Eternal Love, Lucas And Anna

Eternal Love, Lucas And Anna

Episode 1

Seorang gadis berusia 20 tahun itu kini penuh amarah dengan mata yang berkaca-kaca, bersiap untuk menyalurkan seluruh tenaga yang tersisa untuk memukul sang kekasih yang sedang bersembunyi di balik tubuh wanita yang diyakini adalah selingkuhanya.

Deanna Abila Putri sosok gadis cantik dan mungil dengan hidung mancung, dan bibir ranum seperti buah ceri itu adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas terkenal di Ibu kota Jakarta. Wajah putihnya berubah pucat dengan sorot mata tajamnya menatap sang kekasih.

“Kemari kau! Akan ku habisi detik ini juga!” Murka Deanna yang kerap di panggil Anna itu. Bagaimana tidak murka, pria yang sangat di percayainya selama satu tahun ini dan pria yang tahu bagaimana dirinya sangat menderita setelah kehilangan sang nenek, dia malah menghianatinya.

Dimas Adinata pria itu selalu mendukung dan menguatkan Deanna selama ini, namun siapa sangka ternyata dirinyalah yang kembali membuat Deanna terpuruk. Dimas berselingkuh di belakang Deanna dan bahkan menghasilkan buah hati.

“Enak saja! Kau kira aku akan mengijinkanmu memukul kekasihku!” Sentak wanita yang bernama Citra itu, dia sangat tidak rela jika ayah anaknya itu di pukul oleh sembarang wanita.

Deanna mendengus dengan wajah mengejeknya, di layangkannya pukulan pertama itu pada beberapa hiasan yang ada di atas meja.

Prank…

“Ahh!!! Kau gila! Siapa kau sampai berbuat onar di rumah calon suamiku!” Teriak Citra dengan histeris, sementara Dimas masih setia bersembunyi di belakang punggung selingkuhanya itu.

Lagi-lagi Deanna bersiap mengayunkan tongkat besbol itu. “Keluar kau Dimas!!” Atau perempuan ini yang akan aku pukul!” Teriak Deanna gadis itu benar-benar murka saat datang ke rumah kekasihnya dan memergoki kedua orang itu tengah menjalin kasih di atas ranjang.

“Tu-tunggu Anna, maafkan aku.” Ucap Dimas dengan terbata, dia keluar dari balik tubuh Citra. “Tolong jangan pukul dia, di sini ada anak ku.” Lanjut Dimas dengan wajah ketakutanya sambil memegang perut selingkuhanya.

Dimas tau betul bagaimana sipat Deanna saat emosi, namun dia juga tidak mau jika anak di dalam kandungan Citra kenapa-kenapa. Karena itu akhirnya dia memberanikan diri untuk berbicara.

Bagaikan di sambar petir, hati Deanna sangat nyeri mendengar kabar itu. Wajah nya yang pucat malah semakin pucat, Deanna meneteskan air matanya kembali. Dia tidak menyangka jika orang yang dimintai tolong oleh nenek nya untuk menjaga dirinya malah dengan tega nya melukai hatinya dan tidak menepati janjinya.

“Kurang ajar!!!” Teriaknya sambil melayangkan pukulan tepat berada di pundak kanan Dimas hingga membuat pria itu kesakitan, Citra yang melihat kekasihnya di pukul dia ikut histeris dan langsung memeluk Dimas.

“Pergi kamu!! Atau aku akan memanggil polisi!” Sentak Citra yang masih belum sadar dengan situasinya saat ini.

“Sayang kamu baik-baik saja kan? Maafkan aku harusnya aku melindungimu.” Ucap Citra dengan raut wajah sedihnya dia mengusap bagian tubuh Dimas yang di pukul Deanna.

“Tidak apa-apa, yang penting bayi kita baik-baik saja.” Jawab Dimas.

Deanna yang melihat keharmonisan kedua orang itu dadanya terasa sangat nyeri, namun melihat pakta ini Deanna sedikit bersyukur karena dia tidak akan merasa terbebani meninggalkan orang yang sudah berani bermain api di belakangnya.

“Bajingan sepertinya memang pantas untuk bajingan sepertimu!” Sentak Deanna sambil menunjuk Dimas dan Citra secara bergantian. Deanna pun dengan cepat pergi keluar dari rumah itu.

Tubuhnya sangat lemas, air matanya terus menetes.

“Yang kuat Anna, kamu pasti bisa.” Gumamnya dia berjalan sedikit sempoyong. Hatinya teriris. Tuhan sepertinya sangat tidak adil padanya, karena Tuhan selalu membawa semua orang yang sangat ia sayang.

Rasanya keberuntungan tidak pernah hadir di dalam hidupnya, hanya kesialan yang selalu menimpa dirinya.

Kedua orang tuanya yang meninggal akibat kecelakaan di usianya yang ke 5 tahun, lalu neneknya yang meninggal satu tahun yang lalu. Dan dia selalu ditinggalakn oleh orang-orang tersayangnya.

“Sialan!! Jika akhirnya aku akan mati! Kenapa kau tidak cabut nyawaku saja langsung Tuhan! Jangan buat aku menderita seperti ini.” Teriaknya saat dirinya sudah keluar dari pekarangan rumah sang mantan kekasih.

Deanna kembali menangis sambil menjerit, mengingat betapa pahitnya hidup ini. Dia hanya hidup sebatang kara dengan takdir yang tidak pernah adil untuknya.

“Apa setelah aku meninggalpun tidak akan ada yang menangisi kepergian ku? Karena Tuhan selalu membawa mereka lebih dulu!” Keluhnya lagi. Gadis itu berjalan menerjang deras nya hujan malam itu.

Sampai air matanya pun tidak terlihat karena tercampur air hujan, Deanna memeluk dirinya sendiri sambil berjalan perlahan.

“Aku berharap sebelum aku mati, aku dapat merasakan dicintai dan di sayangi seseorang. Tapi nyatanya itu tidak berlaku padaku yang tidak beruntung ini.” Ucap Deanna masih dengan isak tangisnya. Deanna sangat senang saat tau ada Dimas disisinya yang mencintai Deanna lebih dari dirinya sendiri, jika tau Dimas akan pergi meninggalkanya juga dia tidak akan membuka hatinya untuk pria itu.

“Kalau begitu mulai sekarang tidak akan ada satu pun orangdi sisiku saat aku mati.” Ucapnya dengan mantap. Dia mengiklaskan nasibnya yang akan meninggal tanpa satu pun orang yang akan menemaninya saat dirinya meninggal.

Dia juga tidak berniat kembali menjalin kasih dan mencari kasih sayang yang selama ini dia inginkan untuk terakhir kalinya.

Ya beberapa bulan yang lalu Deanna di vonis dokter menderita gagal ginjal, tentu saja Deanna sangat berat dan sedih saat mendengarkan ucapan Dokter waktu itu.

“Padahal aku tidak berharap lebih selain kebahagian, aku hanya ingin merasakan seperti apa dicintai seseorang.” Gumamnya lagi. Sepanjang perjalanan nya banyak orang yang melihat Deanna dengan bingung, karena hanya gadis itulah yang berjalan dengan santainya di bawah deras nya hujan.

Orang yang melihatnya pun merasa hawatir, namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Tiba-tiba gadis itu tersenyum dia mengingat seseorang d masa lalunya, seseorang yang selama 10 tahun lebih selalu membuatnya bahagia dan melupakan kenangan buruk tentang kematian kedua orang tuanya.

“Mungkin Tuhan memang hanya menciptakan kamu untuk menjadi penghiburku.” Lirihnya pelan namun senyuman Deanna berubah menjadi senyuman pahit saat mengingat jika dirinya tidak bisa lagi bertemu dengan orang itu.

Lagi-lagi Deanna merasa Tuhan itu tidak adil kepadanya, Karena tuhan selalu menjauhkan orang-orang yang sangat dia sayang.

Gadis itu akhirnya berjongkok sambil merenat rambut kepalanya dengan kedua tanganya.

“Tuhan, aku mohon! Beri aku kebahagiaan di saat terakhirku ini!” Teriaknya dengan tertahan rasanya sangat sakit, di saat semua orang bisa di dampingi seseorang yang dia sayang di saat terakhir kalinya. Dirinya harus berjuang seorang diri melawan keras nya hidup dan melawan takdir yang sudah tertulis.

.

.

To be continued…

Terpopuler

Comments

rathan_ajja

rathan_ajja

aku hadir kk fitryas... 😘

2023-04-12

2

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Deanna hrs sabar menghadapi cobaan n ujian semua akan ada hikmahnya pasti akan menemukan kebahagian org yg tulus mencintai,,,, mampir dikarya terbaru thor n smg sukses yaa n tetep semangat 💪💪💪💪💪

2023-04-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!