Episode 4 Calon Istri

"Johan, tolong jemput aku." suara Marvin terdengar seperti kesakitan.

"Baik, Tuan." sahut Johan tanpa pikir panjang kemudian membuka pesan dari Marvin yang memberitahu lokasinya saat ini.

Karena gang yang sempit, Johan memarkirkan mobilnya dipinggir jalan kemudian berlari untuk mencari majikannya.

"Tuan, tuan dimana?" panggil Johan mencari keberadaan Marvin.

"A-aku disini." suara Marvin terdengar lirih namun pendengaran Johan sangatlah tajam sehingga ia mengikuti suara itu.

Alangkah terkejutnya Johan saat melihat majikannya duduk tersimpuh dipinggir jalan sambil memegangi perutnya.

"Tuan, apa yang terjadi? Tuan tidak apa-apa?" tanya Johan panik.

"Jangan banyak tanya. Cepat papah aku ke mobil!" perintah Marvin yang langsung dilaksanakan Johan.

"Baik, Tuan." dengan hati-hati Johan mengangkat tubuh Marvin kemudian memapahnya menuju mobil.

"Sshh.." ringis Marvin.

"Siapa yang berani melakukan ini kepada, Tuan? Apa perlu saya selidiki dan mencari pelakunya, Tuan?" tanya Johan penasaran.

"Tidak perlu. Hanya seekor kelinci kecil." jawab Marvin semakin membuat Johan kebingungan.

"Hah? Kelinci kecil?" tanya Johan.

"Sudah. Cepat jalankan mobil, kita pulang." titah Marvin tidak ingin bawahannya itu terus bertanya dan membuatnya semakin pusing.

"Baik, Tuan." sahut Johan kemudian melajukan mobilnya.

Sepanjang jalan Johan memerhatikan tuan mudanya yang sedari tadi senyam-senyum sendiri. Johan merasa merinding dengan tingkah majikannya yang tidak biasa itu.

"Kenapa Tuan Muda aneh sekali hari ini. Atau jangan-jangan salah minum obat." gumam Johan dalam hati.

"Perhatikan saja jalanan didepanmu jika tidak ingin kucongkel dua bola matamu!" hardik Marvin mengetahui asisten pribadinya itu sedang mencuri-curi pandang dan menyelidikinya.

"Ba-baik, Tuan. Maafkan saya." ucap Johan yang langsung fokus dengan kemudinya. Johan tidak berani lagi menatap tuannya, ia takut jika Marvin benar-benar melakukan ucapannya.

Marvin kembali tersenyum kemudian mengingat pertemuannya dengan gadis incarannya itu.

"Kelinci kecil, aku pasti akan mendapatkanmu." gumam Marvin percaya diri.

"Besok pagi antarkan aku ke Kampus Y." ucap Marvin.

"Baik, Tuan." jawab Johan yang tidak ingin mengajukan pertanyaan lagi. Bisa-bisa bola matanya benar-benar dicongkel oleh Marvin.

Johan merupakan asisten pribadi Marvin. Sudah 10 tahun mereka bekerjasama. Orangtua Johan juga sudah mengabdikan dirinya kepada Tuan Besar Harris. Untuk itu, Johan pun mengikuti jejak orangtuanya untuk melayani tuan muda Harris.

Sebenarnya umur Johan hanya 3 tahun lebih tua dari Marvin. Bukan hanya hubungan pekerjaan, lebih tepatnya mereka sudah seperti sahabat. Tapi tetap saja Johan selalu menghormati Marvin sebagai majikannya.

Johan juga merangkap sebagai pengawal Marvin. Ilmu bela dirinya tidak perlu diragukan lagi, begitu juga dengan Marvin. Menjadi satu-satunya penerus keluarga Harris mewajibkan Marvin harus menjadi pria terkuat di negaranya. Pendidikan militer yang kejam dan keras sudah berkali-kali Marvin lalui demi keberlangsungan hidupnya. Keluarga Hariss juga memiliki kekuasaan di dunia gelap, jadi tidak heran jika Marvin juga ikut terjun didalamnya.

Butuh waktu 30 menit, akhirnya mobil Marvin memasuki sebuah mansion mewah. Para pelayan sudah siap diposisinya masing-masing untuk menyambut kepulangan tuan mudanya.

Johan dengan cepat turun dari mobil kemudian memapah Marvin untuk masuk kedalam mansion. Kondisi Marvin membuat seluruh pelayan bertanya-tanya apa yang terjadi dengan majikannya. Namun tidak ada satupun yang berani mengeluarkan suara.

Johan langsung mengantarkan Marvin masuk kedalam kamar yang berada dilantai 2.

"Aish.. Tendangan gadis itu kuat juga." lirih Marvin melihat luka memar dibagian kiri perutnya.

"Biar saya ambilkan kotak P3K dulu, Tuan." ucap Johan kemudian bergegas mengambilnya diruang keluarga yang ada dilantai 1.

Johan yang ingin kembali ke kamar majikannya segera menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan Nyonya Besar, nenek dari Marvin.

"Selamat malam, Nyonya." sapa Johan sopan.

"Siapa yang terluka?" tanya Julia, nenek Marvin.

"I-itu tuan muda, Nyonya." jawab Johan jujur.

"Siapa yang berani melukai cucuku? Kurang ajar sekali." kata Julia kemudian bergegas menuju kamar cucu kesayangannya.

Nenek Marvin terbilang usianya sudah 70 tahunan, namun paras dan fisiknya masih terlihat sangat bugar. Mungkin orang yang tidak tahu akan mengira kalau Julia adalah ibu kandung Marvin.

"Apa yang terjadi padamu? Siapa yang berani melukai cucu kesayanganku?" teriak Julia membuat Marvin kaget.

Marvin mengusap kasar wajahnya kemudian menghela nafas.

"Aku tidak apa-apa, Nek." jawab Marvin.

"Jangan berbohong. Aku pasti tidak akan membiarkan orang yang berani menyakitimu hidup tenang." ucap Julia membuat Marvin melirik tajam ke arah Johan.

Johan menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda bahwa ia tidak mengatakan apapun pada nyonya besar Harris.

"Nenek, duduklah." ucap Marvin lembut yang kemudian dituruti oleh Julia.

"Nenek masih ingin aku menikah bukan?" tanya Marvin yang langsung disetujui dengan anggukan kepala Julia.

"Luka ini disebabkan oleh calon istriku, Nek. Aku sedang mengejarnya, jadi Nenek jangan berpikir yang tidak-tidak." jawab Marvin membuat Julia terdiam sejenak.

"Maksudmu? Kau sudah menemukan calon istrimu?" tanya Julia penasaran.

"Iya, Nek." jawab Marvin malu-malu.

"Siapa namanya? Dia dari keluarga mana?" tanya Julia semakin penasaran.

"Aku belum tahu, Nek. Aku bertemu dengannya hari ini, saat ingin mencoba berkenalan dengannya malah mendapat luka ini." jawab Marvin polos.

PLAK!

"Nenek kenapa memukulku?" tanya Marvin saat bahunya ditepuk kencang oleh neneknya.

"Dasar bodoh! Kenapa kau bilang dia calon istrimu? Kau saja tidak tahu siapa namanya!" ucap Julia kesal.

"Nenek tenang saja. Aku pasti akan mendapatkannya." kata Marvin yakin membuat Julia memutar kedua bola matanya.

"Sudahlah, cepat obati lukamu itu. Setelah itu kita makan malam bersama. Johan tolong bantu cucuku merawat lukanya." titah Julia setelah keluar dari kamar cucunya.

"Baik, Nyonya." sahut Johan menurut.

"Permisi Tuan, saya akan membantu untuk mengobati luka Tuan." kata Johan kemudian mendekati Marvin dan duduk disampingnya.

"Sepertinya besok aku akan kembali ke tempat itu lagi." ucap Marvin sembari membuka kemejanya.

Terlihat tubuh Marvin yang kekar dengan roti sobek diperutnya yang membuatnya semakin terlihat menawan. Pantas saja banyak sekali wanita yang menggilai fisik Marvin. Namun tidak akan ada yang berani mendekatinya karena sifatnya yang terkenal kejam dan tidak berperasaan.

"Besok pagi antar aku ketempat itu lagi." ucap Marvin kepada Johan.

"Apakah Tuan ingin balas dendam?" tanya Johan yang langsung mendapat sebuah tinju diperutnya.

"Kenapa Tuan memukul saya? Apakah saya salah bicara?" tanya Johan bingung yang meringis namun tetap melanjutkan untuk mengobati luka sang majikan.

"Dasar bodoh! Untuk apa aku membalas dendam? Aku hanya ingin menemui calon istriku." jawab Marvin membuat Johan terkejut.

"Jadi Tuan sudah menemukan calon istri?" tanya Johan penasaran.

"Tidak perlu banyak tanya. Besok ikutlah denganku." jawab Marvin ketus sebelum Johan semakin banyak tanya dan membuatnya pusing.

"Baik, Tuanku." sahut Johan antusias.

"Wah wanita seperti apa yang bisa menggerakkan hati pria berdarah dingin ini? Apakah dia benar-benar perempuan waras?" tanya Johan dalam hati.

"Apa kau sedang memakiku didalam hatimu?" tanya Marvin seketika membuat Johan terlonjak kaget.

"A-pa? Mana mungkin, saya tidak berani Tuan." jawab Johan gugup.

"Jangan memiliki pikiran yang tidak-tidak tentangku. Aku tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan isi kepalamu itu." ancam Marvin seketika tubuh Johan merinding mendengarnya.

"Tidak Tuan. Saya tidak berani." sahut Johan.

"Tidak mungkin Tuan bisa membaca pikiran dan isi hatiku, kan?" gumam Johan ketakutan.

Johan yang mendapat tatapan tajam dari majikannya seketika segera mempercepat tugasnya.

"Sudah selesai, Tuan bisa langsung istirahat agar cepat pulih." ucap Johan basa-basi kemudian segera keluar dari kamar Marvin.

"Aku harus lebih berhati-hati dengan Tuan Marvin. Sepertinya Tuan sudah memiliki ilmu membaca isi hati dan pikiran." batin Johan.

Marvin yang melihat ketakutan diwajah Johan hanya tertawa kecil kemudian merebahkan dirinya diatas kasur.

"Gadis itu menarik sekali. Aku pasti akan mendapatkanya." gumam Marvin percaya diri mengingat kembali pertemuannya dengan gadis yang tanpa sadar sudah mencuri perhatiannya.

"Setelah aku mengetahui namanya, aku akan menyelidikinya dan akan membuatnya tidak akan bisa lepas dari genggamanku." batin Marvin tertawa jahat.

Pria itu belum tahu saja siapa gadis yang sedang ia hadapi saat ini. Menaklukan Davina dengan mudah? Tidak mungkin!

Bagaimanakah perjuangan Marvin untuk mendapatkan Davina? Apakah Marvin benar-benar menaruh hati kepada Davina? Drama seperti apa saja yang akan Marvin lalui untuk menaklukan Davina? Kita tunggu dan lihat saja kedepannya.

*

*

*

Terimakasih atas antusiasnya untuk cerita baru Minthor ❣️ Mohon dukungannya ya untuk novel keduaku ya! Jangan lupa like, komen dan subscribe ISTRI BRUTAL MR. AROGAN dan juga GEJOLAK CINTA TUAN DAN NONA MUDA. Terimakasih 😍🤗

-BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahh udah di klaim aja..😂

2024-06-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kapan ketemunya nih,Kok aku gak tau,terlepas pandang ya aku..🤭

2024-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan
2 Episode 2 Penguntit
3 Episode 3 Sosok Davina
4 Episode 4 Calon Istri
5 Episode 5 Pertemanan
6 Episode 6 Kemarahan Johnson
7 Episode 7 Tuan Muda Harris
8 Episode 8 Nasehat Mama
9 Episode 9 Gadis Pahlawan
10 Episode 10 Kelinci Liar
11 Episode 11 Pindahan
12 Episode 12 Menikah
13 Episode 13 Asisten Kepo
14 Episode 14 Kecelakaan
15 Episode 15 Kesempatan
16 Episode 16 Percaya Diri
17 Episode 17 Wanita Gila
18 Episode 18 Diculik
19 Episode 19 Mely Si Rempong
20 Episode 20 Pasutri Baru
21 Episode 21 Rindu
22 Episode 22 Ayo Menikah!
23 Episode 23 Mulai Mengenal
24 Episode 24 Kelinci Imut
25 Episode 25 Bertarung
26 Episode 26 Pertimbangan Orangtua
27 Episode 27 Mulai Penyelidikan
28 Episode 28 Gadis yang Sama
29 Episode 29 Mendapat Restu
30 Episode 30 Kebodohan Marvin
31 Episode 31 Menghibur Diri
32 Episode 32 Sekali Lagi
33 Episode 33 Memulai Hubungan
34 Episode 34 Kabar Bahagia
35 Episode 35 Be Your Self
36 Episode 36 Perjanjian
37 Episode 37 Wedding
38 Episode 38 Mulai Menyerang
39 Episode 39 Baik-Baik Saja
40 Episode 40 Musuh Carlos
41 Episode 41 Butuh Waktu
42 Episode 42 Suami Posesif
43 Episode 43 Penuh Persiapan
44 Episode 44 Bertemu Mertua
45 Episode 45 Harapan Nenek
46 Episode 46 Melewati Batas
47 Episode 47 Gosip
48 Episode 48 Kehilangan
49 Episode 49 Merubah Penampilan
50 Episode 50 Mulai Khawatir
51 Episode 51 Merayu Suami
52 Episode 52 Sarapan Pagi
53 Episode 53 Perhatian
54 Episode 54 Merusak Mood
55 Episode 55 Pemanasan
56 Episode 56 Latihan Bulan Madu
57 Episode 57 Bertemu Anton
58 Episode 58 Gadis Pemberani
59 Episode 59 Diblokir
60 Episode 60 Cemburu Buta
61 Episode 61 Kemarahan Marvin
62 Episode 62 Sebentar Lagi
63 Episode 63 Dilema
64 Episode 64 Marvin Diculik!
65 Episode 65 Perkenalan Mertua
66 Episode 66 Terungkap
67 Episode 67 Sisi Lain
68 Episode 68 Membuka Hati
69 Episode 69 Serangan Marvin
70 Episode 70 Lelaki Pencemburu
71 Episode 71 Masa Lalu
72 Episode 72 Menjelajah Dunia
73 Episode 73 Hati-Hati
74 Episode 74 Lalat Betina
75 Episode 75 Menyiksa Diri
76 Episode 76 Mulai Beraksi
77 Episode 77 Lebih Tertantang
78 Episode 78 Keras Kepala
79 Episode 79 Kelinci Liar
80 Episode 80 Menyambut Mertua
81 Episode 81 Salah Lawan
82 Episode 82 Mertua Jahil
83 Episode 83 Persiapan
84 Episode 84 Malam Pertama
85 Episode 85 Sedikit Pelajaran
86 Episode 86 Mulai Bertindak
87 Episode 87 Mencari Masalah
88 Episode 88 Suamiku
89 Episode 89 Tidak Menyerah
90 Episode 90 Salah Tempat
91 Episode 91 Punya Saingan
92 Episode 92 Celaka
93 Episode 93 Luka Lama
94 Episode 94 Menunggu Pembalasan
95 Episode 95 Terdesak
96 Episode 96 Nyonya Muda Harris
97 Episode 97 Kamu Siapa?
98 Episode 98 Takut Kehilangan
99 Episode 99 Hanya Rumor
100 Episode 100 Masih Pengecut
101 Episode 101 Mulai Terkuak
102 Episode 102 Pengkhianat
103 Episode 103 Pamit
104 Episode 104 Trending Topik
105 Episode 105 Bagaikan Perangko
106 Episode 106 Masih Dalam Proses
107 Episode 107 Gemas Sekali
108 Episode 108 Carlos dan Harris
109 Episode 109 Tugas dari Mertua
110 Episode 110 Kencan
111 Episode 111 Pria Menjengkelkan
112 Episode 112 Terpesona Istri
113 Episode 113 Ahli Waris
114 Episode 114 Permainan
115 Episode 115 Senjata Makan Tuan
116 Episode 116 Wanita
117 Episode 117 Harmonis
118 Episode 118 Sementara Berpisah
119 Episode 119 Mertua dan Menantu
120 Episode 120 Kebahagiaan Sera
121 Episode 121 Drama Bumil
122 Episode 122 Lebih Kejam
123 Episode 123 Nasib
124 Episode 124 Es Batu
125 Episode 125 Meremehkan Lawan
126 Episode 126 Orang Baru
127 Episode 127 Hanya Peringatan
128 Episode 128 Rencana Davina
129 Episode 129 Diujung Tanduk
130 Episode 130 Sensitif
131 Episode 131 Tersusun Rapi
132 Episode 132 Mr. Arogan
133 Episode 133 Baper
134 Episode 134 Tikus
135 Episode 135 Ngidam
136 Episode 136 Masakan Istri
137 Episode 137 Gagal
138 Episode 138 Mengingat Masa Lalu
139 Episode 139 Terpancing
140 Episode 140 Balasan Setimpal
141 Episode 141 Permainan Marvin
142 Episode 142 Muka Tembok
143 Episode 143 Kompromi
144 Episode 144 Terbayar
145 Episode 145 Seberapa Besar
146 Episode 146 Memastikan
147 Episode 147 Moving On
148 Episode 148 Korban Novel
149 Episode 149 Aji Mumpung
150 Episode 150 Lintah Darat
151 Episode 151 Dijodohkan
152 Episode 152 Terjebak
153 Episode 153 Merintis
154 Episode 154 Terpancing
155 Episode 155 Sarang Mafia
156 Episode 156 Saingan Marvin
157 Episode 157 Pemandangan Indah
158 Episode 158 Menjinakkan Si Galak
159 Episode 159 Bumil Lincah
160 Episode 160 Hati Malaikat
161 Episode 161 Gaya Lain
162 Episode 162 Sebentar Lagi
163 Episode 163 Persiapan
164 Episode 164 Pria Mesum
165 Episode 165 Kejutan
166 Episode 166 Lembaran Baru
167 Episode 167 Sempurna
168 Episode 168 Kakak Cantik
169 Episode 169 Janji
170 Episode 170 Simpul Hati Melly
171 Episode171 Putih Hitam
172 Episode 172 Terusir
173 Episode 173 Anggota Baru
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan
2
Episode 2 Penguntit
3
Episode 3 Sosok Davina
4
Episode 4 Calon Istri
5
Episode 5 Pertemanan
6
Episode 6 Kemarahan Johnson
7
Episode 7 Tuan Muda Harris
8
Episode 8 Nasehat Mama
9
Episode 9 Gadis Pahlawan
10
Episode 10 Kelinci Liar
11
Episode 11 Pindahan
12
Episode 12 Menikah
13
Episode 13 Asisten Kepo
14
Episode 14 Kecelakaan
15
Episode 15 Kesempatan
16
Episode 16 Percaya Diri
17
Episode 17 Wanita Gila
18
Episode 18 Diculik
19
Episode 19 Mely Si Rempong
20
Episode 20 Pasutri Baru
21
Episode 21 Rindu
22
Episode 22 Ayo Menikah!
23
Episode 23 Mulai Mengenal
24
Episode 24 Kelinci Imut
25
Episode 25 Bertarung
26
Episode 26 Pertimbangan Orangtua
27
Episode 27 Mulai Penyelidikan
28
Episode 28 Gadis yang Sama
29
Episode 29 Mendapat Restu
30
Episode 30 Kebodohan Marvin
31
Episode 31 Menghibur Diri
32
Episode 32 Sekali Lagi
33
Episode 33 Memulai Hubungan
34
Episode 34 Kabar Bahagia
35
Episode 35 Be Your Self
36
Episode 36 Perjanjian
37
Episode 37 Wedding
38
Episode 38 Mulai Menyerang
39
Episode 39 Baik-Baik Saja
40
Episode 40 Musuh Carlos
41
Episode 41 Butuh Waktu
42
Episode 42 Suami Posesif
43
Episode 43 Penuh Persiapan
44
Episode 44 Bertemu Mertua
45
Episode 45 Harapan Nenek
46
Episode 46 Melewati Batas
47
Episode 47 Gosip
48
Episode 48 Kehilangan
49
Episode 49 Merubah Penampilan
50
Episode 50 Mulai Khawatir
51
Episode 51 Merayu Suami
52
Episode 52 Sarapan Pagi
53
Episode 53 Perhatian
54
Episode 54 Merusak Mood
55
Episode 55 Pemanasan
56
Episode 56 Latihan Bulan Madu
57
Episode 57 Bertemu Anton
58
Episode 58 Gadis Pemberani
59
Episode 59 Diblokir
60
Episode 60 Cemburu Buta
61
Episode 61 Kemarahan Marvin
62
Episode 62 Sebentar Lagi
63
Episode 63 Dilema
64
Episode 64 Marvin Diculik!
65
Episode 65 Perkenalan Mertua
66
Episode 66 Terungkap
67
Episode 67 Sisi Lain
68
Episode 68 Membuka Hati
69
Episode 69 Serangan Marvin
70
Episode 70 Lelaki Pencemburu
71
Episode 71 Masa Lalu
72
Episode 72 Menjelajah Dunia
73
Episode 73 Hati-Hati
74
Episode 74 Lalat Betina
75
Episode 75 Menyiksa Diri
76
Episode 76 Mulai Beraksi
77
Episode 77 Lebih Tertantang
78
Episode 78 Keras Kepala
79
Episode 79 Kelinci Liar
80
Episode 80 Menyambut Mertua
81
Episode 81 Salah Lawan
82
Episode 82 Mertua Jahil
83
Episode 83 Persiapan
84
Episode 84 Malam Pertama
85
Episode 85 Sedikit Pelajaran
86
Episode 86 Mulai Bertindak
87
Episode 87 Mencari Masalah
88
Episode 88 Suamiku
89
Episode 89 Tidak Menyerah
90
Episode 90 Salah Tempat
91
Episode 91 Punya Saingan
92
Episode 92 Celaka
93
Episode 93 Luka Lama
94
Episode 94 Menunggu Pembalasan
95
Episode 95 Terdesak
96
Episode 96 Nyonya Muda Harris
97
Episode 97 Kamu Siapa?
98
Episode 98 Takut Kehilangan
99
Episode 99 Hanya Rumor
100
Episode 100 Masih Pengecut
101
Episode 101 Mulai Terkuak
102
Episode 102 Pengkhianat
103
Episode 103 Pamit
104
Episode 104 Trending Topik
105
Episode 105 Bagaikan Perangko
106
Episode 106 Masih Dalam Proses
107
Episode 107 Gemas Sekali
108
Episode 108 Carlos dan Harris
109
Episode 109 Tugas dari Mertua
110
Episode 110 Kencan
111
Episode 111 Pria Menjengkelkan
112
Episode 112 Terpesona Istri
113
Episode 113 Ahli Waris
114
Episode 114 Permainan
115
Episode 115 Senjata Makan Tuan
116
Episode 116 Wanita
117
Episode 117 Harmonis
118
Episode 118 Sementara Berpisah
119
Episode 119 Mertua dan Menantu
120
Episode 120 Kebahagiaan Sera
121
Episode 121 Drama Bumil
122
Episode 122 Lebih Kejam
123
Episode 123 Nasib
124
Episode 124 Es Batu
125
Episode 125 Meremehkan Lawan
126
Episode 126 Orang Baru
127
Episode 127 Hanya Peringatan
128
Episode 128 Rencana Davina
129
Episode 129 Diujung Tanduk
130
Episode 130 Sensitif
131
Episode 131 Tersusun Rapi
132
Episode 132 Mr. Arogan
133
Episode 133 Baper
134
Episode 134 Tikus
135
Episode 135 Ngidam
136
Episode 136 Masakan Istri
137
Episode 137 Gagal
138
Episode 138 Mengingat Masa Lalu
139
Episode 139 Terpancing
140
Episode 140 Balasan Setimpal
141
Episode 141 Permainan Marvin
142
Episode 142 Muka Tembok
143
Episode 143 Kompromi
144
Episode 144 Terbayar
145
Episode 145 Seberapa Besar
146
Episode 146 Memastikan
147
Episode 147 Moving On
148
Episode 148 Korban Novel
149
Episode 149 Aji Mumpung
150
Episode 150 Lintah Darat
151
Episode 151 Dijodohkan
152
Episode 152 Terjebak
153
Episode 153 Merintis
154
Episode 154 Terpancing
155
Episode 155 Sarang Mafia
156
Episode 156 Saingan Marvin
157
Episode 157 Pemandangan Indah
158
Episode 158 Menjinakkan Si Galak
159
Episode 159 Bumil Lincah
160
Episode 160 Hati Malaikat
161
Episode 161 Gaya Lain
162
Episode 162 Sebentar Lagi
163
Episode 163 Persiapan
164
Episode 164 Pria Mesum
165
Episode 165 Kejutan
166
Episode 166 Lembaran Baru
167
Episode 167 Sempurna
168
Episode 168 Kakak Cantik
169
Episode 169 Janji
170
Episode 170 Simpul Hati Melly
171
Episode171 Putih Hitam
172
Episode 172 Terusir
173
Episode 173 Anggota Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!