Suamiku Masih Mencintai Mantan Istrinya
"Mas, aku mohon padamu. Tolong izinkan aku untuk bertemu dengan anak-anak dan tinggal di rumah ya."
Pinta seorang wanita yang bernama, Dita. Yakni mantan istri dari, Leo.
"Kamu boleh bertemu dengan anak-anak, tetapi tidak bisa tinggal di rumah. Karena aku sudah menikah dengan Renata," ucap Leo.
Tetapi Dita terus saja memaksa," Mas, aku tahu aku yang bersalah. Karena dulu aku meninggalkan anak-anak hanya demi pria lain. Tapi aku hanya ingin di sisa umurku ini, bisa bersama dengan anak-anak."
Sejenak Leo terdiam, seraya menatap heran kepada Dita," apa maksud ucapanmu itu?"
"Mas, aku di vonis sakit parah dan umurku tinggal beberapa bulan lagi. Di sisa umurku, aku hanya ingin menebus dosa-dosaku dengan selalu bersama anak-anak. Please, mas. Aku tidak ada maksud lain, masa iya kamu tega aku....
"Sudah nggak usah berkata buruk, aku akan kabulkan permintaanmu. Nanti aku antar kamu ke rumahmu untuk bersiap-siap ya? sekarang juga kita ke rumahku. Biar nanti aku yang bicara pada, Renata. Kamu nggak usah khawatir, dan fokus saja dengan kesehatanmu."
Leo merasa iba dengan kondisi Dita, hingga ia mengizinkannya untuk tinggal di rumah bersama dengan, Renata dan dua anak mereka.
Di dalam hati Dita tersenyum riang," yes, usahaku berhasil juga. Memang mudah sekali mengelabui, Mas Leo. Karena dia pria yang tidak tegaan."
Saat itu juga, Leo mengantarkan Dita ke rumahnya untuk mengemasi pakaian yang di perlukannya. Setelah itu Leo mengajak Dita ke rumah mewah miliknya.
Alangkah terkejutnya Renata, pada saat Leo pulang bersama dengan, Dita.
"Hallo, anak-anak," sapa Leo.
"Asikkkk.. Papah pulang."
Si kembar Rasti dan Resti yang baru berumur lima tahun berlari memeluk, Leo.
"Hallo, anak-anak mamah."
Dita menghampiri si kembar, tetapi Resti justru lari ke arah Renata.
"Sayang, sini dong. Ini kan mamah, Mamah Dita kangen sama, Resti," ucap Leo membujuk satu anaknya yang terus memeluk, Renata.
"Nggak mau! mamahku ya mamah Renata!"
Si kecil Resti malah bersembunyi di balik tubuh, Renata.
"Mba Tuti-Mba Ita, kemari sebentar;" teriak Renata kepada kedua baby sister si kembar.
"Rasti-Resti, kalian main sama mbak dulu ya?" ucap Renata membujuk si kembar.
Mereka pun mengangguk perlahan, dan di tuntun oleh masing-masing baby sister mereka.
"Mas, apa maksud semua ini?" tanya Renata menatap sinis ke arah Dita.
"Dita, akan tinggal di sini bersama kita," ucap Leo singkat.
"Apa? nggak bisa begitu dong, mas! seharusnya kamu itu minta persetujuan aku dulu, karena aku kan istrimu. Sedangkan dia hanya seorang mantan saja."
Renata menolak mentah-mentah jika Dita tinggal bersama di rumah itu.
Dita pasang wajah sedih, dan perlahan mengeluarkan air mata buayanya," mas, sebaiknya aku kembali ke rumahku saja. Karena aku tidak di terima di sini."
"Jangan, Dita. Aku sudah berjanji padamu untuk mengizinkanmu tinggal di sini bersamaku dan anak-anak."
"Renata, tolong kamu jangan egois. Dita memang sudah menjadi mantan bagiku, tetapi sampai kapanpun dia adalah ibu kandung si kembar. Jadi kamu tak bisa memungkirinya. Lagi pula Dita sedang sakit, dan dia hanya ingin bersama dengan anak-anak. Masa iya kamu tega, memisahkan ibu dan anak?"
Renata memicingkan alisnya," mas, aku tidak pernah melarang dirinya bertemu dengan si kembar. Tetapi tidak begini caranya, membiarkannya tinggal bersama kita. Lagi pula, dia yang berbuat kesalahan dan pergi menjauh memisahkan diri dari si kembar. Dia kan lebih memilih pacarnya dari pada si kembar. Apa kamu sudah lupa dengan apa yang dia perbuat padamu? bahkan kamu selalu cerita ke aku? lantas kenapa sekarang malah seperti ini?"
"Sudahlah, kamu nggak usah protes. Itu semua kan masa lalu, setiap manusia pasti punya salah. Nggak usah kamu ungkit kesalahannya, aku sudah memaafkannya. Di sini aku yang kepala keluarga, aku yang menjadi imam. Sedangkan kamu hanya ma"mum saja, hanya menurut pada imam. Apa kamu mau di cap sebagai istri durhaka, karena membangkang keputusan seorang kepala keluarga?" ucap Leo ketus.
Renata diam saja, ia melirik sinis ke arah Dita yang justru tersenyum mengejek ke arahnya tanpa setahu, Leo.
"Ya sudah, terserah saja! tapi aku nggak ingin ada hal yang tidak di inginkan terjadi pada rumah tangga kita yang baru berjalan beberapa bulan lamanya."
Pada saat Renata akan berlalu pergi, tiba-tiba Dita mencekal lengannya," Renata, terima kasih ya. Kamu sudah mengizinkanku tinggal disini. Aku tidak akan menggangu rumah tanggamu dengan, Mas Leo. Aku cukup tahu diri kok. Aku hanya ingin bersama si kembar, itu saja."
Renata menepis cekalan tangan, Dita. Dia sama sekali tidak mengatakan apapun, hanya menatap sinis sejenak pada, Dita. Dan melanjutkan langkahnya pergi dari hadapan Dita.
"Mas, aku kok jadi nggak enak sekali pada Renata. Aku minta maaf ya, membuatmu bertengkar dengannya. Aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu."
Dita terduduk di sofa, dengan kembali mengeluarkan air mata buayanya. Hal ini membuat Leo tak tega. Dia pun menghampiri, Dita," sudahlah, nggak usah terlalu di pikirkan. Renata juga nggak salah, jika dari awal aku memberi tahunya terlebih dahulu, dia nggak akan marah. Dia baik kok, bahkan sangat baik. Buktinya hanya dalam waktu beberapa bulan saja, mampu mengambil hati anak-anak."
Tiba-tiba Dita memeluk Leo," iya mas, aku percaya kok."
Dita tahu kalau dari balik tembok, Renata sempat mengintip. Hingga dia sengaja memanasinya dengan memeluk, Leo.
"Aku nggak rela, Mas Leo memuji Renata. Maksud kedatanganku kembali ke dalam kehidupan, Mas Leo juga karena aku ingin rujuk," batin Dita.
Renata kembali ke kamarnya, dia mengurungkan niatnya untuk menemui Leo.
"Feelingku kok nggak enak sekali loh. Aku harus waspada, karena kedatangan Dita sepertinya punya maksud yang tidak baik, untuk rumah tanggaku dan Mas Leo," gumamnya di dalam hati.
**********
Malam menjelang, pada saat Leo akan tidur dengan Renata. Tiba-tiba pintu kamar ada yang mengetuk.
Tok tok tok tok tok
"Biarkan aku yang buka saja, sayang."
Leo pun bangkit dari pembaringan dan melangkah ke arah pintu kamarnya.
Dia terhenyak kaget pada saat membuka pintu kamarnya, dan melihat siapa yang ada di depan pintu kamar tersebut.
"Dita, ada apa?"
"Mas, aku minta maaf ya? menggangu waktu istirahatmu," ucap Dita mulai berakting.
Sementara Renata penasaran dengan sosok yang ada di ambang pintu kamarnya, dia pun bangkit pula dari ranjang dan melangkah mendekati, Leo.
"Ada apa, mas?" tanya Renata seraya menatap tak suka pada, Dita.
"Aku juga nggak tahu, dari tadi Dita di tanya nggak lekas jawab. Dia diam saja," ucap Leo.
"Ada apa sih, Dita? ganggu waktu istirahat kami saja!" oceh Renata kesal.
Tiba-tiba Dita pingsan dan tubuhnya langsung di tangkap oleh, Leo. Ia lekas membawa Dita ke kamar tamu, dan membaringkannya di ranjang.
"Sayang, sebaiknya kamu tidur dulu gih. Aku nggak akan tega jika membiarkan Dita sendirian dalam kondisi seperti ini. Aku akan menjaganya hingga dia sadarkan diri," ucap Leo.
"Nggak bisa seperti itu dong, mas," protes Renata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Alanna Th
hhmmm, mulai akting nie pelakor. sungguh tdk brperasaan s leo
2024-05-14
0
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-04-27
1
aliffzharif
best... terus
2023-04-17
1