NovelToon NovelToon

DI ATAS SAJADAH

Zeina Johara Abraham.

Perempuan cantik sholeha berumur 25 tahun baru pulang dari kairo, Zeina Johara Abraham baru saja menampakan kaki nya di bandara yang ada di Jakarta. Setelah enam tahun dia meminggalkan Jakarta untuk mencari ilmu.

Ara perempuan berhijab dengan bercadar itu keluar dari bandara, dia melihat sekeliling mencari kedua orang tua nya yanga menjemput nya. Saat Ara melihat ke tengah tengah keramaian dia melihat Mami dan Papi nya sedang melambaikan tangan nya.

Ara mendekat ke arah mereka berdua dengan menyeret koper besar yang dia bawa, Aisya yang dari jauh sudah merentangkan kedua tangan nya menyambut Ara yang berjalan ke arah nya suami nya.

Ara memeluk Aisya dengan sangat erat menyalurkan rasa rindu nya yang sudah beberapa bulan tidak bertemu, karena kesibukan Papi nya menjadikan orang tua Ara tidak bisa mengunjungi Ara yang berada sangat jauh dari mereka.

"Assalamualaikum Mi,Pi"

"Waalaikumsalam nak"

Kini Ara berganti memeluk Zeufa yang sekarang merentangkan tangan nya, Aisya sangat bersyukur anak nya telah pulang setelah menempuh pendidikan bertahun tahun.

"Ayo nak, Pi kita pulang, kita lepas rindu di rumah saja"

"Baiklah Mi"

Aisya menggenggam tangan Ara dan Zeufa menarik koper putrinya. Mereka berjalan ke pintu keluar Bandara. Mereka memasuki mobil yang sudah menunggu mereka.

Sopir sudah menunggu kedatangan tuan dan nyonya nya. Herman membuka pintu untuk Zeufa yang duduk di samping sopir. setelah Zeufa masuk kini herman membuka pintu untuk Aisya, setelah Aisya dan Ara masuk, Herman menutup pintu mobil.

Herman melajukan mobil nya membela jalan jakarta yang sangat padat dengan pengendara motor dan mobil.

Setelah satu jam perjalanan mobil yang membawa keluarga Ara masuk kedalam gerbang tinggi, Herman memarkirkan mobil nya di depan halaman Rumah bertingkat dua.

Zeufa melarang Herman turun dari dalam mobil, zeufa turun dari mobil diikuti oleh Aisya dan Ara turun dari dalam mobil, setelah semua turun Herman memasukan mobil kedalam garasi rumah.

Zeufa mengajak anak dan istrinya untuk masuk ke dalam rumah, dia sudah tidak sabar ingin mendengar banyak cerita dari putri nya yang baru pulang menempuh pendidikan.

"Sayang kamu mau bercerita dengan Papi dan Mami atau langsung istirahat nak???"

"Aku mau berkumpul dengan kalian dulu dong, melepas rindu Mi, aku juga sudah tidur di dalam pesawat Mi, Pi"

"Yah sudah tapi makan siang dulu yah nak kamu, kamu makan yang banyak dulu"

"Baiklah Pi, Apa papi yang memasak???"

"Iyah, Khusus buat putri papi"

Mereka masuk ruang makan dimeja makan terlihat sangat banyak masakan yang menggoda yang pasti sesuai dengan lidah Ara.

Mereka bertiga duduk di kursi meja makan, Ara dengan sangat binar menatap makanan yang ada di depan nya.

"Sayang ayo makan nak"

"Iyah Mi"

Setelah Aisya mengambilkan makanan untuk Zeufa, Ara mengambil makanan untuk dirinya baru setelah Ara, Aisya mengambil makan untuk diri nya sendiri.

Mereka makan dengan banyak bercerita tentang kehidupan Ara yang beberapa bulan Aisya dan Zeufa tidak datang menjenguk Ara.

Tidak hanya cerita melainkan canda dan tawa juga memenuhi ruang makan. Ara perempuan yang humoris dan ceria, dia bisa menjadi sangat manja jika bersama dengan orang tua nya.

"Setelah ini apa rencana kamu nak???"

"Emmm, aku mau menjadi guru saja em atau dosen yah Mi, Pi????"

"Terserah kamu sayang, yang jelas saat Papi sudah ingin pensiun kamu juga harus menggantikan Papi"

"Siap Bos" Ara dengan tangan hormat

Aisya dan Zeufa terkekeh melihat tingkah Aisya yang masih seperti anak anak. "Kamu itu yah bikin gemes saja, tidak cocok dengan umur"

Aisya menggoda anak nya perempuan nya. Ara hanya terkekeh mendengar apa yang Aisya katakan. Kalau memang benar ada nya selama Ara dengan orang tua nya sikap manja dan kekanakan nya keluar.

Tapi Ara tau situasi, ada kalah nya Ara akan serius, dengan orang tua nya. Kalau tidak ada pembahasan penting Ara sangat manja.

"Sayang sebenar nya Mami dan Papi ingin bilang sesuatu nak"

"Apa Mi, Pi??? Kenapa kalian terlihat ragu untuk mengatakan nya???"

"Emm, Kami ada rencana menjodohkan kamu dengan anak sahabat Papi"

Ara mantap Mami dan Pap yang dengan serius, kemanjaan nya tadi dia tunjukan hilang seketika. Mendengar perkataan Papi nya.

"Dengan siapa Pi???"

"Rafa, dia sudah memiliki kekasih tapi sahabat Papi tidak setuju karena seorang modeling, dan juga pakaian nya terbuka"

"Lalu ingin menjauhkan dia dengan kekasih nya dengan menjodohkan kami Pi??"

"Iyah nak, Kamu juga harus merubah dia kejalan yang benar"

"Maksud Papi Apa???"

"Dia suka minum munim nak"

Ara terdiam mendengar perkataan Zeufa, Ara tidak yakin bisa merubah Rafa yang pecandu minuman keras.

"Ara yakin ini semua sudah diatur Pi, tapi Ara tidak yakin bisa merubah dia berhenti dari minuman keras"

"Jadi kamu menyetujui nak kalau kamu dijodohkan dengan Dia???"

"Iyah Pi, Ara yakin ini jalan baru buar Ara untuk kelanjutan masa depan Ara"

"Seperti kamu Mi, saat dijodoh kan menurut"

"Sedangkan Papi selalu saja membuat segala cara untuk tidak dijodohkan"

Mereka menyudahi makan Siang mereka setelah itu Zeufa pamit ke Anak dan Istrinya untuk pergi kekantor karena ada meeting.

Setelah Zeufa pergi Ara dan Aisya masuk kedalam kamar Ara yang sudah sangat lama tidak dia tempati, tapi masih sangat terawat. Karena Selama ini Aisya yang selalu merawat kamar putrinya.

Aisya duduk ditepi ranjang setelah itu Ara duduk di sebelah Aisya. Ara menyandarkan kepala nya di bahu Aisya.

"Bu apa ini jalan buat Ara???"

"Mami sebenar nya tidak setuju nak, tapi Papi kamu sudah memutuskan sebelum Mami tahu"

"Kenapa Mami tidak setuju???"

"Dia pemabuk nak, dan Mami tau kalau dia keluar masuk klub"

"Lalu kenapa Mi???"

"Hahhh" Aisya membuang napas nya kasar seakan beban nya terlalu berat. Aisya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Ara jika menikah dengan Rafa.

"Mami!!"

"Kenapa nak???"

"Mami yang kenapa???"

"Tidak apa apa sayang, kamu istirahat saja Mami mau sholat duhur dulu. Oh yah kamu sholat dulu yah nak???"

"Iya Mi"

Aisya pergi meninggalkan kamar putri nya dengan beban berat yang ada di bahunya, Bagaimana bisa Ara yang baru pulang harus menerima perjodohan dengan Rafa yang pemabuk sedangkan Ara yang taat beribadah.

Sedangkan Ara setelah kepergian Aisya dia turun dari ranjang nya masuk kedalam kamar mandi setelah melepas cadar nya.

Ara mengambil wudhu untuk sholat duhur, beberapa menit berlalu kini Ara keluar setelah mengambil wudhu, Ara mendekat ke arah ruang kecil yang ada dikamar nya, Ara masuk ke dalam ruangan itu.

Assalamu'alaikum wa rahmatullah

Ara baru saja menyelesaikan sholat duhur, setelah Sholat Ara tidak langsung beranjak pergi melainkan dia berdoa.

"Ya allah bantu hamba mu ini, berikan petunjuk mu , tunjukan jalan yang terbaik untuk ku. Jalan yang engkau ridho, jika memang Mas Rafa jodoh hamba. Bantu hamba merima dengan ikhlas perjodohan ini"

Setelah Ara berdoa dia melanjutkan dengan membaca Al quran. Ara perempuan Sholeha dan taat agama, pantas jika Aisya ibu Ara menghawatirkan putrinya.

BERTEMU

Setelah Ara berdoa dia melanjutkan dengan membaca Al quran. Ara perempuan Sholeha dan taat agama, pantas jika Aisya ibu Ara menghawatirkan putrinya.

Meninggalkan Ara yang sendang mengaji, berpindah tempat dimana Rafa sedang berdebat dengan Mama dan Papa nya di rumah nya.

"Kenapa Mama menyuruh ku pulang???"

"Mama dan Papa ingin membicarakan hal penting dengan kamu nak"

"Apa Ma???"

"Nanti malam kamu harus ikut kami makan malam dengan teman Papa"

"Untuk apa aku ikut???"

"Untuk memperkenalkan kamu dengan calon istri kamu!!!"

"Tidak, nanti aku ada janji dengan pacar ku"

"Pacar kamu yang kurang bahan itu Fa???"

"Mama!!"

"Cukup Rafa, kalau kamu tidak mau mendengar apa kata Mama dan Papa lebih baik kamu angkat kaki dari sini. Tinggalkan semua Aset yang masih nama kami"

"Kenapa Mama menjadi egois seperti ini???"

"Karena kamu yang tidak bisa diatur Rafa"

Sebelum melanjutkan perdebatan Mama, Papa dan Rafa kita kenalan sama Rafael Hendarso anak dari Adam Hendarso dan Yesi Hendarso berusia 28 tahun.

Kira kira tokoh Rafael, memiliki bibir merah alami, hidung yang mancung, kulit putih dan bola mata coklat menuruni sang Papa.

Perkenalan dengan Rafa sudah yah Autor lanjut ke perdebatan Rafa dan Yesi. Yesi yang memang tidak menyukai Sasa kekasih anak nya karena cara pakaian nya terlalu terbuka.

Apa lagi Yesi perna melihat dia jalan selain dengan putra nya, Yesi melihat nya bersama rekan bisnis suami nya. Sasa jalan dengan menggandeng tangan Joni dengan sangat mesra.

Yesi sudah mengatakan kepada Rafa tapi Rafa tidak percaya dengan apa yang Yesi bilang. Yesi terus menyakinkan putranya tapi sayang Rafa tidak perna percaya.

"Maa tolong mengerti Rafa"

"Tapi kamu sekarang yang harus mengerti Mama nak"

"Mama perna melihat orang yang akan Mama jodohkan dengan Rafa???"

"Sudah, Papa memberikan photo nya kepada Mama"

"Mana Rafa lihat, jika dia jelek Rafa tidak sudi untuk menemui nya nanti"

Yesi mengambil photo yang ada di laci yang ada diruang keluarga, Yesi memberikan photo itu kepada putra nya.

Rafa melihat photo yang diberikan Yesi, Rafa bingung di photo hanya menampakan mata nya dengan mata hitam pekat dan bulu mata yang lentik.

"Mama lagi bercanda dengan Rafa"

"Cukup Rafa, dengarkan Papa. Dia nama nya Zeina Johara Abraham dia lulusan di universitas yang di kairo, dia berusia 25 tahun, dan baru datang siang tadi. Dia wanita soleha, dan di bercadar"

"Bercadar, masih ada jaman sekarang yang bercadar???"

"Mami nya saja bercadar Rafa, dia wanita soleha jadi mau tidak mau kamu harus setuju menikah dengan Dia"

"Pa, Ma"

Yesi dan Adam meninggalkan putra nya yang ada diruang keluarga dengan rasa marah, kesal yang menjadi satu. Rafa yakin dia wanita yang sama dengan Sasa yang keluar masuk klub.

Rafa naik ke lantai dua dimana kamar nya yang bersebelahan dengan kamar Mama dan Papa nya, Rafa memang dulu sangat manja dengan Mama nya setelah bertemu dengan Sasa Rafa yang manja dan selalu menurut seakan hilang ditelan bumi.

Menyisakan Rafa yang pembangkang, keluar masuk klub malam, sampai menjauhi ke tiga Sahabat nya. Karena sering mengingatkan Rafa agar menjauhi Sasa.

Rafa masuk ke dalam kamar nya, kamar yang selalu wangi dengan ciri khas seorang Rafael Hendarso. Rafa merebahkan dirinya di atas ranjang king size nya, dia menatap langit langit kamar nya.

"Kenapa Mama enggak suka dengan Sasa, menurut ku dia wanita yang cantik, pengertian, dan juga penyayang" Rafa berceloteh sendiri di dalam kamar nya.

Rafa bangkit dari tiduran nya karena tidak menemukan jawaban apa yang cocok untuk menjawab pertanyaan Rafa sendiri.

Rafa selalu merasa sangat yakin kalau Sasa sangat baik, pengertian, dan juga penyayang. Selain itu Sasa tidak perna ketahuan jalan dengan laki laki lain seperti yang dibilang Yesi.

Rafa mengambil ponsel yang ada dimeja yang ada di sofa kamar nya, dia membuka ponsel yang ada ditangan nya mengotak atik benda pipi itu. Setelah itu Rafa membawa ponsel nya mendekat ke arah telinga nya.

"Sayang"

.........

"Hari ini kita batalkan bertemu yah"

.........

"Karena aku ada acara keluarga"

.........

"Maaf yah sayang???"

.......

"Bay sayang"

Rafa menaruh kembali ponsel nya ke atas meja, setelah itu Rafa masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan kepala nya yang rasanya ingin pecah, memikirkan perjodohan yang dilakukan Mama dan Papa nya.

Waktu bergulir sangat cepat kini sudah jam 6 sore, dimana keluarga Rafa sedang menjalankan ibadah sholat maghrib, tapi tidak dengan Rafa dia malah duduk santai di balkon kamar nya dengan menatap langit dan ada batang nikotin yang terselip di jari nya.

Dia begitu sangat santai menikmati malam yang cerah, seharusnya dia sekarang ada di apartemen Sasa untuk menemani nya. Tapi dia urungkan karena makan malam yang di adakan oleh ke dua orang tua nya.

Tok... Tok... Tok..

Ceklek..

"Kenapa Ma???"

"Kamu belum siap siap Fa???"

"Belum"

"Cepat ganti baju dan turun Mama enggak mau keluarga sahabat kamu malah menunggu kita"

"Iyah Ma"

Rafa masuk kedalam kamar nya sedangkan Yesi turun ke lantai bawah dimana suami nya sudah menunggu. Yesi bukan wanita yang berjilbab seperti Aisya, tapi pakaian Yesi selalu tertutup.

Tidak lama Yesi turun Rafa turun dari lantai dua, Yesi dan Adam yang melihat Rafa berjalan mendekat ke arah mereka. Yesi dan Adam beranjak dari duduk nya setelah Rafa sudah ada didepan mereka, mereka bertiga berjalan keluar rumah.

Meninggalkan keluarga Rafa kini keluarga Ara sudah sampai di Restoran dimana mereka akan bertemu dengan keluarga Rafa.

Zeufa , Aisya dan Ara masuk ke dalam Resto, mereka duduk di meja tengah agar memudahkan Keluarga Rafa menemukan mereka.

Tidak lama Ara dan keluarga nya menunggu Rafa dan keluarga nya sudah datang, mereka sudah mendekat ke arah meja yang ditempati Ara.

Assalamualaikum

Waalaikumsalam

"Silahkan duduk Dam" Zeufa mempersilahkan Adam untuk duduk di kursi yang ada di sebrang nya.

Setelah Zeufa dan Adam saling berjabat tangan, sedangkan Yesi dan Aisya berpelukan, dan yesi berganti memeluk Ara.

"Ini anak kamu mbak???"

"Iya, yang di ceritakan mas Zeufa kemarin"

"Sama dengan kamu mbak, wanita soleha"

"Kamu bisa saja yes"

Setelah kedua keluarga duduk pelayan datang ke meja mereka, menanyakan pesanan mereka. Setelah semua nya sudah pesan pelayan yang mencatat pesanan mereka pergi untuk memberitahukan kepada chef yang ada Di Resto.

"Bagaimana kabar kamu yes, aku lihat kamu semakin terlihat muda???"

"Hahaha kamu bisa saja mbak"

"Ini anak kamu Yes yang kamu bilang kemarin???"

"Iya mbak, tampan tapi bandel minta ampun"

Mereka menghentikan obrolan ringan mereka karena pelayan datang membawa pesanan mereka, setelah pelayan pergi mereka makam malam dengan tanpa ada nya obrolan lagi. Mereka ingin segera membahas pernikahan ke dua anak mereka dan sebelum nanti akan membahas yang lebih serius lagi lagi selain.

ARA VS SASA

Mereka menghentikan obrolan ringan mereka karena pelayan datang membawa pesanan mereka, setelah pelayan pergi mereka makam malam dengan tanpa ada nya obrolan lagi. Mereka ingin segera membahas pernikahan ke dua anak mereka dan sebelum nanti akan membahas yang lebih serius lagi lagi selain.

"Fa gimana perjodohan anak anak kita???"

"Yah putri ku setuju"

"Putri mu seperti Aisya"

"Haha nama nya juga anak pasti meniru"

"Jangan salah, lihat putra ku yang bersifat dari sikap ke dua orang tua nya"

"Itu hanya perasaan mu saja Dam"

"Kamu selalu saja membela anak anak"

"Bagaimana dengan putra mu Dam?"

"Dia akan setuju kalau tidak aku suru dia menggembel"

"Kejam sekali kamu dengan putra mu sendiri"

Ke dua orang tua sudah menyetujui akan perjodohan Ara dan Rafa, para orang tua juga sudah memutuskan kapan mereka akan menikah.

Pernikahan yang akan diadakan dua minggu lagi karena semakin cepat semakin baik, mereka juga sudah merencanakan kalau mereka sudah menikah akan tinggal di rumah mereka sendiri.

Saat orang tau membahas pernikahan Ara dan Rafa mereka mendengar ada orang lain yang ada disekitar mereka.

"Sayang"

"Sasa"

"Sayang kenapa kamu ada disini??? Bukan nya tadi acara dengan keluarga mu atau kalian ada acara di sini"

Semua mata tertuju pada Sasa yang ada di depan Rafa, Rafa sendiri sudah berdiri dari duduk nya. Dia memandang bersalah kepada Sasa.

Kita kenalan yuk sama Sasa, dia gadis cantik, berkulit putih dan berambut panjang, Sasa seorang modeling papan atas. Umur Sasa 27 tahun, nama Sasa bukan nama Aslinnya melainkan nama panggung nya. nama Asli Sasa Nur Sabela.

Sasa Berambut pirang dan sedikit ungu diujung rambut nya, memiliki tubuh tinggi dan badan sangat bagus, atau orang orang menyebut nya ideal. Sasa yang berprofesi sebagai model selalu berpakaian sangat Sexsoii.

Sudah yah perkenalan nya dengan Sasa mari kembali me laptop. Eh maksud nya ke Rafa yang sedang merasa bersalah kepada Sasa.

"Sayang ini keluarga ku"

"Emm iya"

Sasa melihat dua wanita yang bercadar didepan nya, Sasa menatap intens kedua wanita itu. Sasa yang penasaran pun bertanya kepada Rafa.

"Mereka siapa sayang??"

"Gemm mereka"

"Mereka calon istri Rafa dan calon mertua Rafa"

Bukan Rafa yang menjawab pertanyaan Sasa melainkan Yesi Mama Rafa, menatap Sasa tajam dan Dingin. Sedangkan Rafa menatap Sasa yang sudah berkaca kaca.

"Sayang apa maksud semua ini?"

"Bukan apa apa jangan dengarkan Mama"

"Tapi aku butuh penjelasan???"

"Ayo aku antar ke apartemen, kita bicara di sana Sayang"

"Baik lah"

Rafa pergi begitu saja tanpa pamit kepada orang tua nya mau pun orang tua Ara, Ara yang melihat kejadian tadi merasa hidup nya kaya film. Seperti drama yang ada di mainkan di tv.

"Pi"

Semua orang menatap Aisya yang sedang menatap Rafa dengan memanggil Suami nya, baru setelah itu Aisya menatap Zeufa yang ada disamping nya.

"Rafa seperti nya tidak hanya pemabuk melainkan dia memiliki kekasih"

Zeufa menatap Adam dan Yesi bergantian, Adam yang merasa malu dengan tindakan Rafa ingin sekali mengejar Raf dan memukul putra nya itu.

"Maaf kan kami mbak, bukan kami bermaksud menyembunyikan ini semua tapi"

Sebelum Yesi melanjutkan kata kata nya Aisya menyela kalimat Yesi dengan pertanyaan. "Jika dia tidak bisa meninggalkan kekasih nya setelah menikah bagaimana Yes??"

Yesi terdiam mendengar pertanyaan Aisya yang memang dia sendiri tidak tau Rafa mau meninggalkan Sasa atau Tidak.

"Sa, aku akan pastikan dia meninggalkan kekasih nya. aku mohon jangan batalkan perjodohan anak kita"

"Mi"

Aisya menoleh ke arah putri nya yang sendang menatap nya dengan manik indah nya, manik hitam pekat kelemahan Aisya.

"Baik lah jika kamu merasa sudah tidak kuat kembali lah kepada Mami dan Papi"

Ara menganggukkan kepala nya kepada Aisya, Aisya sangat tau hati anak nya dia tidak bisa merasakan sakit walau sedikit. Tapi dia malah mau melanjutkan perjodohan yang akan membuat nya sakit.

Zeufa mengakhiri pertemuan nya dengan Adam, setelah pamit kepada Yesi dan Adam, Zeufa mengajak anak dan istrinya meninggalkan Resto.

Kini keluarga terdiri dari tiga orang itu sudah ada dalam perjalanan pulang ke rumah mereka. Zeufa menatap putri nya lewat kaca.

"Ara"

"Iya Pi"

"Apa kamu sudah yakin???"

"Isya'allah Pi"

"Jangan terbebani dengan Papi nak"

"Allah yang sudah mengatur segalanya Pi"

Zeufa menghela napas mendengar apa yang dikatakan putri semata wayangnya. Orang tua mana yang tidak khawatir jika rumah tangga yang belum di mulai tapi sudah ada badai.

Aisya yang menatap putrinya yang sudah memejamkan mata di dalam mobil itu pun merasa iba terhadap putrinya. Dia sangat takut Putrinya gagal.

"Jangan khawatir Mi"

Aisya hanya menganggukkan kepalan nya tanpa minat untuk menyahut perkataan suami nya yang duduk disamping Herman.

Sedangkan di apartemen Sasa sudah menangis sejadi jadi nya karena Rafa akan dijodohkan oleh wanita lain.

"Sayang berhentilah menangis, meskipun aku menikah tapi hubungan kita akan sama tidak ada yang berubah"

"Apa kamu bisa janji Fa???"

"Sayang kapan aku membohongi kamu???"

"Aku takut kamu ninggalin aku"

"Tunggu sampai mama dan Papa memindah semua Aset nya kepada ku, aku akan menceraikan dia dan menikah dengan kamu"

"Apa kamu janji???"

"Iyah sayang"

Rafa memeluk Sasa yang menangis, tapi tangis nya hanya buaya. Dia hanya mencintai uang Rafa selain itu jika dirinya menikah dengan Rafa hidup nya akan terjamin.

"Sayang"

"Kenapa???"

"Aku ingin sesuatu!!"

"Aku ingin mobil baru"

"Besok akan datang di apartemen kamu"

"Terima kasih sayang"

Rafa kembali memeluk Sasa yang ada dipangkuan nya, Sasa menyembunyikan wajah nya dileher Rafa. Rafa sendiri hanya memeluk Sasa karena selama ini Rafa tidak perna melakukan hal lebih selian memeluk dan mencium kening Sasa.

Rafa selalu menilai kalau Sasa adalah wanita suci yang belum disentuh laki laki selain dirinya. Menjadikan Rafa ingin Sasa menjadi wanita terhormat saat menikah dengan nya nanti.

Rafa tidak tau saja setiap malam Sasa akan berganti pasangan yang akan memuaskan dirinya dan dompet nya. Sasa terkadang bermain dengan lebih dari dua orang selagi bisa membuat Dompet Sasa penuh dia tidak akan masalah.

Setelah Rafa melihat tidak ada pergerakan dari Sasa Rafa menggendong Sasa untuk membawa nya ke lantai dua dimana kamar nya berada. Setelah menidurkan Sasa Rafa turun lalu pulang ke rumah nya.

Setelah tiga puluh menit Rafa sudah sampai di rumah nya, dia tidak melihat ada nya orang tua nya yang menunggu nya untuk menceramahi nya.

Rafa naik ke lantai atas dimana kamar nya, Rafa masuk kedalam kamar, dia langsung masuk kedalam kamar mandi untuk mandi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!