Bertemu

إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ ، إِلاَّ تَفْعَلُوا 

تَكُنْفِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

“Jika datang kepada kalian seorang pelamar putri kalian yang kalian ridhoi akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah, jika kalian tidak melakukannya maka akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah: 1601]

💍

Semenjak berita tentang khitbah mendadak itu,Kìa menjadi lebih banyak melamun.

Perubahan kebiasaan itu mengusik perhatian Ezka yang notabenenya adalah kembaranya.Ikatan batin dua anak kembar memang selalu dikatakan kuat,oleh karena itu Ezka seakan akan tahu kegundahan apa yang tengah melanda kembaranya itu.

Dihari minggu pagi yang cerah ini,karena mereka libur kuliah keduanya lebih sering menghabiskan waktunya diruang baca sang abi seperti saat ini.

"Siapa yang mau ikut ke gramed nìh,katanya penulis Intan Yunita hari ini launching novel terbarunya loh!"

Intan Yunita,adalah nama penulis novel bergendre Roncom-islami dan Sejarah-Islami.Penulis idola Kia semenjak duduk dikelas XII SMA.Kia pernah nekad mengumpulkan uang jajanya selama satu bulan full,demi membeli novel best seller karangan sang idola.

Gadis yang tengah melamun itu tersadar seketika.

"Siapa yang mau ke Gramed?"tanya Kia sumringah.

'Nah kan,pasti berhasil.'gumam Ezka penuh kemenangan.

Sudah bukan rahasia lagi,jika Kia itu maniak novel islami,apalagi tentang istri istri para nabi dan kisah perempuan perempuan dizaman rasulullah Saw.

Jika hilangpun,tempat paling pertama yang didatangi para sahabat Kia adalah perpustakaan dan toko buku seperti gramed.

"Aku ki,mau ikut gak?"

"Mau,memangnya kamu mau apa kesana ka?"

"Mau menghilangkan kegundahan dihati kembaranku!"goda Ezka sambil tersenyum manis.

"Astagfirulahaladazim,adik aku ternyata bisa gombal juga!"jawab kia sambil tersenyum kecil dan berlalu.

"Kia ganti baju dulu!"ucapnya sebelum hilang dibalik pintu.

"Aku tunggu dibawah!"

□□□

"Pulang dari gramed kita mampir kerestoran biasa ya ki,aku laper nih?"

"Iya!"jawab gadis berkhimar longgar berwarna salem itu.Kedua tanganya mendekap erat novel incaranya yang berjudul 'kisah wanita kedua' dan beberapa novel dari karangan sangidola.

"Mbak pesan nasi goreng seafood sama jus semangkanya satu ya!"pesan Ezka.

"Kamu mau pesan apa ki?"

"Samain aja ka!"ujar Kia yang tengah fokus dengan novel dihadapanya.

"Oke,kalau gitu masing masing pesanya dua ya bak!"

"Baik,bisa tolong ditunggu sebentar ya kak!"

Selepas kepergian pelayan wanita itu,manik elang ezka tak senganja menangkap sosok familiar dimatanya.Sedangkan sosok pria tampan yang berdiri dengan gagahnya didepan pintu resto juga menatap ezka dengan keterkejutan.

Dengan langkan manly,pria tampan yang mengenakan atasan kemeja putih yang sudah digulung sampai sikut,dipadukan dengan celana bahan hitam itu menatap lurus kearah dua orang berbeda jenis yang tengah duduk dihadapanya.Membuat sebagian kaum hawa disana menelan liurnya melihat pria tampan itu berjalan.

"Dezka?"sapa suara bariton berat yang membuat siapapun yang mendengarnya merinding saking.....sexy-nya.

"Mas-Vano??"jawab Ezka,benar saja.Ternya pria yang ia lihat tadi adalah calon kakak iparnya.

Kini tatapan pria bermanik coklat tajam itu beralih kepada gadis berkhimar salem yang tampak tak terusik sedikit pun dengan kehadiranya.

Maniknya masih terpatri lekat kepada untaian kalimat yang tengah dibacanya.

"Ekhem"dehem Ezka,berharap semoga sang kakak akan terusik dan tersadar

Jika disampingnya ada calon suaminya yang tampan luar biasa.

Nihil,itulah yang didapatkan ezka.

Ezka lupa,jika kembaranya itu jika sudah membaca novel,maka seluruh dunianya akan terpusat kepada apa yang ia baca.

"Ki!"panggil Ezka akhirnya.

"Ya,ada apa?"tanya Kia setelah tersadar dari fokus tingkat dewanya.

Kini pria itu bisa melihat dengan jelas rupa gadis berkhimar yang sedari tadi menunduk dihadapanya.Wajahnya cantiknya yang baby face,dengan halis tebal yang terpahat sempurna,bulu mata yang tumbuh dengan panjang dan lentiknya,manik hitamnya yang teduh,hidung kecilnya yang bangir,bibir tipisnya yang mungil,membingkai sempurna gadis cantik berusia 22 tahun itu.

Kia menunduk malu,saat pria itu memandanginya dengan lekat.Takut zinah mata.

'Astagfirullahaladzim,zinah mata ya-Allah!'batin Kia seraya mengucapkan istigfar berkali kali.

"Ki,ini mas keevano.Pria yang mengkhitbah kamu kemarin malam!"tutur ezka.

Gadis cantik itu kembali mendongkrakkan wajahnya refleks,tak percaya.

Hingga manik hitamnya menangkap sosok tampan dihadapanya.Pria yang telah mengkhibahnya,calon suaminya,calon imamnya kelak.

"Hallo,saya Keevano Radityan Khutbi,calon suami dan calon imam kamu!"ucap pria bersuara bariton berat itu,sambil mengulurkan tanganya.

Cepat cepat Kia menangkupkan kedua tanganya didepan dada,tanda jika seorang perempuan dilarang bersentuhan jika bukan dengan mahrom-nya.

"Assalamualaiku,mas Vano!"jawab Kia akhirnya,karena sekilas ia mendengar Ezka memanggil pria tersebut dengan panggilan 'mas Vano'.

Pria itu kembali menarik lenganya,lalu tersenyum canggung.

"Waalaikumsalam"jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Jadi,apakah aku boleh bergabung bersama kalian disini?"

Jadilah kini mereka bertiga duduk dan mengobrol disatu meja yang sama.

"Ki,kayaknya aku harus pergi lebih dulu.Soalnya tadi anak anak BEM nelpon,mereka ngajak kumpul ditempat bisa!"tutur Ezka setelah mengangkat teleponya.

"Gak apa apa kan ki,kalau kamu pulang sendiri?"tanya Ezka penuh permintaan.

"Iya ka,Kia bisa pulang pake go-jack kok!"balas Kia sambil tersenyum meyakinkan sang adik.

"Biar saya yang antar Kia pulang!"ucap suara bariton itu mengintrupsi.

"Beneran mas? Gak ngerepotin kan? Mas vano kan lagi ada meeting atau apalah itu?"tanya Ezka beruntun.

"Saya bisa antar Arkia dahulu,baru kembali meeting sama client saya.Mereka pasti bisa menuggu!"ujar vano final.

"Alhamdulillah,kalau gitu aku nitip Kia sama mas ya,tolong anterin sampai rumah dengan selamat ya mas!"pinta ezka.

"Pasti,saya akan jaga Arkia dengan baik!"ucapnya meyakinkan.

Hati Kia menghangat saat mendengar pria yang masih asing dihadapanya ini,mau menjaganya sepenuh hati.

Ketika dalam perjalanan pulang,keduanya sama sama hanyut dalam kehiningan pikiran masing masing.

"Arkia"panggil suara bariton berat itu.

Namun nyatanya panggilan itu tak digubris oleh Kia yang tengah membaca Al~Qur'an mini miliknya.

"Arkia!"panggilnya lagi.

'Ck....menyebalkan!'gumam Keevano,karena gadis disampingnya itu tak meresponya sama sekali.

"Sadakaillahuladzim"ucap gadis berwajah baby face itu,mengakhiri bacaanya.Diciumya lembut kitab suci tersebut,lalu disimpanya dalam tas gendong miliknya dengan apik.

"Mas vano tadi manggil Kia?"tanya gadis itu polos.

"Hm"terdengar nada dingin dari suara berat itu,bukan suara hangat yang beberapa menit lalu melantun ditelinganya.

"Ini"

Entah sejak kapan tepatnya,Kia tidak tahu.Namun yang paati kini mobil SUV berwarna silver itu sudah terparkir didepan rumahnya.

"Apa ini mas vano?"tanya Kia hati hati,sambil meraih kertas bermap merah maroon itu.

Perjanjian Pra-nikah

Tulisan yang tertera paling atas bercetak tinta hitam tebal diawal kalimat,sebelum untaian kata dibawahnya.

"Seperti yang kamu baca,pernikahan ini hanya didasari perjodohan dan desakan dari orang tua saya.Jadi saya ingin pernikahan ini hanya sebatas itu tidak lebih."ucap pria tampan berambut hitam kelam itu datar.

"Di dalam surat perjanjian itu tertera perjanjian yang tidak akan merugikan kedua belah pihak,kamu tiñggal tanda tangan diujung surat perjanjian tersebut!"lanjutnya.

Tidak ada sorot pria yang berniat menjadi calon suaminya beberapa saat lalu,saat ini yang Kia lihat hanyalah sesosok pria misterius berhati dingin.

Setelah mengatakan itu,pria itu meĺengos pergi tanpa mendengarkan pendapat Kia.

Dalam persekian detik pria yang menerbangkan Kia dengan kehangatanya itu,langsung menjatuhkan Kia kembali oleh kenyataan yang baru saja menamparnya.

"Ya Allah,hiks....apa yang harus Kia lakukan?

Kenapa Kia harus berada dalam posisi seperti ini?hiks...."deraian air mata kembali mengalir dari mànik hitam teduh tersebut.

Ada nada kekecewaan disana,hanya kepada sang pangeranlah-Kia meminta,pasrah akan apa yang menjadi cobaanya saat ini dan kelak.

"Tolong....bantu Kia dalam menjalani semua ini ya-Rabb"

□■□■□

Sadakaulahuladzim

Haii.....haiii.....

Update lagi nih,bagaimana semuanya?

Tentang part ini?

Ditunggu ya buat komentarnya,jangan lupa klik ikon❤ya.....

Salam dari aku🤗🤗

Sukabumi

Kamis 24/10/19

19:58

Terpopuler

Comments

Rokhmi Nh

Rokhmi Nh

yach emang belum lenal semua masih ???? sabar dan rawakal 🙂🙂

2021-06-03

2

Nailil Ilma

Nailil Ilma

hai kak jangan lupa mampir di Cinta Anak Pesantren

2021-05-09

1

Maulina Kasih

Maulina Kasih

pdhl blm nikah...knp gak dibatalin...

2020-09-06

14

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!