Mengapa Harus Dia?

Mengapa Harus Dia?

semua di genggamanku.

"Gue booking tempat ternyaman serta perempuan terbaik malam hari ini, dan jangan lupa bawakan minuman berkualitas tinggi ke meja gue. Segera!"

Seru pria tampan kepada pelayan club yang khusus menangani orang-orang penting seperti dia.

Dia adalah Andrean siah Pratama putra tunggal dari seorang pengusaha sukses yakni: Johan Pratama, dan designer ternama: Sri Diana Pratama yang hasil desain buatannya telah dikenal sampai mancanegara.

Mungkin harta mereka tak akan habis hingga 28 turunan,49 tanjakan,66 belokan & 129 jurang..

Siapa yang tidak mengenal keluarga terpandang itu? Tentu semua mengetahui siapa itu keluarga Pratama, nama keluarga ini terdaftar sebagai orang terkaya di masa sekarang ini.

Andrean adalah sesosok yang sedikit manja, suka foya-foya, keras kepala, angkuh, juga tak terbantahkan.

Meskipun demikian, para gadis-gadis amat gencar menarik perhatian pria yang kegantengannya sudah tak diragukan lagi. Namun iya hanya memanfaatkan para wanita-wanita itu untuk kesenangan sesaatnya saja.

"Aku memiliki segalanya, dunia berada di genggamanku, apapun yang kuinginkan pasti selalu bisa aku dapatkan." kalimat itu sudah tertanam di dalam otaknya, karena sedari lahir dia memang berada di tengah-tengah gemerlapnya kemewahan.

"Apa kau yakin akan melakukan ini, Loli?"

"Tentu Mom. bagaimanapun caranya pewaris Pratama grup itu harus menjadi milikku." ujar Wanita memiliki paras elok dengan tinggi semampai dan tubuh seperti gitar Spanyol, Tengah mencoba berbagai model gaun terbuka untuk menjebak Andrean malam ini.

"Tetapi bukankah tindakanmu ini bisa merusak citramu jika saja publik mengetahuinya, sayang?" ujar Deswita menatap dalam bola mata biru anak semata wayangnya memastikan akan nasib sang Putri kedepannya yang sangat nekat.

"Kau tenang saja, mom. Percayalah kepada loli! karena bila saja aku berhasil menjadi menantu di keluarga terpandang seperti keluarga besar Pratama, sudah kujamin aku akan hidup bahagia bersama-sama dengan dia."

"Bagaimana dengan ayahmu? Mommy yakin dia pasti tidak setuju jika kau bersanding dengan musuh bebuyutannya. Lagi pula kau tak akan mendapatkan kebahagiaan kalau Andrean tidak mencintaimu, sayang. Mommy mohon jangan gegabah!"

"OMG, hello! Ayolah mom! Jangan bercanda berlebihan seperti ini."

Pungkas loli menatap sang mommy heran.

Sedetik kemudian, gelak tawa Deswita menggelegar dalam ruangan mewah tersebut.

"Hahahaha. maafkan Momi! Mommy sungguh tak menyangka putriku telah semakin dewasa dan bertambah pintar setiap harinya. Lakukanlah apa yang kau inginkan wahai lady loli yang cantik mempesona! Mommy akan selalu mendukung setiap kemauan serta keputusanmu."

keduanya tertawa Apple mempersiapkan rencana jahat mereka.

...

"Hai bro! Lo udah lama nungguin kita ya?" Tanya Aldi yang baru saja tiba bersama Rian.

"Belum terlalu lama. Tapi gue kira lu berdua nggak bakal dateng." Ucap Andrean menyilangkan kaki sambil menghisap sebatang rokok di tangannya.

"Mana mungkin gue menolak ajakan lo, rugi dong gue!"

"Udah lama gue nggak bersenang-senang seperti ini bro. Jadi gue bakal mencuri kata-kata Aldi barusan, rugi dong gue."

Ucap Rian seraya matanya tertuju kepada para kupu-kupu malam yang dengan gerakan erotisnya menari-nari di lantai dansa, menunggu dengan siapa mereka akan menghabiskan malam dingin tapi gerah ini.

"Lo cuma sendiri doang?" Tanya Aldi menarik kursi untuk tempat duduk lalu mengisi minuman ke dalam gelas.

"Ya sendirian lah, gue lagi males aja jumpa sama bokap nyokap gue." jawab Andrean menyeruput minumannya sambil memijat pelipis nya.

"Apa lo lagi ada masalah dengan Bokap Nyokap lo? Ucap Rian yang di belakangnya sudah terdapat tiga wanita berpakaian minim berjalan dengan gaya menggoda.

"Hmmm, kira-kira begitu. Lagi lagi Bokap gue nyuruh jadi SIO di perusahaan menggantikan dia, dan Nyokap gue nggak henti-hentinya memaksa gue untuk segera menikah."

"Itu bagus dong!" Kata Aldi asal.

Sontak Andrean merapatkan gigi dan memicingkan mata tak suka akan perkataan sahabat nya yang paling sering membuat pria 27 tahun itu jengkel.

"Santai aja bro, jangan marah-marah nanti cepat tua." Ucap nya tak merasa bersalah sedikit pun.

Andrean mengusap wajahnya kasar dan segera meneguk minuman beralkohol untuk meredam emosi nya yang hampir saja terpancing.

Perkataan menyebalkan dari mulut sahabat baiknya itu, memang selalu membuat Andrean naik darah. Keduanya sering beradu argumen, Karena beda pendapat. Berbeda dengan Ryan yang lebih kalem di antara ketiga pemuda tampan itu. Rian selalu menjadi penengah jika suasana di antara keduanya tak kondusif lagi.

"Terus? Lanjutin ceritanya! Ujar Rian tampak antusias."

"Jadi ceritanya tuh begini, karena tadi malam gue jam 03.00 pagi baru tiba di rumah, pada pagi-pagi buta Nyokap gue udah sibuk menggedor-gedor pintu kamar gue kayak mau ngajakin perang aja."

"gue dipaksa cepat-cepat turun dan bergabung di meja makan, di sana ada Bokap gue memasang wajah tak bersahabat, Adik perempuan gue yang dengan nggak sopan nya meletakkan piring di depan gue secara kasar, dan nyokap gue yang ngomel-ngomel nggak jelas."

Andrean mengeluarkan segala uneg-uneknya, namun tak ada tanggapan sedikit saja dari kedua sahabatnya itu.

Andrean menoleh kepada kedua sahabatnya, dan dilihatnya mereka sedang asyik bercumbu dengan para wanita bayaran yang duduk di pangkuan masing-masing.

Brakkkkk. Andrean dengan rahang mengetat memukul meja.

"dari tadi gue ngomong sama lu berdua brengsek!! Ternyata Lo, Lo berdua malah, akhhhh!." bentak Andrean tak habis pikir dengan kelakuan kedua manusia Dajjal itu.

Pria tampan itu beranjak dari kursi lalu pergi menarik kasar wanita yang akan menemaninya malam hari ini ke dalam kamar yang sudah disediakan. Andrean melampiaskan semua beban pikirannya dengan bersenang-senang.

Aldi dan Rian menatap punggung Andrean sudah menjauh dari tempat mereka, keduanya hanya tersenyum tipis kemudian melanjutkan lagi kegiatan panas yang sempat tertunda.

...

Sementara di belahan bumi lain.

"Aya, Ayah tolong jangan lakukan hal itu! Ayah! Kumohon, jangan tinggalkan kami Ayah!" tangisan yang begitu memilukan terdengar dari rumah kecil tak layak huni.

"Sudah cukup! Biarkan Pria bajingan ini pergi Celsi!"

"Tidaaaakkk!!"

Terpopuler

Comments

Noel Perianto Gurning

Noel Perianto Gurning

baru bab 1 selesaiku baca kak, aku sudah suka sekali dengan ceritanya.
semangat terus ya kak membuat novelnya.

2024-05-28

0

anak_ultramen

anak_ultramen

ceo ga sih thor? typo nii

2023-12-28

1

✨Princess Of Light✨

✨Princess Of Light✨

Good

2023-07-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!