Xu Feng terbangun di Hutan Seribu Malam dan dikejutkan oleh pemandangan asing di sekitarnya.
Seingatnya, dia baru saja terluka oleh pisau karena mencoba menghentikan pencuri. Bukannya bangun dan melihat langit-langit rumah sakit, Xu Feng justru terbangun di hutan belantara.
Xu Feng sontak refleks mengangkat bajunya. Tidak ada luka pisau, sebaliknya terdapat sayatan panjang yang menjalar dari perut hingga ke dadanya.
Baru kemudian Xu Feng menyadari bahwa tubuhnya berlumuran darah.
“Sejak kapan aku punya luka seperti ini? Ini tidak seperti luka karena pisau melainkan seperti sayatan pedang.”
Bangkit dari keherannya, Xu Feng mencoba berdiri ketika ribuan kenangan asing yang terpecah tiba-tiba membanjiri otaknya.
Segera Xu Feng mengetahui bahwa dia entah bagaimana memasuki tubuh seorang pemuda di dunia lain setelah mati di Bumi. Nama anak ini sama dengannya, Xu Feng dan umurnya beranjak 18 tahun. Hanya saja, anak ini adalah yatim piatu dan hidup sendirian sejak umur 13 tahun.
Wajahnya terbilang tampan, dengan tubuh yang bugar dan tinggi. Rambutnya lurus dan berwarna perak, alisnya setajam pedang dan matanya memancarkan ketenangan yang tidak seharusnya dimiliki oleh orang seusianya.
Xu Feng lalu mencerna informasi yang ada di kepalanya dan terkejut oleh situasi dunia ini. Dunia ini adalah dunia seni bela diri yang sering ia baca melalui internet dulu.
Pedang terbang, satu pukulan menghancurkan gunung, satu ayunan membelah lautan.
“Apa-apaan? Benarkah aku mengalami transmigrasi yang legendaris?”
Xu Feng kehilangan kata-kata. Bagaimana mungkin hal absurd seperti itu dapat terjadi?
Anehnya, dia hanya seperti terkejut dan tidak ada perasaan lain lagi. Seolah-olah kejadian ini adalah hal yang mengejutkan tapi tidak luar biasa.
“Tidak! Lupakan hal ini. Bahkan jika aku berpikir dengan keras, jawabannya tidak seolah akan datang begitu saja!”
“Prioritasku saat ini adalah untuk mempertimbangkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tidak mungkin aku berdiri bingung di tempat yang tidak diketahui ini kan?”
Xu Feng segera menepis pikirannya yang kacau. Sebagai anak muda dari abad ke 21, kemampuannya dalam menerima sesuatu berada pada tingkat yang sangat tinggi.
Jika sudah terjadi maka biarkan saja. Toh dia tidak dapat mengubah kenyataan bagaimanapun caranya. Jika demikian, bukankah lebih baik untuk tidak memikirkannya?
Xu Feng lalu duduk bersila dan mencerna ingatan yang tersisa di benaknya. Yang dia butuhkan saat ini adalah informasi.
Semakin banyak informasi, semakin mudah baginya dalam menentukan keputusan.
“Hmm jadi begitu, sepertinya anak ini berada dalam situasi putus asa dan memaksanya melakukan tindakan yang berbahaya.”
Xu Feng bergumam mengerti ketika ingatan-ingatan asing mengalir di dalam kepalanya. Alasan mengapa anak ini meninggal sangat sederhana.
Anak ini sudah hampir tiga tahun memegang identitas sebagai murid luar Sekte Teratai. Selama itu, bakat dan kemampuannya sangat rendah sehingga dia tidak mampu mencapai Tahap Kedua alam fana.
Sesuai aturan Sekte Teratai, mereka yang tidak mencapai Tahap Kedua alam fana selama 3 tahun akan diusir dari sekte, kecuali jika orang yang bersangkutan memilih untuk menandatangani kontrak pembantu agar tidak ditendang.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjadi pembantu dari sekte tidak ada bedanya dengan menjadi seorang budak. Hak dan kebebasan dibatasi dan seseorang harus mengikuti segala perintah dan aturan sekte tanpa pilihan untuk menolak.
Tak ingin dikeluarkan dan tak ingin menjadi pembantu, dia lantas mengambil jalan putus asa.
Dia mendengar rumor dari seorang murid luar bahwa ditemukan sebuah bunga spiritual dan dikabarkan bunga itu bisa membantu seseorang yang berada di bawah Tahap Ketiga untuk naik ke Tahap K.etiga alam fana secara instan.
Putus asa, dia tanpa pikir panjang segera mempercayai rumor itu dan menuju Hutan Seribu Malam, hutan yang isinya dipenuhi oleh berbagai binatang ajaib berbahaya.
Bukan hanya itu, Hutan Seribu Malam juga ramai dikunjungi oleh berbagai seniman bela diri yang datang untuk mencari harta yang berharga.
Di antara manusia, terutama di dunia dimana kekuatan adalah segalanya, maka moral menjadi pertanyaan.
Dia tanpa sengaja bertemu dengan para kultivator jahat, yang merupakan kultivator yang menggunakan buku kultivasi iblis. Buku Kultivasi Iblis mengharuskan seseorang untuk membunuh, mengumpulkan jiwa dari korban mereka dan perlahan memupuk jiwa yang mereka bunuh untuk naik ke tahap yang lebih tinggi.
Tanpa kecelakaan, dia menjadi santapan para kultivator jahat itu dan mati di bawah pedang mereka.
“Anak ini..
“Dia sepertinya sangat naif !”
Xu Feng menggelengkan kepala tak berdaya. Jika memang rumor itu benar, orang yang menemukannya sudah pasti menutup mulut dan tidak akan menyebarkan rumor omong kosong seperti itu.
Bagaimanapun, jika benar, maka bunga itu tidak diragukan lagi merupakan harta yang berharga. Orang bodoh mana yang mau menyebarkan berita itu dan mengundang saingan dari berbagai pihak?
“Rumor itu hanyalah perangkap, sepertinya ada motif lain..”
Xu Feng tiba-tiba merasa pusing.
Xu Feng tidak akan begitu bodoh untuk berpikir bahwa orang yang menargetkannya akan menghentikan tindakannya setelah mengetahui Xu Feng berhasil kembali dengan selamat.
Percobaan pembunuhan berikutnya mungkin akan kembali terjadi.
“Aku harus segera mencari tau!”
Xu Feng bergumam dingin. Jika dia ingin menyelesaikan masalah ini, maka akar masalahnya harus dihilangkan.
Di kehidupan sebelumnya, Xu Feng memahami bahwa Bumi yang tampak indah itu dipenuhi dengan berbagai kekejaman dan kegelapan dunia. Dia juga mengerti bahwa belas kasihan ketika nyawa menjadi taruhan adalah bodoh dan naif.
Xu Feng bukanlah seorang pria berdarah dingin, tetapi dia juga bukan seorang suci. Dia hanya pria yang selalu mendahulukan logika. Jika perlu menghilangkan seseorang untuk melindungi nyawanya sendiri, maka itu harus dilakukan.
“Tapi pertama, aku perlu meninggalkan tempat berbahaya ini!”
Xu Feng segera mengambil langkah pertama dalam balas dendam. Dan langkah pertamanya adalah kabur.
Omong kosong! Jika dia tetap di tempat ini, Tuhan tahu bahaya apa yang akan menghampirinya.
Bahkan para ahli kultivator banyak yang meninggal di hutan ini. Bagaimana bisa, dia, yang hanya pemula di tahap pertama alam fana berani tinggal lebih lama di tempat ini?
Xu Feng mencoba berdiri namun gerakannya yang tiba-tiba mengakibatkan luka di dadanya terbuka semakin lebar. Semakin banyak darah yang mengalir keluar.
“Hisss..”
Xu Feng menarik napas dingin dan tanpa sadar menekan luka di perutnya. Baru kemudian Xu Feng menyadari bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, tubuhnya kehilangan cairan terlalu banyak.
“Sepertinya, bahkan melarikan diri bukanlah pilihan.”
Xu Feng tersenyum kecut. Bibirnya kering dan tenggorokannya terasa sangat keras. Menoleh ke arah lain, dia melihat danau kecil tidak jauh darinya.
Dengan sekuat tenaga, Xu Feng menyeret tubuhnya yang kelelahan menuju danau. Dia meneguk air dengan sangat rakus dan hanya berhenti ketika dia setidaknya merasa lebih baik setelah melakukan itu.
“Tsskk, aku bahkan tidak bisa berdiri dengan baik meski menempuh jarak sedekat itu.”
“Apakah aku akan meninggal lagi setelah baru saja meninggal?”
“Hahaha sungguh ironi..”
Xu Feng tertawa hampa. Dia berbaring telentang di samping danau sambil menekan lukanya yang masih mengeluarkan darah. Seiring waktu, semakin banyak darah hangat yang keluar dari tubuhnya dan pandangannya menjadi semakin gelap.
Ketika Xu Feng merasa sudah berada di ujung tanduk, seberkas cahaya tiba-tiba melintas di depannya sebelum menghilang dengan cepat.
“Aku sepertinya akan mati lagi..”
Suara Xu Feng hampir tidak terdengar, matanya terasa sangat berat dan seperti akan tertutup kapan saja. Ketika dia tidak lagi mampu menahan kelopak matanya, Xu Feng tiba-tiba merasakan arus hangat yang mengalir melalui tubuhnya.
“Ughh..”
Xu Feng mengeluarkan suara teredam ketika tubuhnya mulai pulih dengan kecepatan yang dapat dilihat oleh mata telanjang.
Luka sayatan di perutnya perlahan-lahan menutup hingga akhirnya menghilang tanpa meninggalkan bekas sedikit pun.
Ketika Xu Feng membuka matanya, dia segera melihat perutnya dan menemukan bahwa luka itu menghilang seolah tidak pernah ada.
“Bagaimana mungkin!? Bagaimana bisa luka yang begitu parah bisa sembuh secepat itu?“
“Apakah anak ini pernah minum ramuan obat sebelumnya?”
“Tidak, sepertinya tidak!”
Xu Feng tercengang tak habis pikir bahwa dia akan selamat dengan cara seperti ini. Ketika dia mencoba mencari tahu apa yang terjadi, layar biru transparan tiba-tiba muncul melalui visinya.
Xu Feng terkejut melihat layar aneh yang muncul di depannya. Sontak, dia segera mengedipkan mata karena berpikir itu hanyalah ilusi semata.
Namun berbeda dari harapannya, layar itu tetap ada tidak peduli berapa kali dia mengedipkan matanya.
“Tunggu, sepertinya layar ini terlihat familiar.”
Xu Feng segera menyadarinya dan dengan hati-hati menatap layar aneh itu.
“Bukankah layar ini persis sama seperti cheat yang aku buat dulu untuk memudahkanku bermain game?”
“Bagaimana bisa benda ini mengikutiku ke dunia ini?”
Xu Feng merasa heran.
“Sepertinya pemulihanku juga disebabkan olehnya..”
Xu Feng segera berdiri dan menepuk debu dari pakaiannya. Dia merasa sangat berenergi dan penuh vitalitas. Meski bingung mengapa cheat itu bisa mengikutinya, Xu Feng tidak terlalu memikirkannya.
Dia sudah mengalami transmigrasi legendaris, sesuatu yang bahkan lebih absurd dibanding layar aneh ini.
Melepas pemikiran yang tidak perlu, Xu Feng lalu memfokuskan matanya ke layar melayang di depannya dan seketika kata-kata pada layar itu menjadi semakin jelas.
Nama: Xu Feng
Buku Kultivasi : Badai Musim Semi ( Tahap pertama alam fana) +
Teknik Kultivasi : Langkah Bayangan ( Belum dipelajari ) +
Energi yang tersedia : 0
“Benar saja, ini persis sama dengan cheat game ku sebelumnya!”
Xu Feng segera diyakinkan. Namun dia tidak berniat untuk mengulur waktu lebih lama dan menutup layar itu.
Dia tidak ingin tinggal di tempat ini lebih lama lagi.
“Semoga saja para kultivator jahat itu tidak kembali dan mencari mayatku.”
Xu Feng bergumam rendah dan berlari secepat mungkin dan segera dikejutkan oleh kecepatan berlarinya. Dia tahu bahwa para kultivator merupakan orang yang kuat, tapi bukankah ini sedikit berlebihan?
Dia hanya berada di tahap pertama alam fana dan kecepatannya sudah mengungguli atlet profesional terbaik di Bumi.
Belum lagi keuletannya dalam mengendalikan tubuhnya. Xu Feng merasa begitu lentur sehingga bahkan ketika ia berlari begitu kencang, tubuhnya dapat berkoordinasi dengan mudah dalam melewati berbagai rintangan. Dia seperti seorang parkour berpengalaman dalam kecepatan tinggi, sesuatu yang hampir mustahil dicapai oleh manusia biasa.
“Dunia ini, aku sungguh menantikannya.”
Kerinduan Xu Feng akan seni bela diri tumbuh semakin tinggi. Sebagai pria dari Bumi, keinginannya akan sesuatu yang seperti sihir benar-benar di luar pemahaman orang-orang di dunia ini.
Xu Feng menempuh jarak yang cukup jauh sebelum akhirnya berhasil meninggalkan hutan Seribu Malam. Sudah sore hari ketika dia kembali.
Di depannya, samar-samar bentuk bayangan dari kota Batu Hitam terlihat. Kota ini berpenduduk sekitar satu juta jiwa, dan merupakan basis Sekte Teratai. Ada tiga keluarga besar di kota ini, dan bersama-sama dengan Sekte Teratai, keempatnya menjadi penguasa di kota Batu Hitam.
Wilayah kekuasaan kota Batu Hitam sangat luas, dengan banyak desa-desa kecil di bawah naungan administrasinya. Kota Batu Hitam merupakan salah satu kota besar di bawah pemerintahan Kerajaan Langit dan keempat kekuatan itu diberi kepercayaan untuk mengelola dan menagih upeti dari wilayah sebelum dikirim menuju ibukota Kerajaan Langit.
Tidak ada yang berani menganggu dominasi empat kekuatan besar itu, setidaknya tidak di wilayah kota Batu Hitam.
Xu Feng berjalan menuju gerbang kota dan melihat antrian yang panjang. Terdapat dua gerbang masuk ke dalam kota, satu diperuntukkan untuk rakyat biasa dan satu untuk orang-orang berstatus. Ketika dia mendekat, suara keributan terdengar di sepanjang antrian.
“Hei apa kau mendengar rumor baru-baru ini?”
“Rumor apa? Sepertinya tidak ada kejadian baru akhir-akhir ini.”
“Ini menyangkut para bandit gila itu. Mereka baru saja menyerang sebuah desa tanpa menyisakan bahkan bayi sekali pun! Dikabarkan semua laki-laki dibunuh oleh mereka sementara para wanita dibawa pergi. Orang-orang itu benar-benar gila!”
“Bandit? Maksudmu geng Mata Satu?”
“Siapa lagi kalau bukan mereka? Sialan, mereka sungguh semakin berani!!”
Xu Feng tertegun sesaat sebelum kembali normal. Ekspresi wajahnya berubah aneh.
Baru saja, ketika mendengar nama geng Mata Satu, hatinya tiba-tiba diliputi oleh emosi balas dendam. Bingung, Xu Feng segera menelusuri ingatannya dan menemukan sebab masalahnya.
Geng Mata Satu merupakan kelompok bandit yang membunuh kedua orang tua anak ini ketika sedang dalam perjalanan ke kota untuk menjual hasil panen mereka. Justru karena alasan ini, dia memilih untuk bergabung dengan Sekte Teratai dan mengumpulkan kekuatan untuk balas dendam.
Ketika perasaan gelisah semakin besar, Xu Feng segera membuat janji.
“Jadi begitu yah.. Baik, karena aku sudah menempati tubuhmu, aku berjanji akan membalaskan dendammu juga!”
“Tidak perlu khawatir, tenang saja di alam sana dan tunggu aku membunuh mereka!”
Sontak, Xu Feng seperti melihat ilusi seorang pria muda yang tersenyum padanya sebelum memudar perlahan. Dan pada saat yang sama, Xu Feng merasa jiwanya terasa ringan dan bebas.
Awalnya, Xu Feng merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Hanya saja dia tidak mengetahuinya karena yang dia warisi hanyalah kenangan dan bukan emosi dari pemilik tubuh sebelumnya.
Sekarang semuanya menjadi jelas. Dan karena janji yang dibuat oleh Xu Feng, sisa-sisa jiwa pemuda itu menghilang untuk selamanya, membiarkan Xu Feng mengontrol tubuh ini sepenuhnya.
Xu Feng lalu berjalan menuju kerumunan antrian dan menunggu hingga gilirannya tiba.
Seorang penjaga segera menghentikannya dan bertanya “Dari mana asalmu dan apa keperluanmu di kota Batu Hitam?”
Xu Feng tidak menjawab melainkan mengeluarkan sebuah token tembaga dengan ukiran bunga teratai di
tengahnya. Sebuah gambar bangunan yang terlihat megah menjadi latar belakang dan nama Xu Feng terukir di atas token itu.
“Murid luar Sekte Teratai?” Penjaga itu mengangkat alisnya dan memandang anak muda di depannya dari atas ke bawah. Dia tidak mengenali baju Xu Feng karena penuh sobekan di mana-mana.
Dia awalnya berpikir kalau pria di depannya merupakan pengemis ulung yang ingin mencoba mencari kehidupan baru di kota ini.
“Seharusnya tidak ada yang bisa memalsukan benda itu dan tidak ada yang berani melakukannya. Kau sendiri pasti sudah tahu.” Xu Feng menjawab acuh tak acuh namun terkejut dalam hati. Aura yang dikeluarkan penjaga di depannya berada pada tahap ketiga alam fana.
Bahkan penjaga gerbang belaka sudah sekuat ini, lalu seberapa hebat kekuatan sejati para keluarga besar itu?
Anda tahu, di setiap desa saja, mereka yang berada di tahap kedua sudah pasti merupakan sosok sekaliber penatua desa.
Xu Feng tidak bisa tidak mengevaluasi ulang semuanya.
“Hehe tidak perlu mengajariku nak! Aku hanya terkejut karena kamu masih berada pada tingkat pertama alam fana”
“Sepertinya kamu cuma beruntung memasuki Sekte Teratai.” Penjaga itu tertawa mengejek dan menyerahkan kembali token kepada Xu Feng.
Xu Feng menghiraukan ejekan penjaga dan berjalan memasuki kota. Meskipun terkesan merendahkan, tapi apa yang dikatakan oleh penjaga tidak sepenuhnya salah. Bagaimanapun, menjadi lemah merupakan dosa asal di dunia ini.
Tapi semuanya akan berubah saat ini, setidaknya bagi Xu Feng. Dengan bantuan panel cheat, dia hanya akan menjadi semakin kuat.
Xu Feng sebelumnya tidak memiliki waktu memikirkan panel itu karena terburu-buru melarikan diri. Sekarang dia sudah berada di tempat yang aman, sudah saatnya mencari tahu keuntungan apa yang dibawa oleh panel itu.
Xu Feng menggunakan pikirannya untuk memanggil panel. Segera, layar biru pucat muncul di bidang penglihatannya.
---------
Nama : Xu Feng
Buku Kultivasi : Badai Musim Semi ( Tahap pertama alam fana) +
Teknik Kultivasi : Langkah Bayangan ( Belum dipelajari ) +
Energi yang tersedia : 0
---------
“Hmm, sepertinya tidak ada yang bisa melihat panel ini selain aku.” Xu Feng memperhatikan reaksi orang lain di sekitarnya dan tidak menemukan tanda-tanda ada yang bisa memperhatikan panel gamenya.
“Ini hal yang bagus, aku setidaknya tidak perlu khawatir berada di depan umum!”
Xu Feng mengarahkan pikirannya ke bagian energi dan rangkaian tulisan tiba-tiba muncul di depannya.
--------
“Energi yang tersedia 0. Dibutukan batu spiritual untuk memperoleh energi”
---------
“Batu spritual ya..” Xu Feng mengusap dagunya dan berpikir dalam-dalam. Batu spiritual merupakan benda yang langka dan hanya dapat ditemukan di lingkaran kultivator.
Selain digunakan sebagai mata uang, batu spiritual juga digunakan untuk membantu para kultivator mengumpulkan qi lebih cepat. Oleh karenanya, batu spiritual sangat berharga dan tidak mungkin ditemukan di kalangan warga sipil.
“Oh sepertinya mantan pendahulu tidak terlalu bodoh.” Xu Feng menelusuri ingatannya dan menemukan bahwa pemilik tubuh sebelumnya pernah menyimpan batu spiritual di dalam gubuknya. Karena takut diperas oleh murid yang lain, dia memilih menyembunyikannya dan tidak membawanya ke mana-mana.
Xu Feng mempercepat langkahnya.
Sekte Teratai terletak di pusat kota Batu Hitam. Bahkan dari jauh, Xu Feng sudah bisa melihat betapa megah dan tingginya gunung-gunung dari Sekte Teratai. Melihatnya saja sudah memberi kesan dominasi yang kuat!
Sekte Teratai memang merupakan yang terkuat di sekitar kota Batu Hitam, diikuti oleh tiga keluarga besar. Ada banyak konflik dan pertentangan di antara mereka, namun tidak ada yang benar-benar berani mengusik Sekte Teratai terlalu jauh.
Alasannya sangat sederhana, yaitu karena keberadaan Master Sekte dari Sekte Teratai.
Tidak ada yang tau pasti seberapa kuat kekuatan Master Sekte yang sebenarnya. Bagaimanapun, tidak ada seorang pun yang pernah menyaksikannya mengeluarkan kekuatannya secara penuh. Bagi kebanyakan orang, terutama di kota Batu Hitam, Master Sekte identik dengan orang yang agung dan misterius.
Xu Feng berjalan menyusuri jalan utama di tengah kebisingan penduduk dan pedagang. Setelah beberapa saat, Xu Feng tiba di area pusat.
Kota Batu Hitam terbagi menjadi dua area, area luar dan area pusat dan ada tembok pendek yang memisahkan kedua area itu. Area luar merupakan tempat tinggal bagi penduduk biasa sedangkan area pusat merupakan tempat tinggal bagi orang-orang istimewa.
Ada banyak kelompok keluarga yang berpengaruh di kota Batu Hitam yang tinggal di area pusat. Tiga keluarga besar itu tidak terkecuali.
Ketika Xu Feng sedang sibuk dengan pikirannya, dia tanpa sadar sudah mendekati area Pusat.
“Berhenti! Apa kepentinganmu di sini?”
Seorang penjaga berwajah kasar menghentikan Xu Feng. Wajahnya menunjukkan sedikit arogansi dan penghinaan ketika melihat baju Xu Feng yang sudah compang-camping.
“Seorang pengemis sepertimu tidak layak memasuki area pusat!”
“Pergi sebelum aku menebas kepala bodohmu itu!”
Xu Feng mengerutkan kening atas salam yang tidak bersahabat. Tidak ingin membuang waktu untuk berdebat, Xu Feng segera mengeluarkan tokennya dan melemparkannya ke arah penjaga.
“Cukup dengan omong kosongmu!”
Xu Feng mendengus dingin dan perlahan-lahan mengeluarkan aura seorang kultivator tahap pertama alam fana. Dia tahu bahwa untuk menghadapi orang-orang sombong seperti ini, menunjukkan sifat takut justru akan memperburuk situasi.
“Murid luar Sekte Teratai?”
Penjaga itu mengangkat alisnya. Dia tidak terpengaruh oleh aura Xu Feng melainkan karena status Xu Feng sebagai murid luar Sekte Teratai.
“Kekuatanmu sangat rendah untuk memegang status sebagai murid Sekte Teratai.”
“Cepat pergi! Aku benci melihat orang selemah dirimu.”
Penjaga itu meludah dan melemparkan token ke arah Xu Feng.
Xu Feng menutup telinganya tidak peduli dan segera melewati penjaga itu. Semakin banyak dia merespon, akan semakin senang penjaga itu. Terbawa emosi bukanlah hal yang baik.
Orang-orang seperti ini adalah tipikal orang yang suka menganggu dan suka mencari masalah. Xu Feng tidak ingin membuang waktunya untuk orang seperti itu.
“Cih, sepertinya penatua keluarga benar. Tidak semua murid dari Sekte Teratai memiliki kekuatan dan koneksi yang bagus. Anak itu sepertinya hanya beruntung bisa memasuki Sekte Teratai.”
Penjaga itu tersenyum sinis menatap punggung Xu Feng yang semakin menjauh.
Xu Feng di sisi lain mengerutkan keningnya. Dia sempat memerhatikan lambang di baju penjaga tadi dan tahu bahwa dia berasal dari keluarga Lin, salah satu dari tiga keluarga besar di kota Batu Hitam.
Memang benar bahwa Sekte Teratai sangat kuat, tetapi itu tidak menghalangi para keluarga besar untuk mengusik murid-murid lemah dari Sekte Teratai.
Sekte Teratai juga tidak akan begitu peduli pada murid mereka yang lemah. Sudah ada banyak kasus di mana murid-murid luar dari Sekte Teratai terbunuh tanpa sebab yang jelas. Namun petinggi sekte seakan tidak peduli pada mereka.
Lagipula murid-murid itu kebanyakan adalah orang yang lemah. Tidak ada kerugian yang ditimbulkan pada sekte bahkan jika mereka meninggal.
Ada terlalu banyak antrean pemuda di luar sekte yang siap menggantikan mereka kapan saja.
Siapa yang peduli pada semut?
“Dunia ini sungguh kacau..”
“Yang lemah diinjak dan yang kuat diagungkan!”
Xu Feng sekali lagi menyadari seberapa penting kekuatan di dunia ini. Bukan hanya untuk status, tetapi juga untuk melindungi diri sendiri.
Memikirkan panel cheatnya, suasana Xu Feng yang awalnya kurang menyenangkan berubah cerah.
“Sungguh, entah mengapa aku menantikan dunia ini.”
Jantung Xu Feng berdetak kencang dan dia buru-buru mempercepat langkahnya. Dia sudah tidak sabar kembali ke gubuknya dan mengambil batu spiritual itu.
Namun, hidup sepertinya tidak membiarkan Xu Feng dalam damai.
“Sialan! Bagaimana bisa kau kembali?”
Xu Feng mengangkat kepalanya dan melihat rombongan empat anak muda berdiri tidak jauh darinya. Salah satu dari mereka mengangkat tangannya dan menunjuk Xu Feng dengan ekspresi luar biasa dan sedikit tidak percaya. Mulutnya terbuka sangat lebar.
“Kau siapa?”
Xu Feng bingung dan sedikit waspada. Dia merasa ada yang salah.
“Bagaimana saya bisa kembali dengan selamat? Orang ini sepertinya sangat ceroboh.”
Xu Feng segera mengambil kesimpulan dalam benaknya. Dia tidak mengenal pemuda di depannya, dan bahkan tidak mengenal orang-orang yang bersamanya. Tapi pemuda itu entah bagaimana tahu kejadian yang dialami oleh Xu Feng.
“Ah, tidak lupakan saja!”
Pemuda itu sepertinya sadar sudah mengatakan sesuatu yang salah dan buru-buru menutup bibirnya dengan panik.
“Sepertinya teman kita Ma Tao bertemu dengan kenalan lamanya hahaha…”
Salah seorang temannya menyodok bahunya dan tertawa.
Pria itu, Ma Tao, berusaha menutupi kepanikannya dan membalas dengan senyum. Suaranya agak kering dan serak.
“Hahaha berhenti bercanda. Aku hanya salah orang.”
“Dia tadinya terlihat sangat mirip dengan teman masa kecilku.”
Xu Feng mengerutkan kening. Ma Tao ini sepertinya adalah orang yang bodoh. Dia bahkan tidak bisa menyembunyikan emosinya dengan baik.
“Benar begitu kawan? Hahaha maaf menganggu waktumu.”
Ma Tao mendekati Xu Feng dan menepuk pundaknya seraya memberikan senyum maaf dengan begitu tulus.
Setelah itu, dia segera menarik teman-temannya dan pergi menjauh.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!