DINIKAHI DUDA GALAK
TEROREERREEEEETTT!!! RORET!!! RORET!! TOREEEETTTT!!!
Suara lengkingan benda keramat yang sering di gunakan seorang pria untuk membangunkan istrinya yang tengah terlelap terdengar menggema.
Sangat tidak manusiawi sekali bukan??? Membangunkan istrinya sendiri menggunakan terompet.
“Elianaaaa Pramesti! Banguuunnn!! Banguuunnn!! Banguuunnn!!!” suaranya kian melengking kala pria itu kembali meniup terompetnya.
Dengan kesal, kaki jenjangnya sesekali menendang kaki perempuan yang kini masih bergelung selimut sembari menutupkan guling yang awalnya di peluknya menjadi menutupi telinganya, berharap jika suara menggelegar itu bisa ditangkal oleh sebuah guling yang di rasa bisa melindungi telinganya dari suara menggelegar yang di ciptakan pria menyebalkan yang kini sudah berdiri menjulang dihadapannya.
“AAAAARRRGGGHHH!!! Kenapa membangunkan orang sudah seperti mau kiamat saja?? Kenapa harus menggunakan terompet?? Aku gak budeg ya!!” perempuan itu menggeliat, mencoba membuka matanya secara sempurna, menyesuaikan cahaya yang masuk pada matanya, yang masih sangat enggan untuk di buka.
“Jika tidak menggunakan alat ini, mana mau kau bangun dengan sendirinya??” pria itu melipat kedua tangannya di dada. Menatap perempuan yang tengah mencoba mengusap ilernya dengan tatapan jengah.
Tapi perempuan di hadapannya, malah kembali membungkukan tubuhnya di kasur di hadapannya, kembali menggulingkan tubuhnya ke sebelah kanan.
TEROREEEEETTTT!!! RORET!!! ROREEEETTT!!!
Lengkingan suara terompet kembali terdengar, kala pria itu kembali meniupnya.
“AAAAARRRGGHHH!! Baiklah! Aku akan bangun! Rasanya sudah seperti tahun baru! setiap hari mendengar suara terompet!” perempuan itu melompat dengan mulut komat-kamit menggerutu tidak jelas, langsung terjun bebas ke atas lantai, tanpa dia sadari jika kakinya tersandung selimut, yang sebelumnya menggulung kaki jenjangnya, hinggaaa ...
BRRUUUKKK!!!
“AAAwwww ...” perempuan itu tersungkur, dahinya membentur ujung nakas kecil yang berada di pinggir ranjangnya, kemudian suara erangannya melemah, saat dia melihat tatapan horor dari pria tinggi menjulang yang kini sedang memperhatikan tingkahnya.
“Cih! Astaga ... sesungguhnya apa yang telah ku lakukan?? Kenapa aku mau menikahi perempuan seceroboh dirimu??” pria itu berdecak kesal, lalu berlalu menuju pintu kamar, meraih handle pintu, lalu kembali berbalik menatap perempuan yang masih berjongkok di lantai sambil mengusap-usap dahinya.
“Jangan lupa, bangunkan anak-anak, suruh mereka menghadapku, karena PR yang mereka kerjakan ada yang salah, dan harus segera diperbaiki, sebelum Dunia tahu, jika aku memiliki anak-anak yang bodoh” titahnya kemudian. Lalu langkah kakinya kembali melaju menuju keluar pintu, tubuhnya menghilang setelah daun pintu di tutup rapat.
Perempuan itu semakin mendengus kesal di buatnya, dengan tertatih perempuan itu langsung berdiri, lalu berusaha membereskan ranjangnya yang sudah seperti kapal pecah akibat ulahnya sendiri. Sementara itu, dia menoleh jam dinding yang terletak di antara tembok di kamarnya, waktu masih menunjukkan pukul tiga dini hari.
"Cih! Anak bodoh dia bilang? Bukankah mereka anak-anaknya?" mendecih dengan kesal.
‘Ibu ... kenapa kau memintaku untuk menikahi pria sepertinya, aku sangat menderita Ibu’ gumamnya dalam hati, di antara kegiatannya membereskan tempat tidur. Berulangkali dia mencoba untuk tetap menjadi waras, agar tidak kehilangan kendali.
Ting!
Ponselnya berbunyi, menandakan ada notifikasi pesan masuk ke dalam ponselnya, segera perempuan itu meraihnya, lalu membacanya, dan lagi-lagi pesan itu hanya peringatan pekerjaan selanjutnya yang harus dia lakukan.
‘Kenapa toilet di lantai bawah belum di bereskan?? Aku hari ini mau mandi di sana, bereskan dalam waktu lima menit, waktunya di mulai dari sekarang! Go!!!’
Begitulah bunyi pesan chat yang di terimanya.
‘Astaga! Apa aku bunuh diri saja?? Aku sungguh lelah, kenapa hidupku jadi seperti ini??’ kembali bergumam, merutuki hidupnya sendiri.
'Baygon, mana Baygon?' kepalanya celingukan kanan kiri, mencari sesuatu yang tadi di sebutkan, lalu bergidik ngeri sendiri.
Berkali-kali menghentakan kakinya di lantai sebagai tanda betapa kesalnya Ia, hingga dia merasa kebas sendiri, gadis itu segera berlari ke lantai bawah untuk melaksanakan titah suami rasa Tuan.
Breaking News!
Pagi ini, di beritakan Bapak Edgar Adishwara kembali terpilih menjadi pengusaha paling sukses yang berada di negri Dongeng ini, kami sebagai salah satu warga negri Dongeng ini sangat bangga, akan segala prestasi yang telah di torehkan oleh Bapak Edgar, oleh karenanya sebagai bentuk apresiasi dari kami ...
Klik!
Tipi di matikan, terlihat pria itu tengah berjalan menuju kamar kedua anaknya, perempuan yang sudah diperintahkan untuk membangunkan anaknya, nyatanya bergerak begitu lamban, bagaikan siput, hingga dia memutuskan membangunkan mereka untuk aktifitas dini hari yang sudah biasa mereka lakukan, aktifitas yang menurut perempuan itu tidak manusiawi.
Memutar kedua bola matanya malas, perempuan itu berlalu dengan kemoceng di tangannya, sementara itu, perempuan itu sudah berganti pakaian dengan pakaian khas pelayan, dengan celemek di depan dadanya,dan tudung penutup kepala agar tidak ada debu yang menempel di rambut ikalnya.
“Eliana! Hari ini, kau juga harus ikut latihan karate bersama anak-anak!” ucapnya tegas tak ingin di bantah.
Perempuan itu langsung mendelik tidak suka, bagaimanapun berolahraga berat bukan gayanya sama sekali. Eliana lebih suka duduk rebahan, memakan camilan lalu menonton drama kesayangan sepanjang hari.
“Tidak!” sangkalnya, dengan nada kesal.
“O ya??? Kau tidak mau melakukannya??” pria itu berjalan mendekat, mendekati Eliana yang kini tubuhnya tengah bergetar, dengan posisi awas, mencoba memasang kuda-kuda, meski dia tahu melawan pria di hadapannya adalah hal yang mustahil.
“Ba baiklah, aku ikut! Puas!” setengah berteriak, perempuan itu meletakkan kemoceng yang tengah di genggamnya di atas rak yang sebelumnya tengah di bersihkannya.
“Haha ... kau memang tidak di perkenankan untuk melawanku!” pria itu tertawa mengejek, melangkah kemudian berlalu memasuki kamar anaknya dengan terompet di tangannya, bersiap mengguncang kamar anak-anaknya dengan suara menggelegar yang di ciptakannya.
“Ibu ... jika aku tidak menikahi pria itu di beberapa bulan yang lalu, mungkin semuanya tidak akan seperti ini, Ibu ... apa yang harus ku lakukan??” perempuan itu kembali mendesah berat.
PRRRIIIITTTTTT!!!!
Kini suara terompet sudah berganti dengan suara pluit, itu artinya perempuan itu harus segera datang ke lapangan mini yang terletak di belakang rumah mereka.
“Aku dataaaaannnngggg!!!”
Berlari dengan langkah prustasi, perempuan itu mulai terengah, bahkan sebelum olahraganya di mulai.
“Edgar Adishwara!!! Akan kupastikan, kau akan menyesali semua tindakanmu terhadapku!! Akan ku pastikan kau menyesal! Karena telah menikahiku di beberapa bulan yang lalu!!!”
Kisah ini berawal dari beberapa bulan yang lalu ...
.
Hay ... readers ...
Terimakasih sudah mampir disini, Karya Dinikahi Duda Galak ini sudah pernah di publish disini yaaa, sejak lama dan sudah tamat sejak lama juga, mungkin sejak beberapa tahun yang lalu, jadi kalau ada yang merasa seperti sudah membacanya, kalian bisa baca ulang, karya ini sudah di revisi dan akan ada tambahan bab.
Beri aku dukungan ya readers,
follow akun instagramku, Teteh_neng2020
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Syaakira Cantik
aku mampir kak /teteh author.
2024-05-28
0