VIP 69
Duk! Duk! Duk!
Suara keras terdengar dari sepasang high heels berwarna merah, yang dipakai oleh seorang wanita berambut hitam pendek yang panjangnya hampir sebahu.
Wanita itu berlarian masuk ke dalam sebuah Bar dengan nafasnya yang tak karuan.
Aku harus sembunyi dari Sean!
Sean brengsek! Dia bermain dengan wanita lain!
Kata sang wanita berambut pendek yang panjangnya hampir sebahu itu. Dia terus menyebut nama Sean dan terus mengeluarkan kata-kata kotor dari mulutnya.
Wanita itu tak sengaja berlari ke arah ruangan VIP dan masuk ke dalamnya, sembari melepas kedua high heels merahnya di ruangan itu.
Ketika sang wanita menatap ke depan, wanita itu tiba-tiba terdiam seperti sebuah patung. Dirinya terkejut-kejut setelah melihat sekumpulan pria di ruangan VIP itu.
Semua pria yang ada disana terus menatapnya, karena masuk tanpa izin ke ruangan VIP yang tengah mereka tempati.
Hingga salah satu dari sekumpulan pria itu menghampiri sang wanita yang tampak kacau penampilannya.
Pria itu bertubuh Maskulin, berkulit puith menggunakan kaos hitam dengan kalung peraknya yang bergelantungan ke kanan dan ke kiri di depan dada bidangnya, sehingga dirinya terlihat begitu keren.
Pria berkaos hitam itu dengan tatapan tajamnya berjalan menghampiri sang wanita.
"Siapa wanita ini? Kenapa kalian membiarkannya masuk tanpa izin dari gue?" Ucap Sang Pria berkaos hitam bertubuh Maskulin itu tepat di hadapan Sang wanita.
"Sorry Leon, tapi dari tadi kita di dalam sini, bagaimana kita tahu kalo ada seseorang yang mencoba masuk." Ucap salah satu pria yang ada di perkumpulan pria-pria dan wanita di dalam ruang VIP itu.
Pria berkaos hitam yang terlihat sangat Maskulin itu ternyata bernama Leon.
Leon terus memperhatikan wanita yang sudah masuk ke ruangan VIP'nya tanpa izin. Leon bahkan menatap wanita itu dari atas sampai bawah, Leon terus memperhatikan penampilannya. Namun wanita itu tetap diam menatap mata Leon dengan kedua tangannya yang memegang High heels merah.
Tiba-tiba pintu VIP itu terbuka lagi, lalu masuklah seorang pria bertubuh jangkung berisi, dengan wajah yang tampak seperti good boy dan mata yang sedikit sipit.
Seketika sang wanita terkejut setelah melihat pria itu. Dan tiba-tiba ia menjatuhkan high heels merahnya ke lantai lalu memeluk erat pria berkaos hitam bernama Leon yang ada di hadapannya itu.
Hingga membuat semua orang yang ada di dalam ruangan VIP terkejut, bahkan semua mata tertuju pada wanita yang memeluk Leon.
Dalam pelukan Leon, Wanita itu tiba-tiba berbisik padanya
"A-aku mohon maafkan aku, tapi untuk sementara ini biarkan aku memelukmu." bisik sang wanita di telinga Leon.
"Sahara!" teriak pria yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan VIP.
Pria itu tiba-tiba menarik tangan sang wanita menjauh dari pelukan Leon. Namun Leon malah menjauhkan tangan sang pria dari wanita yang tengah memeluknya itu.
"Jangan mencoba menyentuhnya, jauhkan tangan kotormu itu darinya!" Ucap Leon sembari menjauhkan tangan pria yang mencoba menyentuh sang wanita yang ada di pelukannya.
"Tangan kotor? Bahkan ini pertama kalinya aku menginjakan kakiku di dalam Bar, jaga ucapanmu!" Ucap balik sang pria pada Leon.
"Sahara! Apa yang kamu lakukan? Cepat keluar dari tempat ini!" Ucap pria itu lagi sembari mencoba menarik tangan wanita yang berada dalam pelukan Leon.
"Gue udah coba pake bahasa halus, tapi kayanya ga mempan sama ni orang!" Bentak Leon dengan penuh amarah.
Tiba-tiba wanita itu melepaskan pelukannya dari Leon dan mendekati pria yang sedari tadi mencoba membawanya pergi. Ia berjalan sedikit demi sedikit mendekati pria itu.
"Sean... Aku kecewa sama kamu, Kamu benar-benar membuatku kecewa Sean! Diam-diam kamu sudah mempunyai keluarga! Selama empat tahun kita bersama ternyata kamu sudah menyembunyikan segalanya dariku!"
"Sahara... Dengar, itu semua salah paham. Dan aku.."
"Cukup Sean! Jangan menggangguku lagi... Sekarang kita akhiri hubungan kita disini."
"Tapi Sahara... Aku mohon jangan memberikan keputusan secepat ini! Kamu harus tahu semua alasannya..."
"Aku mohon, kita akhiri disini saja Sean. Aku lelah kamu terus berbohong!"
"Oke. Jika itu kemauan kamu Sahara, aku akan pergi."
Tiba-tiba pria yang tampak seperti pria baik itu pergi meninggalkan ruangan VIP dengan wajah penuh kekecewaan.
"Oh jadi nama kamu Sahara..." Ucap Leon dengan senyuman smirknya sembari menatap tajam Sahara dari ujung kepala hingga ujung kaki Sahara.
"Berhenti menatapku seperti Itu brengsek!"
Sentak Sahara dengan suara yang sedikit tegas di hadapan Leon. Lalu ia mengambil kedua high heels'nya dan pergi meninggalkan ruangan VIP yang di penuhi sekumpulan pria dan wanita itu.
"Sialan! Dia udah gue bantu malah berlaga sombong kaya gitu, brengsek!" Ucap Leon Marah.
Karena kesabaran Leon setipis tisu yang di bagi tiga, tiba-tiba Leon mengejar sang wanita yang bernama Sahara itu.
Leon! Lo mau kemana!
Teriak salah satu pria yang ada di dalam ruangan VIP.
Leon terus berlari mengejar Sahara, hingga akhirnya Leon berhasil menghadangnya di kerumunan orang-orang yang tengah menari dalam kendali minuman keras.
"Bisa-bisanya lo gak ngucapin terima kasih sama gue, setelah lo coba peluk gue di depan cowok lo yang sok Good boy itu!"
"Apa! Hah! Gue ga bisa denger lo!" Teriak Sahara di depan Leon, karena suasana di dalam bar sana sangat bising.
Karena Sahara tak mendengar apa yang Leon ucapkan, Sahara pergi meninggalkan Bar itu. Bahkan hingga Sahara sudah ada di luar Bar Leon tetap mengejarnya.
Ketika Sahara tengah mencoba menghentikan sebuah taksi pada malam hari itu, Leon menarik tangan Sahara dan membawanya ke tepi jalan.
"Argh!!! Astaga lo ngapain? Kenapa lo ngejar gue. Oke gue minta maaf karena gue ga sengaja masuk ruangan VIP lo dan temen-temen lo itu, gue juga minta maaf udah peluk lo. Sekarang biarin gue pulang, gue ga kenal lo. Lo itu cuman orang asing bagi gue!" Oceh Sahara di depan Leon yang terus mengejarnya hingga keluar Bar.
"Ngga, gue ga bakalan maafin lo! Lo udah seenaknya masuk ruangan VIP gue dan ganggu gue. Lo harus bayar waktu gue yang kebuang itu!"
Leon tiba-tiba meminta Sahara membayar tagihan sewa Bar VIPnya. Hingga membuat Sahara terheran-heran.
"Astaga lo itu devil banget ya ternyata. Ga! Gue ga punya duit buat bayar kebahagian lo di dalam Bar itu. Gue miskin!"
Setelah mencoba menyentak Leon. Sahara akhirnya bisa lepas dari amukan Leon dan berhasil pulang dengan taksi.
"Astaga kenapa laki-laki itu sangat keras kepala, kejam dan kasar, bahkan terus menyentakku. Padahal belum satu jam kita bertemu. Sangat menakutkan. Kalo di pikir-pikir Sean lebih baik dari pria tadi. Eh astaga kenapa aku menyebut nama Sean lagi? Hubunganku dengannya kan sudah berakhir." Gumam Sahara tak karuan di dalam taksi.
10 bulan kemudian...
...Aku bakalan update setiap hari. Please support me dengan cara bantu like, komen dan share Novel VIP 69 ini. Dan jangan lupa kasih gift hehe gomawo ♥...
...Follow me on Instagram @lyricbighit...
...copyright©️Triahanda...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments