Pendekar Agung
Xu Feng terbangun di Hutan Seribu Malam dan dikejutkan oleh pemandangan asing di sekitarnya.
Seingatnya, dia baru saja terluka oleh pisau karena mencoba menghentikan pencuri. Bukannya bangun dan melihat langit-langit rumah sakit, Xu Feng justru terbangun di hutan belantara.
Xu Feng sontak refleks mengangkat bajunya. Tidak ada luka pisau, sebaliknya terdapat sayatan panjang yang menjalar dari perut hingga ke dadanya.
Baru kemudian Xu Feng menyadari bahwa tubuhnya berlumuran darah.
“Sejak kapan aku punya luka seperti ini? Ini tidak seperti luka karena pisau melainkan seperti sayatan pedang.”
Bangkit dari keherannya, Xu Feng mencoba berdiri ketika ribuan kenangan asing yang terpecah tiba-tiba membanjiri otaknya.
Segera Xu Feng mengetahui bahwa dia entah bagaimana memasuki tubuh seorang pemuda di dunia lain setelah mati di Bumi. Nama anak ini sama dengannya, Xu Feng dan umurnya beranjak 18 tahun. Hanya saja, anak ini adalah yatim piatu dan hidup sendirian sejak umur 13 tahun.
Wajahnya terbilang tampan, dengan tubuh yang bugar dan tinggi. Rambutnya lurus dan berwarna perak, alisnya setajam pedang dan matanya memancarkan ketenangan yang tidak seharusnya dimiliki oleh orang seusianya.
Xu Feng lalu mencerna informasi yang ada di kepalanya dan terkejut oleh situasi dunia ini. Dunia ini adalah dunia seni bela diri yang sering ia baca melalui internet dulu.
Pedang terbang, satu pukulan menghancurkan gunung, satu ayunan membelah lautan.
“Apa-apaan? Benarkah aku mengalami transmigrasi yang legendaris?”
Xu Feng kehilangan kata-kata. Bagaimana mungkin hal absurd seperti itu dapat terjadi?
Anehnya, dia hanya seperti terkejut dan tidak ada perasaan lain lagi. Seolah-olah kejadian ini adalah hal yang mengejutkan tapi tidak luar biasa.
“Tidak! Lupakan hal ini. Bahkan jika aku berpikir dengan keras, jawabannya tidak seolah akan datang begitu saja!”
“Prioritasku saat ini adalah untuk mempertimbangkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tidak mungkin aku berdiri bingung di tempat yang tidak diketahui ini kan?”
Xu Feng segera menepis pikirannya yang kacau. Sebagai anak muda dari abad ke 21, kemampuannya dalam menerima sesuatu berada pada tingkat yang sangat tinggi.
Jika sudah terjadi maka biarkan saja. Toh dia tidak dapat mengubah kenyataan bagaimanapun caranya. Jika demikian, bukankah lebih baik untuk tidak memikirkannya?
Xu Feng lalu duduk bersila dan mencerna ingatan yang tersisa di benaknya. Yang dia butuhkan saat ini adalah informasi.
Semakin banyak informasi, semakin mudah baginya dalam menentukan keputusan.
“Hmm jadi begitu, sepertinya anak ini berada dalam situasi putus asa dan memaksanya melakukan tindakan yang berbahaya.”
Xu Feng bergumam mengerti ketika ingatan-ingatan asing mengalir di dalam kepalanya. Alasan mengapa anak ini meninggal sangat sederhana.
Anak ini sudah hampir tiga tahun memegang identitas sebagai murid luar Sekte Teratai. Selama itu, bakat dan kemampuannya sangat rendah sehingga dia tidak mampu mencapai Tahap Kedua alam fana.
Sesuai aturan Sekte Teratai, mereka yang tidak mencapai Tahap Kedua alam fana selama 3 tahun akan diusir dari sekte, kecuali jika orang yang bersangkutan memilih untuk menandatangani kontrak pembantu agar tidak ditendang.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjadi pembantu dari sekte tidak ada bedanya dengan menjadi seorang budak. Hak dan kebebasan dibatasi dan seseorang harus mengikuti segala perintah dan aturan sekte tanpa pilihan untuk menolak.
Tak ingin dikeluarkan dan tak ingin menjadi pembantu, dia lantas mengambil jalan putus asa.
Dia mendengar rumor dari seorang murid luar bahwa ditemukan sebuah bunga spiritual dan dikabarkan bunga itu bisa membantu seseorang yang berada di bawah Tahap Ketiga untuk naik ke Tahap K.etiga alam fana secara instan.
Putus asa, dia tanpa pikir panjang segera mempercayai rumor itu dan menuju Hutan Seribu Malam, hutan yang isinya dipenuhi oleh berbagai binatang ajaib berbahaya.
Bukan hanya itu, Hutan Seribu Malam juga ramai dikunjungi oleh berbagai seniman bela diri yang datang untuk mencari harta yang berharga.
Di antara manusia, terutama di dunia dimana kekuatan adalah segalanya, maka moral menjadi pertanyaan.
Dia tanpa sengaja bertemu dengan para kultivator jahat, yang merupakan kultivator yang menggunakan buku kultivasi iblis. Buku Kultivasi Iblis mengharuskan seseorang untuk membunuh, mengumpulkan jiwa dari korban mereka dan perlahan memupuk jiwa yang mereka bunuh untuk naik ke tahap yang lebih tinggi.
Tanpa kecelakaan, dia menjadi santapan para kultivator jahat itu dan mati di bawah pedang mereka.
“Anak ini..
“Dia sepertinya sangat naif !”
Xu Feng menggelengkan kepala tak berdaya. Jika memang rumor itu benar, orang yang menemukannya sudah pasti menutup mulut dan tidak akan menyebarkan rumor omong kosong seperti itu.
Bagaimanapun, jika benar, maka bunga itu tidak diragukan lagi merupakan harta yang berharga. Orang bodoh mana yang mau menyebarkan berita itu dan mengundang saingan dari berbagai pihak?
“Rumor itu hanyalah perangkap, sepertinya ada motif lain..”
Xu Feng tiba-tiba merasa pusing.
Xu Feng tidak akan begitu bodoh untuk berpikir bahwa orang yang menargetkannya akan menghentikan tindakannya setelah mengetahui Xu Feng berhasil kembali dengan selamat.
Percobaan pembunuhan berikutnya mungkin akan kembali terjadi.
“Aku harus segera mencari tau!”
Xu Feng bergumam dingin. Jika dia ingin menyelesaikan masalah ini, maka akar masalahnya harus dihilangkan.
Di kehidupan sebelumnya, Xu Feng memahami bahwa Bumi yang tampak indah itu dipenuhi dengan berbagai kekejaman dan kegelapan dunia. Dia juga mengerti bahwa belas kasihan ketika nyawa menjadi taruhan adalah bodoh dan naif.
Xu Feng bukanlah seorang pria berdarah dingin, tetapi dia juga bukan seorang suci. Dia hanya pria yang selalu mendahulukan logika. Jika perlu menghilangkan seseorang untuk melindungi nyawanya sendiri, maka itu harus dilakukan.
“Tapi pertama, aku perlu meninggalkan tempat berbahaya ini!”
Xu Feng segera mengambil langkah pertama dalam balas dendam. Dan langkah pertamanya adalah kabur.
Omong kosong! Jika dia tetap di tempat ini, Tuhan tahu bahaya apa yang akan menghampirinya.
Bahkan para ahli kultivator banyak yang meninggal di hutan ini. Bagaimana bisa, dia, yang hanya pemula di tahap pertama alam fana berani tinggal lebih lama di tempat ini?
Xu Feng mencoba berdiri namun gerakannya yang tiba-tiba mengakibatkan luka di dadanya terbuka semakin lebar. Semakin banyak darah yang mengalir keluar.
“Hisss..”
Xu Feng menarik napas dingin dan tanpa sadar menekan luka di perutnya. Baru kemudian Xu Feng menyadari bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, tubuhnya kehilangan cairan terlalu banyak.
“Sepertinya, bahkan melarikan diri bukanlah pilihan.”
Xu Feng tersenyum kecut. Bibirnya kering dan tenggorokannya terasa sangat keras. Menoleh ke arah lain, dia melihat danau kecil tidak jauh darinya.
Dengan sekuat tenaga, Xu Feng menyeret tubuhnya yang kelelahan menuju danau. Dia meneguk air dengan sangat rakus dan hanya berhenti ketika dia setidaknya merasa lebih baik setelah melakukan itu.
“Tsskk, aku bahkan tidak bisa berdiri dengan baik meski menempuh jarak sedekat itu.”
“Apakah aku akan meninggal lagi setelah baru saja meninggal?”
“Hahaha sungguh ironi..”
Xu Feng tertawa hampa. Dia berbaring telentang di samping danau sambil menekan lukanya yang masih mengeluarkan darah. Seiring waktu, semakin banyak darah hangat yang keluar dari tubuhnya dan pandangannya menjadi semakin gelap.
Ketika Xu Feng merasa sudah berada di ujung tanduk, seberkas cahaya tiba-tiba melintas di depannya sebelum menghilang dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
hadir
2024-03-07
0
Panjul
mampir kesini dulu
2023-10-04
2
Kita_Yama
Sejauh ini bagus sih. Subscribe dulu. Ntar mampir berkala
2023-05-08
2