Istri Brutal Mr. Arogan

Istri Brutal Mr. Arogan

Episode 1 Kenyataan

"Hari ini cerah sekali. Sepertinya sangat mendukung pertemuanku dengan kekasihku." gumam Davina.

Davina memandang cermin kemudian memoles wajahnya dengan riasan tipis. Sepanjang hari ia bersenandung kecil pertanda betapa bahagianya dirinya karena sebentar lagi akan bertemu dengan kekasihnya yang sudah beberapa bulan berpisah.

Davina Almira gadis 20 tahun sekaligus seorang mahasiswi disalah satu Universitas terbaik di kota A.

Hari ini Davina memiliki janji bertemu dengan sang kekasih yang juga mahasiswa di kota K. Mereka berdua sudah menjalin hubungan sejak di bangku SMA. Jarak antara kota A dan K yang lumayan jauh membuat mereka hanya bisa bertemu jika hari libur kuliah.

"Bagaimana tampilan Nathan sekarang ya?" gumam Davina penasaran.

Meskipun sering melakukan panggilan video, tetap saja Davina penasaran dengan perubahan yang terjadi pada kekasihnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Sebenarnya pertemuan Davina dengan Nathan jam 7 malam. Davina sengaja ingin membeli beberapa barang terlebih dahulu sebagai hadiah yang akan diberikan kepada sang kekasih.

Davina bergegas menuju pusat perbelanjaan sebelum hari semakin terik. Davina mengenakan kaos oblong warna hitam, celana jeans dengan perpaduan sneakers putih dan tas selempang hitam. Rambutnya hanya dikuncir kuda, karena memang Davina tidak terlalu ribet dengan urusan penampilan. Baginya asal dia nyaman maka apapun yang ia kenakan tidak menjadi masalah.

Dengan taxi online yang sudah dipesan, Davina butuh waktu 20 menit untuk sampai di pusat perbelanjaan kota.

Kruk Kruk

Suara perut Davina berbunyi, ia tersadar sedari pagi belum mengisi perut sama sekali.

"Aih, ternyata begini rasanya orang yang dimabuk cinta." batin Davina merutuki kebodohannya sendiri.

Karena saking bersemangatnya ia akan bertemu dengan sang kekasih sampai lupa makan paginya.

"Sepertinya resto itu lumayan."

Davina bergegas memasuki resto kemudian bergegas duduk ditempat yang kosong. Setelah selesai memesan makanan, Davina membuka ponselnya untuk mengirim pesan kepada Nathan, sang kekasih.

"Kenapa tidak ada balasan dari Nathan? Biasanya dia akan langsung membalas pesanku." tanya Davina dalam hati.

"Ah mungkin dia sedang dalam perjalanan." batin Davina mencoba berpikir positif.

Tak butuh waktu lama, makanan yang dipesan Davina sudah datang. Tak perlu pikir panjang, Davina langsung menyantap makanan yang ada dihadapannya itu.

"Sayang, apa kau tidak ingin mengatakan yang sebenarnya pada kekasihmu itu?"

Suara seorang gadis terdengar ditelinga Davina, kebetulan ada sepasang kekasih yang duduk dibelakangnya.

"Apa-apaan wanita itu? Jadi dia itu adalah simpanan?" gumam Davina kemudian melanjutkan makannya.

"Sayang aku pasti akan mengatakan yang sebenarnya kepada gadis polos itu. Tapi aku masih menunggu waktu yang tepat. Kau mau bersabar, kan?"

Davina berhenti mengunyah makanannya. Suara pria itu terdengar sangat tidak asing ditelinga Davina. Banyak kemungkinan hal buruk yang terlintas dipikiran Davina, namun sekuat tenaga ia mengusir pemikiran itu.

"Nathan adalah pria yang baik, dia tidak mungkin berkhianat." batin Davina memastikan.

"Tentu saja aku akan bersabar. Aku sudah mengandung anakmu, aku yakin kau tidak akan lari dari tanggungjawabmu kan?" ucap wanita itu lagi membuat Davina semakin merinding.

"Kau tenang saja, aku pasti bertanggungjawab. Aku hanya butuh waktu agar kekasih polosku itu memutuskanku tapi aku tidak ingin aku yang dinilai bersalah. Maka aku harus menunggunya melakukan kesalahan agar aku mempunyai alasan yang tepat untuk melepaskannya." ucap pria itu.

Hati Davina terasa pedih mendengar perkataan pria itu, tapi sekuat tenaga ia mencoba untuk melawan kalau pria itu pasti bukanlah Nathan, kekasihnya.

"Davina memang gadis yang polos. Dia berpikir kau adalah pria yang baik dan benar-benar jatuh cinta padamu." ucap wanita itu yang disambut tawa oleh Nathan.

DEG!

Hati Davina semakin nyeri saat mendengar namanya disebut. Apa yang ia takutkan sedari tadi akankah benar-benar terjadi? Davina mencoba menguatkan hatinya, ia mengambil ponselnya lalu memberanikan diri untuk mendial nomor Nathan.

Suara dering ponsel terdengar dari meja belakang Davina. Saat ini Davina merasa bagai disambar petir disiang bolong. Bagaimana mungkin 5 tahun yang sudah ia habiskan bersama dengan sang kekasih harus berakhir dengan pengkhianatan?

"Ah, pacar bodohmu itu pasti menelpon kan?" tanya wanita itu.

"Ya biarkan saja dia. Aku sudah muak dengannya." ucap pria itu yang ternyata adalah Nathan.

"Memangnya kau sudah tidak mencintainya?" tanya wanita itu lagi.

"Cinta? Jaman sekarang mana ada cinta yang murni. Sudah 5 tahun aku menjalin hubungan dengannya, tapi tak pernah sekalipun aku bisa menyentuhnya." ucap Nathan kesal.

"Gadis bodoh itu selalu bilang ingin menjaga dirinya sampai aku dan dia sudah dalam hubungan yang sah. Cih! Aku pria normal, mana sanggup menahan nafsu! Dia benar-benar berpikir masih ada pria yang seperti itu." ejek Nathan membuat Davina seketika meluruhkan airmatanya mendengar perkataan laki-laki yang sudah bersamanya selama 5 tahun ini.

"A-aku sungguh tidak menyangka ternyata kau pria yang seperti itu." batin Davina tak percaya.

"Gadis yang malang. Rupanya dia telah tertipu dengan dirimu, serigala berbulu domba." ucap wanita itu.

"Haha memang dia bodoh." kata Nathan membuat Davina tak sanggup untuk mendengarnya lagi.

Davina merasa jijik karena sudah menghabiskan waktu 5 tahun untuk pria yang tidak pantas ia cintai sama sekali. Davina tidak habis pikir bagaimana bodohnya ia bisa tertipu dengan kekasihnya itu. Namun dalam hati kecilnya ia benar-benar bersyukur bisa mengetahui kenyataan pahit ini sebelum melangkah semakin jauh.

"Terimakasih Tuhan sudah menyelamatkanku dari pria iblis ini." batin Davina.

Tak bisa dipungkiri hati Davina merasa sakit, kecewa dan terluka. Namun Davina adalah wanita yang bijaksana, ia selalu bisa mengambil hikmah dari setiap persoalan yang ia hadapi. Entah bagaimana perasaan Davina saat ini, tapi sebenarnya ia merasakan lega setelah mendengar kebenaran yang menyakitkan ini.

Setelah selesai makan, Davina bergegas menuju kasir untuk membayar pesanannya.

"Mbak sekalian total dengan meja itu ya." Davina menunjuk meja dimana sang kekasih bersama selingkuhannya.

"Baik, Kak."

Davina melihat sekilas kearah kedua orang itu yang saling bermesraan membuatnya semakin jijik.

"Sepertinya aku tidak perlu lagi berpura-pura menjadi gadis lemah lembut." ucap Davina tersenyum.

"Saatnya menjadi diri sendiri, Davina. Selamat datang kehidupan baru." kata Davina bersemangat kemudian menuju beberapa toko pakaian untuk membeli beberapa pasang pakaian yang sesuai dengan dirinya yang sebenarnya.

Selama ini sejak menjalin hubungan dengan Nathan, ia tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Davina selalu dituntut kalau wanita harus berpenampilan feminim, dan lemah lembut. Itu membuat Davina harus mempunyai kepribadian ganda.

Setelah melihat kenyataan dengan mata kepalanya sendiri, akhirnya Davina bisa melepaskan beban yang ia pikul selama ini. Melepaskan rantai yang selama ini menjerat dan memperangkapnya, Davina bisa bernafas lega dan bebas menjalani kehidupan sesuai dengan yang ia inginkan. Tidak perlu menjadi pribadi orang lain lagi.

Dengan cepat Davina memilih beberapa pakaian kasual yang sesuai dengan selera dan jati dirinya. Davina termasuk anak dari orang yang berpengaruh, kekayaannya dan kekuasaanya tidak bisa dianggap remeh. Hanya saja Davina dilarang oleh keluarga besar mengungkapkan identitasnya untuk melindunginya dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi banyak orang yang tidak tahu siapa dia sebenarnya termasuk Nathan sang mantan kekasih.

Ya, saat ini Davina sudah menganggap Nathan adalah mantan kekasihnya. Setelah mengetahui kebenarannya tadi, Davina langsung memblokir dan menghapus kontak Nathan. Davina tidak ingin terganggu lagi dengan pria parasit seperti Nathan yang sudah menghamili anak orang saat masih menjalin hubungan dengan dirinya.

"Ternyata cinta yang tulus itu hanya ada di dalam komik dan negeri dongeng." gumam Davina.

Di resto, Nathan dan Amel kebingungan saat kasir berkata kalau makanannya sudah dibayar oleh seorang wanita.

"Siapa wanita itu?" tanya Amel yang tak lain wanita yang saat ini mengandung anak Nathan.

"Entahlah. Aku tidak menyadarinya daritadi." jawab Nathan.

"Jangan-jangan dia wanita simpananmu yang lain?" tanya Amel curiga.

"Jangan sembarangan bicara. Aku tidak menjalin hubungan dengan wanita lain selain kau dan Davina." jawab Nathan jujur.

Nathan dan Amel saling berpandangan.

"Davina?" tanya mereka serempak.

"Tidak mungkin dia ada disini. Kalaupun ada aku pasti bisa langsung mengenalinya." ucap Nathan berpikir kalau kekasihnya adalah gadis yang masih polos dan bodoh.

"Kau benar. Kalaupun dia disini, dia tidak mungkin berpura-pura tidak melihatmu. Dengan kebodohannya itu pasti dia akan langsung melabrakku karena cintanya kepadamu." tambah Amel membuat mereka saling menganggukkan kepalanya.

"Yasudahlah, siapapun wanita itu setidaknya dia membantu kita mengurangi pengeluaran hari ini. Kau bisa berbelanja sesukamu." kata Nathan membuat mata Amel berbinar.

"Ah, kau memang pria yang paling pengertian. Aku mencintaimu." ucap Amel bergelayut manja di lengan Nathan.

"Aku juga mencintaimu." balas Nathan kemudian membelai lembut rambut panjang Amel.

Dua sejoli itu pun menuju ke outlet yang lain untuk menghabiskan uang mereka. Beruntung saja mereka tidak bertemu dengan Davina, karena Davina sudah meninggalkan pusat perbelanjaan setelah puas membeli pakaian yang ia inginkan.

Davina kembali memesan taxi online, kali ini dia tidak berniat untuk langsung pulang ke rumah. Barang belanjaannya tadi sudah ia kirimkan ke kos lewat bantuan anak buahnya. Selama kuliah, Davina memang sengaja tinggal di tempat kos yang sederhana. Dengan begitu identitasnya tidak akan mudah terungkap. Sedangkan anak buahnya, Davina punya bodyguard perempuan yang berbeda 2 tahun lebih tua darinya. Bodyguard itu juga menyamar sebagai teman kuliah Davina, jadi tidak akan ada mengetahui kebenarannya. Mereka juga tinggal di kos yang sama, jadi tidak ada yang mencurigainya ketika teman kuliahnya itu membawakan barang-barangnya.

"Sepertinya aku perlu menghirup udara segar." batin Davina.

Kali ini taxi yang dipesan Davina sudah berhenti di sebuah tempat. Sebuah telaga yang dipenuhi dengan taman bunga disekelilingnya. Davina bergegas turun dari mobil dan menuju bangku yang ada pinggir telaga itu. Davina dapat melihat kilatan air yang terkena teriknya matahari siang ini. Namun karena pepohonan besar yang tumbuh mengitari telaga itu membuat angin terasa sejuk dan sinar matahari tidak langsung menembus kulit putih Davina.

"Segar sekali. Ternyata rasanya tidak terlalu pedih juga kehilangan Nathan." gumam Davina kemudian memejamkan matanya.

Hembusan angin menerpa wajahnya membuat rambutnya sedikit berantakan.

"Ah seandainya aku mengetahui Nathan yang sebenarnya dari dulu pasti tidak akan aku sia-siakan lima tahunku untuk mencintai pria ular sepertinya." gerutu Davina merutuki kebodohannya selama ini.

Bisa-bisanya dia tertipu dengan cinta palsu Nathan. Pria yang ia anggap baik dan akan menjadi pendamping hidupnya, kini berakhir sudah. Beruntungnya lagi, Davina tidak pernah mengungkapkan identitas dirinya yang sebenarnya kepada mantan kekasihnya itu. Entah kenapa Davina tidak bisa menaruh kepercayaan sepenuhnya pada Nathan, dan kini terungkap sudah alasan itu.

"Udara disini benar-benar membuat mood-ku kembali." batin Davina.

Davina menyadari ternyata perasaan yang ia miliki pada Nathan bukanlah cinta sebenarnya. Davina akhirnya mengerti bahwa rasa yang ia miliki selama ini pada Nathan tidak lebih dari sekedar teman. Ya hanya sebatas teman, Davina sama sekali tidak pernah bertingkah mesra dengan Nathan. Namun tetap saja Davina kecewa dengan pengkhianatan. Andai saja Nathan mengatakan yang sejujurnya maka Davina akan mengakhiri hubungan dengan cara yang baik dan membiarkan Nathan memilih wanita yang ia cintai.

"Masa lalu telah berlalu. Saatnya kembali menata masa depan." ucap Davina menengadahkan kepalanya menatap dedaunan yang bergoyang karena tertiup angin.

-BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

CaH KangKung,

CaH KangKung,

mampir kak....🥀

2023-11-08

1

°nina°

°nina°

Strong woman

2023-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan
2 Episode 2 Penguntit
3 Episode 3 Sosok Davina
4 Episode 4 Calon Istri
5 Episode 5 Pertemanan
6 Episode 6 Kemarahan Johnson
7 Episode 7 Tuan Muda Harris
8 Episode 8 Nasehat Mama
9 Episode 9 Gadis Pahlawan
10 Episode 10 Kelinci Liar
11 Episode 11 Pindahan
12 Episode 12 Menikah
13 Episode 13 Asisten Kepo
14 Episode 14 Kecelakaan
15 Episode 15 Kesempatan
16 Episode 16 Percaya Diri
17 Episode 17 Wanita Gila
18 Episode 18 Diculik
19 Episode 19 Mely Si Rempong
20 Episode 20 Pasutri Baru
21 Episode 21 Rindu
22 Episode 22 Ayo Menikah!
23 Episode 23 Mulai Mengenal
24 Episode 24 Kelinci Imut
25 Episode 25 Bertarung
26 Episode 26 Pertimbangan Orangtua
27 Episode 27 Mulai Penyelidikan
28 Episode 28 Gadis yang Sama
29 Episode 29 Mendapat Restu
30 Episode 30 Kebodohan Marvin
31 Episode 31 Menghibur Diri
32 Episode 32 Sekali Lagi
33 Episode 33 Memulai Hubungan
34 Episode 34 Kabar Bahagia
35 Episode 35 Be Your Self
36 Episode 36 Perjanjian
37 Episode 37 Wedding
38 Episode 38 Mulai Menyerang
39 Episode 39 Baik-Baik Saja
40 Episode 40 Musuh Carlos
41 Episode 41 Butuh Waktu
42 Episode 42 Suami Posesif
43 Episode 43 Penuh Persiapan
44 Episode 44 Bertemu Mertua
45 Episode 45 Harapan Nenek
46 Episode 46 Melewati Batas
47 Episode 47 Gosip
48 Episode 48 Kehilangan
49 Episode 49 Merubah Penampilan
50 Episode 50 Mulai Khawatir
51 Episode 51 Merayu Suami
52 Episode 52 Sarapan Pagi
53 Episode 53 Perhatian
54 Episode 54 Merusak Mood
55 Episode 55 Pemanasan
56 Episode 56 Latihan Bulan Madu
57 Episode 57 Bertemu Anton
58 Episode 58 Gadis Pemberani
59 Episode 59 Diblokir
60 Episode 60 Cemburu Buta
61 Episode 61 Kemarahan Marvin
62 Episode 62 Sebentar Lagi
63 Episode 63 Dilema
64 Episode 64 Marvin Diculik!
65 Episode 65 Perkenalan Mertua
66 Episode 66 Terungkap
67 Episode 67 Sisi Lain
68 Episode 68 Membuka Hati
69 Episode 69 Serangan Marvin
70 Episode 70 Lelaki Pencemburu
71 Episode 71 Masa Lalu
72 Episode 72 Menjelajah Dunia
73 Episode 73 Hati-Hati
74 Episode 74 Lalat Betina
75 Episode 75 Menyiksa Diri
76 Episode 76 Mulai Beraksi
77 Episode 77 Lebih Tertantang
78 Episode 78 Keras Kepala
79 Episode 79 Kelinci Liar
80 Episode 80 Menyambut Mertua
81 Episode 81 Salah Lawan
82 Episode 82 Mertua Jahil
83 Episode 83 Persiapan
84 Episode 84 Malam Pertama
85 Episode 85 Sedikit Pelajaran
86 Episode 86 Mulai Bertindak
87 Episode 87 Mencari Masalah
88 Episode 88 Suamiku
89 Episode 89 Tidak Menyerah
90 Episode 90 Salah Tempat
91 Episode 91 Punya Saingan
92 Episode 92 Celaka
93 Episode 93 Luka Lama
94 Episode 94 Menunggu Pembalasan
95 Episode 95 Terdesak
96 Episode 96 Nyonya Muda Harris
97 Episode 97 Kamu Siapa?
98 Episode 98 Takut Kehilangan
99 Episode 99 Hanya Rumor
100 Episode 100 Masih Pengecut
101 Episode 101 Mulai Terkuak
102 Episode 102 Pengkhianat
103 Episode 103 Pamit
104 Episode 104 Trending Topik
105 Episode 105 Bagaikan Perangko
106 Episode 106 Masih Dalam Proses
107 Episode 107 Gemas Sekali
108 Episode 108 Carlos dan Harris
109 Episode 109 Tugas dari Mertua
110 Episode 110 Kencan
111 Episode 111 Pria Menjengkelkan
112 Episode 112 Terpesona Istri
113 Episode 113 Ahli Waris
114 Episode 114 Permainan
115 Episode 115 Senjata Makan Tuan
116 Episode 116 Wanita
117 Episode 117 Harmonis
118 Episode 118 Sementara Berpisah
119 Episode 119 Mertua dan Menantu
120 Episode 120 Kebahagiaan Sera
121 Episode 121 Drama Bumil
122 Episode 122 Lebih Kejam
123 Episode 123 Nasib
124 Episode 124 Es Batu
125 Episode 125 Meremehkan Lawan
126 Episode 126 Orang Baru
127 Episode 127 Hanya Peringatan
128 Episode 128 Rencana Davina
129 Episode 129 Diujung Tanduk
130 Episode 130 Sensitif
131 Episode 131 Tersusun Rapi
132 Episode 132 Mr. Arogan
133 Episode 133 Baper
134 Episode 134 Tikus
135 Episode 135 Ngidam
136 Episode 136 Masakan Istri
137 Episode 137 Gagal
138 Episode 138 Mengingat Masa Lalu
139 Episode 139 Terpancing
140 Episode 140 Balasan Setimpal
141 Episode 141 Permainan Marvin
142 Episode 142 Muka Tembok
143 Episode 143 Kompromi
144 Episode 144 Terbayar
145 Episode 145 Seberapa Besar
146 Episode 146 Memastikan
147 Episode 147 Moving On
148 Episode 148 Korban Novel
149 Episode 149 Aji Mumpung
150 Episode 150 Lintah Darat
151 Episode 151 Dijodohkan
152 Episode 152 Terjebak
153 Episode 153 Merintis
154 Episode 154 Terpancing
155 Episode 155 Sarang Mafia
156 Episode 156 Saingan Marvin
157 Episode 157 Pemandangan Indah
158 Episode 158 Menjinakkan Si Galak
159 Episode 159 Bumil Lincah
160 Episode 160 Hati Malaikat
161 Episode 161 Gaya Lain
162 Episode 162 Sebentar Lagi
163 Episode 163 Persiapan
164 Episode 164 Pria Mesum
165 Episode 165 Kejutan
166 Episode 166 Lembaran Baru
167 Episode 167 Sempurna
168 Episode 168 Kakak Cantik
169 Episode 169 Janji
170 Episode 170 Simpul Hati Melly
171 Episode171 Putih Hitam
172 Episode 172 Terusir
173 Episode 173 Anggota Baru
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan
2
Episode 2 Penguntit
3
Episode 3 Sosok Davina
4
Episode 4 Calon Istri
5
Episode 5 Pertemanan
6
Episode 6 Kemarahan Johnson
7
Episode 7 Tuan Muda Harris
8
Episode 8 Nasehat Mama
9
Episode 9 Gadis Pahlawan
10
Episode 10 Kelinci Liar
11
Episode 11 Pindahan
12
Episode 12 Menikah
13
Episode 13 Asisten Kepo
14
Episode 14 Kecelakaan
15
Episode 15 Kesempatan
16
Episode 16 Percaya Diri
17
Episode 17 Wanita Gila
18
Episode 18 Diculik
19
Episode 19 Mely Si Rempong
20
Episode 20 Pasutri Baru
21
Episode 21 Rindu
22
Episode 22 Ayo Menikah!
23
Episode 23 Mulai Mengenal
24
Episode 24 Kelinci Imut
25
Episode 25 Bertarung
26
Episode 26 Pertimbangan Orangtua
27
Episode 27 Mulai Penyelidikan
28
Episode 28 Gadis yang Sama
29
Episode 29 Mendapat Restu
30
Episode 30 Kebodohan Marvin
31
Episode 31 Menghibur Diri
32
Episode 32 Sekali Lagi
33
Episode 33 Memulai Hubungan
34
Episode 34 Kabar Bahagia
35
Episode 35 Be Your Self
36
Episode 36 Perjanjian
37
Episode 37 Wedding
38
Episode 38 Mulai Menyerang
39
Episode 39 Baik-Baik Saja
40
Episode 40 Musuh Carlos
41
Episode 41 Butuh Waktu
42
Episode 42 Suami Posesif
43
Episode 43 Penuh Persiapan
44
Episode 44 Bertemu Mertua
45
Episode 45 Harapan Nenek
46
Episode 46 Melewati Batas
47
Episode 47 Gosip
48
Episode 48 Kehilangan
49
Episode 49 Merubah Penampilan
50
Episode 50 Mulai Khawatir
51
Episode 51 Merayu Suami
52
Episode 52 Sarapan Pagi
53
Episode 53 Perhatian
54
Episode 54 Merusak Mood
55
Episode 55 Pemanasan
56
Episode 56 Latihan Bulan Madu
57
Episode 57 Bertemu Anton
58
Episode 58 Gadis Pemberani
59
Episode 59 Diblokir
60
Episode 60 Cemburu Buta
61
Episode 61 Kemarahan Marvin
62
Episode 62 Sebentar Lagi
63
Episode 63 Dilema
64
Episode 64 Marvin Diculik!
65
Episode 65 Perkenalan Mertua
66
Episode 66 Terungkap
67
Episode 67 Sisi Lain
68
Episode 68 Membuka Hati
69
Episode 69 Serangan Marvin
70
Episode 70 Lelaki Pencemburu
71
Episode 71 Masa Lalu
72
Episode 72 Menjelajah Dunia
73
Episode 73 Hati-Hati
74
Episode 74 Lalat Betina
75
Episode 75 Menyiksa Diri
76
Episode 76 Mulai Beraksi
77
Episode 77 Lebih Tertantang
78
Episode 78 Keras Kepala
79
Episode 79 Kelinci Liar
80
Episode 80 Menyambut Mertua
81
Episode 81 Salah Lawan
82
Episode 82 Mertua Jahil
83
Episode 83 Persiapan
84
Episode 84 Malam Pertama
85
Episode 85 Sedikit Pelajaran
86
Episode 86 Mulai Bertindak
87
Episode 87 Mencari Masalah
88
Episode 88 Suamiku
89
Episode 89 Tidak Menyerah
90
Episode 90 Salah Tempat
91
Episode 91 Punya Saingan
92
Episode 92 Celaka
93
Episode 93 Luka Lama
94
Episode 94 Menunggu Pembalasan
95
Episode 95 Terdesak
96
Episode 96 Nyonya Muda Harris
97
Episode 97 Kamu Siapa?
98
Episode 98 Takut Kehilangan
99
Episode 99 Hanya Rumor
100
Episode 100 Masih Pengecut
101
Episode 101 Mulai Terkuak
102
Episode 102 Pengkhianat
103
Episode 103 Pamit
104
Episode 104 Trending Topik
105
Episode 105 Bagaikan Perangko
106
Episode 106 Masih Dalam Proses
107
Episode 107 Gemas Sekali
108
Episode 108 Carlos dan Harris
109
Episode 109 Tugas dari Mertua
110
Episode 110 Kencan
111
Episode 111 Pria Menjengkelkan
112
Episode 112 Terpesona Istri
113
Episode 113 Ahli Waris
114
Episode 114 Permainan
115
Episode 115 Senjata Makan Tuan
116
Episode 116 Wanita
117
Episode 117 Harmonis
118
Episode 118 Sementara Berpisah
119
Episode 119 Mertua dan Menantu
120
Episode 120 Kebahagiaan Sera
121
Episode 121 Drama Bumil
122
Episode 122 Lebih Kejam
123
Episode 123 Nasib
124
Episode 124 Es Batu
125
Episode 125 Meremehkan Lawan
126
Episode 126 Orang Baru
127
Episode 127 Hanya Peringatan
128
Episode 128 Rencana Davina
129
Episode 129 Diujung Tanduk
130
Episode 130 Sensitif
131
Episode 131 Tersusun Rapi
132
Episode 132 Mr. Arogan
133
Episode 133 Baper
134
Episode 134 Tikus
135
Episode 135 Ngidam
136
Episode 136 Masakan Istri
137
Episode 137 Gagal
138
Episode 138 Mengingat Masa Lalu
139
Episode 139 Terpancing
140
Episode 140 Balasan Setimpal
141
Episode 141 Permainan Marvin
142
Episode 142 Muka Tembok
143
Episode 143 Kompromi
144
Episode 144 Terbayar
145
Episode 145 Seberapa Besar
146
Episode 146 Memastikan
147
Episode 147 Moving On
148
Episode 148 Korban Novel
149
Episode 149 Aji Mumpung
150
Episode 150 Lintah Darat
151
Episode 151 Dijodohkan
152
Episode 152 Terjebak
153
Episode 153 Merintis
154
Episode 154 Terpancing
155
Episode 155 Sarang Mafia
156
Episode 156 Saingan Marvin
157
Episode 157 Pemandangan Indah
158
Episode 158 Menjinakkan Si Galak
159
Episode 159 Bumil Lincah
160
Episode 160 Hati Malaikat
161
Episode 161 Gaya Lain
162
Episode 162 Sebentar Lagi
163
Episode 163 Persiapan
164
Episode 164 Pria Mesum
165
Episode 165 Kejutan
166
Episode 166 Lembaran Baru
167
Episode 167 Sempurna
168
Episode 168 Kakak Cantik
169
Episode 169 Janji
170
Episode 170 Simpul Hati Melly
171
Episode171 Putih Hitam
172
Episode 172 Terusir
173
Episode 173 Anggota Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!