Sahara memasuki ruangan VIP di sudut ruangan Bar paling belakang yang sudah tak digunakan, Saat Sahara masuk di dalamnya hanya ada sofa dan dua buah meja. Sahara duduk di sofa itu sembari menghembuskan nafas lelahnya.
"Sekarang aku bisa istirahat, entah akan seperti apa hari esok. Aku sudah tidak punya apapun di kota ini. Harushkan aku menelpon ayahku dan meminta bantuannya? Ah tidak, aku tak ingin merepotkannya, aku sudah dewasa dan ini saatnya aku jalani hidupku tanpa minta bantuan orang tuaku."
Sahara kedinginan karena masih menggunakan pakaian terbuka, Sahara akhirnya membuka tasnya dan berganti pakaian di dalam ruangan itu dengan pakaian yang sebelumnya ia gunakan sejak pagi tadi. Ya sepasang celana panjang dan jaket denimnya.
"Aku lapar sekali, apa yang harus aku makan, haruskah aku mencari makanan di luar sana. Tapi tidak mungkin jika di Bar ada makanan pasti semua yang ada disini hanyalah minuman. Meskipun ada tetap saja aku harus membelinya."
Ketika Sahara mengatakan hal itu, dirinya tiba-tiba teringat dengan ruangan VIP Leon yang di mejanya terdapat beberapa makanan.
"Oh aku baru ingat. Aku melihat beberapa makanan di meja ruang VIP Leon. Haruskah aku kembali ke sana dan mengambil beberapa makanan mereka? Tapi aku malas bertemu dengan mereka lagi, mereka terus merendahkanku tanpa tahu siapa diriku."
"Ah lupakan soal jati diri untuk saat ini, Sekarang aku lapar aku ingin beberapa makanan!"
Sahara akhirnya berganti pakaian kembali dengan pakaian terbukanya yang tanpa lengan itu. Lalu diam-diam dirinya keluar dan berjalan menuju ruang VIP Leon.
Saat Sahara sudah dekat di ruang VIP Leon. Sahara mengintipnya dari luar untuk melihat apakah masih ada orang didalamnya atau tidak.
Saat Sahara mengintip, ternyata ruangan itu sudah kosong. Dan masih tersisa beberapa potong pizza dan setengah kaleng cola.
"Ya ampun ternyata masih ada makanan sisa di meja ini." Ucap Sahara kegirangan.
Akhirnya Sahara mendekati meja dan memakan beberapa potong pizza yang tersisa. Setelah Sahara menghabiskan satu potong pizza, tiba-tiba seseorang masuk dan membuat Sahara terkejut hingga membuat dirinya tersedak.
Ohok! ohok!
Saat sahara membalikan badannya, ternyata orang yang masuk itu Hiro teman Leon.
"Oh apa ini, Pemandangan macan apa ini? Apa gue ga salah liat, lo makan pizza sisa!"
Hiro teman Leon tertawa terbahak-bahak menertawakan Sahara yang duduk dilantai sembari memakan pizza bekas mereka.
"Tunggu tunggu. Leon harus liat ini!"
Hiro meninggalkan ruangan VIP dan menyuruh salah satu pekerja Bar memegang pintu ruangan VIP dari luar agar Sahara tak keluar dari ruang VIP itu.
Sahara mulai takut, tubuhnya tiba-tiba mulai dingin dan nafsu makannya tiba-tiba hilang.
"Kenapa teman Leon yang satu itu sangat menyebalkan sejak pertama kali bertemu!" ucap Sahara dengan penuh kemarahan.
Tiba-tiba pintu terbuka kembali, dan benar saja teman Leon yang bernama Hiro itu, membawa Leon.
Leon membulatkan matanya setelah melihat Sahara tengah duduk di lantai dengan sisa pizza di meja.
"Liat Leon, Dia wanita yang ngungkapin perasaanya sama lo tadi, sekarang dia lagi makan pizza sisa lo! Kayanya emang dia suka sama lo, dia terobsesi sama lo Leon. haha!!"
Nada bicara Hiro pada Leon sebagai candaan membuat Leon Marah.
"Sejak kapan lo mulai rese kaya gini hah! Mana mau gue sama cewek kaya gitu, Brengsek lo Hiro!"
Walau Leon sudah Marah, Hiro temannya masih saja tak peduli, dirinya malah lari meninggalakan Leon dan Sahara di ruangan VIP itu berdua'an saja.
"Apa aku membuat kesalahan sama kalian? Kenapa kalian begitu jijik dan membenciku! Ya aku sedang memakan pizza sisa kalian, karena aku sangat lapar. Kalian membuang makanan sedangkan aku sulit mendapatkan makanan. Aku akan mengganti pizza sisa ini, suatu hari nanti setelah aku mempunyai uang."
Ketika Sahara mengatakan panjang lebar pada Leon, Leon hanya terdiam sembari menundukan pandanganya. Leon merasa tak enak pada Sahara.
Saat Leon menundukan kepalanya Leon melihat Sahara begitu terbuka, berbeda dengan wanita lain, walaupun pakaiannya terbuka, mereka tetap mengenakan gaun yang cukup panjang.
"Gue tau ini Bar dan lo boleh berpakaian semau lo. Tapi ga harus terlalu seterbuka itu kali. Caper banget jadi cewe!" Cetus Leon.
"Berhenti mengomentari, aku hanya punya dua pasang baju!" Jawab Sahara dengan sedikit emosi pada Leon.
Saat Sahara terus menjawab perkataan Leon, tiba-tiba emosi Leon naik, Leon menarik tangan Sahara dan membuatnya berdiri yang tadinya tengah duduk di lantai.
Leon mendorong Sahara ke sofa, hingga Sahara terjatuh ke sofa.
"Argh! Apa yang kamu lakukan? Itu menyakitkan!" teriak Sahara.
Tiba-tiba Leon membuka jaketnya dan melempar jaket itu pada Sahara. Sehingga Sahara terkejut.
"Apa ini, apa sekarang kamu mengasihaniku setelah melihatku memakan pizza sisa?"
Brug!!
Sahara melemparkan jaket itu ke lantai, hingga membuat Leon memberikan tatapan marah pada Sahara.
Sahara pergi meninggalkan Leon, tapi baru saja Sahara berjalan hingga pintu tiba-tiba Leon menarik tangan Sahara dan membuat Sahara terjatuh ke lantai.
Argh! Bruk!
Kaki Sahara terluka dibagian tumitnya karena sepatu high heels yang ia kenakan.
"Argh, kakiku... " Sahara memegang kakinya karena kesakitan.
Seketika Leon merasa bersalah karena terlalu keras menarik Sahara. Leon pun menghampiri Sahara yang terjatuh di lantai.
"Y-yampun... " Gumam Leon.
Leon mencoba memegang kaki Sahara yang kesakitan, namun Sahara menepis tangan Leon.
"Berhenti menyentuhku! Kamu satu-satunya cowok yang paling kasar yang aku temui selama aku hidup!"
Sahara menangis kesakitan akibat kakinya yang terluka karena high heels'nya.
Leon mencoba memegang kaki Sahara lagi, namun lagi-lagi Sahara menolak dan mendorong Leon menjauh dari dirinya.
Semakin marah Sahara kepada Leon, semakin Leon ingin berusaha kerasa menyentuh Sahara dan membantunya berdiri.
Sahara terus memberontak sembari memukul-mukul Leon. Namun Leon tetap berusaha membuat Sahara duduk di sofa. Ketika Leon sudah mendudukan Sahara di sofa, tiba-tiba wajah Leon terkena cakaran kuku Sahara tepat di pipi kanan Leon. Hingga terlihat segaris darah di pipi kanan Leon.
Leon akhirnya melepaskan Sahara dari pangkuannya, Leon terdiam merasakan perih di pipi kanan'nya.
Dan tiba-tiba Leon pergi meninggalkan ruang VIP itu dengan keheningan. Seketika Sahara terkejut, Sahara merasa bersalah.
"Kenapa dia pergi? A-apa itu sangat menyakitkan?" tanya Sahara bingung.
Akhirnya Sahara melepas high heels'nya lalu mengambil jaket milik Leon yang tergeletak di lantai, dan kembali menuju ruang VIP yang akan ia tempati.
Sahara masuk ke ruang VIP yang sudah tak digunakan itu, ia mengunci pintunya dari dalam. Lalu membaringkan tubuhnya di atas sofa Bar yang panjang sembari menutupi tubuhnya dengan jaket milik Leon.
Sahara tertidur tanpa memikirkan apapun karena ia merasa lelah setelah seharian berjalan tanpa tujuan.
...Aku bakalan update setiap hari. Please support me dengan cara bantu like, komen dan share (Novel VIP 69) ini. Dan jangan lupa kasih gift hehe gomawo ♥...
...Follow me on Instagram @lyricbighit...
...copyright©️Triahanda...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Mr.VANO
gak semua cewek puny mental baja seperti sarah
2023-08-18
0
Inka Putri
malu😭
2023-07-08
1