TIGA PULUH LIMA

TIGA PULUH LIMA

Pertemuan pertama

Mata Winda terbelelak melihat jam dinding di kamarnya.

Gawat.. Ia harus bergegas untuk berangkat ke sekolah.

Winda mengambil handuk dengan kasar lalu masuk ke dalam kamar mandi dan tidak sampai lima menit, Ia sudah keluar dari kamar mandi.

Dengan kecepatan penuh Ia memakai seragamnya lalu keluar dari kamarnya.

Ibunya yang melihat Winda berlari ke arah pintu meneriakinya " Sarapan dulu Nak "

" Nanti saja Bu, aku sudah terlambat " Ujar Winda sambil menutup pintu. Ibunya hanya menggeleng melihat kelakuan putrinya itu.

Winda mencari Pak Asep supir keluarganya yang ternyata sedang membaca koran di pos security " Pak Asep buruan aku udah telat"

Pak Asep yang mendengar teriakan Winda segera bergegas masuk ke dalam mobil.

" Ngebut ya Pak aku udah telat banget"

" Siap Non"

Ini bukan pertama kalinya Winda telat berangkat ke sekolah. Walaupun Ia tahu peraturan di sekolahnya sangat ketat, tapi Ia tetap melakukan hal yang sama berulang kali.

Di dalam mobil Winda menyisir rambutnya yang masih basah dan menggunakan lip Gloss di bibirnya.

" Kira-kira telat nggak nih pak? "

"Sepertinya enggak Non" Pak Asep memang selalu bisa diandalkan.

Walaupun Winda telat berangkat ke sekolah, tapi sekalipun Ia tidak pernah terlambat masuk sekolah karena Pak Asep sangat jago mengendarai mobil.

Dua menit sebelum bel sekolahnya berbunyi, Winda sudah tiba di sekolahnya.

" Terima kasih banyak ya Pak "

Pak Asep belum menjawab ucapan Winda tapi Winda sudah keluar dari mobil.

Ia terburu-buru masuk bersama siswa lainnya, semenit saja Iya telat masuk ke gerbang maka satpam di sekolahnya akan menutup pintu gerbang.

Dengan nafas yang tersengal-sengal Ia masuk ke dalam kelasnya. Kedua temannya Ambar dan Dania hanya menggeleng-geleng melihat Winda yang kelelahan. Pemandangan ini sudah sering mereka lihat setiap paginya.

Winda masih mengatur nafasnya ketika David pacar Winda masuk ke dalam kelas " Aduh Beb kamu kasihan banget sih capek ya? "

Winda yang masih mengatur nafas hanya mengangguk saja dan tidak menjawab pertanyaan David.

David memberikan air mineral kepada Winda " Minum dulu Beb "

Winda langsung meminum air mineral itu, Ia memang merasakan haus yang luar biasa karena berlari dari gerbang sekolahnya.

David mengeluarkan sapu tangan dari kantongnya dan mengusap keringat yang ada di dahi Winda.

Teman sekelas Winda yang lain hanya bisa iri melihat adegan di depannya.

Winda dan David adalah pasangan paling populer di sekolah mereka. Bagaimana tidak Winda dipacari oleh Kapten tim basket di sekolahnya yang tidak hanya populer tapi juga tampan.

Banyak sekali perempuan yang iri kepada Winda, belum lagi David selalu memperlakukan Winda seperti seorang Princess.

Bukan tanpa alasan David melakukan hal itu, ia merasa beruntung mendapatkan pacar seperti Winda.

Karena menurutnya Winda adalah Perempuan paling cantik di sekolahnya. Walaupun Winda seorang pribumi tapi Ia memiliki paras seperti wanita barat.

Kulitnya yang putih dengan hidungnya yang mancung khas orang Barat serta bibirnya yang tipis dengan warna pink merona.

Winda tidak perlu bersusah payah untuk bersolek, Karena kecantikannya begitu alami.

Tidak lama kemudian pak Tatang guru matematika mereka datang "Ayo David kembali ke kelasmu, memangnya kamu mau turun kelas lagi ke kelas 2? "

" Baby aku balik ke kelas dulu ya"

" Iya Beb "

Setelah David keluar dari kelas Pak Tatang pun memulai pelajarannya.

David adalah kakak kelas Winda, Iya jatuh cinta kepada Winda dari pertama kali melihat Winda pada saat masa orientasi siswa baru.

Saat itu Winda meminta tanda tangan dari panitia MOS, dan saat itulah David pertama kali bertemu dengan Winda.

Ia sedang beristirahat di bawah pohon setelah berlatih basket.

" Maaf Kak Aku boleh minta tanda tangannya? "

David mengangkat wajahnya ketika mendengar suara seorang perempuan yang tiba-tiba datang di hadapannya.

Wajah Winda hari itu terlihat bersinar dengan senyum yang sangat cantik. David tertegun beberapa saat karena menikmati kecantikan Winda.

Winda yang melihat kakak kelasnya ini hanya terdiam dan bingung harus melakukan apa

" Boleh aku minta tanda tangannya Kak? " Winda mengulang kalimatnya lagi.

David tersadar dari lamunannya" Oh sorry boleh-boleh" Winda memberikan buku dan pulpen kepada David

" Tanda tangan di sini ya Kak" Bahkan suara Winda Terdengar sangat merdu di telinga David.

Setelah selesai menandatangani buku, David menanyakan namanya.

" Nama aku Winda Kak" Winda tersenyum dengan sangat cantik..

"Makasih banyak tanda tangannya ya Kak"

Winda berlari meninggalkan David yang masih terpana dengan kecantikan Winda.

Pagi itu kelas David terasa lebih ramai dari sebelumnya. Karena beberapa teman-temannya yang membicarakan tentang anak baru yang sangat cantik

" Gile lo harus lihat sendiri deh, cantik banget tuh cewek. Tadi gue sama dia barengan gitu datangnya, gue sampai bengong ngeliatnya cantik banget" Yogi bercerita dengan antusias kepada beberapa temannya.

" Kelas berapa? Anak baru?"

" Gua rasa anak baru soalnya gue nggak pernah lihat sih"

" istirahat nanti kita coba cari yuk, Vid Lu mau ikut juga nggak? "

David yang sedang membaca komik di pojokan tidak ikut nimbrung dengan teman-temannya.

Tapi mendengar ucapan Yogi ia jadi teringat dengan anak baru yang meminta tanda tangan waktu itu, itu pasti dia.

"Iya gue ikut"

" Ya kalau si David ikut kita nggak bisa ngegebet dia lagi, pasti tuh anak baru langsung suka sama David"

Belum apa-apa Arnold sudah pesimis. Tapi apa yang dikatakan Arnold memang benar, hampir semua wanita di sekolah ini menyukai David.

Sebagai kapten tim basket David terlihat sangat karismatik dan juga memiliki paras yang tampan.

Bukan hanya itu David juga terkenal ramah Ia selalu tersenyum ketika ada seseorang yang menatapnya.

Tidak seperti orang tampan kebanyakan yang biasanya bertingkah cool.

Tidak heran para perempuan semakin tergila-gila dengan David. Ditambah lagi sampai saat ini David belum mempunyai pacar.

Entah berapa coklat dan bunga yang ia terima pada saat Valentine, tapi David belum juga menyatakan cinta kepada seorang perempuan.

Pada jam istirahat David dan teman-temannya mengunjungi kelas satu. Mereka mencari perempuan yang Yogi maksud dimulai dari kelas 1A sampai kelas 1F.

Di kelas 1B lah David dan teman temannya melihat sosok wanita yang waktu itu membuatnya terpana.

Cantik.. perempuan ini memang terlihat cantik.

Winda dan teman-temannya langsung menoleh ke arah pintu ketika ada segerombolan laki-laki yang berdiri di depan pintu dan seperti berebutan hendak masuk ke dalam.

Winda mengenali salah satu diantaranya yaitu kakak kelas yang ia minta tanda tangan pada saat MOS.

Ia pun tersenyum kepada kakak kelasnya itu dan tentu saja senyuman Winda membuat semua laki-laki itu makin terpesona dengannya.

Dan mulai saat itu David memutuskan untuk mengenal Winda lebih jauh.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Assalamualaikum mampir ya

2023-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!