sisanya mengular ke belakang. Sekali-kali, orang itu bicara dengan tangan naik-turun. Komandan mengangguk-angguk.

Terdengar bunyi patahan kayu, Komandan segera menaikan satu tangan ke udara. Berupa kode agar seluruh anak buah di belakangnya menunduk. Secara serentak pasukan menurunkan badan.

“Apa itu?” Komandan berkata bernada kecil.

Pria yang berkuasa atas seluruh anak buahnya, mengintruksikan 2 anggota di belakangnya untuk melakukan pengecekan. Dua orang itu pergi. Secara hati-hati melakukan pengintaian. Semua menunggu kabar. Tak lama dua orang itu kembali.

“Kerjaan beruang, Dan,” lapor salah satu dari mereka.

“Oh! Baiklah.”

Komandan kembali berdiri diikuti yang lainnya. Mereka kemudian lanjut berjalan. Tiap dengar bunyi, atau pun hal-hal lain mereka wajib waspada. Biar bisa antisipasi terlebih dahulu sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sudah lumayan mereka berjalan. Matahari pun sudah mengeluarkan cahaya terik menyengat. Tiap lintasan dilewati tak ada tanda-tanda kehidupan. Yang ada malah mereka sempat diganggu oleh seekor harimau yang tiba-tiba menerjang ke tengah gerombolan. Mau nggak mau ditembak secara spontan oleh anggota yang berada di belakang. Karena mulut harimau itu sedikit lagi ingin melahap rekannya. Bersiap mencabik-cabik.

(Gambar hanya ilustrasi)

“Kita istirahat di sini." Komandan berhenti melangkah.

Secara serentak regu Dean, dan regu lain keluar barisan. Dean, dan Komandan Regu Selatan dipanggil. Mereka berdua datang menghadap atasan mereka.

“Anak buah kalian yang mencari buruan makan siang hari ini. Sekaligus yang menyiapkan." Komandan memberi instruksi.

“Siap Dan!” jawab mereka.

Berhubung semalam bukan mereka yang mengerjakan. Saat ini dapat tugas.

Dean dan Komandan Regu Selatan pergi. Kemudian memanggil anak buah mereka yang pada bercampur dengan group lain. Mereka pada datang. Kedua orang itu memberi perintah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=@.@\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kalau suka novel ini, jangan lupa kasih rating bintang 5, like, dan komen. Tinggalkan jejakmu ya Guys...

Terpopuler

Comments

Ita Ny Brown

Ita Ny Brown

jadi ikut waspada

2021-05-08

0

Nasya Lau

Nasya Lau

mantap

2021-05-04

0

Lina Susilo

Lina Susilo

penuh dengan kewaspadaan

2021-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Bertemu Di Titik
2 Episode 2 Menuju Penjemputan
3 Episode 3 Mencari Hulu
4 Episode 4 Menemukan Markas Mereka
5 Episode 5 Wanita Di Kegelapan
6 Episode 6 Wanita Bunga
7 Episode 7 Kesadaran Dalam Gelap
8 Episode 8 Takjub
9 Episode 9 Nina Arnante
10 Episode 10 Aku Tidak Mau Pergi!
11 Episode 11 Dasar Kau Pincang!
12 Episode 12 Majikanmu Lebih Sulit Kutaklukan
13 Episode 13 Meluluhkan Si Bunga
14 Episode 14 Si Cantik Mengeluarkan Tanduknya
15 Episode 15 Dugaan Nina Meleset
16 Episode 16 Ninaku Yang Lucu
17 Episode 17 Tidur Di Luar!
18 Episode 18 Ancaman
19 Episode 19 Predator Liar
20 Episode 20 Curhatan Belaka Dean
21 Episode 21 Di Kasih Tinggal
22 Episode 22 Sepasang Mata Grey
23 Episode 23 Sekelebat Orang
24 Episode 24 Hook Keras
25 Episode 25 Menjaga Nina
26 Episode 26 Menjaga Jarak
27 Episode 27 Dua Sosok
28 Episode 28 Tuan Muda Akan Datang
29 Episode 29 Akibat Pemabuk Membuahkan Pelukan
30 Episode 30 Masa Lalu Nina
31 Episode 31 Gara-Gara Wine
32 Episode 32 Tuan Muda Tiba
33 Episode 33 Keadaan Jadi Kacau
34 Episode 34 Cemburu Tak Bicara
35 Episode 35 Berciuman Dalam Sadar
36 Episode 36 Musuh Menggertak
37 Episode 37 Kebongkar Perlahan
38 Episode 38 Gadis Kecil Ini Lagi!
39 Episode 39 Makan Malamlah Denganku
40 Episode 40 Apa Kamu Tidak Bisa Pergi Denganku?
41 Episode 41 Aku Mencintaimu Nina
42 Episode 42 Dilema
43 Episode 43 Berterus Terang
44 Episode 44 Diusir
45 Episode 45 Elvaros Bergejolak
46 Episode 46 Dua Sejoli Bersatu
47 PRAKATA DARI AUTHOR
48 Episode 47 Extra Part
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Episode 1 Bertemu Di Titik
2
Episode 2 Menuju Penjemputan
3
Episode 3 Mencari Hulu
4
Episode 4 Menemukan Markas Mereka
5
Episode 5 Wanita Di Kegelapan
6
Episode 6 Wanita Bunga
7
Episode 7 Kesadaran Dalam Gelap
8
Episode 8 Takjub
9
Episode 9 Nina Arnante
10
Episode 10 Aku Tidak Mau Pergi!
11
Episode 11 Dasar Kau Pincang!
12
Episode 12 Majikanmu Lebih Sulit Kutaklukan
13
Episode 13 Meluluhkan Si Bunga
14
Episode 14 Si Cantik Mengeluarkan Tanduknya
15
Episode 15 Dugaan Nina Meleset
16
Episode 16 Ninaku Yang Lucu
17
Episode 17 Tidur Di Luar!
18
Episode 18 Ancaman
19
Episode 19 Predator Liar
20
Episode 20 Curhatan Belaka Dean
21
Episode 21 Di Kasih Tinggal
22
Episode 22 Sepasang Mata Grey
23
Episode 23 Sekelebat Orang
24
Episode 24 Hook Keras
25
Episode 25 Menjaga Nina
26
Episode 26 Menjaga Jarak
27
Episode 27 Dua Sosok
28
Episode 28 Tuan Muda Akan Datang
29
Episode 29 Akibat Pemabuk Membuahkan Pelukan
30
Episode 30 Masa Lalu Nina
31
Episode 31 Gara-Gara Wine
32
Episode 32 Tuan Muda Tiba
33
Episode 33 Keadaan Jadi Kacau
34
Episode 34 Cemburu Tak Bicara
35
Episode 35 Berciuman Dalam Sadar
36
Episode 36 Musuh Menggertak
37
Episode 37 Kebongkar Perlahan
38
Episode 38 Gadis Kecil Ini Lagi!
39
Episode 39 Makan Malamlah Denganku
40
Episode 40 Apa Kamu Tidak Bisa Pergi Denganku?
41
Episode 41 Aku Mencintaimu Nina
42
Episode 42 Dilema
43
Episode 43 Berterus Terang
44
Episode 44 Diusir
45
Episode 45 Elvaros Bergejolak
46
Episode 46 Dua Sejoli Bersatu
47
PRAKATA DARI AUTHOR
48
Episode 47 Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!