HAPPY READING 💞
*
*
"Ki, bukannya ini nama Rumah Sakit yang pertama kali kita datangi itu ya?" tanya gue.
"Iya ya ... tapi kok pas kita ke situ ga ada ya ...," jawab dia.
"Apa mungkin, kita kurang teliti yah!" kata gue.
"Bisa jadi itu," kata Dia. "Gini aja, buat menyingkat waktu, lo mau nga kalo jiwa gue ini masuk ke badan lo?" kata dia lagi.
"Maksud lo?" tanya gue.
"Gue masuk ke badan lo dan jadi elo. Kan bentar lagi sore, Lo kan juga mau pergi juga, gue takutnya lo nanti kesorean. Gimana, lo ngijinin ga?" tanyanya dengan hati-hati.
"Boleh kok, kenapa harus ga boleh?" kata gue.
Dia mulai masuk ke badan gue dan nga nembus. Ini berhasil. Kita akhirnya menuju ke Rumah Sakit yang pertama kita datangi kemarin. Meskipun raga hantu itu berada di tubuh gue, gue tetap bisa komunikasi sama dia, lewat hati. Kita udah sampai di Rumah Sakit, tepatnya di parkirannya.
Hantu itu keluar dari tubuh gue. Kita langsung menuju ke administrasi, kita tanya ke susternya, kamar hantu itu di mana. "Sus permisi, di sini ada pasien atas nama Rizki Alvaro?" tanya gue.
"Sebentar mba, saya cek dulu," kata suster itu.
"Pasien masuk Rumah Sakit ini sekitar dua minggu yang lalu, korban kecelakaan, Sus," jelas gue.
"Oh iya mba, saya ingat. Tapi pasien itu sudah dipindahkan ke Rumah Sakit yang dekat dengan rumahnya," kata susternya.
Gue ngerutin dahi. "Maaf sus, sebelumnya apa ada anggota keluarganya yang datang ke sini dan menyuruh agar pasien dipindahkan?" tanya gue.
"Maaf mba, ini privasi keluarga pasien," kata suster.
"Iya sus, terimakasih," kata gue, pergi ninggalin meja administrasi.
Gue sama Rizki pergi ke parkiran. "Siapa ya yang mindahin gue? Masa papa?" tanyanya.
"Ga usah dipikirin, ga penting juga kan. Oke?" tanya gue hati-hati. Dia ngangguk.
"Kita lanjutin Minggu depan aja ya ... udah sore juga. Ga papa, kan?" tanya Rizki.
"Nga masalah kok. Lo minta tolong kapan pun gue siap, asal hari libur," kata gue.
"Iya-iya. Gue boleh nyetir lagi nga?" tanya dia.
"Maksud lo, lo mau ...?" kata gue sambil nunjuk diri gue sendiri. Dia tiba-tiba masuk badan gue, padahal gue belom kasih ijin. Mulai songong ini bocah! Rizki nyetirnya ngebut banget, jadi takut gue. Ketakutan gue hilang begitu gue nyampe rumah. Dia langsung keluar dari tubuh gue dan langsung tidur. Sumpah, ini anak aneh banget. Kelamaan jadi hantu nih kayaknya, jadi ahli molor jadinya.
Pada Minggu ke-3 kita berangkat menuju Rumah Sakit yang dekat dengan Rumah Rizki. Kita tanya administrasi, katanya badan Rizki ada di lantai dua pojok kiri. Kita langsung naik dan masuk ke kamarnya.
Ternyata benar, badan Rizki ada di dalam. Akhirnya gue sama Rizki nemuin badan Rizki. Dia seneng banget, sampai-sampai sujud syukur. Gue sedih, karena sebentar lagi gue ga punya teman curhat lagi.
Tapi ga papa, gue udah berhasil bantuin dia dan sekarang gue ga mau ngelihat Rizki jadi sedih. Sebelum masuk ke tubuhnya, dia ngucapin makasih ke gue.
"Makasih Za, lo udah bantuin gue, gue janji, gue ga akan ngelupain lo. Lo udah berjasa banget buat hidup gue," kata dia.
"Iya, tapi sebaiknya lo jangan ngucapin janji yang pada akhirnya ga bisa lo tepati. Bukannya gue ragu sama lo, tapi kemungkinan untuk lo ingat sama gue itu sangat tipis!" kata gue cuek.
Dia cuma senyum, dia ngecup kening gue. Gue kaget! Mulai gila kayaknya ini bocah! "Lo cukup percaya sama gue," kata dia sambil natap gue.
Gue langsung pergi setelah dia ngecup kening gue. Malu astaga, gue juga yakin ini pipi pasti semerah tomat sekarang.
****
Bagaimana kisah kedua couple ini?
Baca terus yaaa, masukin favorit biar tau kalau ceritanya up. Jangan lupa like dan komennya.
See you ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
kurang teliti apa emang nggak ada disitu
2023-07-04
3
🅝ⓞⓝ🄰 𝓓𝓮𝓪
anpun cium cium di depan orang hadeh
2023-07-04
2
𝓭𝑒🄰꒒ⓞѵ🄰
coba di teliti lagi jangan sembrono loh
2023-07-04
2