Misi Panglima Albert & Pedang Joyouse
EPISODE 1
“Kota Baum, Kota Kebodohan!”
Di sebuah tempat yang bernama kota Baum, hiduplah sebuah kalangan masyarakat dikota tersebut yang dimana masyarakat kota itu masih keterbelakangan budaya, krisis moral sosial maupun peradaban. Hal demikianlah sehingga negara-negara lain menjustifikasi, bahwasanya kota itu adalah kota kebodohan. Dalam artian, bukan karena orang-orang dikota itu tidak bisa berpikir untuk men-sejahterakan diri mereka dan lain sebagainya. Namun dikarenakan orang-orang dikota itu memang tidaklah mau memikirkan satu sama lain. Melainkan hanya memikirkan diri sendiri, dan terlebih lagi tidak ada sistem kepemimpinan dikota itu, sehingga tidak ada aturan-aturan yang mengikat. Maka dari itu mereka bebas melakukan apa saja dikota tersebut.Terlebih lagi perbudakan yang terjadi dikota itu sungguh tidak ber-pri-kemanusiaan sama sekali, yang mana budak perempuan diperlakukan sebagai benda bergerak yang menyenangkan untuk di pakai dan terus dibuang. Sedangkan budak laki-laki diperas keringatnya tanpa ada imbalan sedikitpun yang mereka berikan.
“Hey… apa kau lihat perempuan yang sedang berjalan itu.? Ujar salah seorang laki-laki yang sedang mabuk bersama temannya.
“Ya... aku aku melihatnya, dia sepertinya sedang hamil.” Jawab temanya dan seketika terlintas pemikiran jahat mereka kepada perempuan hamil tersebut.
“Apa kau percaya jika bayi yang ada dikandungan nya itu berjenis kelamin laki-laki.?” Tanyanya kepada temanya.
“Ehm... aku tidak yakin, sepertinya bayi yang ada dikandungan nya itu perempuan” Jawab temannya kurang yakin dengan perkataan kawannya itu.
“Bagaimana jika kita bertaruh saja… jika dugaan ku salah, maka aku akan memberimu imbalan. Tapi… jika dugaanku benar, maka kau yang akan memberikanku imbalan.” Ucapnya menawarkan kepada temanya itu untuk bertaruh dengannya.
“Ya sudah… kalau begitu kita buktikan saja.” Jawab temannya yang bermaksud untuk segera membuktikan dugaan siapa yang benar.
Kedua orang itupun mendekati wanita hamil tersebut sembari mengeluarkan sebilah pedang dari sarungnya lalu dengan tanpa rasa ragu sama sekali iapun mendekap perempuan itu dari belakang dan kemudian menggorok lehernya menggunakan pedangya seperti sedang menyembelih hewan, dan membuat perempuan itu tewas detik itu juga. Sehingga, kedua orang itupun membaringkan perempuan hamil yang sudah tidak bernyawa itu dengan mengahadapkan wajahnya ke atas sehingga membuat mereka lebih leluasa dalam melakukan kebejatannya dengan membelah perut perempuan itu untuk melihat bayi yang ada di dalam perutnya berjenis kelamin apa.
“Hahahahah” Tertawa si laki-laki yang bertaruh jika bayi itu adalah bayi perempuan dan ternyata perkataanya itu benar, yang dimana bayi itu berjenis kelamin perempuan.
“Kau lihat… bayi ini perempuan kan.” Lanjutnya terlihat sangat gembira ketika mengetahui bayi itu adalah perempuan.
“Ahh kau beruntung saja… ambil ini!” Ucap laki-laki yang kalah itu dan memberikan imbalan kepada temannya.
“Hey apa yang sedang kalian lakukan dengan perempuan ini.?” Tegur salah seorang yang menyaksikan 2 orang tersebut sedang tertawa senang dihadapan mayat perempuan yang barusan mereka bunuh.
“Apa kau tidak melihat kami sedang tertawa.?” Jawab laki-laki itu seakan tak merasa bersalah sama sekali setelah apa yang sudah mereka lakukan.
“Hahahah” Lanjut temannya tertawa.
“Tega sekali kalian melakukan itu kepada perempuan ini dan bayinya.” Ujar orang yang menegur barusan dan terus menyahkan kedua orang tersebut.
“Apa urusannya denganmu,?” Lanjutnya terus tertawa.
“Atau kau juga ingin jika kami melakukan hal yang sama kepadamu.” Lanjutnya mengancam.
“Jika kau memang ingin, kami dengan senang hati melakukannya.” Sahut temannya membenarkan. Tentunya mendengar ancaman kedua laki-laki itupun membuat orang tersebut takut dan tanpa berlama-lama lagi iapun dengan cepat meninggalkan tempat itu.
Sungguh terkutuk dan begitu rendahnya peradaban orang-orang di kota itu serta tidak memiliki pri-kemanusiaan sama sekali terhadap sesama. Apalagi karena tidak adanya sistem kepemerintahan di kota itu sehingga tidak menutup kemungkinan orang-orang bebas melakukan hal apa saja di kota tersebut. Dan karena hal tersebutlah sehingga salah satu kerajaan yang bernama kerajaan Boam ingin sekali menaklukkan kota itu agar bisa memajukan peradabannya serta mengubah pola pikir masyarakat kota baum. Yang dimana, raja boam begitu terkejut dan sangat marah ketika mengetahui tentang masyarakat kota tersebut.
“Panggilkan aku panglima Albert sekarang juga!” Ujar sang raja menyuruh salah satu prajuritnya untuk memanggilkan panglima tersebut kehadapannya.
“Baik yang mulia” Sahut prajurit itu dengan cepat mematuhi perintah sang raja dan tak lama setelah itu, panglima Albert pun memenuhi panggilan sang raja.
“Ampun beribu ampun yang mulia… jika boleh tahu, ada apa yang mulia memanggil saya.?” Tanya panglima Albert ketika sudah berada dihadapan sang raja sembari memberikan penghormatan kepada raja.
“Aku ingin membicarakan suatu hal kepadamu” Ucap sang raja kepada panglima itu.
“Apa kau pernah mendengar kota baum.?” Ujarnya dengan wajah yang begitu serius menanyakan kota itu kepada si panglima.
“Ya… aku pernah mendengarnya” Jawab panglima Albert dan kemudian sang raja kembali bertanya lagi.
“Bagaimana pendapatmu mengenai kota itu.?” Tanyanya.
“Menurut kabar angin yang saya dapat, tempat tersebut begitu menjijikan karena orang-orang di kota itu tidak memiliki adab serta tidak mempunyai pri-kemanusiaan sama sekali. Mohon maaf jika hamba salah yang mulia” Jawab panglima Albert secara rinci.
“Yah… apa yang kau katakan itu memanglah benar, dan adapun hal yang membuat kota itu menjijikkan seperti yang kau katakan barusan, dikarenakan orang-orang di kota itu masih keterbelakangan budaya, krisis moral sosial maupun peradaban.” Ujar sang raja membenarkan perkataan panglima Albert.
“Ampun beribu ampun yang mulia. Kira-kira apa yang bisa hamba lakukan.?” Ucap Panglima Albert yang sepertinya sudah siap menerima perintah sang raja.
“Aku ingin kau mengsiasati perkara tersebut, dan jika memang benar adanya. Maka aku ingin kau menaklukkan kota itu dengan memberi pemahaman agar pola pikir orang-orang disana bisa berubah” Ucap sang raja dengan tegas memerintahkan hal itu kepada panglima Albet.
“Baik yang mulia, hamba akan berusaha sebisa mungkin” Ujar Panglima Albert menerima perintah dari rajanya barusan.
Panglima Albert merupakan salah satu panglima perang terbaik yang dimiliki oleh kerajaan boam, Selain dikenal sebagai panglima perang. Ia juga sangat disegani oleh kerajaan atau negara-negara lain, dan panglima Albert memiliki sebuah senjata yang sangat kuat, yaitu pedang Joyouse. Selain itu, ia juga merupakan panglima yang begitu dihormati serta dibangga-bangga-kan oleh sang raja, karena kepiawainya dalam mengatur strategi perang serta kegeniusan nya dalam berbagai hal. Sehingga, sang raja pun sudah tidak meragukannya lagi untuk menangani kota tersebut. Dengan kemampuan dan pedang Joyouse yang ia miliki serta kehebatan yang dimiliki oleh panglima Albert itupun membuat sang raja memilihnya untuk menangani kota baum, dan sang raja juga sangat yakin jika panglima handalan-nya itu bisa menaklukkan kota tersebut dalam kurun waktu yang se-singkat-singkatnya.
“Bersambung”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments