NovelToon NovelToon

Eternal Love, Lucas And Anna

Episode 1

Seorang gadis berusia 20 tahun itu kini penuh amarah dengan mata yang berkaca-kaca, bersiap untuk menyalurkan seluruh tenaga yang tersisa untuk memukul sang kekasih yang sedang bersembunyi di balik tubuh wanita yang diyakini adalah selingkuhanya.

Deanna Abila Putri sosok gadis cantik dan mungil dengan hidung mancung, dan bibir ranum seperti buah ceri itu adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas terkenal di Ibu kota Jakarta. Wajah putihnya berubah pucat dengan sorot mata tajamnya menatap sang kekasih.

“Kemari kau! Akan ku habisi detik ini juga!” Murka Deanna yang kerap di panggil Anna itu. Bagaimana tidak murka, pria yang sangat di percayainya selama satu tahun ini dan pria yang tahu bagaimana dirinya sangat menderita setelah kehilangan sang nenek, dia malah menghianatinya.

Dimas Adinata pria itu selalu mendukung dan menguatkan Deanna selama ini, namun siapa sangka ternyata dirinyalah yang kembali membuat Deanna terpuruk. Dimas berselingkuh di belakang Deanna dan bahkan menghasilkan buah hati.

“Enak saja! Kau kira aku akan mengijinkanmu memukul kekasihku!” Sentak wanita yang bernama Citra itu, dia sangat tidak rela jika ayah anaknya itu di pukul oleh sembarang wanita.

Deanna mendengus dengan wajah mengejeknya, di layangkannya pukulan pertama itu pada beberapa hiasan yang ada di atas meja.

Prank…

“Ahh!!! Kau gila! Siapa kau sampai berbuat onar di rumah calon suamiku!” Teriak Citra dengan histeris, sementara Dimas masih setia bersembunyi di belakang punggung selingkuhanya itu.

Lagi-lagi Deanna bersiap mengayunkan tongkat besbol itu. “Keluar kau Dimas!!” Atau perempuan ini yang akan aku pukul!” Teriak Deanna gadis itu benar-benar murka saat datang ke rumah kekasihnya dan memergoki kedua orang itu tengah menjalin kasih di atas ranjang.

“Tu-tunggu Anna, maafkan aku.” Ucap Dimas dengan terbata, dia keluar dari balik tubuh Citra. “Tolong jangan pukul dia, di sini ada anak ku.” Lanjut Dimas dengan wajah ketakutanya sambil memegang perut selingkuhanya.

Dimas tau betul bagaimana sipat Deanna saat emosi, namun dia juga tidak mau jika anak di dalam kandungan Citra kenapa-kenapa. Karena itu akhirnya dia memberanikan diri untuk berbicara.

Bagaikan di sambar petir, hati Deanna sangat nyeri mendengar kabar itu. Wajah nya yang pucat malah semakin pucat, Deanna meneteskan air matanya kembali. Dia tidak menyangka jika orang yang dimintai tolong oleh nenek nya untuk menjaga dirinya malah dengan tega nya melukai hatinya dan tidak menepati janjinya.

“Kurang ajar!!!” Teriaknya sambil melayangkan pukulan tepat berada di pundak kanan Dimas hingga membuat pria itu kesakitan, Citra yang melihat kekasihnya di pukul dia ikut histeris dan langsung memeluk Dimas.

“Pergi kamu!! Atau aku akan memanggil polisi!” Sentak Citra yang masih belum sadar dengan situasinya saat ini.

“Sayang kamu baik-baik saja kan? Maafkan aku harusnya aku melindungimu.” Ucap Citra dengan raut wajah sedihnya dia mengusap bagian tubuh Dimas yang di pukul Deanna.

“Tidak apa-apa, yang penting bayi kita baik-baik saja.” Jawab Dimas.

Deanna yang melihat keharmonisan kedua orang itu dadanya terasa sangat nyeri, namun melihat pakta ini Deanna sedikit bersyukur karena dia tidak akan merasa terbebani meninggalkan orang yang sudah berani bermain api di belakangnya.

“Bajingan sepertinya memang pantas untuk bajingan sepertimu!” Sentak Deanna sambil menunjuk Dimas dan Citra secara bergantian. Deanna pun dengan cepat pergi keluar dari rumah itu.

Tubuhnya sangat lemas, air matanya terus menetes.

“Yang kuat Anna, kamu pasti bisa.” Gumamnya dia berjalan sedikit sempoyong. Hatinya teriris. Tuhan sepertinya sangat tidak adil padanya, karena Tuhan selalu membawa semua orang yang sangat ia sayang.

Rasanya keberuntungan tidak pernah hadir di dalam hidupnya, hanya kesialan yang selalu menimpa dirinya.

Kedua orang tuanya yang meninggal akibat kecelakaan di usianya yang ke 5 tahun, lalu neneknya yang meninggal satu tahun yang lalu. Dan dia selalu ditinggalakn oleh orang-orang tersayangnya.

“Sialan!! Jika akhirnya aku akan mati! Kenapa kau tidak cabut nyawaku saja langsung Tuhan! Jangan buat aku menderita seperti ini.” Teriaknya saat dirinya sudah keluar dari pekarangan rumah sang mantan kekasih.

Deanna kembali menangis sambil menjerit, mengingat betapa pahitnya hidup ini. Dia hanya hidup sebatang kara dengan takdir yang tidak pernah adil untuknya.

“Apa setelah aku meninggalpun tidak akan ada yang menangisi kepergian ku? Karena Tuhan selalu membawa mereka lebih dulu!” Keluhnya lagi. Gadis itu berjalan menerjang deras nya hujan malam itu.

Sampai air matanya pun tidak terlihat karena tercampur air hujan, Deanna memeluk dirinya sendiri sambil berjalan perlahan.

“Aku berharap sebelum aku mati, aku dapat merasakan dicintai dan di sayangi seseorang. Tapi nyatanya itu tidak berlaku padaku yang tidak beruntung ini.” Ucap Deanna masih dengan isak tangisnya. Deanna sangat senang saat tau ada Dimas disisinya yang mencintai Deanna lebih dari dirinya sendiri, jika tau Dimas akan pergi meninggalkanya juga dia tidak akan membuka hatinya untuk pria itu.

“Kalau begitu mulai sekarang tidak akan ada satu pun orangdi sisiku saat aku mati.” Ucapnya dengan mantap. Dia mengiklaskan nasibnya yang akan meninggal tanpa satu pun orang yang akan menemaninya saat dirinya meninggal.

Dia juga tidak berniat kembali menjalin kasih dan mencari kasih sayang yang selama ini dia inginkan untuk terakhir kalinya.

Ya beberapa bulan yang lalu Deanna di vonis dokter menderita gagal ginjal, tentu saja Deanna sangat berat dan sedih saat mendengarkan ucapan Dokter waktu itu.

“Padahal aku tidak berharap lebih selain kebahagian, aku hanya ingin merasakan seperti apa dicintai seseorang.” Gumamnya lagi. Sepanjang perjalanan nya banyak orang yang melihat Deanna dengan bingung, karena hanya gadis itulah yang berjalan dengan santainya di bawah deras nya hujan.

Orang yang melihatnya pun merasa hawatir, namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Tiba-tiba gadis itu tersenyum dia mengingat seseorang d masa lalunya, seseorang yang selama 10 tahun lebih selalu membuatnya bahagia dan melupakan kenangan buruk tentang kematian kedua orang tuanya.

“Mungkin Tuhan memang hanya menciptakan kamu untuk menjadi penghiburku.” Lirihnya pelan namun senyuman Deanna berubah menjadi senyuman pahit saat mengingat jika dirinya tidak bisa lagi bertemu dengan orang itu.

Lagi-lagi Deanna merasa Tuhan itu tidak adil kepadanya, Karena tuhan selalu menjauhkan orang-orang yang sangat dia sayang.

Gadis itu akhirnya berjongkok sambil merenat rambut kepalanya dengan kedua tanganya.

“Tuhan, aku mohon! Beri aku kebahagiaan di saat terakhirku ini!” Teriaknya dengan tertahan rasanya sangat sakit, di saat semua orang bisa di dampingi seseorang yang dia sayang di saat terakhir kalinya. Dirinya harus berjuang seorang diri melawan keras nya hidup dan melawan takdir yang sudah tertulis.

.

.

To be continued…

Episode 2

Sejak tadi Laila merasa tidak sabaran menunggu anak semata wayang nya itu tengah bersiap untuk bekerja, karena hari ini hari special untuk nya. Dimana dirinya sengaja membuat Tiara Daliya tunangan anaknya untuk datang menjemput anak lelakinya yang sangat kaku dan dingin itu.

Laila sangat hawatir pada anak lelakinya karena dia terlihat sama sekali tidak tertarik dengan calon yang sudah ia pilihkan, karena itulah Laila sang ibu berusaha terus mendekatkan kedua pasangan yang sudah terikat dengan yang namanya tunangan itu.

“Lucas sayang, kenapa kamu lama sekali nak.” Ucap Laila masuk kedalam kamar dengan sangat tidak sabaran, Laila mendekati Lucas yang sedang memasang dasi nya di depan cermin.

Pria itu hanya menatap ibunya dari pantulan cermin dengan wajah datarnya sambil memasang dasi di kerah bajunya dengan santai.

Laila berdiri tepat di samping Lucas Mahendra pria tampan berusia 25 tahun itu selalu memasang wajah dingin dan tatapan tajam nya, hingga membuat sang ibu kembali berdecak kesal.

“Kamu ini, kalau Mama panggil tuh ya jawab dong sayang!” Kesalnya sambil menarik dadi yang di pegang anaknya lalu ia pasangkan di kerah baju sang anak.

Andai saja dulu Laila dan Zidan berencana membuat banyak anak, mungkin hidup nya tidak akan kesepian seperti ini. Punya anak satu saja ternyata tidak cukup, Laila sangat kesepian karena sang anak yang terlihat seperti bongkahan es ini.

Untuk menjawab pertanyaan sang ibu saja Lucas terlihat sangat malas, pria ini tidak pernah bersemangat untuk hidup kecuali hanya satu yautu pekerjaan yang membuatnya bersemangat.

Ya walaupun Laila sangat tau betul kenapa anaknya berubah drastis tiga tahun belakagan ini, karena sebelumnya Lucas adalah pria dewasa yang sangat ceria dan banyak bicara.

“Aku akan menyuruh supir untuk antar Tiara ke kampus.” Ucap Lucas tiba-tiba setelah dasi itu terpasang rapi di lehernya.

“Lucas, sayang kamu jangan begitu lagi. Kali ini mama mohon, antar Tiara ke Kampus.” Pinta Laila dengan wajah memohonya berharap sang anak mau memenuhi keinginan nya. Karena Laila sudah sangat malu kepada keluarga calon besan nya dengan sikap anaknya yang terlihat tidak peduli dengan Tiara.

“Aku ada meeting pagi ini mam,” ucap Lucas. Lagi-lagi pria itu berbohong demi menghindari tunanganya.

“Mama sudah melihat jadwalmu sayang, tidak ada meeting pagi ini.” Ucap Laila. “Dan jika kamu menolak hari ini, besok Tiara akan terus kesini sampai kamu mau mengantarkannya.” Ucap Laila lagi dengan senyum di wajahnya karena Laila merasa ancaman nya kali ini akan membuat Lucas mau tidak mau menurut kepadanya.

Lucas pun menghembuskan nafas nya dengan kasar, lalu dia berjalan keluar meninggalkan sang ibu yang terlihat jengkel.

“Ih anak ini kebiasaan tidak pernah membuat kepastian!” Gerutunya kesal sambil berjalan dengan cepat mengikuti Lucas yang sudah menjauh darinya.

Tiara yang melihat kehadiran Lucas pun langsung berdiri dan tersenyum kearah pria yang sama sekali tidak menganggap kehadiranya itu, namun Lucas hanya melewatinya saja tanpa menoleh ke arahnya.

Laila yang berjalan di belakang Lucas dengan cepat menarik Tiara agar mengikutinya.

“Tiara cepat kamu ikut mobil Lucas, dia akan mengantarkanmu.” Ucap Laila memberi kode agar masuk kedalam mobil yang sudah di naiki Lucas.

Tiara yang merasa tidak enak hanya menggelengkan kepalanya. “Tidak usah tante, Tiara bisa pergi sendiri.” Jawabnya dia tidak mau jika Lucas akan membencinya jika masuk kedalam mobil pria itu.

“Tante sudah bilang pada nya, jadi kamu bisa masuk dan Lucas akan mengantarkanmu. Cepat!” Ucapnya dengan buru-buru membuka pintu belakang dan membuat Tiara terpaksa masuk kedalam nya.

Tiarapun mau tidak mau masuk kedalam mobil Lucas yang di kendarai Sekertarisnya itu.

Ahirnya mobil itu pun melaju menuju kampus tempat Tiara mengajar, ya Tiara Daliya adalah seorang Dosen berusia 25 tahun di salah satu Universitas terbesar di ibu kota jakarta.

Tiara menatap Lucas yang sedang duduk di samping Dafa yang sedang menyetir, Tiara tersenyum karena akhirnya Lucas mau mengantarkanya. Dia sangat merindukan sosok Lucas yang periang ketika dulu mereka kuliah di kampus yang sama, Tiara juga menyukai Lucas sejak mereka duduk di bangku SMA. Karena keduanya telah berteman lama hingga akhirnya Tiara bisa menjadi tunangan Lucas satu bulan yang lalu.

Walaupun terdapat satu syarat di dalam pertunanganya, Tiara tetap menyetujuinya walau harus terluka.

“Nona Tiara.” Panggil Dafa karena sejak tadi wanita itu tidak menjawab pertanyaanya.

“I-iya ada apa?” Tanya Tiara saat tersadar jika dirinya di panggil.

“Kita sudah sampai di kampus.” Ucap Dafa, Tiara pun mengedarkan pandanganya. Sepanjang perjalanan dia hanya terpokus pada Lucas yang sama sekali tidak berbicara hingga membuatnya tidak sadar jika mereka sudah sampai.

Senyum Tiara merekah saat melihat Lucas keluar dari mobil dan membuka kan pintu belakang, dia mengira jika Lucas mulai perhatian kepadanya.

“Cepat keluar, aku akan duduk di sini.” Ucap nya dengan datar, karena sejak awal Lucas memang terbiasa duduk di belakang. Tiba-tiba senyum Tiara pun menghilang, Tiara keluar dari mobil dan menarik Lucas sebelum pria itu masuk kedalam.

“Jangan masuk mobil, antarkan aku dulu ke dalam.” Pinta Tiara dengan sedikit memaksa karena sekarang dia memeluk lengan Tunanganya dengan sangat erat. Tiara tidak ingin menyia-nyiakan momen ini untuk mengenalkan Lucas kepada teman-teman nya, karena dia yakin besok Lucas tidak akan mau lagi mengantarnya.

Lucas mendengus masih dengan tatapan tajam nya, dia pun menepis lengan Tiara dan menggosok wajahnya dengan kasar. Apalagi yang akan di lakukan Tiara yang akan membuatnya kesal pikirnya.

Sejujurnya Tiara sangat sedih dengan perlakuan Lucas yang selalu kasar kepadanya.

“Lucas, ayo.” Ajak Tiara. Namun pria itu hanya terdiam menatap sosok gadis yang tengah berjalan melewati mobilnya. Tiara yang melihat itu pun memanggil mahasiswi yang Lucas liat dia berniat memamerkan Calon suaminya kepada para anak didiknya.

“Deanna!” Teriak Tiara dengan wajah berseri nya.

Gadis itu pun menoleh ke arah Tiara, namun gadis bernama Deanna itu bukanya mendekat dia justru malah berlari menjauh.

Lucas sangat yakin jika gadis itu adalah gadis yang selama ini ia cari, dia pun berlari ke arah Deanna dan segera menarik gadis itu.

“Anna!” Pekiknya saat menarik gadis itu dan langsung memeluknya hingga membuat Tiara sangat terkejut dan Dafa yang ada di dalam mobil pun ikut terkejut.

“Lepaskan!” Sentak Deanna dengan tubuh memberontak.

“Katakan padaku jika kamu baik-baik saja.” Lirih Lucas dengan nada sangat lembut dan tangisan yang tertahan. Lucas sangat merindukan gadis ini, gadis yang tiga tahun lalu menghilang tanpa jejak membuat Lucas mencarinya seperti orang gila.

.

.

To be continued…

Episode 3

Tiara yang melihat itu langsung bergegas mendekati keduanya, dan menarik lengan Lucas karena melihat Deanna yang berusaha melepaskan pria yang sedang memeluknya itu.

Tiara tidak habis pikir bagaimana bisa pria dingin seperti Lucas sembarangan memeluk wanita, bahkan Tiara sempat mengira jika Lucas sengaja membuatnya kesal dengan cara memeluk wanita yang lewat di depanya.

“Lucas! Lepaskan dia!” Sentak Tiara dan berusaha menarik lengan tunangan nya itu, namun lagi-lagi tangan nya di tepis begitu saja.

Dafa sang sekertaris pun keluar dari mobil nya dan mendekati Lucas dan juga Tiara.

“Kamu kemana saja selama ini?” Tanya Lucas dengan wajah sendunya dia meraup wajah Deanna dengan kedua tanganya.

Deg.

Deanna mengalihkan pandanganya, tiba-tiba dadanya terasa nyeri melihat tatapan Lucas. Pria ini terlihat sangat menderita, semenderita dirinya. Ingin rasanya Deanna membalas pelukan pria di depan nya, pria yang sangat ia rindukan.

“Tidak! Aku mati-matiin berusaha melupakanya! Bagaimana jika tante Laila tau? Aku harus segera pergi.” Gumamnya dalam hati Deanna.

Tiara terdiam saat melihat raut wajah Lucas yang terlihat sendu sorot mata sedih yang baru pertama kali ia lihat, wajah yang selama ini hanya menampakan wajah dingin dan sorot mata yang tajam.

“Maaf, aku tidak mengenalmu.” Ucap Deanna langsung mendorong tubuh Lucas, pria itu pun terlihat kecewa di wajahnya. Bagaimana mungkin hanya dalam jangka waktu tiga tahun dia tidak mengenalinya, sementara dirinya sudah mencari gadis ini seperti orang gila.

“Lucas, dia tidak mengenalmu. Kamu pasti salah orang.” Ucap Tiara dengan jantung yang berdebar, dia sangat berharap jika memang Lucas salah mengenali orang.

Saat Tiara hendak menarik Lucas, Sekertaris Dafa pun menarik lengan Tiara lebih dulu hingga membuat wanita itu melirik ke arah Dafa.

“Nona, tolong biarkan mereka.” Ucap Dafa dengan tegas pada Tiara, karena saat melihat gadis yang di peluk Tuan nya Dafa sangat yakin jika gadis itu adalah gadis yang tiga tahun lalu ia lihat.

Gadis yang tiga tahun lalu menghilang tanpa kabar dan kepastian, gadis yang tiga tahun lalu hingga saat ini di cari seorang CEO dari perusahaan Mahen Compeny.

“Lepaskan aku harus pergi.” Ucap Deanna dengan tergesa-gesa dia tidak ingin lebih lama lagi berada di tempat ini.

Tuhan memang selalu memberinya cobaan, tapi kenapa harus sekarang gadis itu belum siap untuk bertemu dengan pria di depan nya. Pria yang sudah tiga tahun tidak ia lihat wajahnya, pria ini semakin dewasa namun masih tetap tampan sama seperti dulu.

“Ikut denganku!” Ucap Lucas dengan nada tingginya dia menarik Deanna masuk ke dalam mobil nya.

“Bu, bu Tiara tolong aku! Aku tidak ingin pergi dengan nya.” Teriak Deanna pada sang Dosen berharap jika Tiara bisa menyelamatkannya.

“Lucas—“ panggil Tiara namun dia kembali berhenti saat lagi-lagi Dafa menghadangi nya.

“Nona Tiara, anda telah menanda tangani kontrak perjanjian saat sebelum bertunangan dengan Tuan Lucas. Jadi tolong jangan menahan Tuan Lucas untuk berbicara dengan orang yang sudah ia cari selama ini.” Ucap Dafa dengan tegas.

Tiara pun terdiam, dia tidak menyangka dengan mengajak Lucas ke sini malah menjadi boomerang untuk nya. Dan yang lebih tidak ia percayai lagi, bagaimana mungkin wanita yang selama ini Lucas cari adalah salah satu mahasiswinya.

Tiara menatap mobil yang sudah mulai melaju, kepergian Lucas dengan Deanna membuat hatinya sakit. Selama ini dia berdoa agar wanita yang di cari Lucas tidak akan pernah kembali hingga dia bisa hidup bahagia dengan pria yang ia cintai.

Namun ternyata Tuhan berkata lain, dengan pakta dirinya sudah menandatangani kontrak yang pernah di berikan Lucas dia pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Dimana kontrak itu berkata jika Tiara harus melepaskan Lucas saat dia menemukan orang yang selama ini dia cari.

Lucas sebenarnya tidak berniat bertunangan dengan Tiara jika bukan karena orang tuanya yang memaksa dan memohonnya.

Sementara di dalam mobil Deanna terus mengoceh minta di turunkan, Lucas tidak memperdulikan ucapan Deanna dan masih pokus menyetir.

“Tuan! Aku bilang turunkan aku! Aku tidak mengenalmu, aku ingin pulang!” Teriak Deanna.

Namun bukanya Lucas menghentikan mobilnya, dia malah tersenyum karena sipat Deanna yang tidak pernah berubah. Gadis itu selalu cerewet dan berani walau dalam keadaan apapun.

“Kau yakin tidak mengenalku?” Tanya Lucas dengan nada dingin dan menatap tajam kepada gadis itu.

Deg.

Deanna terdiam, bukan karena ucapanya. Namun karena sipat Lucas yang terasa asing baginya. Pria ini terasa sangat berbeda, tidak ada sorot mata hangat yang biasa pria itu berikan kepadanya suara yang dingin membuat Deanna menelan salivanya susah.

“Ya-yakin. Aku baru melihat mu Tuan! Aku ingin pulang, apa kau sedang menculik ku?” Tanya Deanna seolah dia benar-benar tidak mengenal pria yang ada di hadapanya.

Lucas akhirnya menghentikan mobilnya di pinggir jalanan yang sepi, dia lalu menatap Deanna dengan serius.

“Katakan kenapa kamu bersembunyi dari ku?” Tanya Lucas tiba-tiba. Karena rasanya sangat aneh, bagaimana bisa orang-orang suruhan nya tisak bisa menemukan gadis ini dimana pun.

Selain senang, Lucas lebih dominan ingin mengetahui tujuan Deanna bersembunyi darinya.

Lucas menarik lengan Deanna dan menggenggam nya. “Anna katakan dengan jujur, kenapa kamu meninggalkanku. Dimana nenek aku sangat merindukanya.” Ucap Lucas dia kembali menatap wajah Deanna dengan intens dia melihat perubahan diwajah Deanna, gadis itu terlihat sangat sedih.

“Aku tidak tau nenek mana yang kamu maksud, aku harus kembali ke kampus.” Ucapnya namun wajahnya tidak bisa menutupi kesedihanya.

Deanna melepaskan lengan itu dengan kasar dan berusaha keluar dari mobil itu, namun Lucas telah menguncinya secara otomatis hingga tidak bisa membuat nya keluar dengan mudah.

“Katakan apa yang terjadi kepadamu Anna? Kenapa kamu meninggalkan ku? Kenapa kalian tiba-tiba menghilang?” Deretan pertanyaan itu keluar dari mulut pria tampan di depan nya.

“Aku ingin pulang.” Gumamnya dengan air mata yang mulai menetes, hingga membuat Lucas tidak tega dan kembali memeluk gadis itu. Gadis yang terlihat sangat rapuh di matanya, gadis yang selama ini selalu meminta perlindungan padanya, gadis yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Lucas.

Deanna juga sangat merindukan sosok ini, jika dia boleh serakah dirinya sangat ingin berada di dalam pelukan pria ini selamanya.

“Aku harus pergi.” Ucapnya segera menjauhkan tubuhnya.

“Tidak boleh!”

“Aku harus pergi! Atau aku akan kembali bersembunyi lagi darimu?!” Ancam Deanna dengan sungguh-sungguh.

Lucas pun membuka kunci pintu otomatis itu, dia membiarkan Deanna pergi begitu saja.

Lalu dengan cepat menghubungi seseorang.

“Awasi dia jangan sampai kalian kehilangan jejak nya, dan laporkan setiap gerak geriknya!” Titah Lucas dengan nada memerintahnya.

.

.

To be continued…

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!