DI ATAS SAJADAH
Perempuan cantik sholeha berumur 25 tahun baru pulang dari kairo, Zeina Johara Abraham baru saja menampakan kaki nya di bandara yang ada di Jakarta. Setelah enam tahun dia meminggalkan Jakarta untuk mencari ilmu.
Ara perempuan berhijab dengan bercadar itu keluar dari bandara, dia melihat sekeliling mencari kedua orang tua nya yanga menjemput nya. Saat Ara melihat ke tengah tengah keramaian dia melihat Mami dan Papi nya sedang melambaikan tangan nya.
Ara mendekat ke arah mereka berdua dengan menyeret koper besar yang dia bawa, Aisya yang dari jauh sudah merentangkan kedua tangan nya menyambut Ara yang berjalan ke arah nya suami nya.
Ara memeluk Aisya dengan sangat erat menyalurkan rasa rindu nya yang sudah beberapa bulan tidak bertemu, karena kesibukan Papi nya menjadikan orang tua Ara tidak bisa mengunjungi Ara yang berada sangat jauh dari mereka.
"Assalamualaikum Mi,Pi"
"Waalaikumsalam nak"
Kini Ara berganti memeluk Zeufa yang sekarang merentangkan tangan nya, Aisya sangat bersyukur anak nya telah pulang setelah menempuh pendidikan bertahun tahun.
"Ayo nak, Pi kita pulang, kita lepas rindu di rumah saja"
"Baiklah Mi"
Aisya menggenggam tangan Ara dan Zeufa menarik koper putrinya. Mereka berjalan ke pintu keluar Bandara. Mereka memasuki mobil yang sudah menunggu mereka.
Sopir sudah menunggu kedatangan tuan dan nyonya nya. Herman membuka pintu untuk Zeufa yang duduk di samping sopir. setelah Zeufa masuk kini herman membuka pintu untuk Aisya, setelah Aisya dan Ara masuk, Herman menutup pintu mobil.
Herman melajukan mobil nya membela jalan jakarta yang sangat padat dengan pengendara motor dan mobil.
Setelah satu jam perjalanan mobil yang membawa keluarga Ara masuk kedalam gerbang tinggi, Herman memarkirkan mobil nya di depan halaman Rumah bertingkat dua.
Zeufa melarang Herman turun dari dalam mobil, zeufa turun dari mobil diikuti oleh Aisya dan Ara turun dari dalam mobil, setelah semua turun Herman memasukan mobil kedalam garasi rumah.
Zeufa mengajak anak dan istrinya untuk masuk ke dalam rumah, dia sudah tidak sabar ingin mendengar banyak cerita dari putri nya yang baru pulang menempuh pendidikan.
"Sayang kamu mau bercerita dengan Papi dan Mami atau langsung istirahat nak???"
"Aku mau berkumpul dengan kalian dulu dong, melepas rindu Mi, aku juga sudah tidur di dalam pesawat Mi, Pi"
"Yah sudah tapi makan siang dulu yah nak kamu, kamu makan yang banyak dulu"
"Baiklah Pi, Apa papi yang memasak???"
"Iyah, Khusus buat putri papi"
Mereka masuk ruang makan dimeja makan terlihat sangat banyak masakan yang menggoda yang pasti sesuai dengan lidah Ara.
Mereka bertiga duduk di kursi meja makan, Ara dengan sangat binar menatap makanan yang ada di depan nya.
"Sayang ayo makan nak"
"Iyah Mi"
Setelah Aisya mengambilkan makanan untuk Zeufa, Ara mengambil makanan untuk dirinya baru setelah Ara, Aisya mengambil makan untuk diri nya sendiri.
Mereka makan dengan banyak bercerita tentang kehidupan Ara yang beberapa bulan Aisya dan Zeufa tidak datang menjenguk Ara.
Tidak hanya cerita melainkan canda dan tawa juga memenuhi ruang makan. Ara perempuan yang humoris dan ceria, dia bisa menjadi sangat manja jika bersama dengan orang tua nya.
"Setelah ini apa rencana kamu nak???"
"Emmm, aku mau menjadi guru saja em atau dosen yah Mi, Pi????"
"Terserah kamu sayang, yang jelas saat Papi sudah ingin pensiun kamu juga harus menggantikan Papi"
"Siap Bos" Ara dengan tangan hormat
Aisya dan Zeufa terkekeh melihat tingkah Aisya yang masih seperti anak anak. "Kamu itu yah bikin gemes saja, tidak cocok dengan umur"
Aisya menggoda anak nya perempuan nya. Ara hanya terkekeh mendengar apa yang Aisya katakan. Kalau memang benar ada nya selama Ara dengan orang tua nya sikap manja dan kekanakan nya keluar.
Tapi Ara tau situasi, ada kalah nya Ara akan serius, dengan orang tua nya. Kalau tidak ada pembahasan penting Ara sangat manja.
"Sayang sebenar nya Mami dan Papi ingin bilang sesuatu nak"
"Apa Mi, Pi??? Kenapa kalian terlihat ragu untuk mengatakan nya???"
"Emm, Kami ada rencana menjodohkan kamu dengan anak sahabat Papi"
Ara mantap Mami dan Pap yang dengan serius, kemanjaan nya tadi dia tunjukan hilang seketika. Mendengar perkataan Papi nya.
"Dengan siapa Pi???"
"Rafa, dia sudah memiliki kekasih tapi sahabat Papi tidak setuju karena seorang modeling, dan juga pakaian nya terbuka"
"Lalu ingin menjauhkan dia dengan kekasih nya dengan menjodohkan kami Pi??"
"Iyah nak, Kamu juga harus merubah dia kejalan yang benar"
"Maksud Papi Apa???"
"Dia suka minum munim nak"
Ara terdiam mendengar perkataan Zeufa, Ara tidak yakin bisa merubah Rafa yang pecandu minuman keras.
"Ara yakin ini semua sudah diatur Pi, tapi Ara tidak yakin bisa merubah dia berhenti dari minuman keras"
"Jadi kamu menyetujui nak kalau kamu dijodohkan dengan Dia???"
"Iyah Pi, Ara yakin ini jalan baru buar Ara untuk kelanjutan masa depan Ara"
"Seperti kamu Mi, saat dijodoh kan menurut"
"Sedangkan Papi selalu saja membuat segala cara untuk tidak dijodohkan"
Mereka menyudahi makan Siang mereka setelah itu Zeufa pamit ke Anak dan Istrinya untuk pergi kekantor karena ada meeting.
Setelah Zeufa pergi Ara dan Aisya masuk kedalam kamar Ara yang sudah sangat lama tidak dia tempati, tapi masih sangat terawat. Karena Selama ini Aisya yang selalu merawat kamar putrinya.
Aisya duduk ditepi ranjang setelah itu Ara duduk di sebelah Aisya. Ara menyandarkan kepala nya di bahu Aisya.
"Bu apa ini jalan buat Ara???"
"Mami sebenar nya tidak setuju nak, tapi Papi kamu sudah memutuskan sebelum Mami tahu"
"Kenapa Mami tidak setuju???"
"Dia pemabuk nak, dan Mami tau kalau dia keluar masuk klub"
"Lalu kenapa Mi???"
"Hahhh" Aisya membuang napas nya kasar seakan beban nya terlalu berat. Aisya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Ara jika menikah dengan Rafa.
"Mami!!"
"Kenapa nak???"
"Mami yang kenapa???"
"Tidak apa apa sayang, kamu istirahat saja Mami mau sholat duhur dulu. Oh yah kamu sholat dulu yah nak???"
"Iya Mi"
Aisya pergi meninggalkan kamar putri nya dengan beban berat yang ada di bahunya, Bagaimana bisa Ara yang baru pulang harus menerima perjodohan dengan Rafa yang pemabuk sedangkan Ara yang taat beribadah.
Sedangkan Ara setelah kepergian Aisya dia turun dari ranjang nya masuk kedalam kamar mandi setelah melepas cadar nya.
Ara mengambil wudhu untuk sholat duhur, beberapa menit berlalu kini Ara keluar setelah mengambil wudhu, Ara mendekat ke arah ruang kecil yang ada dikamar nya, Ara masuk ke dalam ruangan itu.
Assalamu'alaikum wa rahmatullah
Ara baru saja menyelesaikan sholat duhur, setelah Sholat Ara tidak langsung beranjak pergi melainkan dia berdoa.
"Ya allah bantu hamba mu ini, berikan petunjuk mu , tunjukan jalan yang terbaik untuk ku. Jalan yang engkau ridho, jika memang Mas Rafa jodoh hamba. Bantu hamba merima dengan ikhlas perjodohan ini"
Setelah Ara berdoa dia melanjutkan dengan membaca Al quran. Ara perempuan Sholeha dan taat agama, pantas jika Aisya ibu Ara menghawatirkan putrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Rahma Hayati
❤
2023-10-07
0
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken and nyimak, Mbak...
2023-07-30
0
😺 Aning 😾
Bagus thorr... suka yg bginian. smngat thor 💪💪💪💪
2023-05-26
0