Pembalasan Hati Yang Hancur
“Apa kamu akan tetap disini, 'nak ? Apa kamu tidak ingin bertemu dengan suami dan anak kembarmu serta keluarga yang sangat menyayangi dirimu, 'nak ?” tanya wanita tua.
“Apa aku masih bisa memilih ?” tanyanya ragu.
“Apa yang kamu ragukan ?” tanya wanita tua itu lagi.
“Apa aku masih bisa kembali dan membalaskan dendamku kepada wanita itu ?” tanya Valencia.
“HAHAHA ... kamu bisa membalaskan hatimu yang hancur karena wanita di masalalu suamimu dan aku bangga dengan suamimu yang tak pernah berpaling sedikitpun darimu,” ucap Wanita tua itu.
Valencia yang mendengar ucapan wanita tua itu mengerutkan dahinya heran, apa wanita tua ini tahu kehidupannya di dunia manusia ?
“Saya tahu kehidupanmu, jadi saya memberikan kamu kesempatan kedua untuk hidup kembali,” ucap wanita tua itu.
Ia menoleh menghadap Valencia yang menatapnya bingung. Wanita itu tersenyum dan berkata,“Aku akan mengawasimu dari atas sini, 'nak. Aku tahu kamu diracuni oleh wanita ular itu. Pulanglah kasihan anak kembarmu di siksa oleh kedua wanita yang mengaku sebagai babysitter anak kembarmu dan juga wanita masa lalu suamimu.” titahnya kepada Valencia.
“APA ?! Baiklah aku akan pulang menyelamatkan anak-anakku dan juga suamiku.” ucapnya mantap.
Wanita itu tersenyum melihat keteguhan hati Valencia, ia tak salah memberikan kesempatan kedua Valencia untuk hidup dan membasmi kedua wanita ular itu.
“Baiklah jika itu keputusanmu, Lihat disana ada pintu menembus dunia manusia. Pergilah selamatkan keluarga kecilmu dari kedua wanita itu. Jangan lupa, memberi olahraga untuk keduanya. Salam sejahtera bagi kamu yang diberkat.”Ucap wanita itu dan................
UGH........
“Aku dimana ?” tanya wanita itu.
“Nyonya anda sudah sadar ?” ucap perawat itu dan segera ia memencet bell pasien agar dokter mendatangi ruang rawat pasien.
Tak lama seorang dokter perempuan datang untuk memeriksa keadaan Valencia.
“Keadaannya sudah stabil. Sus, tolong hubungi keluarga pasien.”
“Baik, dok” jawabnya lalu menghubungi keluarga pasien.
Disisi lain, sebuah keluarga tanpa istri sedang melakukan rutinitas sarapan. Hari ini Cortie berencana akan mengajak anak kembarnya untuk menjenguk Valencia setelah itu membawa anak kembarnya ke perusahaan milik dirinya. Jangan lupa babysister anak-anak dan juga Evelyne yang menempel seperti perangko.
Pagi-pagi sekali, Evelyne menyambangi mansion Cortie dengan penampilan glamournya ia juga ingin melihat keadaan Valencia lebih tepatnya memastikan apakah Valencia sudah mampus atau belum.
Tring.....Tring.....
Bunyi ponsel Cortie menggema di ruang makan, membuat Cortie mengerutkan alisnya. Ada apa rumah sakit menelponnya, apa yang terjadi dengan istrinya. Evelyne yang melihat Cortie cemas membuat mulutnya gatal untuk bertanya.
“Ada apa, 'Cort ?” tanya Evelyne heran.
Namun, Cortie tak menjawab pertanyaannya dan berjalan menjauh mengangkat telepon dari rumah sakit.
“Selamat pagi, Tuan muda Cortie” sapa suster yang merawat Valencia.
“Selamat pagi. Ada berita apa, 'sus ?” tanya Cortie deg-degan.
Ia takut ada berita buruk tentang istrinya, ia tidak rela berpisah dengan istrinya. Ia takut istrinya meninggalkan dirinya sendiri bersama kedua anak kembarnya.
“Begini tuan muda, Nyonya Valencia sudah sadar dari komanya” ucapnya
DEG..?!
“Suster serius istri saya sudah sadar dari komanya ?” tanya Cortie memastikan.
Mendengar ucapan suster yang merawat istrinya, Cortie bergegas mendatangi kedua anak kembarnya dan segera mengajak mereka kerumah sakit tanpa menghiraukan Evelyne yang menatap kebingungan dengan dirinya yang ditinggal begitu saja oleh Cortie.
Di Rumah Sakit.
“Bagimana sudah kamu hubungi keluarga pasien ?” tanya Dokter Anne kepada Suster Vlora.
“Sudah Dokter Anne, suami pasien akan datang ke rumah sakit ”jawab Suster Vlora.
“baiklah, aku tinggal visit kembali. Jaga nyonya muda dengan baik” ucap Dokter Anne.
Setelah kepergian Dokter Anne, kini tinggallah Suster Vlora dan Valencia sendiri menunggu kedatangan suami dan anak kembarnya.
“Sus, berapa lama saya dirumah sakit ?” tanya Valencia
“Sudah satu bulan, nyonya” jawab Suster Vlora
“Ha, satu bulan “ ucap Valencia terkejut.
“Jadi selama satu bulan ini kedua wanita itu merajalela di rumah tanggaku, lalu anak kembarku dan juga suamiku apa kabar. Bagaimana keadaan mereka sekarang.” ucapnya dalam hati.
CEKLEK
“Sayang....” panggil Cortie.
Ia sangat bahagia mendengar jika istrinya telah sadar dari koma, begitu juga dengan kedua anak kembarnya.
“Mami.....” panggil kedua anak kembarnya.
Valencia yang mendengar panggilan itu sangat terharu, selama satu bulan apakah mereka baik-baik saja. Hal itu membuat Valencia meneteskan air mata. Ia sangat rindu dengan keluarga kecilnya ini. Ia juga berharap bisa membalaskan dendamnya kepada kedua wanita ular yang ada di rumahnya.
“Sayang kamu kenapa menangis, apa ada yang sakit ? Sus,tolong periksa istri saya” ucap Cortie panik melihat istrinya menangis, begitu juga dengan si kembar.
“Maaf mas, aku baik-baik saja” ucapnya menyeka air matanya yang berjatuhan.
“Syukurlah” ucap Cortie.
Suster Vlora berpamit untuk kembali bertugas, ia meninggalkan keluarga kecil yang terharu akan pertemuannya.
“Mas, senang akhirnya kamu sadar. Mas tidak tahu kedepannya kehidupan mas dan anak-anak bagaimana tanpa kamu, sayang” ucapnya lirih dan memeluk erat tubuh sang istri.
Valencia yang mendengar perkataan suaminya ia membalas pelukan erat tubuh sang suami. Rindu yang telah lama kini akhirnya tehempaskan. Valencia semakin yakin bahwa kehidupan anak dan suaminya tak baik-baik saja dan ia akan bertekad untuk membalas dendam.
“Tami enda di peyuk duga, 'Mi ?” tanya Claire
“HAHAHA kesayangan mami, sini” ucap Valencia.
Kini keempatnya tengah berpelukan hangat, menghapus rasa rindu yang teramat-amat. Tanpa mereka sadari seseorang tengah menahan rasa amarah yang menguncang emosinya.
Siapa lagi kalau bukan Evelyne, ia tak menyangka bahwa Valencia selamat dari racun mematikan itu padahal racun itu berakibat fatal jika ada yang memakan bahkan meminum racun itu. Tetapi kenapa Valencia masih bernafas di dunia ini.
Melihat itu semua, Evelyne tak akan tinggal diam. Ia akan menyusun rencana yang sangat hebat nantinya. Namun, Evelyne tetap masuk keruangan itu dengan penuh drama.
“Valen, akhirnya kamu siuman juga” ucap Evelyne lemah lembut.
Valencia yang melihat wajah penuh drama Evelyne, membuat hatinya muak dan tetap membalaskan dendamnya.
“Apa kita saling kenal ?” sarkas Valencia.
“Oh, ti.. tidak. Hanya saja saya tahu kalau kamu adalah istri dari Cortie” ucapnya dan tersenyum terpaksa.
Dalam hatinya ia sangat membenci Valencia yang tidak mati. Sadar jika dirinya ditatap setajam silet oleh Valencia membuat Evelyne mengalihkan pandangannya kepada Cortie yang duduk disamping brankar Valencia.
“Cort, apa kamu tidak pergi keperusahaan ? biar aku saja yang menjaga Valencia” ucapnya kepada Cortie berharap Cortie mau mendengar perkataannya.
“Tonti, pelgi saja. Papi pasti atan mendaga mami ” ucap Clark kesal menatap Evelyne.
“Tapi, Papi harus kerja sayang” ucapnya kekeh.
“Kamu siapanya suamiku ? kenapa seolah kamu istrinya yang mengatur suamiku ini dan itu. Apa kamu berniat menjadi pelakor ?” sarkas Valencia.
“Hei, siapa yang pelakor ?” bentak Evelyne.
“TONTI...” pekik Claire dan Clark.
Yang mana membuat Valencia dan Cortie tertawa mendengar pekikan dari kedua anak kembar mereka.
“KALIAN..., ” tunjuk Evelyne.
“Jangan menunjuk anakku dengan tangan kotormu itu, atau aku akan membuat kamu dan keluargamu sengsara” Bentak Cortie dingin dan tatapan yang sangat tajam.
“Cortie... kamu, kamu membentak aku ?” ucap Evelyne.
“Terus aku harus apa ? melembutkan ucapanku untuk wanita sepertimu ?”ejek Cortie.
Valencia yang tak pernah mendengar suaminya bersuara keras menatap bingung, sedangkan kedua anaknya seperti sudah biasa mendengar bentakan Cortie. Ada apa sebenarnya, apa yang terjadi dengan suaminya. Sedangkan Evelyne yang tak terima diperlakukan kasar oleh Cortie menghentakan kedua kakinya dan pergi dari ruangan Valencia.
“Huft... Maaf..,” ucapnya lirih.
“Tak apa mas, kapan mas bisa bersuara sekeras itu ?”tanya Valencia lembut.
“Tebulan nini mami, papi celalu malah jika tonti itu datang kelumah” jawab Clark.
“Apa itu benar ?” tanya Valencia dan dianggukan oleh Cortie.
Tanpa mereka sadari Claire terdiam dan ketakutan, ia menangis tanpa suara. Ia meremas kedua tangannya. Valencia tak sengaja menatap anak bungsunya yang menangis tanpa suara.
“Claire, kamu kenapa sayang ?” ucapnya panik
Hal itu membuat Cortie dan Clark menoleh menatap Claire yang ketakutan dan menangis tanpa suara.
“Claire...” panggil valencia dan Cortie langsung menggendong anaknya.
“Clark, apa yang terjadi dengan adikmu ?” tanya Valencia cemas.
“Klaile..........tlauma”
DEG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Aze_reen"
hadir mmpir kk..
batu liat di beranda lgsg OTW melipir...
madih tahap nyimak..
semangat kk
2023-04-26
0
jenny
baru nemu novel ini kak...
ijin nyimak dulu sambil baca marathon.
2023-04-26
0