002.

Seminggu sudah, Valencia sadar dari komanya. Seminggu itu juga Cortie dan kedua anak kembarnya rajin kerumah sakit untuk menemani Valencia. Hal itu juga membuat seorang yang menjadi babysister sikembar berdecak kesal. Ia diabaikan oleh tuan dan nona kembar.

Dirumah ia seperti seorang istri yang menunggu anak dan suaminya pulang, ia juga tak ingin memakai pakaian khusus babysister.

“Cih, kemana mereka ? Apa mereka kerumah sakit lagi untuk menemani nyonya Valen ?” ucapnya kesal.

Ia terus-menerus mengerutu kesal. Beberapa kali ia bolak-balik menatap pintu besar itu. Tak sengaja ia mendengar suara mobil tuannya. Kemudian, ia merapikan penampilannya dan memberikan wewangian untuk menyambut tambatan hatinya.

Dengan langkah bahagia, ia bergegas membuka pintu untuk menyambut tuan hatinya. Namun, seketika senyumnya luntur melihat tuannya mengandeng nyonya asli pemilik tuannya tak lupa sikembar yang berjalan didepan kedua orang tuanya. Hal itu membuat Anna kesal luar biasa tapi tetap tersenyum manis.

“Apa ini babysister anak kita, mas ?” tanya Valencia

“Iya sayang” jawabnya sembari mencium kening istrinya.

“Bibil elah pelmis, klaile dan klark selta olangtua mau lewat. Kik..kik” ucap Claire

Padahal ia sangat takut melihat Anna namun, tak ingin kedua orangtuanya khawatir jadi ia membuat lelucon sedikit untuk menghilangkan rasa takut dihatinya.

“KIK...KIK....KIK “ teriak Claire.

Hal itu membuat Anna telonjak kaget dan memaki Claire.

“Bocah Sialan !!!” teriaknya dan hendak memukul Claire, namun Valencia langsung menahan tangan Anna dan menampar balik Anna.

AUH !!!

“jangan harap kamu bisa menyakiti anakku lagi, Anna” sarkas valencia

“KAMU DI PECAT !!!” ucap Cortie tak ingin dibantah

“tapi kenapa tuan, saya yang berjasa merawat si kembar” ucapnya tak terima dipecat.

“merawat apanya, kamu menyiksa anak saya” sarkas Valen.

“Anak anda yang nakal, bukan kah hal wajar jika saya memukulinya” jawabnya tak kalah sinis.

“Kamu berani melawan saya dan istri saya ?” bentak Cortie.

Ia tak terima istrinya dibentak oleh seorang pengasuh.

“maaf tu..tuan” ucap Anna takut. Tapi ia masih tak terima dirinya dipecat.

“Kemaskan barang-barangmu, dan angkat kaki dari rumahku” ucap Cortie tegas.

Anna yang ingin membantah perintah tuannya, tak bisa berkutik ketika melihat polisi yang berada dibelakang kedua orang itu. Sedang sikembar sudah berada dalam gendong papi mereka. Valencia tahu bahwa Anna akan berbuat nekat, sehingga, ia meminta suaminya menggendong kedua anak mereka.

Dan benar saja, Anna ingin menyerang kedua anak kembarnya. Namun, hal itu gagal karena Valencia sudah mengamankan anak-anaknya. Polisi tak tinggal diam mereka meringkus Anna dan memborgolnya.

“Terima kasih pak, atas kerjasamanya” ucap Komandan polisi.

“Baik pak sama-sama, saya tidak tahu bahwa dia adalah buronan polisi yang lepas sebulan ini.” ucap Cortie menyesal.

“tidak apa pak, kami yang harusnya meminta maaf atas kelakuan buronan kami. Kalau begitu kami permisi pak. Selamat sore” pamit komandan.

“Selamat sore” ucap keduanya.

Mereka melihat bagaimana Anna memberontak meminta untuk dilepaskan. Valencia yang melihat itu bernapas lega, satu persatu orang akan ia singkirkan dari rumah tangganya.

“Yuk, kita masuk” ajak Cortie.

“Iya mas” balas Valencia tersenyum.

Merekapun masuk kedalam rumah tak lupa mengunci pintu. Valencia mengedarkan pandangannya, sudah lama ia meninggalkan anak dan suaminya. Kini ia akan memulai hidup baru dan menunggu rencana selanjutnya untuk membasmi Evelyne.

Namun, telah seminggu ini ia tak melihat Evelyne semenjak suaminya membentak Evelyne. Entah rencana apa yang ia susun untuk merebut suaminya.Tapi sekarang, Valencia ingin mengistirahatkan otaknya, ia lelah seperti ini. 

“Bi, tolong siapkan makan malam” titah Cortie kepada ARTnya.

“Baik Tuan...”

“Mami, ayo tita mandi baleng” pinta Claire dengan semangat.

Seolah ia melupakan kejadian tadi, ia dengan semangat membuka pakaiannya untuk bersiap mandi, begitu juga dengan Clark. 

“Ayo, kekamar dulu..” titah Valencia ia juga menggelengkan kepalanya melihat bagaimana antusias kedua anaknya untuk mandi bersama.

“Papi juga ikut”ucap Cortie. Lalu menggendong kedua anak kembarnya.

“Holeeeee...” pekik keduanya senang.

Kini keempatnya berjalan ke kamar yang terletak di lantai dua.Valencia sangat rindu dengan kamar yang ia tinggalkan sebulan ini. Ia mnegedarkan pandangannya, Cortie yang melihat istrinya melihat-lihat suasana kamarpun menegurnya.

“Ayo sayang, anak-anak sudah menunggu” ucap Cortie mengaggetkan Valencia.

“Akh, baik sayang.” balasnya.

Beberapa menit kemudian, mereka menyudahi acara mandi bersama. Valencia meminta anak dan suaminya menunggu diluar karena ia akan membersihkan diri. Setelah diluar Cortie mengambil pakaian ganti dirinya dan juga istri serta anak-anaknya.

Terdengar suara perut Claire dan Clark, membuat kedua anak itu menahan malu karena perutnya berbunyi. Cortie yang paham hanya menenangkan sikembar untuk menunggu mami mereka.

CEKLEK

“Maaf mas lama, tadi Vale lagi setoran dulu hehehe” ucapnya malu dan beranjak berganti pakaian.

“Mi, dedek lapal nih” celetuk Claire

“Hahah sebentar sayang” ucap Valencia

Tak lama setelah menunggu sang mami, keempat keluarga kecil itu berjalan ke ruang makan. Suasana makan malam kali ini tanpa ada rengekan, tangisan dan bentakan dari sipemilik rumah. Tanpa ada gangguan Evelyne. Entah kemana manusia itu sekarang, tapi mereka bersyukur Evelyne tak hadir dikehidupan mereka untuk sementara waktu ini.

Keesokan harinya,Valencia disibukkan oleh suaminya yang menanyakan dimana dasi dan celana kerja. Hal itu membuat Valencia kesal, apa suaminya itu melupakan bahwa ia baru seminggu lalu bagun dari komanya.

“Aduh, mas... kamu pikun ya, aku saja baru bangun dari koma. Bagaimana bisa aku tahu dimana celana dan dasi kerjamu.” ucapnya kesal

“Eh, iya ya. Maaf mas lupa hehe. Saking semangatnya mas karena sudah di urusi kamu lagi yang” ucapnya malu.

“Astaga, mas..”ucapnya frustasi.

“Baiklah ini sudah selesai, mas pakai ini dulu. Nanti Vale tanya bibi kemana celana dan dasi mas itu pergi. Okey” ucap Valencia setelah merapikan kemeja dan dasi suaminya.

“Siap nyonya Cortie”.

“Ayo kita sarapan, mungkin Claire dan Clark sudah menunggu kita di meja makan”.

Ajak Cortie.

Mendengar perkataan suaminya, membuat Valencia bingung. Sejak kapan kedua anak kembarnya jam segini sudah menunggu dimeja makan ?

“Sejak kapan ?” tanya Valencia.

“Ha, apa yang sejak kapan ?” tanya Cortie tak paham.

“Sejak kapan mereka di jam segini sudah menunggu dimeja makan ?” tanya Valencia lagi.

“Sejak kamu koma” jawabnya polos.

Hal itu membuat Valencia kesal, dirinya tidak pernah meminta sikembar untuk menunggu mereka dimeja makan. Tapi ini apa ? pasti Wanita ular itu yang memaksa keadaan.

Melihat keterdiamnya sang istri membuat Cortie menepuk pelan mulutnya, ia lupa membicarakan ini kepada sang istri, karena ia terlalu fokus dengan kesehatan istrinya.

“maaf yang, aku lupa memberitahumu soal ini” ucapnya salah

“Ayo buru ke ruang makan. Kasihan anak-anak” ucap Valencia menggandeng sang suami.

Tiba mereka diruang makan, nampak sosok wanita yang sangat dibenci Valencia. Ya, Evelyne datang bersama dengan Tante Lucia adik angkat daddy Cortie. Seseorang yang membuat keluarganya hampir hancur ulah wanita iblis itu.

“Hai, Cortie apa kabar ?”tanya Tante Lucia bersikap seolah dia tak melakukan kesalahan apapun.

“Maaf tante, kenapa anda bisa ada di mansionku ?” tanya Cortie. Ia mengabaikan pertanyaan sang tante.

“Loh, tante kan mau menjenguk cucu-cucu tante”. ucapnya tersenyum. 

Namun dalam hati, ia merasa jijik memanggil cucu-cucunya. 

“Sejak kapan ?” tanya Valencia yang tak senang dengan kedua wanita ini.

“Aduh, ini sih namanya buang satu datang lagi satu hamanya. Ck, ini tante nggak malu ya. Masuk kerumah orang tanpa permisi”. ucapnya dalam hati.

“Cortie, lihatlah istrimu tidak ada sopan santunnya.” adu Tante Lucia.

“Maaf tante apa yang disampaikan istriku memang benar.” ucapnya acuh tak acuh.

“Cort, apa yang kamu lakukan. Dia itu tantemu” bela Evelyne

“Hahaha tante ? kapan aku menganggapnya tante” ejek Cortie.

“Sudahlah, ayo kita makan” tengah Tante Lucia.

“Maaf tante, sepertinya kami akan makan diluar saja. Takutnya ada rancun yang menyebar dimakanan”. sindir Valencia.

“Sayang, ayo kita pergi keluar”. ajaknya kepada kedua anak kembarnya

Claire dan Clark menuruti perintah sang mami sedangkan Cortie ia mempersiapkan mobil untuk digunakan pergi.Evelyne dan Tante Lucia tak terima diabaikan oleh keluarga kecil itu.

“Jika kamu berani membawa keluargamu makan diluar aku pastikan kamu tidak akan pernah bisa masuk dimansion ini lagi” ancam tante Lucia.

Apa iya lupa bahwa mansion ini milik Cortie bukan milik kedua orangtuanya. Tapi kenapa Tante Lucia seolah tuan pemilik rumah. Mendengar ancaman itu, seseorang tertawa keras. Makin keras tertawanya semakin mengerikan didengar oleh Evelyne dan tante Lucia.

Hal itu membuat kedua wanita itu mengedikkan badan, bulu kuduk keduanya berdiri, mereka saling pandang dan seolah memberitahu, apakah dimansion ini anak hantu gentayangan ? begitulah pikir keduanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!