HANYA ORANG BIASA DAN TAK BERPANGKAT

HANYA ORANG BIASA DAN TAK BERPANGKAT

1. hinaan

"berani sekali kamu menunjukkan batang hidung mu kemari.!! apa kamu tak punya rasa malu hah !! datang ke rumah orang, dan meminta izin untuk menikahi anak gadisnya.!!. apakah kamu itu tidak bercermin. lihatlah, siapa kamu sebenarnya. hanya laki-laki miskin yang tidak tau dari mana asal usulnya. tiba-tiba datang dan mau menikahi anak saya.!! sadar diri kamu !!!. mau kamu kasih makan apa anak saya.!!" teriak lelaki paruh baya itu. sementara, seorang lelaki muda itu hanya menunduk kan kepalanya saja. ia tentu menyadari, kalau dirinya hanya seorang lelaki miskin yang tidak memiliki apapun. bahkan ia tidak tau, siapa perempuan yang telah melahirkan nya di dunia ini. ia terus menunduk dengan dalam.

"kamu tidak akan pernah bisa menikahi anak saya. karena saya tidak Sudi memiliki menantu miskin macam kamu!!." teriak lelaki paruh baya itu lagi, yang dikenal dengan nama Hartono.

ucapan itu tentu saja adalah ucapan yang mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat.

"lagian, sudah tau miskin dan tak memiliki apapun, masih berani untuk datang kemari dan meminang. ini sangat memalukan." timpal istri dari pak Hartono, yang dikenal dengan nama ibu Hasna. ia ikut menghina dan mengolok-olok Bastian.

Bastian yang awalnya menunduk kan kepalanya, dengan pelan tapi pasti, Ia menegakkan kembali kepalanya yang menunduk itu. kemudian ia mengarahkan pandangannya kepada seorang perempuan yang menjadi pujaan hatinya, Siapa lagi kalau bukan Elsa Pitaloka.

Bastian menatap wajah perempuan yang sangat dicintainya itu berharap mendapatkan pembelaan darinya. namun apa yang ia harapkan ternyata tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Elsa malah memalingkan wajahnya dan tak mau menatap wajah Bastian.

melihat respon Elsa seperti itu, Bastian menarik nafasnya dalam-dalam. ia sangat kecewa melihat respon Elsa. padahal, elsa lah yang mengatakan kepadanya untuk meminangnya. sungguh keinginan untuk meminang itu berasal dari kemauan Elsa, bukan berasal dari Bastian. karena tentu saja Bastian yang sangat mencintai Elsa tidak ingin perempuan yang dicintainya ini hidup melarat bersama dengan dirinya.

tapi apa Sekarang, menatap dan menjelaskan saja kepada kedua orang tuanya, ia tidak mampu dan tak mau melakukan nya. Bastian juga berharap pembelaan dan penjelasan dari nya, namun Elsa malah memalingkan wajahnya.

"sekarang, bergegaslah keluar dari rumah ini. kami sama sekali tidak menerima mu untuk menjadi bagian dari keluarga kami.!! pergi.!!" usir pak Hartono sambil menunjukan arah pintu dengan tangannya.

"huf..." lagi-lagi, Bastian hanya bisa menghela nafas saja. ia tak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun. hatinya cukup sakit menerima penghinaan ini.

Bastian juga tak dapat menyangkal apa yang telah disampaikan oleh keluarga Elsa itu. Bastian Hanya bisa membenarkan semua nya, apa yang sudah dilontarkan kepada nya. Bastian juga sangat kecewa dengan respon yang Elsa berikan.

dengan berat hati, Bastian pun langsung berdiri dari duduknya dan melangkah kan kakinya keluar dari rumah itu. sebelum akhirnya ia benar-benar pergi, sekali lagi Bastian menolehkan badannya dan melihat ke arah keluarga yang begitu tega menghina dan membunuh mentalnya itu. terakhir ia menatap Elsa dengan perasaan yang sulit diartikan. kemudian setelah itu, ia langsung bergegas dan menghilang dari Balik pintu itu.

setelah Bastian mengulang dari sana. satu keluarga itu pun langsung menarik nafas mereka dengan panjang.

"Elsa.. bisa-bisanya, kamu menjalin hubungan dengan lelaki miskin itu. apa sih yang kamu lihat dari dia. dia itu miskin dan tidak memiliki apapun." omel ibu Hasna kepada Elsa.

"ya mana aku tau buk. aku kan menjalin hubungan dengan nya hanya untuk menjadikan ia sebagai sumber keuangan aku. lagi pula, aku mengatakan hal itu, hanya untuk memperkuat posisi aku nanti. dan juga, karena aku tau, bapak dan ibu tak menyukainya, jadi ini juga sekalian menjadi jalan untuk mengakhiri hubungan dengan Bastian. sudah ah.. aku kekamar dulu." ucap Elsa panjang lebar.

setelah itu, ia langsung bergegas masuk kedalam kamarnya tanpa mau ambil pusing mengenai hal yang baru saja terjadi apalagi mengenai perasaan yang dirasakan oleh Bastian. sementara kedua orang tuanya hanya mampu menggelengkan kepalanya saja. sudah menjadi kebiasaan bagi Elsa berperilaku seperti itu.

***

sementara di tempat lain.

Bastian memutuskan pergi kesebuah danau yang yang sedikit jauh dari pusat kota tempat tinggal nya. dengan menaiki motor buntutnya, ia pun menuju danau itu. entah kenapa, ia sangat ingin pergi ketempat itu.

diperjalanan nya, ia kembali mengingat penghinaan demi penghinaan yang dilayangkan oleh keluarga Elsa. tiba-tiba, hatinya kembali menjadi sakit dan merasakan sesak di dadanya.

di persimpangan jalan, yang menurutnya lumayan sepi, ia memutuskan untuk menepikan motor buntutnya itu. kemudian memilih sedikit menjauh dari jalan utama. setelah ia merasa sedikit jauh, ia mulai menangis dengan sejadi-jadinya. hatinya merasa sakit dengan apa yang terjadi dengan kehidupannya.

ia mengeluarkan semua amarah dalam hatinya lewat tangisannya itu. ia juga bertanya tanya dalam hatinya. kenapa orang tua nya mau melahirkan dirinya, tapi ujung-ujungnya di buang dan di telantarkan. ia juga berpikir, kenapa semua ini terjadi dalam hidupnya. diantara jutaan manusia yang ada di dunia ini, kenapa dia yang harus terpilih, yang merasakan bagaimana sakitnya dihina dan hidup yatim piatu. kenapa harus dia.

"arrggg.. kenapa harus aku tuhan. sakit sekali.." ucapnya sambil meremas dadanya dengan tangan kirinya.

"kenapa harus aku, manusia yang engkau pilih untuk merasakan penderita ini, aku sungguh tidak sanggup tuhan, sungguh tidak sanggup." ucapnya lagi disela-sela tangisnya. ia pun kemudian menjadikan kedua tangan dan lutut nya menjadi penopang berat badannya.

" kenapa tidak engkau ambil saja nyawa mu ini Tuhan.... aku ikhlas." racaunya lagi. sungguh ini adalah keadaan terpuruk dan paling terpuruk yang pernah ia alami semasa hidupnya. hidup selama 25 tahun, ternyata tak satupun kenangan yang bisa menghiasi hidupnya. yang ada hanya hinaan dan hinaan yang selalu menghiasi hari-hari nya itu.

cukup lama ia menata hatinya dan berusaha menenangkan perasaan nya yang sedang bergejolak, akhirnya Bastian bisa tenang dan berdamai dengan perasaannya.

"ya Tuhan. ampuni aku karena mengeluh dan berprasangka buruk tentang mu. sungguh aku adalah manusia yang lemah. maaf kan aku tuhan. akan kujalani hidup ku dengan sebagai mana mestinya." ucapnya lagi setelah ia merasa tenang.

Bastian juga benar-benar menyesal telah menyalahi takdir hidupnya. ia pun berusaha meyakinkan dirinya, yang mungkin tak akan lagi mengejar sesuatu yang bukan miliknya. cukup dengan menjalani hidup apa adanya saja, kalau soal jodoh, ia akan berlapang dada menerima takdirnya. mungkin saja, sampai mati tak akan ada perempuan yang akan tertarik kepadanya.

setelah merasa sudah cukup tenaga. ia pun beranjak dan akan meninggalkan tempat itu. ia melangkah kan kakinya dalam beberapa langkah. tapi tiba-tiba, matanya menangkap sebuah sosok anak kecil yang tergeletak tak sadarkan diri, kira-kira sekitaran umur 4 atau 5 tahun. melihat itu, Bastian pun segera mendekat kearah itu. melihat anak yang tidak sadar kan diri di tempat yang lumayan bersemak ini, langsung membuat Bastian syok.

"astaga.. anak siapa ini. kenapa ada anak di tempat ini, apakah anak ini dibuang oleh orang tua nya, atau.." pikiran Bastian mulai melayang kemana-mana. jika memang benar apa yang ada dipikiran nya itu, sungguh malang nasib anak ini.

saat Bastian sedang melamun, tiba-tiba anak ia pun tersadar dan bersuara.

"tolong.." Ucapnya dengan pelan. matanya sedikit terbuka, barang kali ia sangat kelelahan atau bahkan belum sadar sepenuhnya. sontak saja, Bastian langsung melihat kearah anak itu. saat ia melihat sosok itu, ia tiba-tiba menjadi kasihan.

"sebaiknya aku bawa pulang saja. disini sangat berbahaya." ujar lagi. tanpa banyak cincong lagi, Bastian langsung menggotong tubuh anak kecil itu dan langsung menaikannya diatas motor buntutnya itu.

kini tujuan nya pun berubah, ia tidak jadi mengunjungi dan melanjutkan tujuan nya. kini ia hanya memikirkan bagaimana cara menolong anak itu. dengan segera Bastian memutar haluan motornya.

"tenang ya dek, Paman pasti akan membantumu. " ujar Bastian sambil menenangkan anak yang berada di belakangnya sambil mengikat tubuh anak itu dengan lampis baju luarnya. setelah itu, ia langsung tancap gas dan meninggalkan tempat itu.

***

sesampainya mereka di rumah sederhana milik Bastian itu, dengan segera Bastian langsung memberikan makan dan minum kepada anak tersebut. anak itu pun menerima bantuan dari Bastian dengan senang hati dan lapang dada. walaupun masih dalam keadaan lemah dan tak bisa melakukan apapun, Ia tetap berusaha untuk memakan makanannya agar tenaganya kembali pulih.

Bastian yang melihat hal itu pun merasa prihatin. ia kembali bertanya-tanya mengenai asal-usul anak tersebut. melihat dari tampilan sang anak, sepertinya Ia adalah anak orang berada, namun yang menjadi sebuah pertanyaan adalah, Kenapa anak itu sampai berada di tempat sepi dan tak banyak dilalui oleh siapapun.

cukup lama Bastian menunggu anak itu makan dan mengistirahatkan perutnya. akhirnya, Bastian mencoba untuk bertanya kepada bocil itu.

"Hem, Hem. bocil. boleh paman tanya sesuatu..??" tanya Bastian dengan pelan. ia sedikit melembutkan suaranya agar tak memberikan kesan yang tidak baik di hadapan anak itu. mendengar penuturan Bastian. anak itu pun langsung mengalihkan pandangannya kepada Bastian.

"Paman mau tanya apa..? dan nama ku bukan bocil paman, tapi aftar Arya paman." ucap bocil yang baru saja memperkenalkan dirinya itu.

Bastian tersenyum lucu mendengar ucapan anak itu. anak kecil kan memang seperti itu. ia menggaruk-garut kepalanya yang tidak gatal.

"ah.. iya. Paman minta maaf. oh ya aftar, paman mau tanya. kenapa kamu bisa sampai di tempat yang sepi dan sangat berbahaya itu. apakah terjadi sesuatu dengan mu..??" tanya Bastian dengan pasti. ia menatap prihatin anak tersebut.

"aku kabur dari paman-paman jahat itu paman. aku berlari tiada henti. untuk menyamarkan keberadaan ku. aku memilih untuk masuk kedalam lahan yang penuh dengan semak-semak itu. karena kelelahan, aku tertidur paman, tapi ternyata aku langsung tidak bertenaga lagi." ucapnya dengan polos.

Bastian yang mendengar penuturan itu pun langsung mengerutkan keningnya. kabur dari peculik, itulah yang digaris bawahi.

"berarti, kamu tidak boleh berkeliaran sembarangan. nanti ada yang menculik mu lagi. kalau begitu, katakan pada paman, kemana paman harus mengantarkan kamu pulang.?" tanya Bastian lagi. ia berharap anak itu dapat memberitahu kan alamat tempat tinggal nya.

mendengar pertanyaan seperti itu, aftar langsung menatap Bastian dengan tatapan berharap. ia langsung terbayang dengan kedua orang tuanya yang sibuk dengan urusan nya masing-masing. bahkan ia kabur dari kediaman nya ingin pergi kerumah kakek neneknya, namun malah berujung di culik.

"paman, aku nyaman disini. boleh tidak aku tinggal beberapa hari disini." ucapnya dengan penuh harap. Bastian langsung tercengang mendengar penuturan bocil itu.

"aduh.. bukannya paman tidak ingin kamu tinggal disini. tapi, takutnya nanti kedua orang tua mu mencari mu. apa kamu tidak khawatir..??" ucapnya. ia mengeluarkan kata-kata bujukan. karena, tidak mungkin bocil ini tinggal dengan, selain tempat tinggal yang kurang layak. ia juga sering keluar rumah dan pulang malam untuk mencari nafkah.

"lagi pula, kalau kamu tinggal, siapa yang akan menjagamu, paman juga lebih banyak waktu diluar untuk bekerja, kondisi rumah pun tidak baik kalau kamu tinggal sendiri." ujar Bastian. tiba-tiba ia menjelaskan maksud nya menolak bocil itu untuk tinggal, karena sang bocil tiba-tiba memasang wajah sendu. mendengar penjelasan itu, aftar langsung mengangkat kepalanya, dari sorot matanya kembali memperlihatkan Raut wajah berharap.

"tidak apa-apa paman. aku akan ikut paman Bekerja, aku juga tidak akan nakal. apakah Paman tidak kasih padaku, nanti kalau paman tidak mengizinkan aku, aku akan kabur lagi untuk mencari paman kemanapun." ucap aftar sambil melipat kedua tangan mungilnya diatas dadanya. Bastian yang melihat tingkah bocah itu, hanya mampu menggarut-garut kepalanya.

(aduh.. Bagaimana ini..huf..) batin nya. sungguh ancaman aftar tadi langsung membuatnya khawatir.

"baiklah-baiklah. kamu akan tinggal, tapi paman harap jangan lama-lama ya, nanti kedua orang tua mu mencari mu. ok, kita sepakat ya." ucap Bastian membuat kesepakatan dengan anak itu.

"baik paman, sepakat." ucapnya sambil mereka melakukan tos Tanda menyepakati kesepakatan mereka.

"yasudah kalau begitu. ayo istirahat lah. paman ingin keluar mencari angin sebentar." ujar Bastian sambil mengelus lembut kepala bocil itu. aftar pun menganggukkan kepalanya. jujur saja, ia memang merasa sangat kelelahan dan ingin tidur.

setelah itu, Bastian pun langsung membiarkan aftar tidur di tempat tidur nya. lalu, ia bergegas keluar dari rumah sederhana itu.

saat ini, suasana sudah mau menuju jam 8 malam. Bastian langsung mendudukkan tubuhnya di tempat pavoritnya itu. sejenak, ia mengangkat wajahnya menengadah keatas langit malam yang sudah di penuhi bintang yang mulai bermunculan satu demi satu.

Bastian menatap langit malam itu, entah apa yang ada didalam pikiran nya, yang pasti ia sedang tidak baik-baik saja. sejenak, ingatan penolakan dan penghinaan yang ia terima di siang hari mulai memenuhi kepalanya.

"huf... aku tau, aku hanya lah orang miskin yang tidak berpunya. tapi, pantaskah seorang manusia menghinakan manusia lain hanya karena latar belakang hidupnya. huf." ujarnya. ia menarik nafasnya lagi dan lagi. seolah ada sebongkah batu yang menghimpit dadanya sehingga terasa sesak.

***bersambung***

Terpopuler

Comments

Harwi

Harwi

Blekiii !!! Gigit diaa !!!

2023-10-04

0

cahaya

cahaya

jahatnya

2023-09-22

1

han han

han han

lanjutkan thor,penasaran sama kelanjutannya semoga seru semangattt

2023-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!