Quiet Wife

Quiet Wife

01. Hari Pernikahan

"Saya terima nikah dan kawinnya Naura Akmilia Binti Hermawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Terjadi keheningan beberapa saat selepas Calvin mengucapkan deretan kalimat sakral dalam sebuah upacara penting yang disebut, ijab qabul. Dadanya tiba-tiba serasa bergemuruh. Tangannya yang tengah menjabat tangan calon ayah mertuanya pun dibuat bergetar hebat sampai berkeringat.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillahirabbil 'alamiin ..."

Suasana sekitar tempat resepsi pernikahan yang digelar secara terburu-buru itu perlahan mulai berubah khusyuk dan khidmat. Banyak dari para hadirin tamu serta para saksi yang mendoakan dengan tulus hati teruntuk hubungan pasangan muda itu kedepannya.

Sayang. Pernikahan yang seharusnya adalah niat dan ketulusan hati yang baik, serta kebahagiaan terbesar yang menjadi keinginan setiap insan manusia, nyatanya hanyalah sebuah pernikahan untuk menetupi aib sampai pada waktunya.

Disela berdoa, diam-diam Calvin melirik Naura yang kini statusnya telah sah menjadi istrinya.

Gadis itu, tidak! Perempuan itu diam-diam menitikkan air mata. Berkali-kali dia juga tampak menyekanya, berharap tidak ada seorang pun yang menyaksikan raut wajahnya yang mengenaskan di hari yang seharusnya membahagiakan.

Selesai memanjatkan doa, Calvin dan Naura mulai saling berhadapan. Saling memakaikan cincin satu sama lain, yang kemudian diakhiri dengan Naura yang mencium punggung tangan Calvin, dan dilanjut dengan Calvin yang mencium kening Naura.

Dan, ya.

Kehidupan bebas telah berakhir.

Kisah yang diawali dengan suatu kesalahan, apakah pada akhirnya akan tetap menjadi sebuah kesalahan?

Pernikahan yang diawali karena sebuah tragedi, bukan atas dasar cinta dan keinginan dari kedua belah pihak, bisakah berjalan semestinya?

Jika saja malam itu tidak pernah terjadi, mungkin saat ini, Naura tidak harus menikah dengan Calvin yang sekalipun tidak pernah terpikirkan olehnya.

Tak seharusnya Naura menginjakkan kakinya di rumah Calvin pada waktu itu. Mungkin, kesalahan malam itu dan pernikahan hari ini, tidak akan pernah terjadi.

Omong-omong soal kejadian malam itu tepatnya satu minggu yang lalu, di mana kedua orang tua Calvin sedang tidak berada di rumah. Di tengah malam yang dingin nan sunyi, Calvin dibopong pulang oleh beberapa teman lelakinya ke dalam rumah.

Dua teman lelaki yang membantu merebahkan tubuh Calvin ke tempat tidur menerangkan, jika Calvin baru saja hampir dijebak oleh seseorang. Dan seseorang itu memasukkan sesuatu ke dalam minuman Calvin, yang menyebabkan dirinya mabuk dan tak sadarkan diri.

Waktu itu, Naura yang tidak tahu apa-apa hanya mengiyakan saja perkataan kedua lelaki itu. Dengan telaten, Naura melepaskan jaket jeans yang dikenakan Calvin, untuk membuatnya jauh lebih nyaman.

Siapa yang tahu. Belum sempat Naura beranjak menjauh, sesuatu yang besar menyentak tubuhnya. Belum sempat Naura berbalik untuk melihat apa yang terjadi, tubuhnya sudah limbung sehingga berakhir jatuh di atas tubuh Calvin yang kesadarannya mulai kembali, namun tidak semuanya.

Saat itu, baik Naura maupun Calvin, tidak ada yang lebih dulu membuka mulut. Sesaat keduanya dibuat saling pandang dengan tatapan berbeda.

Seolah terbius, saat itu juga, Calvin menarik Naura ke dalam dekapannya. Tak berhenti sampai di sana, Calvin melakukan sesuatu yang tak seharusnya pada Naura. Dan sialnya, malam itu Calvin begitu bersemangat. Tanpa mengetahui seberapa tersiksanya Naura yang berusaha meloloskan diri dari cengkraman Calvin.

Sentuhan halus kelewat lembut, seketika membangunkan Naura dari berbagai lamunannya. Adegan demi adegan malam itu bersama Calvin, ikut membuyar seiring dengan kepalanya yang menoleh ke samping. Menatap sang pelaku yang baru saja menyentuh salah satu bahunya.

"I-itu ... akadnya udah selesai, jadi sekarang-" Calvin menggantungkan ucapannya tatkala mendengar embusan napas panjang dari Naura.

Perempuan itu yang awalnya masih menatapnya, perlahan kembali menunduk dengan wajahnya yang penuh dengan kesedihan.

Dan sialnya, hal itu membuat Calvin semakin merasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan pada Naura.

"Maaf, Naura! Gue janji, gue akan jagain lo seumur hidup gue." Ucap Calvin, terdengar cukup samar, namun sanggup membuat perhatian Naura kembali padanya.

Terjadi adu kontak mata beberapa saat. Hingga di detik selanjutnya, setitik air mata kembali luruh dari salah satu pelupuk mata Naura. Bertepatan dengan itu, Naura lantas menenggelamkan wajahnya dengan memeluk tubuh Calvin, tepat di depan seluruh tamu undangan.

Suasana di sana kemudian berubah riuh oleh teriakan para tamu yang menyoraki sepasang pengantin baru itu.

Ada yang beranggapan bahwa keduanya begitu romantis tanpa sedikit pun malu-malu. Ada juga yang beranggapan bahwa sikap mempelai wanita begitu terburu-buru, seolah sudah siap menyerahkan segalanya pada suaminya.

Namun, anggapan semua orang yang berbeda-beda tak membuat Calvin peduli sehingga berakhir ambil pusing. Yang ada, dirinya tiba-tiba merasa gugup akibat Naura yang telah dengan berani memeluknya di hadapan para tamu undangan.

Takut menuai berbagai spekulasi aneh, Calvin balas memeluk tubuh ramping nan mungil Naura yang baru Calvin sadari bahwa perempuan itu tengah menangis dalam diam.

Ya. Tidak ada suara rengekkan yang terdengar dari mulutnya. Hanya ada isakkan demi isakkan pun air mata yang mulai terasa membasahi setelan jas Calvin.

Naura Akmilia. Perempuan yang tak pernah sekalipun melontarkan kata demi kata melalui mulut cantiknya. Sedari perempuan itu sudah tinggal di rumah Calvin selama kurang lebih satu bulan pun, Calvin tidak pernah mendengar seperti apa suaranya.

Yang Calvin tahu lewat mamanya, Naura itu memang tidak pernah lagi berbicara. Dan itu terjadi bukan baru-baru ini. Melainkan sudah bertahun-tahun lamanya.

Naura bisu?

Entahlah. Tidak ada seorang pun baik dari mama maupun papanya yang menjelaskan, bahwa Naura itu seorang gadis bisu.

Tetapi, memangnya kenapa jika Naura memang bisu? Kecantikan parasnya saja bahkan sudah mengalahkan segalanya. Dan mungkin, malam itu Calvin sempat dibuat terbius juga karena paras wajah serta pahatan tubuh Naura yang begitu cantik tanpa cacat.

Perlahan, Naura mulai melepaskan pelukannya dari Calvin, saat menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Kedua pipinya serasa memanas tiba-tiba. Semburat merah padam seolah langsung menghiasi wajah Naura yang cantik jelita.

Tanpa sadar Calvin menarik kedua sudut bibirnya, merasa gemas melihat tingkah Naura, entah antara merasa malu maupun kebingungan, yang pasti wajahnya begitu menarik perhatian Calvin.

Kedua tangan Calvin yang menganggur lantas terangkat. Dengan lembut penuh perhatian, Calvin menyeka sisa air mata yang masih menempel di wajah Naura.

Lagi-lagi gerak-gerik Calvin mengundang perhatian para tamu. Beruntungnya hal itu terjadi tidak seheboh yang tadi.

"Jangan nangis lagi, nanti riasannya luntur. Acaranya masih lama soalnya."

"Ampun, Vin! Baper gue, pleaseee! Gue butuh ceweeekkk!" Selorohan yang diakhiri dengan berbagai tawa yang menggelegar, sontak membuat seluruh perhatian, tak terkecuali Calvin yang di-notice, lantas memokuskan perhatiannya pada satu titik yang sama.

Irgha, salah satu sohib Calvin di kampus, beserta teman-teman seperjuangannya yang lain, mengacungkan jempol mereka tinggi-tinggi. "Tar malem pasti langsung unboxing 'kan, Vin?"

"Diem lo!"

"Punya istri cantik gitu mah gak usah malu-malu, Vin! Sikat ajaaa!" Nino yang juga adalah salah satu sababat Calvin, ikut-ikutan menggoda Calvin habis-habisan.

"Berisikkk! Nyesel gue ngundang lo semua! Paling cuman numpang makan doang 'kan kalian!"

"Eeh, gak boleh gitu, Vin! Mereka 'kan temen-temen kamu. Jangan gitu, ah! Bagus mereka hadir." Fani, mamanya Calvin, menyela di tengah-tengah argumen antara putra bungsunya dan para teman-temannya.

Karena ucapan Fani yang terdengar seperti tengah memihak Irgha, Nino dan teman-teman yang lain, mereka semua kembali bersorak gembira, tanpa mengetahui seluk beluk kenyataan dibalik pernikahan antara Calvin dan Naura.

Kisah pernikahan canggung antara Calvin dan Naura, dimulai sejak saat itu.

^^^To be continued...^^^

Terpopuler

Comments

Ghania-chan

Ghania-chan

calvinnn😭

2023-08-16

0

Anya

Anya

ngomongnyaaaaa

2023-04-27

0

Anya

Anya

berarti naura gk bisu kan?

2023-04-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!