Dita yang sedang asik, begitu terhenyak kaget pada saat mendapat teguran tersebut, ia pun lekas menurunkan kakinya," saya berhak ada sini, karena bagaimana pun saya ibu dari si kembar."
"Berani sekali ya, kamu berkata seperti itu? sedangkan statusmu itu sudah menjadi mantan. Dan seorang mantan itu tempatnya bukan disini, walaupun kamu ini adalah ibu dari si kembar. Bukan berarti bisa seenaknya tinggal di rumah suami anak saya," Mamah Leka mulai terbakar amarah.
Bahkan perkataannya terdengar hingga di kamar Renata. Ia pun lekas keluar," mamah, sudah lama datang? kok nggak kasih kabar?"
"Renata, kenapa ada wanita itu?" Mamah Leka bukannya menjawab pertanyaan Renata, justru ia mengalihkan pembicaraan ke arah Dita.
Renata mengajak Mamah Leka masuk ke ruang tengah. Dan dia menceritakan semuanya pada, Mamah Leka. Setelah mendengar cerita dari anaknya, Mamah Leka semakin kesal," kamu ini bodoh! mau saja di bohongi oleh wanita itu dan Leo. Sudah jelas sekali jika Leo itu masih cinta pada, mantan istrinya. Hingga ia mengizinkannya untuk tinggal di sini. Sepintar apa pun, mantan istrinya mengatakan banyak alasan atau membuat tipu daya, jika Leo sudah tidak ada rasa cinta, dia tidak akan membuka pintu ini untuk mantan istrinya."
"Makanya dari dulu Mamah nggak setuju pada saat kamu memutuskan menikah dengan seorang duda beranak dua. Karena suatu saat pasti akan terjadi permasalahan seperti ini. Pasti alasan Leo, hanya satu. Bagaimana pun, dia adalah ibu kandung dari si kembar. Begitu bukan? itu sudah tak asing lagi di telinga mamah."
"Pokoknya, mamah nggak mau tahu ya Renata. Kamu harus bisa bertindak tegas, usir wanita itu dari rumah ini jika rumah tanggamu ingin langgeng. Jika kamu tak sanggup, biar mamah yang akan mengusirnya sekarang juga."
"Sekarang mamah tahu, kenapa tadi di depan pintu gerbang banyak ibu-ibu menggunjingkan hal buruk tentangmu. Bahkan mengatakan jika kamu ini pelakor. Padahal kamu menikah dengan, Leo pada saat ia sudah menduda. Pasti ini salah satu akal licik mantan istrinya itu!"
Renata pun merasa kesal juga pada saat mendengar hal tersebut. Dimana dirinya sudah di fitnah oleh, Dita.
"Ternyata Dita memang benar-benar ingin merusak rumah tanggaku bersama, Mas Leo. Apa yang Mamah katakan memang benar, ini sudah tidak bisa di biarkan lagi. Aku harus bertindak tegas, dan tak perlu menunggu Mas Leo yang mengusir Dita!" ucapnya.
Pembicaraan ibu dan anak ini sempat di dengar oleh, Dita yang sedari tadi mengupingnya. Dengan gerak cepat ia menelpon, Leo.
"Ada apa, Dita?"
"Mas, cepat pulang. Aku di keroyok oleh Renata dan ibunya. Tolong aku, mas. Mereka akan mengusirku dari rumah ini."
" Sungguh keterlaluan, baiklah aku akan segera pulang. Kamu nggak usah takut apa lagi khawatir."
Setelah mendapatkan telpon tersebut, Leo segera memerintahkan sopir untuk segera mengantarnya pulang.
"Dita, aku tahu, baru saja kamu mendengar percakapanku bersama dengan mamah. Dan kamu habis mengadu bukan? picik sekali otakmu itu, aku sangat menyayangkan si kembar punya ibu kandung yang sifatnya jahat dan licik seperti dirimu itu!"
"Ini barang-barangmu dan segera pergi dari rumah ini! jangan pernah kamu ganggu lagi rumah tanggaku bersama, Mas Leo."
Dita mulai berakting," kamu tega sekali padaku, Renata. Padahal aku sama sekali tidak ada maksud untuk merusak rumah tanggamu bersama, Mas Leo. Justru aku bersyukur karena si kembar punya ibu sambung yang sangat baik sepertimu. Renata, kenapa kamu selalu saja berpikiran buruk tentangku? sudah aku katakan, aku hanya ingin bersama dengan si kembar di sisa umurku yang tinggal beberapa bulan saja."
"Dita, masih saja kamu berbohong dengan penyakitmu itu? aku tidak percaya sama sekali. Cepat kamu pergi dari sini!" Renata menarik paksa Dita untuk segera pergi.
Tetapi tiba-tiba Leo sudah pulang," jadi seperti ini perbuatanmu pada saat aku bekerja? kamu selalu kasar pada, Dita? aku harus mengatakan berapa kali sih kepadamu, untuk tidak seperti ini?" tegur Leo menatap sinis pada, Renata.
"Mas, katakan saja jika kamu itu masih cinta padanya! hingga kamu masih saja membelanya terus-menerus. Nggak usah beralasan lagi tentang anak. Tentang bagaimana pun dia ini ibu kandungnya si kembar!"
"Sekarang juga aku tegaskan padamu! pilih aku atau mantan istrimu? kebetulan ada mamah di sini. Jika kamu mau pilih mantan istrimu itu, aku akan pergi dari rumah ini bersama mamah saat ini juga!"
Tetapi Leo diam saja, dia malah tertunduk seolah bingung. Sedangkan Dita sangat yakin jika Leo pasti akan memilih dirinya. Dita terus saja tersenyum sinis keatas Renata.
Melihat Leo diam saja, Mamah Leka sangat kesal," Leo, kenapa diam saja? cepat jawab pertanyaan dari, Renata!"
Karena Renata sudah tidak bisa menunggu jawaban dari Leo, dia pun yang memutuskan sendiri," ok mas. Sikap diammu ini aku anggap adalah sebuah jawaban darimu. Tunggu sebentar ya, mah. Aku akan berkemas sejenak."
Renata segera melangkah ke kamarnya, untuk segera berkemas. Leo mulai panik dan ia pun mengikuti langkah kaki istrinya tersebut.
Sementara Dita tersenyum sinis pada, Mamah Leka," anda lihat bukan? sejauh apa pun anak anda melangkah, tidak akan sanggup menyaingiku. Sampai kapanpun aku yang ada di hati, Mas Leo. Aku sangat yakin, jika Mas Leo menikahi Renata hanya untuk pelarian semata."
Mendengar ucapan Dita, Mamah Leka semakin kesal," jaga bicaramu itu ya? jangan sombong dulu! aku yakin tidak akan lama lagi, kebusukkanmu itu akan terbongkar. Dan Leo akan benci padamu selamanya!"
Mamah Leka dan Dita terus saja berselisih paham. Berbeda situasi dengan, Leo dan Renata. Dimana Leo terus saja membujuk Renata untuk mengurungkan niatnya pergi dari rumahnya.
"Sayang, semua kan bisa di bicarakan secara baik-baik. Nggak usah seperti ini, dengan kamu pergi dari rumah ini. Ayohlah, kita ini bukan anak kecil lagi. Jadi bertindaklah secara dewasa," bujuk Leo.
"Sudah tidak ada yang perlu di bicarakan sama sekali. Karena sejak mantan istrimu datang lagi, kamu selalu mengambil keputusan secara sepihak. Bahkan kamu sudah mulai kasar padaku, hanya demi membelanya."
"Tak perlu kamu bersusah payah, untuk membujuk aku lagi, mas. Bukannya kamu senang kan, sudah bertemu dengan mantan istrimu lagi?"
"Aku tahu, kebersamaan kita baru sebiji sawi. Baru beberapa bulan, hingga aku tidak ada di hatimu. Hanya mantanmu saja yang masih ada di hatimu."
"Aku bukan tipe orang yang mau menunggu untuk sesuatu hal yang tidak jelas. Lagian dengan adanya Dita lebih baik bukan untuk mengurus si kembar karena dia itu ibu kandungnya?"
Selagi Renata terus saja mengoceh sembari menata semua pakaiannya ke dalam koper besarnya. Tiba-tiba dia merasakan kepalanya pusing sekali dan pandangannya berkunang-kunang. Hingga ia pun tak sadarkan diri saat itu juga. Untung saja dengan gerak cepat, Leo menangkap tubuh istrinya, hingga tidak sampai terjatuh di lantai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Alanna Th
yaaa, kburu ktahuan lg hamil! makin gk rela deh s leo dtinggal renata. mnurutq lbh baik renata tetap pergi krn dita bakalan makin mnggila; bahaya bwt renata yg hml muda!
2024-05-14
0
Soraya
lanjut👍
2023-04-27
0