Habis itu gue ga tau deh apa yang dia lakuin. Setelah dari Rumah Sakit gue langsung pergi ke TB, Taman Brantas, soalnya udah ditungguin sama teman-teman gue.
"Elu kemana aja sih? Lama amat?" tanya Una.
"Maaf, gue tadi abis nganterin Rizki ke Rumah Sakit. Sekarang tugas gue udah selesai, seneng deh gue," kata gue.
"Seneng apa tambah sedih?" kata Ifi ngeledek gue.
"Itu, cewek-cewek yang berada di pojokan tolong diam. Baik, terimakasih. Oke guys, karena semuanya udah berkumpul, mari kita mulai acara ini," ucap Mita, si pembawa acara.
Semua anak-anak pada tepuk tangan, mereka kayaknya menikmati banget acara ini, ga kaya gue.
"Ya elah ... itu si Mita bahasanya formal amat," kata Ifi, bisik-bisik ke gue.
"Ya udah, biarin aja si, kan dia suka," jawab gue.
Mita langsung gabung begitu dia selesai buka acara. Baru gue tinggal sehari aja, udah kangen dia ke gue. Mita ternyata mau ngeledek gue juga gara-gara gue udah ga sama Rizki lagi. Sialan ini bocah-bocah, pada ngeledek gue semua!
... ****...
Udah hampir satu bulan gue ga sama Rizki lagi, gue kangen sama dia. Hari ini gue belum dijemput, gue masih nongkrong sama temen-temen gue. Gue jalan ke depan, gue lihat gue masih belum dijemput.
Gue dipanggil sama satpam, dia ngasih coklat ke gue. "Ini buat saya?" tanya gue ke satpamnya.
"Iya," jawabnya.
"Dari siapa coklatnya?" tanya gue.
"Temen kamu mungkin, dia ga ngomong," kata Pak Satpam.
Temen gue, siapa ya? Gue ngomong dalam hati. Tiba-tiba temen-temen gue datang, mereka nyusulin gue ke depan.
"Coklat dari siapa, tuh?" tanya Ifi.
"Gue juga ga tau, tadi dikasih sama Pak Satpam," kata gue.
Satpam yang tadi nyamperin gue. "Mba ... mba ditungguin sama yang ngasih coklat. Itu di sana," kata satpam sambil nunjuk tempatnya.
"Makasih, Pak," kata gue ke satpamnya. "Kalian ikut gue ya ... gue takut nih. Jangan-jangan yang nyariin gue orang jahat lagi," kata gue.
Gue sama temen-temen pergi ke tempat yang ditunjuk satpam tadi. Sesampainya di sana gue kaget, gue nganga, untung ga ada lalat yang masuk.
Seorang Rizki Alvaro tengah duduk di atas motor dengan senyumnya yang bikin gue makin nganga.
"Rizki ...," ucap gue pelan, setengah berbisik. Ga nyangka ini cowok bakal nyamperin gue ke sekolah baru setelah satu tahun. Gilaa!
"Jadi ini yang namanya Rizki," kata Mita bisik-bisik ke gue. Gue cuma senyum.
"Janji gue sama lo lunas, kan? Maaf ya, gue baru bisa nyamperin lo, akhir-akhir ini gue sibuk banget," kata Rizki sambil turun dari motor.
"Iyah, makasih buat coklatnya," jawab gue sambil senyum.
Tiba-tiba bokap nelepon, kalau dia ga bisa jemput gue. Gue disuruh pesen ojol. Bokap mengakhiri teleponnya.
"Lo nga dijemput, jadi lo harus pulang bareng gue," kata Rizki.
Gue ga bisa nolak tawaran Rizki, lumayan dapat tumpangan gratis. "Ki, kenalin temen-temen gue," kata gue.
Mereka kenalan.
"Lo mau pulang sekarang apa nanti?" tanya Rizki.
"Sekarang aja," jawab gue cepet.
"Ya udah, naik gih!" kata Rizki.
"Gue pulang duluan ya ...," kata gue ke temen-temen gue.
"Yoi," kata Mita.
Gue sama Rizki pergi ninggalin mereka.
"Riz ...," Gue manggil Rizki yang sedang fokus nyetir.
"Apa?" tanya dia.
"BTW, kok lo bisa dapetin motor lo, padahal waktu itu motor lo dipakai orang," kata gue.
"Ya bisa lah. Gini ceritanya, gini ceritanya ...." Rizki nyeritain semua dari awal hingga akhir. Gue cuma manggut-manggut sambil sesekali tanya.
Rizki ngomong kalau kita udah sampai. Gue bingung di mana nyampeknya, ini kan restoran.
****
Yey update
Jangan lupa like, komen dan jika berkenan silahkan beri tips dan vote.
Maksih ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
senengnya tugas selesai dah tidur sana
2023-07-04
3
🅝ⓞⓝ🄰 𝓓𝓮𝓪
kemana sabar lah kok gitu sih kamu tuh
2023-07-04
2
𝓭𝑒🄰꒒ⓞѵ🄰
hiburan emang harus di nikmati kan itu
2023-07-04
2