Hukuman 1.

Malam kelabu kini telah tergantikan dengan terangnya sinar Sang Surya, seluruh makhluk hidup di Bumi juga telah bangun dari peraduan nya untuk melakukan rutinitas mereka seperti biasa.

"Bi, Bibi! Apakah tadi pagi Tuan muda sudah keluar dari kamar nya? Tanya Ibu Sri Diana yang sedang mencari-cari AndreanPutra semata wayang nya."

"Tidak Nyonya, sedari tadi Tuan muda belum juga turun untuk sarapan. Saut Mbok Yati kepala asisten rumah tangga di kediaman mewah dan besar milik keluarga Pratama.

Oh astaga, ke mana lagi anak itu? Atau jangan-jangan dia belum bangun? Ini sudah pukul 07.30 menit, mulai dari hari ini dia harus ikut ke kantor untuk membantu Papa nya bekerja."

"Wah benarkah Nyonya? Wanita setengah baya itu terlihat begitu sumbringah mendengar ucapan Nyonya Diana. Iya ikut senang jika Tuan muda tampan nya itu mau untuk bekerja dan bisa menghasilkan uang sendiri.

Karena sejak Andrean menyelesaikan kuliahnya iya belum pernah menginjakkan kaki di perusahaan. sepanjang hari Putra tunggal Johan Pratama itu hanya pergi ke klub berfoya-foya sepanjang malam dan di siang harinya dia menghambur-hamburkan uang berkencan dengan para gadis-gadis cantik yang menjadi kekasih nya. Sementara. kedua orang tuanya berusaha mati-matian hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang ini, tapi Andrean tak peduli akan hal tersebut.

"Bi, tolong hidangkan sarapan di meja makan ya! Aku akan membangunkan anak nakal itu terlebih dahulu." Ucap Ibu dua orang anak itu Menahan geram.

Tetapi saat tiba di belokan tangga Nyonya Sri dayana berpapasan dengan Sang Suami yang sudah rapi memakai jam tangan mewah setelan jas mahal yang semakin menambah kewibawaan nya siap untuk berangkat ke kantor.

"Apakah anak keras kepalamu itu sudah bangun?" Ucap Johan dingin sembari terus melangkah kan kakinya menapaki anak tangga satu persatu.

"Iya Pa, Dia pasti sudah bangun. Aku mau memanggil dia untuk segera turun". Jawabnya setenang mungkin.

Tok tok tok tok tok tok tok. "Andreaan! Buka pintunya, cepatlah sayang Papa sudah menunggumu." Namun tak ada jawaban dari kamar yang didominasi warna hitam itu.

Dengan tak sabaran Nyonya Diana membuka pintu dan ternyata tidak dikunci, iya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, dan mengecek di kamar mandi, ruang ganti dan balkon lagi-lagi orang yang tengah dicari tak ada di sana.

"Mama! Ma, katakan padanya jangan berlama-lama setengah jam lagi akan ada rapat dengan kelien penting." Seru Johan dengan intonasi sedikit meninggi.

Diana merasa gelisah, iya sangat takut jika Andrean dan sang Suami bertengkar. sebab bila hal itu terjadi lagi iya pasti terjepit di tengah-tengah Pria yang sama-sama arogan, keras kepala, dan memiliki ego tinggi, setinggi puncak gunung Himalaya.

Setelah sempat dilanda kebingungan akhirnya dengan lincah jari-jari nya mengetik nama Andrean di ponsel genggam, dan tak berselang lama terdengarlah suara pria itu serak seperti baru bangun tidur.

"Andrean! Kau di mana nak? Sepertinya Papamu marah lagi, sayang Mama mohon jangan membuat Mama sedih dengan perselisihan kalian berdua, kau dan Papamu sama-sama penting di dalam kehidupan Mama. Untuk kali ini saja, datang lah ke rumah dan temani papa ke kantor! Kau sudah sepantasnya memiliki pekerjaan tetap di usiamu yang sekarang Nak."

Ucapnya khawatir, apalagi Johan dalam beberapa menit ini sudah 4 kali berteriak menyuruh sang istri segera membawa Putra nya yang manja itu, ia benar-benar tidak seperti dirinya yang pekerja keras, disiplin, dan tak akan pernah menyerah sampai ia menggapai setiap keinginan serta impian nya.

"Sudah berulang-ulang kukatakan bukan, Aku tidak akan mau mengurusi bisnis. Sejak aku kecil hanya satu yang menjadi impianku yaitu musisi bukan seperti si Johan pemaksa itu. Iya Kekeh pada pendirian nya. Tak peduli dengan ucapan Ibu nya.

Sri dayana mengacak rambutnya frustasi atas kelakuan anak sulung nya yang satu ini, kalau sudah begini maka urusannya semakin runyam saja.

"sudah cukup, ini tidak boleh dibiarkan." Iya sungguh tak ingin menyaksikan kehancuran masa depan Putra kebanggaan keluarga Pratama itu di hadapan kedua matanya.

"Pa, pa, papa! Teriak Nya kesal sambil tergopoh-gopoh berjalan menuju meja makan di mana Putri dan suami nya sedang menyantap makanan.

"Ada apa? Dari raut wajahmu aku bisa menebak hal apa yang dilakukan Putramu itu." Tatapan elang nya tertuju kepada Nyonya Diana yang seketika takut dibuatnya.

"Papa, pa, Papa emmmm sebenarnya dia sedang,"

"Sudah kuduga, kau selalu bersikap serupa yaitu menutupi kesalahan Andrean. Sesungguhnya anak buahku telah memata-matai dia sedari kemarin dan mereka mengatakan kalau Andrean pergi ke klub bermain dengan wanita-Wanita ****** itu. Kali ini kau tidak boleh mencegahku! Aku harus memberi anak itu pelajaran berharga demi kebaikannya, Sampai kapan dia selalu bersikap buruk seperti ini?"

"Tapi Pa, Mama minta tolong sama papa, jangan beri Andrean hukuman yang berat Mama mohon Pa. Pinta nya memelas, karena Sri Diayana yakin hukuman dari Johan tak pernah main-main.

...

Mobil Fortuner keluaran terbaru itu melaju membelah jalanan kota yang padat, menuju ke sebuah klub yang berkedok hotel.

dengan tergesa-gesa langkah lebar pria paruh baya tapi masih terlihat tampan itu memasuki lorong-lorong kamar yang berjajar, langkahnya berhenti di salah satu kamar tempat keberadaan Andrean. Iya segera membuka pintu itu dengan kunci cadangan di tangannya, sungguh amarah di dalam dirinya menyala-nyala menghadapi kelakuan penerus satu-satunya itu.

Brak. Buhh buhh buhh buh. Johan menendang pintu keras hingga terbelah dua ia melayangkan pukulan bertubi-tubi ke wajah Andrean, setelah melihat seorang Wanita bayaran terbaring di atas tempat tidur tanpa sehelai benang pun.

Dia sangat malu,. Johan Pratama yang dikenal sebagai pengusaha sukses dan dihormati semua orang, ternyata memiliki putra yang kebejatannya amad luar biasa.

"Aku tak sekalipun mengajarkan perbuatan menjijikkan ini kepadamu, mengapa kau tak pernah memikirkan reputasi keluarga kita di luar sana?" Johan sudah dikuasai kemarahan.

Seandainya saja manager Hotel serta Diana tidak segera di tempat dan pihak Hotel juga langsung turun tangan mengerahkan bawahannya untuk menghentikan keributan, bisa saja Andrean pada saat itu juga kehilangan nyawa.

dikarenakan penyerangan Johan secara tibatiba, Andrean tak mempunyai persiapan, sehingga ia tidak dapat melawan kekuatan sang Papa yang bagai dirasuki Malaikat pencabut nyawa.

"Ayo! kita harus secepatnya tiba di rumah, kau akan menerima hukuman berat dariku." Seru nya tegas dan penuh ancaman.

Andreaan sungguh tak gentar akan ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Papa nya itu. Kedua pria beda usia tersebut saling memberi tatapan tajam 1 sama lain, tak ada yang mau mengalah dari sepasang ayah dan anak itu.

...

"Mom, Mommy! kau di mana? Anak mu yang cantik ini udah pulang." teriakan wanita berbody seksi bag super model menggema di seluruh Mansion besar mengejutkan Deswita yang tengah membersihkan lemari tempat koleksi perhiasan-perhiasan mewahnya.

"Ada apa sih sayang? Pacar kamu ngajakin jalan-jalan ke negara impianmu Swiss, ya?" tanyanya menghentikan sejenak pekerjaan nya lalu menghampiri loli yang tersenyum subringah.

"Nggak mom. Tapi kebahagiaan yang kurasakan saat ini jauh lebih besar dari tiket-tiket liburan juga barang-barang branded yang sering diberikan cowok-cowok tampan di luaran sana kepadaku."

"Katakan, ada apa?" tanya Deswita merangkul sang Putri bangga, sesungguhnya dia telah mengetahui kabar gembira apa yang hendak disampaikan loli untuknya.

"Rencana kita berhasil, Mom. Sudah kupastikan beberapa bulan lagi aku bakal menjadi ratu di keluarga itu."

"Sudah kuduga, kau pasti mampu melakukan tugas mulia ini, sayang. Untuk merayakan prestasimu, ayo kita bersenang-senang dengan berbelanja!." Keduanya tos kemudian menunggu waktu yang tepat untuk mempublikasikan berita besar sehingga menggemparkan semua orang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!