EPISODE 4
“Sebuah Cahaya”
Mendengar perkatan perempuan itu tentunya membuat panglima Albert sangat marah dan iapun meminta perempuan itu untuk mengantarkannya kesana.
“Kalau begitu.., antarkan aku kesana” Lontar panglima Albert.
“Ta.., tapi tuan” Sahut perempuan itu nampaknya masih ragu dan takut. “Kau tidak usah khawatir nona.., aku akan melindungimu” Ujar panglima Albert meyakinkan si wanita.
Dengan begitu sang wanita pun menuntun panglima Albert menuju ke tempat dimana perempuan-perempuan lainnya di tawan. Dan pada saat sampai disana, tentunya panglima Albert tidak langsung begitu saja memperlihatkan dirinya. Melainkan ia mencari celah untuk bisa masuk tanpa sepengetahuan orang-orang jahat tersebut.
“Kau tunggu disini saja nona.., aku akan masuk untuk menyelamatkan tawanan-tawanan itu” Ujarnya kepada si wanita.
“Tapi tuan” Ucap si wanita terlihat cemas.
“Tenang saja.., aku tidak akan lama! Kau tunggu saja disini!!” Jawab panglima Albert meyakinkan perempuan itu.
“Baiklah tuan.., aku akan menunggumu disini” Ucap si wanita, dan dengan cepat pun panglima Albert mulai melakukan aksinya.
Panglima Albert yang sedang memantau situasi dan keadaan setempat ada itupun melihat ada sekitar 10 orang yang berada di tempat itu dan tentunya dengan jumlah orang tersebut dia akan sulit untuk menyelamatkan para tawanan disitu. Sehingga iapun terus mencoba untuk mencari celah dari penjahat itu. Dan memang karena panglima Albert yang hanya seorang diri itupun nampaknya tidak bisa jika hanya terus memantau saja. Sehingga iapun dengan terpaksa memperlihatkan dirinya dihadapan para penjahat.
“Lepaskan wanita-wanita itu!!” Teriak panglima Albert memerintahkan kepada para penjahat untuk melepaskan para tahanannya.
“Ck.., siapa itu!” Tanya salah seorang yang nampaknya pemimpin gerombolan tersebut.
“Sepertinya penyusup tuan” Lapor salah seorang anak buahnya.
“Selesaikan orang itu.., jangan sisahkan nyawanya sedikitpun” Perintah sang pemimpin gerombolan.
“Hiyyaaaa”
“Syinggggg.., hiyaaa hett” Perkelahian pun terjadi antara panglima Albert dan para penjahat tersebut.
“Hewt.., hah, huaw...” Beberapa dari penjahat itu berhasil ditumbangkan oleh panglima Albert, dan tak ada satupun serangan para penjahat itu berhasil melukai panglima Albert.
“Kurang ajar!!” Teriak si pemimpin penjahat itu ketika melihat anak buahnya telah habis dibantai oleh panglima Albert.
“Siapa kau sebenarnya! Apa yang kau inginkan disini?” Lanjutnya dan bertanya tentang panglima Albert.
“Apa kau begitu penasaran denganku?” Ujar panglima yang juga bertanya.
“Ck, sombong sekali!!” Ucap si penjahat, dan panglima Albert pun mengeluarkan suatu symbol yang menandakan jika dia itu adalah panglima kerajaan Boam.
“Apa! paglima Albert!!” Hatinya berbisik dan begitu kaget ketika mengetahui jika dirinya sedang berhadapan dengan singanya kerajaan boam.
“Ck.., aku pasti tidak akan mampu menghadapinya” Ujarnya bebisik lalu berkata kepada panglima Albert:
“Hey panglima.., apakah dikerajaan kau sudah tidak mempunyai pekerjaan?” Lontarnya mengejek panglima.
“Berbicaralah sesukamu.., karena sebentar lagi kau sudah tidak akan bisa berbicara lagi!” Jawab panglima mengancam.
“Ck.., aku pasti akan mati jika terus disini” Ucap penjahat bebisik dalam hati.
“Hey panglima.., kali ini aku akan membiarkanmu, tapi suatu saat nanti aku pasti akan memberimu pelajaran” Ucapnya seolah-olah mengancam panglima dan setelah mengatakan itu iapun dengan cepat berlari meninggalkan tempat itu.
“Tuan.., lepaskan kami tuan” Teriak perempuan-perempuan itu meminta tolong kepada panglima karena masih berada dalam kurungan , dan dengan cepat pun panglima Albert melepaskan mereka semua.
“Terima kasih tuan.., terima kasih telah menyelamatkan kami” Lontar peremuan-perempuan itu sangat bersyukur dengan kedatangan panglima Albert yang menolong mereka dari tawanan para penjahat tadi.
Setelah kejadian tersebut, panglima Albert kini melanjutkan perjalanan lagi menuju kota baum dan tiba-tiba pada saat ia sedang memfokuskan diri dalam menunggangi kudanya, sebuah cahaya pun muncul di depannya. Karena kemunculan cahaya tersebut, hati panglima Albert pun seperti terpanggilkan untuk mendekati cahaya itu. Namun ketika ia sudah berada tepat pada cahaya tersebut, panglima pun merasakan sebuah getaran energi yang begitu kuat dari cahaya tersebut sehingga panglima Albert pun tak bisa mengontrol dirinya dan seketika karena kekuatan cahaya itupun membuatnya pingsan tak sadarkan diri pada saat itu juga.
“Bangun.., heyy bangun. Apa yang kau lakukan disini” Salah seorang membangunkan panglima Albert yang masih belum menyadarkan diri.
“Ada apa dengan orang ini.., kenapa penampilannya aneh sekali.?” Bisik orang itu bertanya pada dirinya sendiri. Singkat cerita, panglima Albert yang tidak menyadarkan diri itupun berada di sebuah rumah seorang wanita, ia terbaring tak menyadarkan diri diluar rumah wanita itu. Sehingga pada saat wanita itu hendak bepergian, iapun dikagetkan karena panglima sedang terbaring tak sadarkan diri di teras depan rumahnya, dan setelah beberapa kali mencoba membangunkannya, akhirnya panglima pun tersadar.
“Hah.., siapa kau, apa yang kau lakukan padaku?” Ujar panglima Albert terkejut ketika melihat wanita itu.
“Apa yang kau lakukan padaku.., dimana aku?” Lontar panglima Albert lagi yang masih mencurigai orang tersebut.
“Hey.., seharusnya aku yang menanyaimu! Apa yang kau lakukan di depan rumahku?” Jawab wanita itu terlihat kesal ketika panglima Albert menyangka yang tidak-tidak tentangnya.
“Hah? Kau menanyakan mengapa aku disini!” Lanjut panglima Albert dan melanjutkan kembali perkataannya.
“Sudah jelas aku disini itu karena kau yang telah menculik-ku!” Lanjutnya.
“Apa!? Jelas-jelas kau yang tiba-tiba berbaring di rumahku.., dan kau masih menanyakan lagi hal itu?” Ucap wanita itu dengan nada emosi ketika panglima menuduhnya barusan.
“Lebih baik kau pergi dari sini! Sebelum aku menelpon polisi untuk menangkapmu!” Lontar wanita itu mengancam sembari mendorong panglima keluar dari pagar rumahnya.
“Hey hey apa yang kau lakukan.., lepaskan aku!” Berontak panglima ketika wanita itu memaksanya untuk keluar dari halaman rumahnya.
“Pergi kau dari sini!” Ujar si wanita mendorong panglima Albert.
“Jangan berani-berani lagi kau masuk di halaman rumahku!” Lanjutnya dengan nada mengancam.
“Dasar perempuan gila!” Ucap panglima bebisik kecil.
Setelah kejadian itu, panglima seketika menyadari ada yang tidak beres dengan lingkungan sekitar. Mulai dari bangunan, jalanan, dan penampilan orang-orang distu begitu asing dimatanya dan sangat berbeda sekali dengan apa yang ada di kerajaan-nya. Dan lebih terkejutnya lagi panglima ketika melihat sebuah kendaraan melintas dijalanan pada saat itu.
“Apa ini? Apa yang sudah terjadi denganku ?” Pungkasnya berbisik dalam hati.
“Sebenarnya aku ada dimana?” Lanjutnya, namun karena begitu bingung dengan apa yang terjadi iapun tak tahu harus berbuat apalagi. Rasanya seseorang sengaja membawanya ketempat itu agar ia mati secara perlahan ditempat asing tersebut.
“TIDAK!!” Teriak panglima Albert karena tidak bisa menerima kenyataan tersebut.
Sebetulnya apa yang terjadi kepada panglima itu sangat diluar nalar dan logikanya. Tanpa ia sadari, pada saat memasuki cahaya itu, ia sebenarnya telah diantarkan menuju ke masa depan. Tepatnya di tahun 2023.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments