Bukan Salah Khitbah (R1)
سم الله الرحمن الرحيم
***bismi-lāhi ar-raḥmāni ar-raḥīmi**
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang*"
~Dengan basmallah kita awali segala sesuatu yang akan dimulai hari ini~
🍞🍞
"Assalamualaikum umi, abi."sapa seorang gadis cantik yang mengenakan gamis coklat dengan hijab syar'i berwarna senada itu.
"Waalaikumsalam putri umi sayang."jawab wanita berusia awal 40-an tahun itu.
"Waalaikumsalam putri kecil abi!" Sambil menyentuh pucuk kepala sang putri, Halim--pria yang dipanggil abi itu menjawab salam sang putri.
"Hari ini kamu kuliah Ki?"
"Iya umi."
Salma, ibu gadis cantik berhijab syar'i itu menggulum senyumnya. Pasalnya semenjak memasuki semester 7, putrinya itu sangat sibuk dengan tugas kuliahnya. Anak sulungnya itu memang tengah duduk disemester 7 di salah satu univ terpopuler di Bandung.
"Ihhh.... kebiasaan deh, Kia pasti gak bangunin Ezka." Gerutu seorang pemuda tampan yang baru turun dengan wajah tampanya ditekuk.
"Astagfirullahaladzim, Maaf Ka. Aku lupa."senyum gadis cantik bermanik hitam meneduhkan itu mengembang.
"Kebiasaan kamu itu suka tidur malam ya? Ihh.... si ujang mah, pikasebeulan." Sindir sang--Umi dalam bahasa sunda.
"Maaf Umi, semalem abang ngerjain tugas dari dosen Killer jadi sampai gadang!" Balas pemuda tampan bersurai hitam pekat itu, sambil mengunyah roti bakarnya.
"Iiihh... Baca basmallah sama doa mau makan dulu dek." Kata gadis itu, sambil mengambil piring berisi roti bakar milik Ezka.
"Astagfirullah, hilaf Ki." Kekehnya sambil menyengir kuda.
"Kebiasaan." Sindir Halim, abi mereka.
Suasana hangat mengiringi sarapan pagi keluarga kecil tersebut. Kia-panggilan akrab untuk gadis cantik berhijab syar'i seperti uminya itu. Kia dan Ezka adalah saudara kembar sepasang, dimana keduanya memiliki kemiripan yang hampir kentara ditiap sudut wajah keduanya. Kia terlahir 10 menit lebih dulu dari ezka 22 tahun lalu.
Kini keduanya tengah mengejar S1 di salah satu univ di Bandung. Kia dia katakan sebagai gadis cantik dan baik luar biasa. Gadis berhijab syar'i itu memiliki manik hitam yang teduah, alis tebal, bulu mata yang tumbuh dengan lentik, hidungnya yang kecil dan bangir, bibirnya yang tipis dibingkai sempurna dengan kulit putih mulus berhijab syar'i yang menjuntai panjang menutupi auratnya. Banyak yang mengagumi kecantik gadis ini, bukan hanya cantik namun Kia juga memiliki kepribadian yang baik. Kia ini bak Halim muda versi perempuan.
Sedangkan Dezka atau biasa dipanggil Ezka-tergolong sebagai pemuda tampan dengan surai hitam pekat, manik coklatnya yang terang menjadi pembeda antara dia dan Kia. Bulu matanya lentik, alisnya lebat wajahnya putih bersih tanpa noda. Hidungnya yang bangir menurun sempurna dari sang abi yang berdarah Turki-Jawa. Ditambah lagi kejeniusan dan kepopuleranya sebagai ketua BEM menambah popularitas seorang Dezka Halim mubaraq.
"Pakai seatbelt-nya dulu kembaranku sayang." Intrupsi pria bermanik coklat itu-Ezka.
"Iya siap pak boss!"
Bagi orang orang luar yang tidak tahu bahwa mereka kembar, Kia dan Ezka itu seperti couple goals dengan paket komplit. Tampan dan cantik, pintar, taat agama, baik, pokoknya keduanya ini couple goals dengan paket komplit.
"Aku pergi dulu ya ki, nanti kamu pulang sama aku lagi." Ucap Ezka sambil mengecup ujung khimar Kia.
Kebiasaan ini sudah Ezka lakukan sejak usia mereka 7 tahun, Ezka melakukan kebiasaan ini karena meniru perilaku sang abi hingga berlangsung sampai saat ini. Jika ditanya ezka dengan entengnya menjawab 'Ezka itu putra satu satunya abi, pengganti tugas abi jika abi tidak ada nanti!'
"Iya."
"Kalau gitu Ezka duluanya, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Uluulu..... calon kakak iparku cocwittt banget pagi pagi gini!"teriak seorang gadis berhijab pasmina hitam itu.
"Assalamualaikum Ana!"
"Waalaikumsalam Kia, maaf hilaf gak ucapin salam dulu. Habisnya tadi liat calon imam jadi salfok!"tuturnya sambil cengengesan.
"Kuliah dulu yang benar na, baru cari calon imam!"sahut seorang wanita lainya.
"Assalamualaikum Rena!"
"Waalaikumsalam Kia, makin cantik aja ukhti satu ini!"sanjung Rena-gadis berambut hitam sebahu itu.
"Apaan sih!"
"Uluulu..... calon kakak iparku ini merona kalau dipuji puji!"
"Sudah ah, pagi ini aku ada maktul pak Dekan, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam ukhti!"teriak Ana sambil melambaikan tanganya.
Anastasya Muzakiyya dan Renata Mariska adalah dua sahabat dekat Kia dari pertemuan pertama mereka saat OSPEK, hingga berlanjut sampai saat ini.
"Huahh.....hari ini tugas maktul hukum banyak bangettt!"keluh Ana, sambil mengibaskan tanganya berharap dapat menghilangkan panasnya terik matahari yang menyengatnya siang ini.
"Nanti pulang kuliah kamu mau kemana ki?"tanya Rena.
Kini ketika sahabat itu tengah berada ditaman kampus, sambil menikmati segelas es cendol.
"Aku rencananya mau kerja kelompok maktul manajemin bisnis dirumah Ana!"
"Ohh.... kok gak ngajak aku?"
"Rumah Anna...gak menampung anak kesehatan termasuk kamu!"sindir Ana.
"Apa apaan sih, awas loh nanti gak aku kirimin salam kamu buat Dezka!"ancan Rena, sambil tersenyum jahil.
"Eh....jangan gitu dong, kan gak asik!"
Terkadang Kia dibuat geleng geleng kepala oleh tingkah laku sahabat satunya ini.
Sudah tahu dia suka sama Ezka kembaran Kia.Tapi untuk salam saja harus nitip lewat Rena.Malu katanya kalau lewat calon kakak ipar mah.
"Enaknya makan apa ya buat menu makan malam?"pikir Rena.
"Semur tempe tahu aja na,enak tuh kayaknya!"
"Boleh juga tuh!"
Rencananya kerja kelompok dirumah Ana hanya sampai pukul lima sore,namun karena orang tua ana sedang dinner diluar jadilah Kia dan Rena berencana untuk menginap setelah jengah mendengar rengekan Ana yang takut tidur nnsendirian dirumah.
"Itu HP nya Kia bunyi terus dari tadi,siapa yang telfon ya?"
"Gak tahu,angkat aja na siapa tahu penting!"usul Rena yang tengah sibuk memotong tahu cina.
"Ok,aku angkat ya!"
"Iya,lagi pula Kia juga lagi shalat maghrib!"
Gadis berpasmina salem itupun mengangkat telepon milik kia yang sedari tadi terus berdering.
"Hallo,Assalamualaikum"
'Waalaikumsalam,hallo ini sama siapa ya?'
Tanya suara bas yang melantun dengan merdu disebrang sana.
'Bukanya ini suara......calon imam dunia akhiratku ya? Kyyaaakk.....bang Ezka yang nelfon!'batin Ana senang sambil berjingkrak jinhkrak ria.
"Kenapa lagi tuh anak,jingkrak jingkrak kayak ngangkat telepon dari calon imam aja?"gumam Rena sambil menggelengkan kepalanya.
"I-ini sama Ana sahabatnya Kia.Maaf ya Ana lancang ngangkat telepon kakak,soalnya kianya lagi salat maghrib kak!"ucap Ana nervous.
'Oh iya,ini sama Ana sehabatnya kia kan?'
"I-iya kak!"
'Aku boleh minta tolongkan sama Ana?'
"Bo-boleh kak!"Ana benar benar dilanda nervous luar biasa,saat secar langsung bisa mendengan suara pria idamanya selama hampir dua tahun ini.
Walaupun hanya lewat telepon,tapi nyatanya suara bass yang lembut itu mampu memgetarkan hati pendengarnya.
Ya Allah begitu besarkah pesona seorang Dezka Halim Mubaraq.
'Tolong sampaikan pada Kia kalau abi dan umi menunggu Kia dirumah.Katakan saja ada hal penting yang ingin abi dan umi sampaikan.Jadi kami menuggu kia dirumah secepatnya untuk datang!'
"Baik kak,nanti Ana sampaikan!"
'Kalau begitu terimakasih ya na,maaf ngerepotin'
"Enggak ngerepotin kok kak!"jawab Ana sambil senyum senyum sendiri.
'Makasih ya,jangan lupa amanah dari aku!'
"Iya kak,pasti!"
'Iya,kalau begitu sudah dulu ya na,assalamualaikum'
"Waalaikumsalam"
I detik
2 detik
3 detik
"Kyyakkk......calon imam Ana nelfon!"teriaknya histeris.
"Astagfirulahaladzim,hampir aja?"gerutu Rena,hampir saja ia menuangkan satu kotak garam kedalam masakanya karena terkejut ďengan teiakan Ana.
"Uluulu....suaranya bang Ezka merdu baget ya Allah!"pujinya tak kurang histeris dari orang gila baru.
"Dasar bucin!"
"Ya Allah....suaranya calon imamku ini merdu sekalehh...."
"Ihh....brisik tahu,ganggu acara masak masak aku.Kalau rasanya ancur gimana?"
"Salahin aja babang tampan yang baru aja nelfon barusan,trus sampe buat Ana mabuk kepayang gini!"elak Ana.
"Dasar bucin!"
"Memangnya tada siapa yang nelfon na?"tanya Kia yang baru memasuki dapur itu.
"Calon imam ki!"
"Calon imam?"bingung Kia
"Ezka maksudnya?"lanjut Kia.
"Heem,calon imam dan calon bapak dari calon anak anakku ituh!"sombong Ana PeDe.
"Kegeeran amat neng!"sindir Rena yang masih sibuk mengaduk aduk masakanya.
"Syirik,orang syirik gak disukai Allah loh?"
"Serah"kesal Rena.
"Ezka memangnya bilang apa na?"
"Kata calon imamku,kamu disuruh pulang cepat.Abi sama Umi-mu katanya mau bicara hal penting sama kamu."
"Penting?"karena merasa ada yang tidak enak di qalbu-nya,Kia pun langsung cepat cepat izin pulang kerumahnya.
Dengan keadaan gelisah dan penasaran bibir mungilnya tak hentinya mengucapkan istigfar selama berada dalam mobil yang akan membawanya pulang menuju rumahnya.
"Assalamualaikum,Abi Umii,ada apa? Apa umi dan abi baik baik saja?"tanya Kia beruntun saat kakinya menginjak tempat tinggalnya.
"Waalaikumsalam putri abi!"jawab Halim,sambil membut putrinya dengan senyuman.
"Ada apa umi abi? Apa abi sakit,atau umi?"tanya Kia beruntun.
"Astagfirullahaladzim kia,duduk dulu!"perintah sang umi.
"Tarik napas dulu tèh,terus baca istigfar 7×"lanjut sang umi.
Setelah mengikuti intruksi sang umi,ketiga orang dihadapan Kia ini terdiam mematung.
Kia mengangkap aura tidak mengenakkan dari kebisuan anggota keluarganya.
"Ada apa Umi abi?"
"...."
"Ka,ada apa?"tanya kia pada Ezka yang juga terlihat mendiaminya.
"Ki,tadi ada yang mengkhitbah kamu!"jawab Ezka akhirnya.Bagaimanapun juga Kia berhak tahu apa yang terjadi kepadanya.
"Khitbah? T-tapi siapa? Kia juga belum mau menikah muda umi abi?"ucap kia lemas,setetes air mata lolos dari manik hitamnya.
"Sayang,tapi Abi sudah menerima lamaran itu!"
Deg
Deraian air mata itu kini telah berhasil membanjiri kelopak mata kia.Hatinya sakit,bagaimana bisa Abinya menerima lamaran untuknya tanpa sepengetahuan dirinya.
Bukan kia mau menolak keputusan Abinya,namun kia belum siap menikah secara mental.Apalagi Kia menikah dengan orang asing yang tiba tiba mengkhitbahnya seperti ini?
"Hiks....hiks...."
"Kia,abi minta maaf jika keputusan abi ini melukai hati Kia.Jika Kia tidak setuju,abi bisa membatalkan lamaranya."ucap sang abi saat melihat sang putri mulai terisak.
"Tidak abi,jika ini memang sudah keputusan abi,Kia tidak akan menolak.Kia tahu abi pasti selalu memberikan yang terbaik untuk Kia"ucap Kia sambil tersenyum kecil dan mengusap lelehan air matanya.
"Kia terima pria yang meng-khitbah kia menjadi suami kia.Semoga dia bisa membimbing kia menjadi istri solihah sehingga bisa menuntun Kia sampai ke jannah."tambahnya mantap.
"Terimakasih Kia,semoga abi tidak meberikan putri kesayangan abi ke-orang yang salah."kata Halim sambil memeluk sang putri yang masih terisak.
"Kia,abi minta maaf jika keputusan abi ini melukai hati Kia.Jika Kia tidak setuju,abi bisa membatalkan lamaranya."ucap sang abi saat melihat sang putri mulai terisak.
"Tidak abi,jika ini memang sudah keputusan abi,Kia tidak akan menolak.Kia tahu abi pasti selalu memberikan yang terbaik untuk Kia"ucap Kia sambil tersenyum kecil dan mengusap lelehan air matanya.
"Kia terima pria yang meng-khitbah kia menjadi suami kia.Semoga dia bisa membimbing kia menjadi istri solihah sehingga bisa menuntun Kia sampai ke jannah."tambahnya mantap.
"Terimakasih Kia,semoga abi tidak meberikan putri kesayangan abi ke-orang yang salah."kata Halim sambil memeluk sang putri yang masih terisak.
~Keevano Radityan Khutbi
Hari ini aku mengkhitbah seorang gadis yang sama sekali tak kukenal.
Kenalpun tidak,apalagi timbul rasa.
Pernikahan ini bukan berlandaskan cinta,namun karena permintaan kedua orang tuaku.
Diusiaku yang mulai menginjak kepala tiga,membuat kedua orang tuaku mendesakku untuk segera menikah.Dan akhirnya aku terjebak dalam perjodohan konyol ini.
Padahal aku sendiri sudah memiliki seorang kekasih yang tengah berada dibelahan bumi sana.~Aurrin Anastasya James~ Gadis cantik yang telah memiliki hatiku selama 5 tahun lamanya.Kekasihku sendiri saat ini sedang berada di Jerman untuk menyelesaikan pendidikanya.
Sungguh aku rindu dirinya,aku mengutuk diriku sendiri karena telah mengkhitbah putri gadis orang lain,padahal aku sendiri tak menginginkanya.
Maafkan aku rin,karena kesalahan Khitbah ini nantinya kamu dan 'dia' akan terluka.
Namun tetap saja,aku akan selalu mencintaimu,Aurrin Anastasya James.
□□□
Bukan Salah Khitbah🍎
Salam buat readers yang mau singgah,semoga suka ya sama novel karanganku.
Ini murni hasil ilustrasi dan sebagian real life kisah nyata.
Kamis 24/10/19
14:32k
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Ira Suryadi
Assalamu'alaikum ka'Author,,Aku Baca Ulang Karya mu yg ke-2x,,maaf ya Kaa,,Aku baru kasih like ny sekarang,,🙏🤗
2024-07-17
1
Erni Fitriana
kukepoin kamu
2022-09-28
2
Rizal dody Zakaria
menarik
2021-12-20
1