Episode 5

Pagi hari Dafa sudah sangat kebingungan mencari Tuan nya yang sejak kemarin sangat sibuk dengan masalah pribadinya, Dafa menghubungi Lucas melalui panggilan telpon saat dirinya baru keluar dari kediaman Nyonya Laila.

Pagi ini Dafa hendak menjemput Lucas seperti biasanya, namun pria itu ternyata sudah berangkat pebih dulu.

“Apa?” Tanya Lucas saat sambungan telpon itu di angkatnya.

“Anda di mana Tuan?” Tanya Dafa dia berharap jika kegelisahaan nya sejak tadi tidak terjadi, karena jika benar maka pekerjaan di perusahaan akan kembali terbengkalai seperti kemarin.

“Aku sedang sibuk, dan tidak bisa berangkat kerja. Jadi tolong kamu urus semuanya.” Ucapan Lucas itu membuat Dafa kembali mengelus dada bidang nya. Karena sudah di pastikan jika dirinya akan kembali menerima cacian dari para relan bisnisnya.

Dafa hanya menatap layar ponsel itu saat Lucas mematikan sambungan telpon nya secara sepihak.

Di tempat lain Lucas tersenyum saat seseorang yang sejak tadi ia tunggu akhirnya keluar juga dari salah satu rumah yang sejak tadi ia pantau, jika kemarin dirinya hanya memantau Anna dari jarak jauh. Kali ini Lucas berniat mulai mendekati gadis itu seperti dulu saat mereka masih kecil, Lucas selalu mencari perhatian gadis yang selalu terlihat murung dan sedih itu hingga suatu saat gadis itu pun akhirnya luluh oleh kegigihan seorang Lucas.

“Pak, mana barang yang ku minta?” Tanya Lucas pada supirnya.

“Ini Tuan.” Jawab supir itu dan memberikan satu kantong paperbag berisi bubur. Lucas tersenyum menatap paperbag itu lalu ia meraihnya dan segera keluar dari mobil yang ia tumpangi.

“Anna..” panggilnya dengan sedikit berlari kecil untuk mengejar Deanna yang sedang berjalan.

Anna pun menoleh ke sumber suara, gadis itu terkejut karena pria itu kembali menemuinya bahkan sampai ke daerah tempat tinggalnya.

“Anna tunggu, aku hanya ingin memberikan ini.” Ucap Lucas saat melihat gadis nya kembali berjalan dan tidak memperdulikanya.

“Untuk apa? Aku tidak butuh!” Ketus Anna sambil terus berjalan tanpa menoleh pada Lucas yang ikut berjalan di samping nya.

“Aku tau kamu belum sarapan makanya aku buatkan bubur untuk mu.” Jawab Lucas lagi dengan nada sedih, dia sengaja mencari perhatian gadisnya.

Deanna hanya melirik sekilas lalu dia dengan cepat berjalan ke arah halte di mana dirinya biasa menunggu bus untuk pergi ke kampus.

“Tunggu Anna,” ucap Lucas saat gadis itu menaiki bus yang baru saja datang, dengan cepat Lucas pun naik kedalam bus itu dan duduk di samping Deanna.

“Anna mau aku jemput tiap hari untuk mengantarmu ke kampus?” Tanya Lucas dibanding menaiki angkutan umum setiap harinya lebih baik gadis nya itu berkendaraan dengan mobil miliknya agar jauh lrbih aman dan nyaman.

Akhirnya Deanna pun melirik pada Lucas, pria itu tentu saja langsung tersenyum karena akhirnya gadisnya mau menatapnya.

“Apa tujuan mu menemuiku?” Tanya Deanna, gadis itu sangat ingin mengakhiri hubunganya dengan Lucas dia tidak ingin pria ini kembali mencarinya, karena itu jika bukan sekarang kapan lagi dia harus menyelesaikanya.

Entah mengapa di tanya seperti itu jantung Lucas malah berdebar, tentu saja dia ingin membuat Deanna kembali kepadanya.

“Aku ingin kita seperti dulu, Anna. Aku sangat merindukan mu, aku tidak peduli kenapa kamu dulu meninggalakan ku. Yang penting sekarang kamu kembali kepadaku.” Ucap Lucas panjang lebar, namun ucapan itu bukan membuat Deanna terharu malah gadis itu semakin terlihat kesal.

“Aku sangat peduli kenapa dulu aku meninggalkan mu!” Ketusnya, karena itulah dia harus mulai kembali menjaga jarak dengan pria di depannya itu.

“Apa kamu tau jika tiga tahun ini aku ampir gila mencarimu Anna?” Tanya Lucas dengan wajah sedihnya. “Aku sangat senang saat menemukan mu,” lanjutnya.

Deanna tidak menjawab dia hanya memalingkan wajahnya dan melihat ke arah jendela, sejujurnya dirinya juga sangat sedih dan senang secara bersamaan namun karena janji yang harus ia tepati Deanna pun harus tega memperlakukan Lucas seperti itu.

Akhirnya bus itu berhenti di halte depan kampus, Deanna berjalan keluar dan di ikuti Lucas.

“Pak, anda belum membayar uang transportasi.” Ucap seorang supir yang mengendarai bus itu. Deanna dan Lucas menoleh ke sumber suara, Lucas memang baru pertama kali naik bus jadi pria itu sama sekali tidak mengerti cara bertransaksi sebagai penumpang.

“Ini,” ucap Lucas mengeluarkan black card yang ada di dompet nya lalu memberikan pada Supir itu. Supir itu hanya membolak balikan kartunya karena dia baru pertama melihat kartu seperti itu.

“Maaf tuan jika kamu tidak punya kartu transfortasi lebih baik anda memberi uang cash.” Ucap sang supir.

“Saya tidak punya uang cas.” Ucap Lucas. Sang supir pun melihat ke arah Deanna.

“Nona, apa anda tidak bisa membayar untuk kekasih mu?” Tanya sang supir, dia tidak ingin membuat penumpang lain marah karena mobil berhenti terlalu lama.

Deanna mengerlikan matanya menatap sang supir. “Pak dia bukan pacar saya, untuk apa saya membayarnya.” Ucap Deanna dan hendak meninggalakn Lucas. Namun seorang wanita paruh baya di belakang nya langsung menyindir Deanna.

“Hei Nona jika kalian sedang bertengkar, setidaknya jangan menyusahkan kami. Masa bayarin ongkos pacarnya saja pelit.” Ucapan sang wanita tua itu membuat Deanna melototkan matanya.

“Pelit? Ibu kira aku wanita macam apa?” Ketus Deanna sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan nya pada supir, lalu menatap tajam pada Wanita tua itu.

Deanna dan Lucas pun turun dari bus itu, jika Deanna turun dengan wajah jengkelnya berbeda dengan Lucas yang sejak tadi tersenyum-senyum sendiri.

“Hei! Kamu kenapa senyum-senyum! Kalau tidak punya uang jangan berani-beraninya naik bus!” Kestus Deanna kesal, dia bergegas masuk meninggalakn Lucas kedalam gerbang kampus.

Lucas pun ikut berjalan dengan pelan dengan wajah tersenyum. “Kita memanag serasi Anna kamu tidak bisa memungkirinya, orang lain saja tau jika kamu itu cuma miliku.” Gumamnya , Lucas bahakn mengabaikan Orang-orang di sekitar yang menatapnya.

Sementara di dalam mobil seorang wanita cantik yang sedang mengendarai mobil miliknya langsung tersenyum saat melihat seseorang yang sangat ia kenali.

“Lucas?” Gumamnya kecil saat melihat seorang pria sedang berjalan mengenakan setelan jas. “Apa dia datang ke kampus untuk menemui ku dan meminta maaf karena masalah kemarin?” Gumamnya lagi Tiara sangat senang jika perkiraan nya itu benar.

Dia pun menghentikan mobil nya untuk menghampiri Lucas, dia berjalan ke arah Lucas yang sedang berjalan.

“Anna!” Panggil Lucas, seketika senyum Tiara menghilang dan langkahnya terhenti saat Lucas memanggil seseorang yang jauh di depanya.

.

.

To be continued…

Terpopuler

Comments

rathan_ajja

rathan_ajja

udh aku ksh like...bunga...sm vote buat kk...biar semangat lg up nya... 😙

2023-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!