CINTA SETELAH HALAL "Perjodohan Anak SMA"
Di kompleks perumahan TNI AD Yang terletak tidak jauh dari pemukiman warga . Yang merupakan sebuah Desa masih terlihat asri dan indah, karena masih banyak tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang rindang juga masih banyak jenis binatang yang cantik-cantik berkeliaran.
Syakila berdiri tepat dipinggiran sungai yang mana masih banyak ikan yang hidup bebas, dan tepatnya berada di tengah lahan -lahan kosong. Syakila teriak Sekuat-kuatnya dan sekenceng-kencengnya untuk melepaskan rasa kekesalannya tersebut sembari melemparkan batu-batu kerikil kedalam sungai. .
"Aaahhhhh".
" Kamu kenapa si Syakila kok aneh begini". Tanya teman teman nya keheranan. Tapi dia hanya terdiam sambil melemparkan batu-batu kerikil.
setelah dia merasakan puas dan lega telah melampiaskan semua kekesalannya, dia lalu mengajak temannya pulang kerumah.
"Ayo pulang sekarang, aku mau membereskan barang-barangku, sebab sebentar lagi aku dan keluargaku mau pindah ke kota lain".ucapku...
Dan temannya hanya menganggukkan kepala.
Syakila merasakan sedih harus berpisah dengan sahabat sahabatnya ini sejak kecil. Dia juga sudah merasa nyaman tinggal di daerah ini, setelah beberapa tahun lalu diadan keluarga nya pindah ke sini . Katanya karena itu tugas negara. Tapi ternyata sekarang mau pindah lagi.
"Papa kenapa harus pindah lagi sih, Syakila jadi beradaptasi lagi dengan lingkungan baru pa. Kenapa tidak disini saja, Syakila sudah nyaman tinggal di desa ini! ".ujar Syakila lalu memantulkan bibirnya.
"Nak kamu kan sudah tahu bapak ini seorang abdi negara, jadi bapak ditugaskan kemanapun ya harus taat perintah. Sekarang ayo cepat masuk kamarmu , lalu bereskan semua barang-barang mu. Bapak sudah menyiapkan tiket , besok pagi kita terbang ke Jakarta! ".perintah Papanya yang sudah tidak bisa di ganggu gugat lagi.
"Hmmmt , ok, iya sudah. Syakila mau keluar dulu, nanti syakila bereskan, "ucapnya meminta izin dengan suara dan wajah lesunya .
"Syakila mau kemana kamu? Ini sudah malam, kamu perempuan tidak pantas keluyuran malam malam, " Teriak Dawam.
"Sudah, pa biarkan saja, mungkin dia mau bertemu dengan temannya dulu untuk perpisahan, jangan terlalu keras loh sama anak, " Ujar Ayumi istri dalam yaitu ibu kandung dari syakila.
Dawam menghembuskan nafasnya yang berat itu dengan pasrah dan langsung membantu mengemasi kembali barang-barang yang akan di bawa ke Jakarta. Mereka tidak memberi tahu Syakila bahwa mereka pindah kesana bukan hanya di pindah tugaskan, akan tetapi mereka ingin menjumpai sahabat mereka dulu di bangku SMA yaitu Rohman Lubis dan Laila Lubis yang berprofesi sebagai pengusaha dijakarta.
Dulu ketika mereka sama-sama telah lulus sekolah mereka sama-sama mengikat janji akan menjodohkan anak-anak mereka, jika mempunyai anak yang beda jenis kelamin nya yaitu laki-laki dan perempuan.
Dan akan dilaksanakan jika salah satu mereka sudah menginjak usia tujuh belas tahun. Dan saat ini anak laki-laki dari sahabat nya tersebut telah berusia tujuh belas tahun, sehingga sudah seharusnya mereka menepati janji yang mereka buat itu. Demi menjalin tali persaudaraan yang utuh diantara mereka berempat.
Di pagi hari yang cerah mereka sudah berada di bandara, sebab jam delapan pesawat yang mereka tumpangi akan segera lepas landas. Dengan segera mereka naik kedalam pesawat dan duduk di kursi mereka, sedangkan syakila cuma mampu tersenyum tanpa berkata-kata lagi. Sambil melihat ke arah luar jendela.
Syakila hanya mampu melepaskan semua kenangan dengan ikhlas menjalani karena dia tahu bahwa ini yang terbaik untuk dirinya nanti
Ketika pesawat telah terbang tinggi pemandangan di atas sini terlihat begitu sangat indah dan menakjubkan, sehingga membuat mata Syakila terus tertuju melihat kearah luar jendela sedari tadi. Bahkan dengan begini perasaannya pun menjadi lebih baik, kemudian dia melihat kearah kedua orang tuanya.
"Papa... Mama... Nanti syakila akan sekolah dimana? ".tanya Syakila.
"Nanti kamu akan mengetahuinya sendiri nak, yang terpenting sekarang ,nanti kalau sudah disana Syakila harus jadi anak yang baik, rajin ibadah dan juga jangan melakukan hal hal yang membuat kami kecewa ya sayang".ujar Ayumi kepada putrinya dengan tatapan penuh kasih sayang.
Syakila mendengarkan dengan baik ucapan ibunya , lalu dia menganggukkan kepala nya tanda mengerti apa yang telah disampaikan ibunya tersebut. Dia sekarang duduk dengan tenang dan sangat anggun sehingga membuat nya terlihat sangat manis.
Syakila membayangkan bahwa Sekolah nya itu sangat bagus dan memiliki teman teman yang banyak juga baik baik. Dia berangan-angan semoga semua bisa berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan darinya.
Sudah beberapa jam lamanya , mereka menempuh perjalanan dan akhirnya mereka sampai di rumah yang akan mereka tinggali dalam waktu beberapa tahun kedepan.
" Nah kita sudah sampai dan ini rumah kita, ayo kita turun sayang. Mama mau bantu papamu turunkan barang-barang di bagasi belakang ".ujar Ayumi sambil tersenyum.
" Iya ma, syakila masuk kedalam duluan kali ya ma, apa didalam sudah rapih dan bersih ma? ". Tanyanya.
" Iya sudah dong, tadi sudah di bersihkan sama bibi yang bekerja disini. Ayo sana masuk dan ini kopernya dibawa nanti di tunjukkan kamar kamu sama bibi ya". Ujar Ayumi.
"Iya ma".
" Ayo nona kita masuk, nanti bibi antarkan ke kamar nona" Ucap bibi Sumbi.
"Iya bi ayo, bibi duluan yang jalan kan bibi yang tahu tempatnya". Ujar Syakila.
" Oh iya nona, ayo mari masuk". Ucap bibi sambil mengarahkan syakila ke kamarnya ". Ini nona kamarnya, bagaimana nona suka ". Ucapnya lagi.
" Suka kok bi, ini bibi sendiri yang membereskan ya? ". Ujarnya.
" Hehehhe iya tidak nona rumah ini cukup besar jadi disini ada dua orang pembantu nona, yaitu saya dan tuti ". Ujar bibi sambil tersenyum.
" Oh begitu ". Ucap Syakila sambil manggut-manggut kepalanya.
" Kalau begitu bibi kembali kebelakang dulu ya nona, nanti kalau butuh apa-apa panggil bibi saja atau bisa panggil si Tuti". Ucapnya.
"Siap bi, terimakasih ya bi".
" Sama-sama nona".
Hmmm lumayan besar juga ini kamar daripada kamar ku yang sebelumnya. Gumamnya.
"Syakila sayang kamu sudah selesai belum menata barang-barang mu? ". Tanya Ayumi kepada anaknya.
" Sudah ma. Ada apa memang? ". Ujar Syakila.
" Sini yuk nak keluar, ayo kita makan bersama ". Ucap ayumi.
" Iya ma, tunggu sebentar syakila mau mandi dulu gerah soalnya ". Ujarnya.
" Baiklah, kami tunggu diruang makan jangan lama-lama nanti papa mu marah, kalau kamu tidak disiplin waktu " . Ucap Ayumi peringkat kan anaknya yang sedikit agak bandel dan manja itu.
"Iya mama, Syakila mengerti".
" Loh mama, Syakila mana sayang kok tidak ikut turun dia. Ini kan waktunya makan sore". Tanya Dawam
"Sabar pa, Syakila masih mandi sebentar katanya. Sebentar lagi juga akan turun makan bersama, ayo sudah kita makan saja dulu". Ucap Ayumi sembari menenangkan Dawam suaminya.
Ya maklumlah orang militer terbiasa terdidik disiplin jadi terbawa sampai dirumah.
Tak selang beberapa lama syakila pun keluar kamar dan menuruni tangga menuju kebawah.
"Selamat sore ma... Pa... ". Sapanya sembari menarik kursi langsung duduk di sebelah mamanya.
" Sudah selesai mandinya nak". Ujar Ayumi.
"Sudah dong ma".ucap syakila.
" Ayo cepat dimakan syakila . Kamu sudah telat 5 menit lebih, besok-besok jangan diulang kembali ". Ujar Dawam kepada anaknya tersebut.
" Beres pa". Ucap Syakila kemudian melanjutkan makannya.
"Oh ya, pa apa kita jadi kerumah si rohman sama laiba pa? " Tanya Ayumi kepada suaminya.
"Hmmm... Tentu saja jadi ma. Itukan sudah menjadi kesepakatan kita semua dari awal kan". Ujar Dawam.
" Memangnya kita akan berkunjung kemana pa... Ma...?". Tanya Syakila kepada orang tuanya.
"Kita akan kerumah sahabat baik papa juga mama dulu sayang, waktu masih di bangku SMA. Iya kan pa? ". Tanya Ayumi kepada suaminya ketika menjelaskan kepada syakila.
" Iya sayang, mungkin besok lusa kita kesana untuk silahturahmi ". Ujar Dawam.
" Hmmm... Pa.. Ma... Kira-kira Syakila boleh tidak minta sesuatu ? ". Ucap Syakila penuh harapan dimatanya.
" Boleh sayang, memang kamu mau minta apa? ". Tanya Ayumi.
" Kita kan baru tinggal di sini. Syakila ingin kita selama seminggu ini habiskan waktu untuk jalan-jalan di daerah sini. Ya hitung-hitung menyesuaikan diri, kan sebentar lagi papa sama mama kerja. Ya boleh kan mumpung hari suasana liburan juga, please? ". Ujar Syakila dengan memohon kepada orang tuanya.
" Bagaimana pa, boleh tidak? ". Ucap Ayumi kepada suaminya.
" Boleh tapi hari minggu besok kita kerumah om rohman ya? " Ujar Dawam.
"Baik pa... Ma... Terima kasih. Kalian memang orang tua yang terbaik deh.. Syakila sangat sayang sama papa.. Mama.. ". Ucap Syakila sambil peluk kedua orang tua nya tersebut. Kemudian Ayumi dan dawam membalas pelukan Syakila dengan penciumi putri semata wayang nya itu dengan penuh harus dan kasih sayang.
" Kami juga sayang kamu Killa"
Seharian ini mereka lalui dengan penuh kasih sayang dan suka cita. Keesokan harinya setelah sarapan pagi mereka segera pergi ke taman hiburan di kota jakarta.
"Kita akan kemana ini pa.. Ma... ". Tanya Syakila dengan penuh penasaran.
" Kita akan pergi jalan-jalan sayang ke taman hiburan di dekat mall Pertiwi, disana pasti kamu suka sebab disana menyenangkan tempat nya". Ujar Ayumi.
"Benarkah itu ma, waah asyik pasti seru banget ya ma.. Pa... ". Jawab Killa dengan wajah yang ceria
" Iya sayang ".
" Memang tidak pernah berubah ya ma, kondisi jalanan disini. Tetap macet". Ujar Dawam kepada istrinya.
"Iya pa.. Jadi inget masa lalu kita dulu yang pulang sekolah dengan boncengan pakek motor ya pa? ". Ucap istrinya dengan wajah berseri-seri membuat dawam merasakan kebahagiaan tiada terkira melihat anak istrinya terlihat bahagia seperti ini.
Setelah sampai diparkiran mereka segera turun dari mobil.
" Ma kita naik kincir ria yuk. Sudah lama Syakila tidak naik itu". Ujar Killa dengan manja.
"Iya ayo ".
" Yeee..... Asikk... Ayo pa.ma.. "
"Iya"
"Iya"
"Waow ini sangat indah sekali pa... Ma... Semua pemandangan di taman hiburan ini bisa dilihat dari atas sini". Ucap Killa dengan riangnya.
" Waw.... Iya sayang ".
Seharian mereka berada di taman hiburan menghabiskan waktu bersama. Tidak terasa perut mereka sama keroncongan.
Krukkk...
" Pa.. Ma... Killa lapar ". Ujar Killa.
" Kamu lapar sayang, ya sudah ayo kita ke dalam mall sana, pasti ada restoran ".
" Iya".
Setibanya di dalam mall mereka menuju lift dan menekan tombol lantai tiga karena tempat yang menyajikan banyak makanan hanya dilantai tiga.
Selang beberapa menit lift pun kebuka dan mereka menuju ke restoran yang mereka inginkan.
"Syakilla kamu mau makan apa? ". Tanya mamanya.
" Killa pengen makan ramen sama sushi ma". Ucap syakila sambil menunjuk kesalah satu restoran.
" Iya sudah ayo kesana saja pa". Ujar Ayumi.
" Iya ayo".
Sesampainya direstoran.
" Ayo kalian duduk lah dulu disana. Papa mau pesankan makanan " . Ucap Dawam.
"Baik pa".
" Permisi mbk. Saya mau pesan ini. .. Ini... Dan ini ya. Tolong nanti antarkan ke meja sebelah sana" . Ujar Dawam.
" Iya Pak. Mohon ditunggu ya". Ucap si pelayan.
Beberapa menit kemudian pesanan mereka telah sampai.
" Permisi pak... Bu... Ini pesanan nya " . Ucap si pelayan.
" Oh iya, terimakasih mbk". Ucap killa.
" Iya sama-sama ".
" Waaa ini kesukaan ku cumi-cumi ".ucap Killa.
" Iya sayang ini semua khusus papa pesankan makanan yang menjadi favorit mu".
"Ihh... Papa jadi terharu.. Terima kasih". Ucap Killa.
" Ayo semua selamat makan ". Sambung Killa.
Mereka sama makan dengan lahap dan tidak terasa sudah jam tujuh malam.
" Astaga tidak terasa ya pa. Ini Sudah malam". Ucap Ayumi.
" Iya ma. Karena kita ke asikan bermain tadi sampai tidak tahu waktu. Lihat itu anak kita juga sampai tertidur di kursi belakang ". Ujar Dawam sambil tersenyum.
" Iya pa. Pa hari ini mama senang sekali bisa menghabiskan waktu bersama karena setelah ini anak perempuan kita satu-satunya akan meninggalkan kita, ikut dengan suaminya ". Ujar Ayumi penuh haru.
" Sudah dong ma jangan sedih gitu. Itu sudah menjadi kebaikan nya mama harus iklas kan syakilla walaupun nanti menikah masih bisa main kerumah sayang". Ucap Dawam menenangkan istrinya.
"Iya pa. Maafkan mama yang cengeng ya". Ujar Ayumi.
" Iya tidak apa-apa ma. Luapkan semua saja kesedihan mama. Jangan dipendam sendiri, nanti mama bisa sakit. Nanti papa bagaimana? Papa kan tidak bisa Hidup tanpa mama". Rayu Dawam kepada istrinya.
"Ih... Papa genit.. Gombal saja terus". Ucap Ayumi dengan pipi merah merona karena merasa malu digoda suaminya.
" Idih siapa yang gombal.. Beneran tahu papa ini. Masak mama tidak percaya ". Ucap Dawam
" Ih tidak tuh.. Mama tidak percaya ". Ujar Ayumi.
" Iya sudah kalau mama tidak percaya. Biar papa kawin aja lagi ya. Papa mau cari bini lagi yang mau percaya sama papa". Ujar Dawam terus menggoda istrinya itu.
"Ih apaan si papa ini. Emang berani mau nikah lagi". Tantang Ayumi sambil ngeledek.
" Beranilah siapa takut". Goda Dawam lagi.
"Iya sudah nanti papa tidur saja diluar ". Ucap Ayumi dengan geram.
" Ih.. Mama ngambek ya... Ye papa lo cuma bercanda sayang ku. Kok ngambek sih". Ujar Dawam.
" Ih mana ada bercanda kayak gitu. Gak .. Gak ada yang kayak gitu". Ucap Ayumi dengan sewot nya.
"Iya deh papa salah maafin ya sayangku". Ucap Dawam.
" Tidak ada maaf bagimu"ucap Ayumi dengan ngambek.
"Please sayang maaf jangan ngambek".
" Hmmm"
"Sayang iya sudah ini papa punya sesuatu tadi papa beli buat mama".
" Benarkah pa... Apa ini". Ujar Ayumi dengan kembali senang
"Iya... Hmmm giliran dikasih kado aja baru mau senyum. Dasar mama ini dari dulu sama saja". Ucap Dawam dengan tersenyum.
" Biarin, pokoknya mama lagi bahagia ".
" Iya-iya"
******mohon maaf bestie ini adalah novel saya yang dulu tapi saya menyunting ulang dan menerbitkan di sini siapa tahu banyak menikmat terimakasih*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Erni Fitriana
bacaaaaa
2023-04-21
1