NovelToon NovelToon

VIP 69

CHAPTER 1

Duk! Duk! Duk!

Suara keras terdengar dari sepasang high heels berwarna merah, yang dipakai oleh seorang wanita berambut hitam pendek yang panjangnya hampir sebahu.

Wanita itu berlarian masuk ke dalam sebuah Bar dengan nafasnya yang tak karuan.

Aku harus sembunyi dari Sean!

Sean brengsek! Dia bermain dengan wanita lain!

Kata sang wanita berambut pendek yang panjangnya hampir sebahu itu. Dia terus menyebut nama Sean dan terus mengeluarkan kata-kata kotor dari mulutnya.

Wanita itu tak sengaja berlari ke arah ruangan VIP dan masuk ke dalamnya, sembari melepas kedua high heels merahnya di ruangan itu.

Ketika sang wanita menatap ke depan, wanita itu tiba-tiba terdiam seperti sebuah patung. Dirinya terkejut-kejut setelah melihat sekumpulan pria di ruangan VIP itu.

Semua pria yang ada disana terus menatapnya, karena masuk tanpa izin ke ruangan VIP yang tengah mereka tempati.

Hingga salah satu dari sekumpulan pria itu menghampiri sang wanita yang tampak kacau penampilannya.

Pria itu bertubuh Maskulin, berkulit puith menggunakan kaos hitam dengan kalung peraknya yang bergelantungan ke kanan dan ke kiri di depan dada bidangnya, sehingga dirinya terlihat begitu keren.

Pria berkaos hitam itu dengan tatapan tajamnya berjalan menghampiri sang wanita.

"Siapa wanita ini? Kenapa kalian membiarkannya masuk tanpa izin dari gue?" Ucap Sang Pria berkaos hitam bertubuh Maskulin itu tepat di hadapan Sang wanita.

"Sorry Leon, tapi dari tadi kita di dalam sini, bagaimana kita tahu kalo ada seseorang yang mencoba masuk." Ucap salah satu pria yang ada di perkumpulan pria-pria dan wanita di dalam ruang VIP itu.

Pria berkaos hitam yang terlihat sangat Maskulin itu ternyata bernama Leon.

Leon terus memperhatikan wanita yang sudah masuk ke ruangan VIP'nya tanpa izin. Leon bahkan menatap wanita itu dari atas sampai bawah, Leon terus memperhatikan penampilannya. Namun wanita itu tetap diam menatap mata Leon dengan kedua tangannya yang memegang High heels merah.

Tiba-tiba pintu VIP itu terbuka lagi, lalu masuklah seorang pria bertubuh jangkung berisi, dengan wajah yang tampak seperti good boy dan mata yang sedikit sipit.

Seketika sang wanita terkejut setelah melihat pria itu. Dan tiba-tiba ia menjatuhkan high heels merahnya ke lantai lalu memeluk erat pria berkaos hitam bernama Leon yang ada di hadapannya itu.

Hingga membuat semua orang yang ada di dalam ruangan VIP terkejut, bahkan semua mata tertuju pada wanita yang memeluk Leon.

Dalam pelukan Leon, Wanita itu tiba-tiba berbisik padanya

"A-aku mohon maafkan aku, tapi untuk sementara ini biarkan aku memelukmu." bisik sang wanita di telinga Leon.

"Sahara!" teriak pria yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan VIP.

Pria itu tiba-tiba menarik tangan sang wanita menjauh dari pelukan Leon. Namun Leon malah menjauhkan tangan sang pria dari wanita yang tengah memeluknya itu.

"Jangan mencoba menyentuhnya, jauhkan tangan kotormu itu darinya!" Ucap Leon sembari menjauhkan tangan pria yang mencoba menyentuh sang wanita yang ada di pelukannya.

"Tangan kotor? Bahkan ini pertama kalinya aku menginjakan kakiku di dalam Bar, jaga ucapanmu!" Ucap balik sang pria pada Leon.

"Sahara! Apa yang kamu lakukan? Cepat keluar dari tempat ini!" Ucap pria itu lagi sembari mencoba menarik tangan wanita yang berada dalam pelukan Leon.

"Gue udah coba pake bahasa halus, tapi kayanya ga mempan sama ni orang!" Bentak Leon dengan penuh amarah.

Tiba-tiba wanita itu melepaskan pelukannya dari Leon dan mendekati pria yang sedari tadi mencoba membawanya pergi. Ia berjalan sedikit demi sedikit mendekati pria itu.

"Sean... Aku kecewa sama kamu, Kamu benar-benar membuatku kecewa Sean! Diam-diam kamu sudah mempunyai keluarga! Selama empat tahun kita bersama ternyata kamu sudah menyembunyikan segalanya dariku!"

"Sahara... Dengar, itu semua salah paham. Dan aku.."

"Cukup Sean! Jangan menggangguku lagi... Sekarang kita akhiri hubungan kita disini."

"Tapi Sahara... Aku mohon jangan memberikan keputusan secepat ini! Kamu harus tahu semua alasannya..."

"Aku mohon, kita akhiri disini saja Sean. Aku lelah kamu terus berbohong!"

"Oke. Jika itu kemauan kamu Sahara, aku akan pergi."

Tiba-tiba pria yang tampak seperti pria baik itu pergi meninggalkan ruangan VIP dengan wajah penuh kekecewaan.

"Oh jadi nama kamu Sahara..." Ucap Leon dengan senyuman smirknya sembari menatap tajam Sahara dari ujung kepala hingga ujung kaki Sahara.

"Berhenti menatapku seperti Itu brengsek!"

Sentak Sahara dengan suara yang sedikit tegas di hadapan Leon. Lalu ia mengambil kedua high heels'nya dan pergi meninggalkan ruangan VIP yang di penuhi sekumpulan pria dan wanita itu.

"Sialan! Dia udah gue bantu malah berlaga sombong kaya gitu, brengsek!" Ucap Leon Marah.

Karena kesabaran Leon setipis tisu yang di bagi tiga, tiba-tiba Leon mengejar sang wanita yang bernama Sahara itu.

Leon! Lo mau kemana!

Teriak salah satu pria yang ada di dalam ruangan VIP.

Leon terus berlari mengejar Sahara, hingga akhirnya Leon berhasil menghadangnya di kerumunan orang-orang yang tengah menari dalam kendali minuman keras.

"Bisa-bisanya lo gak ngucapin terima kasih sama gue, setelah lo coba peluk gue di depan cowok lo yang sok Good boy itu!"

"Apa! Hah! Gue ga bisa denger lo!" Teriak Sahara di depan Leon, karena suasana di dalam bar sana sangat bising.

Karena Sahara tak mendengar apa yang Leon ucapkan, Sahara pergi meninggalkan Bar itu. Bahkan hingga Sahara sudah ada di luar Bar Leon tetap mengejarnya.

Ketika Sahara tengah mencoba menghentikan sebuah taksi pada malam hari itu, Leon menarik tangan Sahara dan membawanya ke tepi jalan.

"Argh!!! Astaga lo ngapain? Kenapa lo ngejar gue. Oke gue minta maaf karena gue ga sengaja masuk ruangan VIP lo dan temen-temen lo itu, gue juga minta maaf udah peluk lo. Sekarang biarin gue pulang, gue ga kenal lo. Lo itu cuman orang asing bagi gue!" Oceh Sahara di depan Leon yang terus mengejarnya hingga keluar Bar.

"Ngga, gue ga bakalan maafin lo! Lo udah seenaknya masuk ruangan VIP gue dan ganggu gue. Lo harus bayar waktu gue yang kebuang itu!"

Leon tiba-tiba meminta Sahara membayar tagihan sewa Bar VIPnya. Hingga membuat Sahara terheran-heran.

"Astaga lo itu devil banget ya ternyata. Ga! Gue ga punya duit buat bayar kebahagian lo di dalam Bar itu. Gue miskin!"

Setelah mencoba menyentak Leon. Sahara akhirnya bisa lepas dari amukan Leon dan berhasil pulang dengan taksi.

"Astaga kenapa laki-laki itu sangat keras kepala, kejam dan kasar, bahkan terus menyentakku. Padahal belum satu jam kita bertemu. Sangat menakutkan. Kalo di pikir-pikir Sean lebih baik dari pria tadi. Eh astaga kenapa aku menyebut nama Sean lagi? Hubunganku dengannya kan sudah berakhir." Gumam Sahara tak karuan di dalam taksi.

10 bulan kemudian...

...Aku bakalan update setiap hari. Please support me dengan cara bantu like, komen dan share Novel VIP 69 ini. Dan jangan lupa kasih gift hehe gomawo ♥...

...Follow me on Instagram @lyricbighit...

...copyright©️Triahanda...

CHAPTER 2

"Duh gimana ya Sa, Gue bener-bener ga punya lowongan kerja buat lo. Gue tau di usia lo yang ke 25 ini, harapan lo itu bisa dapet kerjaan lagi kan setelah resign di tempat kerja lo yang dulu. Tapi gue bener-bener minta maaf karena emang ga ada lowongan ditempat kerja gue. Nanti kalo ada gue bakalan kontak lu lagi."

"Oke deh Yora, makasih ya."

Sahara menutup panggilan dari temannya yang bernama Yora, setelah bertanya soal lowongan pekerjaan.

"Setelah putus dengan Sean, aku bener-bener kehilangan arah dan harapan. Aku pikir tahun ini akan jadi tahun yang bahagia karena kita akan segera menikah, ternyata Sean selingkuh di belakangku." Gumam Sahara di depan jendela kamar apartment'nya.

Ketika Sahara asik bergumam di dalam apartment'nya tiba-tiba seseorang datang bertamu malam-malam ke apartmentnya.

Saat Sahara membuka pintu apartment'nya, Sahara terkejut karena orang itu tampak asing baginya. Mereka adalah sepasang suami istri yang berpakaian seperti orang kaya.

"Oh maaf apa benar ini apartment yang di tempati oleh wanita bernama Sahara?" tanya pasangan suami istri itu.

"Ya benar, dan Sahara itu saya sendiri. Ada apa ya?" Jawab Sahara kebingungan.

"Mulai sekarang, Apartment ini milik kami. Kami hanya ingin mengingatkan padamu untuk bersiap-siap malam ini dan tinggalkan apartment ini besok."

Setelah mendengar kata-kata itu, seketika Sahara terkejut.

"T-tapi, saya tidak menjual apartment ini. Saya sudah membelinya 5 tahun yang lalu. Ini pemberian ayah saya."

"Ya itu benar, tapi pagi tadi ibu'mu menjualnya pada kami dan ini buktinya."

Pasangan suami istri itu memberikan secarik kertas berisi bukti jika apartment Sahara sudah dijual kepada mereka oleh sang ibu.

Seketika Sahara tak percaya, hidupnya yang sedang dalam kesusahan karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Tiba-tiba hari itu, detik itu juga apartmentnya dijual oleh sang ibu.

"Saya akan kembali besok, dan saya harap kamu sudah mengosongkan apartment ini."

Pasangan suami istri itu akhirnya pergi. Sedangkan Sahara, raut wajahnya tampak tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Sahara berlari mengambil handphone lalu menelpon sang ibu.

"Hallo Mam,"

"Hai Sahara kenapa kamu menelpon malam-malam, Mami'mu ini sangat ngantuk. Tutup teleponnya dan tidur!"

"Kenapa Mami menjual apartment ini? Aku tinggal dimana jika apartment ini dijual?"

"Oh jadi kamu sudah tau soal ini. Mami sengaja menjualanya karena kamu tak kunjung mendapatkan perkejaan, dan Mami hidup melarat dikampung setelah ayahmu pergi bercerai dengan Mami'mu ini."

"Mami pikir hidup di kota itu mudah hah? Mam aku sudah berusaha sekeras mungkin mencari pekerjaan disini, besok aku harus tinggal dimana? Aku tak punya uang sepeser pun untuk mencari tempat tinggal. Kenapa Mami sangat tega padaku!"

"Mangkanya kamu cari pekerjaan dan kirim uang untuk Mami'mu ini berjuta-juta agar Mami'mu ini tak mengganggu urusanmu lagi!"

"Percuma aku mengoceh, Mami tak akan pernah mendengarku. Pantas ayah pergi, karena sikap Mami yang hanya memikiran harta!"

Sahara marah dan menangis pada sang ibu namun suara sang ibu yang terdengar di telepon itu tampak santai dan tak peduli dengan rasa sakit sang anak. Hingga akhirnya Sahara pasrah dan menutup panggilannya.

Kini Sahara harus mengemas barang-barangnya dan pergi meninggalkan apartment yang diberikan oleh sang ayah 5 tahun yang lalu.

Pagi pun tiba Sahara pergi meninggalkan apartmentnya, ia membawa satu koper besarnya yang berisi pakaian.

Sahara berjalan tanpa tujuan di tepi jalan kota yang padat. Sahara terus mencoba menelepon beberapa temannya namun Sahara tahu jika teman-temanya tak semua tinggal di kota yang sama dengannya.

"Andai saja teman-temanku tinggal di kota yang sama denganku, mungkin aku akan berlari pada mereka. Dan tak harus berjalan tanpa tujuan seperti ini."

Sahara terus berjalan tanpa tujuan hingga matahari sudah tepat berada diatas kepalanya. Cuaca yang sangat panas dan terik membuat Sahara merasa haus, lapar dan lelah.

Sahara akhirnya berteduh di sebuah toko yang tampak kosong, dan memakan bekal yang ia masak sebelum meninggalkan apartment.

Setelah makan, Sahara kembali berjalan tanpa tujuan, hingga malam tiba tetap saja Sahara tak menemukan tempat tujuan. Sahara mencoba mengunjungi beberapa kontrakan namun semuanya penuh, bahkan ada juga yang menolak karena Sahara tak bisa membayar di awal.

"Kemana lagi aku harus pergi di kota yang besar ini?" Tanya Sahara pada dirinya sendiri dengan air mata yang perlahan mulai menetes.

Sahara tiba-tiba membuka handphone'nya dan menatap kontak Sean sang mantan kekasih.

"Haruskah aku meminta bantuan pada Sean? Tidak. Aku tidak boleh berhubungan lagi dengannya, aku sudah putus dan pasti Sean tak mau menolongku."

Ketika Sahara tengah melamun di tepi jalan, dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Tanpa sadar Sahara melihat sebuah botol alkohol di sampingnya sedari tadi.

"Alkohol. Oh! Aku ingat sekarang. Bar itu, Bar dimana aku mengakhiri hubunganku dengan Sean. Yeah, aku harus pergi kesana. Aku bisa bermalam disana."

Sahara pun akhirnya pergi ke Bar tempat dimana dirinya memutuskan Sean. Namun sebelum itu, Sahara pergi ke toilet umum dan berganti pakaian. Dengan pakaian yang sedikit terbuka.

"Sebelum aku pergi kesana, aku harus berpenampilan menarik agar semua orang tertarik padaku."

Ketika Sahara tengah berganti pakaian di dalam toliet, Sahara meninggalkan kopernya di luar toilet tepat di dekat tempat cuci tangan.

Setelah Sahara berganti pakaian, Sahara terkejut karena kopernya yang berisi pakaian dan barang-baranya yang lain hilang.

"Koperku, astaga dimana koperku?" Sahara panik setelah tahu kopernya menghilang.

"Tuhan!!! Cobaan apalagi ini!" Sahara menangis sembari mencari kesana kemari kopernya namun tak kunjung di temukan.

Walau begitu, Sahara masih sedikit tenang karena tas yang berisi surat-surat penting dan handphonenya masih ada bersamanya. Karena Sahara membawanya ke dalam toilet.

Sahara akhirnya tiba di dalam Bar yang cukup besar dan luas itu. Bar yang pernah dikunjunginya pertama kali 10 bulan yang lalu.

Sahara menggunakan gaun pendek tanpa lengan berwarna hitam, telinganya di pasangi anting-anting yang bergelantungan bersamaan dengan rambut pendeknya yang tebal. Sahara juga memakai High heels merah yang sama seperti pertama kali dirinya menginjakan kakinya di Bar itu. Sahara mulai memasuki Bar.

Beberapa dari pengunjung Bar itu mulai melirik Sahara, karena Sahara memang cantik, mata besarnya yang mempunyai dua kelopak mata dengan alis dan bulu mata yang tebal natural. Membuat semua orang iri ingin memilikinya.

Hidungnya yang mancung dan senyumannya yang manis membuat semua orang disana, selalu ingin tersenyum padanya.

Sahara duduk di salah satu meja Bar disana dengan penuh senyuman karena banyak yang menatapnya.

Namun seketika tatapan semua orang disana beralih ketika sekelompok orang datang ke dalam Bar.

"Loh kenapa mereka semua beralih dariku, apa yang mereka lihat? Siapa yang mereka lihat. Apa ada yang lebih cantik dariku?"

Tiba-tiba tiga orang pria masuk ke dalam Bar, dan salah satu dari ketiga pria itu wajahnya tampak tak asing bagi Sahara.

"Dia... " Gumam Sahara terkejut melihat ketiga pria yang masuk ke dalam Bar itu.

...Aku bakalan update setiap hari. Please support me dengan cara bantu like, komen dan share Novel VIP 69 ini. Dan jangan lupa kasih gift hehe gomawo ♥...

...Follow me on Instagram @lyricbighit...

...copyright©️Triahanda...

CHAPTER 3

Ya salah satu pria dari ketiga pria yang masuk ke dalam Bar dan tampak tak asing bagi Sahara adalah Leon. Pria yang Sahara peluk di ruangan VIP 10 bulan yang lalu.

"Kenapa semua orang melihat mereka begitu, apa mereka orang-orang kaya?" tanya Sahara dengan senyuman mencurigakan.

Sahara melihat ketiga pria itu masuk ke ruangan VIP dengan ditemani oleh beberapa wanita dari Bar.

Sahara tiba-tiba berjalan menuju ruang VIP yang di tempati oleh ketiga pria itu. Sahara masuk ke dalam ruangan VIP dengan begitu percaya dirinya.

Ketika Sahara masuk ketiga pria yang ada di dalam Bar langsung terkejut dan mengalihkan pandangan mereka dari wanita yang sedang menemani mereka.

"Tunggu! Gue rasa gue kenal sama cewek satu ini, Ya gue kenal dia, dia pernah masuk ke ruangan VIP ini sekitar 10 bulan yang lalu dan dengan berani dia peluk gue." Ucap salah satu dari ketiga pria itu yang tak lain adalah Leon.

"Masa sih Leon?" tanya tak percaya salah satu temannya.

"Serius Hiro! Dia cewek yang waktu itu putus sama cowoknya di depan gue. Disini. Bahkan high heels yang di pake masih sama." Jawab Leon lagi dengan gelak tawa.

Sahara sedikit merasa malu dan tahu jika mereka tengah mengolok-olok dirinya. Tapi Sahara tetap tersenyum dan berusaha mendekti mereka.

"Oh yeah! Kamu benar, aku wanita yang saat itu putus dengan pacarku diruangan VIP ini. Dan kamu engga lupakan kalo aku pernah memelukmu!" Ucap Sahara sembari berjalan mendekati mereka bertiga.

"Eum.. Oh iya kenalin namaku Sahara." Ucap Sahara sembari menjulurkan tangannya di hadapan mereka bertiga. Namun mereka bertiga dan beberapa wanita yang menemani mereka malah memberikan senyuman Smirk pada Sahara dan mengabaikan Sahara.

Sahara ingin marah namun dirinya tetap berusaha mendekati mereka. Akhirnya Sahara menyembunyikan tangannya di balik pinggangnya.

"Walau kalian tak mau berjabat tangan denganku. Aku sudah tahu nama salah satu dari kalian ko,"

Sahara tiba-tiba menujukan jarinya pada pria yang duduk di tengah diantara dua pria lainnya yang tengah di temani oleh wanita Bar.

"Kamu! Nama kamu pasti Leon'kan!" Ucapnya menebak-nebak.

"Semua orang di Bar ini tahu nama gue, gue yakin lo pasti nanya dulu'kan sama orang-orang yang ada di Bar ini. Basi." Cetus Leon dengan senyum smirknya.

"Udah lo jangan ganggu kita, emangnya lo mau apa dari kita hah?" tanya salah satu teman Leon yang sering Leon panggil dengan sebutan Hiro.

Tiba-tiba dengan percaya dirinya Sahara berdiri begitu dekat di hadapan Leon.

"Aku suka sama kamu Leon..." Ucap Sahara tiba-tiba di depan Leon. Seketika semua orang terkejut mata mereka tertuju pada Sahara.

Pfttt... Pftt... Hah, Hahaha!!!

Tiba-tiba teman-teman Leon tertawa setelah mendengar Sahara mengatakan pada Leon jika dirinya menyukai Leon.

Berbeda dengan teman-temannya, ketika teman-teman Leon tertawa terbahak-bahak, Leon malah terdiam menatap tajam Sahara.

Sedangkan Sahara menghembuskan nafasnya.

"Leon liat tuh, baru kali ini gue liat kupu-kupu malam kaya gini di Bar, Heh kalo lo mau duit dan jual diri lo sama Leon. Tinggal to the point aja, ga perlu bilang 'Gue suka sama lo' padahal lo ga kenal Leon." Oceh Hiro teman Leon.

Seketika raut wajah Sahara terkejut setelah mendengar kata-kata kotor yang keluar dari teman Leon.

"Oh atau gini aja, dari pada lo jual diri sama Leon, mendingan Lo buka baju lo disini di hadapan kita semua, nanti gue bayar 3 kali lipat buat lo gimana?"

Setelah mendengar kata-kata kotor lagi dari Hiro, Sahara tiba-tiba meneteskan air matanya. Sahara benar-benar sakit hati setelah mendengar teman Leon merendahkan dirinya.

"Hiro! Jaga mulut lo, kenapa lo kasar kaya gini, kita tahu kita sering di Bar tapi ga perlu lo hina dia kaya gitu. Tapi kalo bener boleh juga!" Sambung Leon

Sahara pikir Leon mencoba memarahi temannya karena ucapannya. Tapi ternyata Leon malah ikut tertawa dan bercanda dengan teman-temannya itu.

Sahara pun tak kuat lagi berdiri di hadapan mereka. Air mata Sahara tiba-tiba saja menetes.

"Kalian sangat kasar, aku sangat membenci kalian..." Ucap Sahara dengan penuh kesedihan.

Tiba-tiba Sahara pergi meninggalkan ruangan VIP itu, dan seketika semua orang yang ada di ruangan VIP terdiam setelah Sahara pergi.

Sahara menangis di dalam Bar, Sahara duduk di sebuah kursi yang ada di sudut ruangan. Sahara menutup wajahnya dan menyembunyikan kesedihannya di atas meja Bar.

Suara tangisan Sahara cukup keras, namun musik di Bar itu lebih keras sehingga tak ada seorang pun yang mendengar tangisan Sahara.

Ketika Sahara menangis, tiba-tiba Leon yang sudah menghina Sahara, berdiri di depan pintu ruang VIP dan menatap Sahara dari kejauhan dengan wajah yang merasa bersalah.

Ketika Sahara mengangkat wajahnya dan menghapus air matanya, Sahara tetap tidak sadar jika Leon sedang memperhatikannya dari depan pintu ruang VIP.

"Ya aku memang datang ke tempat yang salah, tempat ini memang untuk pria-pria seperti mereka, dan itu bukan salah mereka jika mereka menghinaku, aku yang salah. Aku yang datang ke tempat yang salah."

"Aku pikir setelah aku mengatakan aku menyukai Leon, aku akan berkencan dengannya lalu aku akan hidup enak, karena dia terlihat kaya raya. Ternyata aku salah, Lagi pula aku hanya berpura-pura saat mengatakan itu. Sebaiknya aku pergi dari tempat ini."

Sahara mencoba pergi dari Bar itu, namun baru dua langkah Sahara berjalan. Seorang pria menghentikannya dari belakang.

"Tunggu!" Panggil orang itu sembari memegang pundak Sahara dari belakang.

"Y-ya ada apa?" Jawab Sahara terkejut.

Ternyata seorang pria yang menghentikan Sahara itu adalah pekerja Bar.

"Kayanya orang-orang disini suka sama lo, sampai-sampai atasan gue pengen ketemu tuh sama lo, Cepet ikutin gue."

Tanpa berkata-kara lagi Sahara berjalan mengikuti pekerja pria itu untuk menemui atasannya. Mereka naik ke lantai dua Bar menggunakan sebuah lift.

Akhirnya Sahara pun masuk ke sebuah ruangan yang ada di lantai dua. Saat Sahara masuk bersama pria Bar yang mengantarnya. Sahara langsung di sambut oleh seseorang yang menggunakan jas berwarna hitam.

"Pak ini wanita yang bapa ingin temui." ucap pria yang mengantar Sahara, lalu pergi meninggalkan Sahara di ruangan itu bersama dengan atasannya.

"Oh silahkan duduk, Saya ingin bertemu kamu karena, saat saya melihat CCTV ruang utama. Sepertinya semua orang tertarik denganmu. Apa kamu sudah bekerja?"

Ketika pria itu bertanya soal pekerjaan, Seketika Sahara tersenyum.

"Bekerja, s-saya belum bekerja. Memangnya kenapa?"

"Saya ingin menawarkan pekerjaan untukmu, apa kamu mau bekerja disini?"

Tanpa pikir panjang lagi Sahara menganggukan kepalanya, Sahara tersenyum lebar karena mendapatkan pekerjaan.

"Ya saya mau."

"Bagus, mulai besok kamu akan bekerja disini, soal bagiannya, kamu akan saya tempatkan sebagai wanita yang menemani pria-pria ruang VIP, kamu tenang saja tak ada yang berbau s** disini, kamu hanya akan menemani mereka minum dan menari."

"B-baiklah."

"Sekarang kamu boleh pulang."

"Tapi saya tidak punya tempat tinggal, bolehkan saya bermalam disini? Apartment saya baru saja di jual karena alasan pribadi, lalu seluruh baju yang ada di koper saya juga hilang bersama dengan koper-kopernya."

"Baiklah kamu boleh tinggal di Bar untuk sementara, tapi setelah kamu mendapatkan tempat tinggal. Kamu jangan tidur di Bar. Ini kunci ruang VIP yang sudah lama tak digunakan di sudut paling belakang Bar. Kamu bisa menggunakannya."

Sahara pun tersenyum dan berterima kasih pada pria itu, yang tampaknya sang pemilik Bar.

Sahara membawa kunci yang diberikan pria itu lalu berjalan menuju ruangan VIP yang sudah lama tak digunakan di sudut paling belakang Bar.

Ketika Sahara akan berjalan menuju ruangan itu, tanpa sengaja Sahara bertabrakan dengan Leon yang sedang menari bersama salah satu wanita Bar.

Bruk!

Ketika mereka saling bertabrakan, keduanya sama-sama acuh dan hanya saling tatap.

"Kalo jalan liat-liat, ga punya mata apa?!" Bentak Leon dengan tatapan tajam pada Sahara.

Namun Sahara mengabaikannya lalu pergi.

...Aku bakalan update setiap hari. Please support me dengan cara bantu like, komen dan share Novel VIP 69 ini. Dan jangan lupa kasih gift hehe gomawo ♥...

...Follow me on Instagram @lyricbighit...

...copyright©️Triahanda...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!