Setelah Ara berdoa dia melanjutkan dengan membaca Al quran. Ara perempuan Sholeha dan taat agama, pantas jika Aisya ibu Ara menghawatirkan putrinya.
Meninggalkan Ara yang sendang mengaji, berpindah tempat dimana Rafa sedang berdebat dengan Mama dan Papa nya di rumah nya.
"Kenapa Mama menyuruh ku pulang???"
"Mama dan Papa ingin membicarakan hal penting dengan kamu nak"
"Apa Ma???"
"Nanti malam kamu harus ikut kami makan malam dengan teman Papa"
"Untuk apa aku ikut???"
"Untuk memperkenalkan kamu dengan calon istri kamu!!!"
"Tidak, nanti aku ada janji dengan pacar ku"
"Pacar kamu yang kurang bahan itu Fa???"
"Mama!!"
"Cukup Rafa, kalau kamu tidak mau mendengar apa kata Mama dan Papa lebih baik kamu angkat kaki dari sini. Tinggalkan semua Aset yang masih nama kami"
"Kenapa Mama menjadi egois seperti ini???"
"Karena kamu yang tidak bisa diatur Rafa"
Sebelum melanjutkan perdebatan Mama, Papa dan Rafa kita kenalan sama Rafael Hendarso anak dari Adam Hendarso dan Yesi Hendarso berusia 28 tahun.
Kira kira tokoh Rafael, memiliki bibir merah alami, hidung yang mancung, kulit putih dan bola mata coklat menuruni sang Papa.
Perkenalan dengan Rafa sudah yah Autor lanjut ke perdebatan Rafa dan Yesi. Yesi yang memang tidak menyukai Sasa kekasih anak nya karena cara pakaian nya terlalu terbuka.
Apa lagi Yesi perna melihat dia jalan selain dengan putra nya, Yesi melihat nya bersama rekan bisnis suami nya. Sasa jalan dengan menggandeng tangan Joni dengan sangat mesra.
Yesi sudah mengatakan kepada Rafa tapi Rafa tidak percaya dengan apa yang Yesi bilang. Yesi terus menyakinkan putranya tapi sayang Rafa tidak perna percaya.
"Maa tolong mengerti Rafa"
"Tapi kamu sekarang yang harus mengerti Mama nak"
"Mama perna melihat orang yang akan Mama jodohkan dengan Rafa???"
"Sudah, Papa memberikan photo nya kepada Mama"
"Mana Rafa lihat, jika dia jelek Rafa tidak sudi untuk menemui nya nanti"
Yesi mengambil photo yang ada di laci yang ada diruang keluarga, Yesi memberikan photo itu kepada putra nya.
Rafa melihat photo yang diberikan Yesi, Rafa bingung di photo hanya menampakan mata nya dengan mata hitam pekat dan bulu mata yang lentik.
"Mama lagi bercanda dengan Rafa"
"Cukup Rafa, dengarkan Papa. Dia nama nya Zeina Johara Abraham dia lulusan di universitas yang di kairo, dia berusia 25 tahun, dan baru datang siang tadi. Dia wanita soleha, dan di bercadar"
"Bercadar, masih ada jaman sekarang yang bercadar???"
"Mami nya saja bercadar Rafa, dia wanita soleha jadi mau tidak mau kamu harus setuju menikah dengan Dia"
"Pa, Ma"
Yesi dan Adam meninggalkan putra nya yang ada diruang keluarga dengan rasa marah, kesal yang menjadi satu. Rafa yakin dia wanita yang sama dengan Sasa yang keluar masuk klub.
Rafa naik ke lantai dua dimana kamar nya yang bersebelahan dengan kamar Mama dan Papa nya, Rafa memang dulu sangat manja dengan Mama nya setelah bertemu dengan Sasa Rafa yang manja dan selalu menurut seakan hilang ditelan bumi.
Menyisakan Rafa yang pembangkang, keluar masuk klub malam, sampai menjauhi ke tiga Sahabat nya. Karena sering mengingatkan Rafa agar menjauhi Sasa.
Rafa masuk ke dalam kamar nya, kamar yang selalu wangi dengan ciri khas seorang Rafael Hendarso. Rafa merebahkan dirinya di atas ranjang king size nya, dia menatap langit langit kamar nya.
"Kenapa Mama enggak suka dengan Sasa, menurut ku dia wanita yang cantik, pengertian, dan juga penyayang" Rafa berceloteh sendiri di dalam kamar nya.
Rafa bangkit dari tiduran nya karena tidak menemukan jawaban apa yang cocok untuk menjawab pertanyaan Rafa sendiri.
Rafa selalu merasa sangat yakin kalau Sasa sangat baik, pengertian, dan juga penyayang. Selain itu Sasa tidak perna ketahuan jalan dengan laki laki lain seperti yang dibilang Yesi.
Rafa mengambil ponsel yang ada dimeja yang ada di sofa kamar nya, dia membuka ponsel yang ada ditangan nya mengotak atik benda pipi itu. Setelah itu Rafa membawa ponsel nya mendekat ke arah telinga nya.
"Sayang"
.........
"Hari ini kita batalkan bertemu yah"
.........
"Karena aku ada acara keluarga"
.........
"Maaf yah sayang???"
.......
"Bay sayang"
Rafa menaruh kembali ponsel nya ke atas meja, setelah itu Rafa masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan kepala nya yang rasanya ingin pecah, memikirkan perjodohan yang dilakukan Mama dan Papa nya.
Waktu bergulir sangat cepat kini sudah jam 6 sore, dimana keluarga Rafa sedang menjalankan ibadah sholat maghrib, tapi tidak dengan Rafa dia malah duduk santai di balkon kamar nya dengan menatap langit dan ada batang nikotin yang terselip di jari nya.
Dia begitu sangat santai menikmati malam yang cerah, seharusnya dia sekarang ada di apartemen Sasa untuk menemani nya. Tapi dia urungkan karena makan malam yang di adakan oleh ke dua orang tua nya.
Tok... Tok... Tok..
Ceklek..
"Kenapa Ma???"
"Kamu belum siap siap Fa???"
"Belum"
"Cepat ganti baju dan turun Mama enggak mau keluarga sahabat kamu malah menunggu kita"
"Iyah Ma"
Rafa masuk kedalam kamar nya sedangkan Yesi turun ke lantai bawah dimana suami nya sudah menunggu. Yesi bukan wanita yang berjilbab seperti Aisya, tapi pakaian Yesi selalu tertutup.
Tidak lama Yesi turun Rafa turun dari lantai dua, Yesi dan Adam yang melihat Rafa berjalan mendekat ke arah mereka. Yesi dan Adam beranjak dari duduk nya setelah Rafa sudah ada didepan mereka, mereka bertiga berjalan keluar rumah.
Meninggalkan keluarga Rafa kini keluarga Ara sudah sampai di Restoran dimana mereka akan bertemu dengan keluarga Rafa.
Zeufa , Aisya dan Ara masuk ke dalam Resto, mereka duduk di meja tengah agar memudahkan Keluarga Rafa menemukan mereka.
Tidak lama Ara dan keluarga nya menunggu Rafa dan keluarga nya sudah datang, mereka sudah mendekat ke arah meja yang ditempati Ara.
Assalamualaikum
Waalaikumsalam
"Silahkan duduk Dam" Zeufa mempersilahkan Adam untuk duduk di kursi yang ada di sebrang nya.
Setelah Zeufa dan Adam saling berjabat tangan, sedangkan Yesi dan Aisya berpelukan, dan yesi berganti memeluk Ara.
"Ini anak kamu mbak???"
"Iya, yang di ceritakan mas Zeufa kemarin"
"Sama dengan kamu mbak, wanita soleha"
"Kamu bisa saja yes"
Setelah kedua keluarga duduk pelayan datang ke meja mereka, menanyakan pesanan mereka. Setelah semua nya sudah pesan pelayan yang mencatat pesanan mereka pergi untuk memberitahukan kepada chef yang ada Di Resto.
"Bagaimana kabar kamu yes, aku lihat kamu semakin terlihat muda???"
"Hahaha kamu bisa saja mbak"
"Ini anak kamu Yes yang kamu bilang kemarin???"
"Iya mbak, tampan tapi bandel minta ampun"
Mereka menghentikan obrolan ringan mereka karena pelayan datang membawa pesanan mereka, setelah pelayan pergi mereka makam malam dengan tanpa ada nya obrolan lagi. Mereka ingin segera membahas pernikahan ke dua anak mereka dan sebelum nanti akan membahas yang lebih serius lagi lagi selain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Dyah
jangan di bayangin yah kak 🤭
2023-05-07
0
Dyah
yah kak di jodohkan agar tobat wkwk
2023-05-07
0
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
kyakk ganteng banget woi
2023-05-07
0