سم الله الرحمن الرحيم
***bismi-lāhi ar-raḥmāni ar-raḥīmi**
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang*"
~Dengan basmallah kita awali segala sesuatu yang akan dimulai hari ini~
🍞🍞
"Assalamualaikum umi, abi."sapa seorang gadis cantik yang mengenakan gamis coklat dengan hijab syar'i berwarna senada itu.
"Waalaikumsalam putri umi sayang."jawab wanita berusia awal 40-an tahun itu.
"Waalaikumsalam putri kecil abi!" Sambil menyentuh pucuk kepala sang putri, Halim--pria yang dipanggil abi itu menjawab salam sang putri.
"Hari ini kamu kuliah Ki?"
"Iya umi."
Salma, ibu gadis cantik berhijab syar'i itu menggulum senyumnya. Pasalnya semenjak memasuki semester 7, putrinya itu sangat sibuk dengan tugas kuliahnya. Anak sulungnya itu memang tengah duduk disemester 7 di salah satu univ terpopuler di Bandung.
"Ihhh.... kebiasaan deh, Kia pasti gak bangunin Ezka." Gerutu seorang pemuda tampan yang baru turun dengan wajah tampanya ditekuk.
"Astagfirullahaladzim, Maaf Ka. Aku lupa."senyum gadis cantik bermanik hitam meneduhkan itu mengembang.
"Kebiasaan kamu itu suka tidur malam ya? Ihh.... si ujang mah, pikasebeulan." Sindir sang--Umi dalam bahasa sunda.
"Maaf Umi, semalem abang ngerjain tugas dari dosen Killer jadi sampai gadang!" Balas pemuda tampan bersurai hitam pekat itu, sambil mengunyah roti bakarnya.
"Iiihh... Baca basmallah sama doa mau makan dulu dek." Kata gadis itu, sambil mengambil piring berisi roti bakar milik Ezka.
"Astagfirullah, hilaf Ki." Kekehnya sambil menyengir kuda.
"Kebiasaan." Sindir Halim, abi mereka.
Suasana hangat mengiringi sarapan pagi keluarga kecil tersebut. Kia-panggilan akrab untuk gadis cantik berhijab syar'i seperti uminya itu. Kia dan Ezka adalah saudara kembar sepasang, dimana keduanya memiliki kemiripan yang hampir kentara ditiap sudut wajah keduanya. Kia terlahir 10 menit lebih dulu dari ezka 22 tahun lalu.
Kini keduanya tengah mengejar S1 di salah satu univ di Bandung. Kia dia katakan sebagai gadis cantik dan baik luar biasa. Gadis berhijab syar'i itu memiliki manik hitam yang teduah, alis tebal, bulu mata yang tumbuh dengan lentik, hidungnya yang kecil dan bangir, bibirnya yang tipis dibingkai sempurna dengan kulit putih mulus berhijab syar'i yang menjuntai panjang menutupi auratnya. Banyak yang mengagumi kecantik gadis ini, bukan hanya cantik namun Kia juga memiliki kepribadian yang baik. Kia ini bak Halim muda versi perempuan.
Sedangkan Dezka atau biasa dipanggil Ezka-tergolong sebagai pemuda tampan dengan surai hitam pekat, manik coklatnya yang terang menjadi pembeda antara dia dan Kia. Bulu matanya lentik, alisnya lebat wajahnya putih bersih tanpa noda. Hidungnya yang bangir menurun sempurna dari sang abi yang berdarah Turki-Jawa. Ditambah lagi kejeniusan dan kepopuleranya sebagai ketua BEM menambah popularitas seorang Dezka Halim mubaraq.
"Pakai seatbelt-nya dulu kembaranku sayang." Intrupsi pria bermanik coklat itu-Ezka.
"Iya siap pak boss!"
Bagi orang orang luar yang tidak tahu bahwa mereka kembar, Kia dan Ezka itu seperti couple goals dengan paket komplit. Tampan dan cantik, pintar, taat agama, baik, pokoknya keduanya ini couple goals dengan paket komplit.
"Aku pergi dulu ya ki, nanti kamu pulang sama aku lagi." Ucap Ezka sambil mengecup ujung khimar Kia.
Kebiasaan ini sudah Ezka lakukan sejak usia mereka 7 tahun, Ezka melakukan kebiasaan ini karena meniru perilaku sang abi hingga berlangsung sampai saat ini. Jika ditanya ezka dengan entengnya menjawab 'Ezka itu putra satu satunya abi, pengganti tugas abi jika abi tidak ada nanti!'
"Iya."
"Kalau gitu Ezka duluanya, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Uluulu..... calon kakak iparku cocwittt banget pagi pagi gini!"teriak seorang gadis berhijab pasmina hitam itu.
"Assalamualaikum Ana!"
"Waalaikumsalam Kia, maaf hilaf gak ucapin salam dulu. Habisnya tadi liat calon imam jadi salfok!"tuturnya sambil cengengesan.
"Kuliah dulu yang benar na, baru cari calon imam!"sahut seorang wanita lainya.
"Assalamualaikum Rena!"
"Waalaikumsalam Kia, makin cantik aja ukhti satu ini!"sanjung Rena-gadis berambut hitam sebahu itu.
"Apaan sih!"
"Uluulu..... calon kakak iparku ini merona kalau dipuji puji!"
"Sudah ah, pagi ini aku ada maktul pak Dekan, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam ukhti!"teriak Ana sambil melambaikan tanganya.
Anastasya Muzakiyya dan Renata Mariska adalah dua sahabat dekat Kia dari pertemuan pertama mereka saat OSPEK, hingga berlanjut sampai saat ini.
"Huahh.....hari ini tugas maktul hukum banyak bangettt!"keluh Ana, sambil mengibaskan tanganya berharap dapat menghilangkan panasnya terik matahari yang menyengatnya siang ini.
"Nanti pulang kuliah kamu mau kemana ki?"tanya Rena.
Kini ketika sahabat itu tengah berada ditaman kampus, sambil menikmati segelas es cendol.
"Aku rencananya mau kerja kelompok maktul manajemin bisnis dirumah Ana!"
"Ohh.... kok gak ngajak aku?"
"Rumah Anna...gak menampung anak kesehatan termasuk kamu!"sindir Ana.
"Apa apaan sih, awas loh nanti gak aku kirimin salam kamu buat Dezka!"ancan Rena, sambil tersenyum jahil.
"Eh....jangan gitu dong, kan gak asik!"
Terkadang Kia dibuat geleng geleng kepala oleh tingkah laku sahabat satunya ini.
Sudah tahu dia suka sama Ezka kembaran Kia.Tapi untuk salam saja harus nitip lewat Rena.Malu katanya kalau lewat calon kakak ipar mah.
"Enaknya makan apa ya buat menu makan malam?"pikir Rena.
"Semur tempe tahu aja na,enak tuh kayaknya!"
"Boleh juga tuh!"
Rencananya kerja kelompok dirumah Ana hanya sampai pukul lima sore,namun karena orang tua ana sedang dinner diluar jadilah Kia dan Rena berencana untuk menginap setelah jengah mendengar rengekan Ana yang takut tidur nnsendirian dirumah.
"Itu HP nya Kia bunyi terus dari tadi,siapa yang telfon ya?"
"Gak tahu,angkat aja na siapa tahu penting!"usul Rena yang tengah sibuk memotong tahu cina.
"Ok,aku angkat ya!"
"Iya,lagi pula Kia juga lagi shalat maghrib!"
Gadis berpasmina salem itupun mengangkat telepon milik kia yang sedari tadi terus berdering.
"Hallo,Assalamualaikum"
'Waalaikumsalam,hallo ini sama siapa ya?'
Tanya suara bas yang melantun dengan merdu disebrang sana.
'Bukanya ini suara......calon imam dunia akhiratku ya? Kyyaaakk.....bang Ezka yang nelfon!'batin Ana senang sambil berjingkrak jinhkrak ria.
"Kenapa lagi tuh anak,jingkrak jingkrak kayak ngangkat telepon dari calon imam aja?"gumam Rena sambil menggelengkan kepalanya.
"I-ini sama Ana sahabatnya Kia.Maaf ya Ana lancang ngangkat telepon kakak,soalnya kianya lagi salat maghrib kak!"ucap Ana nervous.
'Oh iya,ini sama Ana sehabatnya kia kan?'
"I-iya kak!"
'Aku boleh minta tolongkan sama Ana?'
"Bo-boleh kak!"Ana benar benar dilanda nervous luar biasa,saat secar langsung bisa mendengan suara pria idamanya selama hampir dua tahun ini.
Walaupun hanya lewat telepon,tapi nyatanya suara bass yang lembut itu mampu memgetarkan hati pendengarnya.
Ya Allah begitu besarkah pesona seorang Dezka Halim Mubaraq.
'Tolong sampaikan pada Kia kalau abi dan umi menunggu Kia dirumah.Katakan saja ada hal penting yang ingin abi dan umi sampaikan.Jadi kami menuggu kia dirumah secepatnya untuk datang!'
"Baik kak,nanti Ana sampaikan!"
'Kalau begitu terimakasih ya na,maaf ngerepotin'
"Enggak ngerepotin kok kak!"jawab Ana sambil senyum senyum sendiri.
'Makasih ya,jangan lupa amanah dari aku!'
"Iya kak,pasti!"
'Iya,kalau begitu sudah dulu ya na,assalamualaikum'
"Waalaikumsalam"
I detik
2 detik
3 detik
"Kyyakkk......calon imam Ana nelfon!"teriaknya histeris.
"Astagfirulahaladzim,hampir aja?"gerutu Rena,hampir saja ia menuangkan satu kotak garam kedalam masakanya karena terkejut ďengan teiakan Ana.
"Uluulu....suaranya bang Ezka merdu baget ya Allah!"pujinya tak kurang histeris dari orang gila baru.
"Dasar bucin!"
"Ya Allah....suaranya calon imamku ini merdu sekalehh...."
"Ihh....brisik tahu,ganggu acara masak masak aku.Kalau rasanya ancur gimana?"
"Salahin aja babang tampan yang baru aja nelfon barusan,trus sampe buat Ana mabuk kepayang gini!"elak Ana.
"Dasar bucin!"
"Memangnya tada siapa yang nelfon na?"tanya Kia yang baru memasuki dapur itu.
"Calon imam ki!"
"Calon imam?"bingung Kia
"Ezka maksudnya?"lanjut Kia.
"Heem,calon imam dan calon bapak dari calon anak anakku ituh!"sombong Ana PeDe.
"Kegeeran amat neng!"sindir Rena yang masih sibuk mengaduk aduk masakanya.
"Syirik,orang syirik gak disukai Allah loh?"
"Serah"kesal Rena.
"Ezka memangnya bilang apa na?"
"Kata calon imamku,kamu disuruh pulang cepat.Abi sama Umi-mu katanya mau bicara hal penting sama kamu."
"Penting?"karena merasa ada yang tidak enak di qalbu-nya,Kia pun langsung cepat cepat izin pulang kerumahnya.
Dengan keadaan gelisah dan penasaran bibir mungilnya tak hentinya mengucapkan istigfar selama berada dalam mobil yang akan membawanya pulang menuju rumahnya.
"Assalamualaikum,Abi Umii,ada apa? Apa umi dan abi baik baik saja?"tanya Kia beruntun saat kakinya menginjak tempat tinggalnya.
"Waalaikumsalam putri abi!"jawab Halim,sambil membut putrinya dengan senyuman.
"Ada apa umi abi? Apa abi sakit,atau umi?"tanya Kia beruntun.
"Astagfirullahaladzim kia,duduk dulu!"perintah sang umi.
"Tarik napas dulu tèh,terus baca istigfar 7×"lanjut sang umi.
Setelah mengikuti intruksi sang umi,ketiga orang dihadapan Kia ini terdiam mematung.
Kia mengangkap aura tidak mengenakkan dari kebisuan anggota keluarganya.
"Ada apa Umi abi?"
"...."
"Ka,ada apa?"tanya kia pada Ezka yang juga terlihat mendiaminya.
"Ki,tadi ada yang mengkhitbah kamu!"jawab Ezka akhirnya.Bagaimanapun juga Kia berhak tahu apa yang terjadi kepadanya.
"Khitbah? T-tapi siapa? Kia juga belum mau menikah muda umi abi?"ucap kia lemas,setetes air mata lolos dari manik hitamnya.
"Sayang,tapi Abi sudah menerima lamaran itu!"
Deg
Deraian air mata itu kini telah berhasil membanjiri kelopak mata kia.Hatinya sakit,bagaimana bisa Abinya menerima lamaran untuknya tanpa sepengetahuan dirinya.
Bukan kia mau menolak keputusan Abinya,namun kia belum siap menikah secara mental.Apalagi Kia menikah dengan orang asing yang tiba tiba mengkhitbahnya seperti ini?
"Hiks....hiks...."
"Kia,abi minta maaf jika keputusan abi ini melukai hati Kia.Jika Kia tidak setuju,abi bisa membatalkan lamaranya."ucap sang abi saat melihat sang putri mulai terisak.
"Tidak abi,jika ini memang sudah keputusan abi,Kia tidak akan menolak.Kia tahu abi pasti selalu memberikan yang terbaik untuk Kia"ucap Kia sambil tersenyum kecil dan mengusap lelehan air matanya.
"Kia terima pria yang meng-khitbah kia menjadi suami kia.Semoga dia bisa membimbing kia menjadi istri solihah sehingga bisa menuntun Kia sampai ke jannah."tambahnya mantap.
"Terimakasih Kia,semoga abi tidak meberikan putri kesayangan abi ke-orang yang salah."kata Halim sambil memeluk sang putri yang masih terisak.
"Kia,abi minta maaf jika keputusan abi ini melukai hati Kia.Jika Kia tidak setuju,abi bisa membatalkan lamaranya."ucap sang abi saat melihat sang putri mulai terisak.
"Tidak abi,jika ini memang sudah keputusan abi,Kia tidak akan menolak.Kia tahu abi pasti selalu memberikan yang terbaik untuk Kia"ucap Kia sambil tersenyum kecil dan mengusap lelehan air matanya.
"Kia terima pria yang meng-khitbah kia menjadi suami kia.Semoga dia bisa membimbing kia menjadi istri solihah sehingga bisa menuntun Kia sampai ke jannah."tambahnya mantap.
"Terimakasih Kia,semoga abi tidak meberikan putri kesayangan abi ke-orang yang salah."kata Halim sambil memeluk sang putri yang masih terisak.
~Keevano Radityan Khutbi
Hari ini aku mengkhitbah seorang gadis yang sama sekali tak kukenal.
Kenalpun tidak,apalagi timbul rasa.
Pernikahan ini bukan berlandaskan cinta,namun karena permintaan kedua orang tuaku.
Diusiaku yang mulai menginjak kepala tiga,membuat kedua orang tuaku mendesakku untuk segera menikah.Dan akhirnya aku terjebak dalam perjodohan konyol ini.
Padahal aku sendiri sudah memiliki seorang kekasih yang tengah berada dibelahan bumi sana.~Aurrin Anastasya James~ Gadis cantik yang telah memiliki hatiku selama 5 tahun lamanya.Kekasihku sendiri saat ini sedang berada di Jerman untuk menyelesaikan pendidikanya.
Sungguh aku rindu dirinya,aku mengutuk diriku sendiri karena telah mengkhitbah putri gadis orang lain,padahal aku sendiri tak menginginkanya.
Maafkan aku rin,karena kesalahan Khitbah ini nantinya kamu dan 'dia' akan terluka.
Namun tetap saja,aku akan selalu mencintaimu,Aurrin Anastasya James.
□□□
Bukan Salah Khitbah🍎
Salam buat readers yang mau singgah,semoga suka ya sama novel karanganku.
Ini murni hasil ilustrasi dan sebagian real life kisah nyata.
Kamis 24/10/19
14:32k
إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ ، إِلاَّ تَفْعَلُوا
تَكُنْفِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ
“Jika datang kepada kalian seorang pelamar putri kalian yang kalian ridhoi akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah, jika kalian tidak melakukannya maka akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah: 1601]
💍
Semenjak berita tentang khitbah mendadak itu,Kìa menjadi lebih banyak melamun.
Perubahan kebiasaan itu mengusik perhatian Ezka yang notabenenya adalah kembaranya.Ikatan batin dua anak kembar memang selalu dikatakan kuat,oleh karena itu Ezka seakan akan tahu kegundahan apa yang tengah melanda kembaranya itu.
Dihari minggu pagi yang cerah ini,karena mereka libur kuliah keduanya lebih sering menghabiskan waktunya diruang baca sang abi seperti saat ini.
"Siapa yang mau ikut ke gramed nìh,katanya penulis Intan Yunita hari ini launching novel terbarunya loh!"
Intan Yunita,adalah nama penulis novel bergendre Roncom-islami dan Sejarah-Islami.Penulis idola Kia semenjak duduk dikelas XII SMA.Kia pernah nekad mengumpulkan uang jajanya selama satu bulan full,demi membeli novel best seller karangan sang idola.
Gadis yang tengah melamun itu tersadar seketika.
"Siapa yang mau ke Gramed?"tanya Kia sumringah.
'Nah kan,pasti berhasil.'gumam Ezka penuh kemenangan.
Sudah bukan rahasia lagi,jika Kia itu maniak novel islami,apalagi tentang istri istri para nabi dan kisah perempuan perempuan dizaman rasulullah Saw.
Jika hilangpun,tempat paling pertama yang didatangi para sahabat Kia adalah perpustakaan dan toko buku seperti gramed.
"Aku ki,mau ikut gak?"
"Mau,memangnya kamu mau apa kesana ka?"
"Mau menghilangkan kegundahan dihati kembaranku!"goda Ezka sambil tersenyum manis.
"Astagfirulahaladazim,adik aku ternyata bisa gombal juga!"jawab kia sambil tersenyum kecil dan berlalu.
"Kia ganti baju dulu!"ucapnya sebelum hilang dibalik pintu.
"Aku tunggu dibawah!"
□□□
"Pulang dari gramed kita mampir kerestoran biasa ya ki,aku laper nih?"
"Iya!"jawab gadis berkhimar longgar berwarna salem itu.Kedua tanganya mendekap erat novel incaranya yang berjudul 'kisah wanita kedua' dan beberapa novel dari karangan sangidola.
"Mbak pesan nasi goreng seafood sama jus semangkanya satu ya!"pesan Ezka.
"Kamu mau pesan apa ki?"
"Samain aja ka!"ujar Kia yang tengah fokus dengan novel dihadapanya.
"Oke,kalau gitu masing masing pesanya dua ya bak!"
"Baik,bisa tolong ditunggu sebentar ya kak!"
Selepas kepergian pelayan wanita itu,manik elang ezka tak senganja menangkap sosok familiar dimatanya.Sedangkan sosok pria tampan yang berdiri dengan gagahnya didepan pintu resto juga menatap ezka dengan keterkejutan.
Dengan langkan manly,pria tampan yang mengenakan atasan kemeja putih yang sudah digulung sampai sikut,dipadukan dengan celana bahan hitam itu menatap lurus kearah dua orang berbeda jenis yang tengah duduk dihadapanya.Membuat sebagian kaum hawa disana menelan liurnya melihat pria tampan itu berjalan.
"Dezka?"sapa suara bariton berat yang membuat siapapun yang mendengarnya merinding saking.....sexy-nya.
"Mas-Vano??"jawab Ezka,benar saja.Ternya pria yang ia lihat tadi adalah calon kakak iparnya.
Kini tatapan pria bermanik coklat tajam itu beralih kepada gadis berkhimar salem yang tampak tak terusik sedikit pun dengan kehadiranya.
Maniknya masih terpatri lekat kepada untaian kalimat yang tengah dibacanya.
"Ekhem"dehem Ezka,berharap semoga sang kakak akan terusik dan tersadar
Jika disampingnya ada calon suaminya yang tampan luar biasa.
Nihil,itulah yang didapatkan ezka.
Ezka lupa,jika kembaranya itu jika sudah membaca novel,maka seluruh dunianya akan terpusat kepada apa yang ia baca.
"Ki!"panggil Ezka akhirnya.
"Ya,ada apa?"tanya Kia setelah tersadar dari fokus tingkat dewanya.
Kini pria itu bisa melihat dengan jelas rupa gadis berkhimar yang sedari tadi menunduk dihadapanya.Wajahnya cantiknya yang baby face,dengan halis tebal yang terpahat sempurna,bulu mata yang tumbuh dengan panjang dan lentiknya,manik hitamnya yang teduh,hidung kecilnya yang bangir,bibir tipisnya yang mungil,membingkai sempurna gadis cantik berusia 22 tahun itu.
Kia menunduk malu,saat pria itu memandanginya dengan lekat.Takut zinah mata.
'Astagfirullahaladzim,zinah mata ya-Allah!'batin Kia seraya mengucapkan istigfar berkali kali.
"Ki,ini mas keevano.Pria yang mengkhitbah kamu kemarin malam!"tutur ezka.
Gadis cantik itu kembali mendongkrakkan wajahnya refleks,tak percaya.
Hingga manik hitamnya menangkap sosok tampan dihadapanya.Pria yang telah mengkhibahnya,calon suaminya,calon imamnya kelak.
"Hallo,saya Keevano Radityan Khutbi,calon suami dan calon imam kamu!"ucap pria bersuara bariton berat itu,sambil mengulurkan tanganya.
Cepat cepat Kia menangkupkan kedua tanganya didepan dada,tanda jika seorang perempuan dilarang bersentuhan jika bukan dengan mahrom-nya.
"Assalamualaiku,mas Vano!"jawab Kia akhirnya,karena sekilas ia mendengar Ezka memanggil pria tersebut dengan panggilan 'mas Vano'.
Pria itu kembali menarik lenganya,lalu tersenyum canggung.
"Waalaikumsalam"jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.
"Jadi,apakah aku boleh bergabung bersama kalian disini?"
Jadilah kini mereka bertiga duduk dan mengobrol disatu meja yang sama.
"Ki,kayaknya aku harus pergi lebih dulu.Soalnya tadi anak anak BEM nelpon,mereka ngajak kumpul ditempat bisa!"tutur Ezka setelah mengangkat teleponya.
"Gak apa apa kan ki,kalau kamu pulang sendiri?"tanya Ezka penuh permintaan.
"Iya ka,Kia bisa pulang pake go-jack kok!"balas Kia sambil tersenyum meyakinkan sang adik.
"Biar saya yang antar Kia pulang!"ucap suara bariton itu mengintrupsi.
"Beneran mas? Gak ngerepotin kan? Mas vano kan lagi ada meeting atau apalah itu?"tanya Ezka beruntun.
"Saya bisa antar Arkia dahulu,baru kembali meeting sama client saya.Mereka pasti bisa menuggu!"ujar vano final.
"Alhamdulillah,kalau gitu aku nitip Kia sama mas ya,tolong anterin sampai rumah dengan selamat ya mas!"pinta ezka.
"Pasti,saya akan jaga Arkia dengan baik!"ucapnya meyakinkan.
Hati Kia menghangat saat mendengar pria yang masih asing dihadapanya ini,mau menjaganya sepenuh hati.
Ketika dalam perjalanan pulang,keduanya sama sama hanyut dalam kehiningan pikiran masing masing.
"Arkia"panggil suara bariton berat itu.
Namun nyatanya panggilan itu tak digubris oleh Kia yang tengah membaca Al~Qur'an mini miliknya.
"Arkia!"panggilnya lagi.
'Ck....menyebalkan!'gumam Keevano,karena gadis disampingnya itu tak meresponya sama sekali.
"Sadakaillahuladzim"ucap gadis berwajah baby face itu,mengakhiri bacaanya.Diciumya lembut kitab suci tersebut,lalu disimpanya dalam tas gendong miliknya dengan apik.
"Mas vano tadi manggil Kia?"tanya gadis itu polos.
"Hm"terdengar nada dingin dari suara berat itu,bukan suara hangat yang beberapa menit lalu melantun ditelinganya.
"Ini"
Entah sejak kapan tepatnya,Kia tidak tahu.Namun yang paati kini mobil SUV berwarna silver itu sudah terparkir didepan rumahnya.
"Apa ini mas vano?"tanya Kia hati hati,sambil meraih kertas bermap merah maroon itu.
Perjanjian Pra-nikah
Tulisan yang tertera paling atas bercetak tinta hitam tebal diawal kalimat,sebelum untaian kata dibawahnya.
"Seperti yang kamu baca,pernikahan ini hanya didasari perjodohan dan desakan dari orang tua saya.Jadi saya ingin pernikahan ini hanya sebatas itu tidak lebih."ucap pria tampan berambut hitam kelam itu datar.
"Di dalam surat perjanjian itu tertera perjanjian yang tidak akan merugikan kedua belah pihak,kamu tiñggal tanda tangan diujung surat perjanjian tersebut!"lanjutnya.
Tidak ada sorot pria yang berniat menjadi calon suaminya beberapa saat lalu,saat ini yang Kia lihat hanyalah sesosok pria misterius berhati dingin.
Setelah mengatakan itu,pria itu meĺengos pergi tanpa mendengarkan pendapat Kia.
Dalam persekian detik pria yang menerbangkan Kia dengan kehangatanya itu,langsung menjatuhkan Kia kembali oleh kenyataan yang baru saja menamparnya.
"Ya Allah,hiks....apa yang harus Kia lakukan?
Kenapa Kia harus berada dalam posisi seperti ini?hiks...."deraian air mata kembali mengalir dari mànik hitam teduh tersebut.
Ada nada kekecewaan disana,hanya kepada sang pangeranlah-Kia meminta,pasrah akan apa yang menjadi cobaanya saat ini dan kelak.
"Tolong....bantu Kia dalam menjalani semua ini ya-Rabb"
□■□■□
Sadakaulahuladzim
Haii.....haiii.....
Update lagi nih,bagaimana semuanya?
Tentang part ini?
Ditunggu ya buat komentarnya,jangan lupa klik ikon❤ya.....
Salam dari aku🤗🤗
Sukabumi
Kamis 24/10/19
19:58
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang muhallil. Lalu beliau menjawab, “Jangan! Hendaknya pernikahan itu didasari oleh suatu keinginan dan bukan kepura-puraan! Jangan pula ia merupakan pelecehan terhadap Kitab Allah SWT! Sampai ia merasakan lezatnya persetubuhan! (HR. Ath-Thabrani dalam At-Kabir (11567) dari Ibnu Abbas, sedangkan isnadnya dha’if)
◇◇◇
Tidak pernah terpikirkan olehnya sedikitpun akan berada dalam situasi seperti ini.
Arkia Salfira Mubaraq,gadis cantik berhijab syar'i ini tak pernah tahu rencana tuhan akan membawanya kedalam keadaan membingungkan seperti ini.
Belum saja hatinya tenang akan berita seorang pria asing yang mengkhitbahnya secara mendadak,kini kenyataan pun kembali menampar kia dengan penolakan yang ditunjukkan secara nyata oleh calon suaminya sendiri.
Lalu untuk apa di mengkhitbahnya?
"Jadi,apa yang mau kamu bicarakan dengan saya?"tanya pria bersuara bariton berat yang tengah menatap gadis dihadapanya itu penuh tanya.
"Kia mau bertanya tentang surat ini?"ucapnya,seraya mengeluarkan map maroon berisi surat perjanjian itu.
"Maksud dari surat ini apa?"tanya Kia masih dengan suara lembutnya.
"Seperti yang kamu lihat.Itu perjanjian pra-nikah.Saya menikah hanya karena desakan orang tua saya,sedangkan saya sendiri belum siap untuk menikah!"ucapnya gamblang.
'Belum siap menikah? Lalu kenapa dia mengkhitbah kia?'batin Kia miris,karena hatinya sudah digoresi banyak luka dari pertama bertemu pria misterius dihadapanya ini.
"Saya sudah punya tunangan yang saya cintai,dan ketika waktu perjanjian itu berakhir saya akan menikahi dia!"ucapnya gamlang.
Deg
Hati Kia seakan diremas,nyeri disana.Bagaimana calon suaminya secara gamblang mengatakan jika dirinya mencintai wanita lain,sementara dirinya akan menikahi wanita dihadapanya.
"Kia tidak bisa menikah dengan perjanjian seperti ini,Allah tidak pernah menyukai hambanya yang memainkan sebuah hubungan yang suci seperti pernikahan!"ucap Kia,susah payah menahan air matanya yang mulai menggenang dipelupuk matanya.
"Semakin kamu menolak,maka saya akan semakin yakin untuk menikahi kamu!"ucapnya final.
Diraihnya benda pipih berwarna hitam yang berdering itu dari saku celana bahanya.
"Hallo,Assalamualaikum abi Halim!"ucap pria itu lemah lembut,saat menerima telpon dari sang calon mertua.
"....."
"Ini abi,saya cuma mau bilang jika kami sudah setuju untuk melangsungkan pernikahannya dipercepat,menjadi minggu depan!"ucapnya to the point,sambil melirik Kia.Melihat respon gadis itu.
Dan Kia,gadis itu dibuat terbelalak dengan bualan yang ucapkan pria dihadapanya ini.
"...."
"Iya abi,Arkia bersama saya!"
"...."
"Pasti abi,saya akan melakukan amanah abi dengan baik!"
"....."
"Waalaikumsalam abi"ucap Vano,diakhir sambungan teleponya.
"Tidak ada peluàng untukmu menolak Arkia Salma Mubaraq,karena saya sudah terlanjur memilih kamu menjadi pion saya!"ucapnya sarkasme,sambil berlalu meninggalkan gadis yang mulai terisak dihadapanya.
'Pion' sakit,hati kia hancur saat dirinya hanya dijadikan sebagai pion oleh pria yang jelas jelas tidak pernah berniat menikahi kia karena ibadah.
Arkia ingin menolak pernikahan ini,namun apa daya Kia tidak ingin membuat Abi dan umi nya kecewa.
Selama ini Abi dan Uminya sangat menginginkan Arkia untuk menikah dengan pria yang mengkhitbahnya saat itu,yang kebetulan juga adalah putra sahabat karib Abi dan umi.
'Ya-Allah tolong bantulah Kia mrlewati semua ini!'
□□
"Dorr....."
"Astagfirullahaladzim!"ucap Kia terkejut.
Sedangkan siempunya ulah,terkekeh geli melihat keusilanya berhasil mengejutkan targetnya.
"Ngelamun aja dari tadi ki,yang mau nikah itu jangan banyak ngelamun.Nanti kesambet loh??"tutur Ezka,menggoda sang kembaran yang akan melepas masa lajangya esok hari.
"Astagfirullahaladzim,apaan sih ki? orang aku lagi mikirin tugas Maktul bisnis!"sangkalnya.
Padahal dalam benarnya banyak sekali unek unek yang membuatnya gundah gulana.
"Ohh....kirain rindu sama calon suami?"goda ezka.Pemuda itu memang tak henti hentinya menggoda kembaranya,karena sebentar lagi kebiasaan usil ini pasti akan ia rindukan.
"Bukan gitu ki! Ihh....kamu ngeselin,gangguin aku mulu!"rajuk Kia manja.
Pemuda tampan bermanik elang itu terkekeh.Gadis lemah lembut seperti Kia ini memang suka manja manja,namun sifatnya itu hanya ditunjukkan kepada dirinya dan Abi mereka.
"Uluulu.....kan nanti kalau kamu sudah menikah,aku gak bisa godain kamu lagi ki!"tutur ezka sambil memeluk sang kakak sayang.
Bagaimanapun juga selama 22 tahun ini,mereka tak pernah hidup berjauhan.Dan kini tiba waktunya Kia akan membina rumah tangganya sendiri,secara otomatis ikut tinggal dirumah suaminya.
"Ki,janji ya kalau ada apa-apa aku harus jadi yang pertama tahu!"pinta Ezka,jangan lupakan fakta jika feeling anak twins itu memang patut diacungi jempol.
Saat ini pun,ezka rasa ada yang salah dengan kembaranya.Hatinya berdesir saat melihat senyuman terpaksa dibibirnya.
"Kita shalat dzuhur berjamaah ya ki? Hitung hitung buat terakhir kali!"
"Iya!"
"Aku ambil air wudhu dikamar aku aja,sekalian ambil peci sama sarung."
Sepeninggalanya Ezka,tubuh Kia luruh kelantai.Ia tak sanggup,tak sanggup lagi membohongi banyak orang terkasihnya tentang fakta dibalik rencana pernikahanya.
@Mabina,Bandung Hotels
"Tidak ada peluàng untukmu menolak Arkia Salma Mubaraq,karena saya sudah terlanjur memilih kamu menjadi pion saya!"ucapnya sarkasme,sambil berlalu meninggalkan gadis yang mulai terisak dihadapanya.
Setelah pertemuan itu,Keevano-atau akrab disapa vano langsung melajukan mobilnya menuju hotel tempatnya menginap.
Masih terekam jelas dalam benaknya,saat tanpa kasihan sedikitpun ia menyakiti hati calon istrinya. Gadis ber-hkimar syar'i itu bahkan telah ia buat menangis tadi.
'Salahnya sendiri,karena telah menerima khitbahku!'batinya.
Awalnya ia mengkhitbah Arkia hanya karena perjodohan bodoh antara kakeknya dengan kakek kia,hingga diturunkan sampai keayahnya dan Ayah Kia yang berakhir pada keduanya.
Vano sudah mengambil keputusan sebelum pernikahan itu terjadi.Oleh karena itu ia membuat perjanjian pra-nikah sebagai acuan selama mereka menikah.
Memang kejam rasanya,namun ia lakukan agar saat pernikahan itu berakhir tidak ada penghalang sedikitpun.
Karena dalam perjanjian itu tercantum poin tentang.
-Dilarang jatuh cinta atau melibatkan perasaan apapun kepada pihak ke-I atau pihak ke-2.
Vano melakukan ini sebagai bukti bahwa ia masih setia menunggu kekasihnya kembali.
Ia yakin wanita itu yang akan menjadi jodohnya kelak.
"Aku hanya mencintaimu Aurrin,hanya dirimu!"ucapnya lembut sambil membelai sebuah bingkai berisi foto wanita cantik yang tengah tersenyum bahagia kearah kamera.
@Bandung,08.24 pagi hari.
Hari itu akhirnya tiba,bertepatan dengan kamis pagi,seorang gadis dengan balutan kebaya dan khimar putih membuatnya makin cantik.Wajah baby facenya terlihat lebih berseri saat dipoles sedikit make up.
"Subhanallah,putri umi cantik sekali!"ucap seorang wanita paruh baya diambang pintu itu.
"Umi!"Salma-wanita yang dipanggil umi itu berjalan mendekati sang putri.
"Sstt....putri umi sudah cantik,jangan menangis ya! Nanti make up-nya luntur gimana?"hibur salma.
Hatinya berbunga bunga,karena saat ini ia akan segera melepaskan putrinya untuk membangun rumah tangganya sendiri.
Disisi lain hatinya sedih,karena bagaimanapun juga Arkia adalah putri satu satunya.
"Sudah ya ki,umi yakin jika calon suamimu adalah calon terbaik bagi imammu. Insaallah ,Allah akan selalu menyertakan kabahagiaan untuk rumah tangga kalian.Umi yakin melepas Kia untuk orang yang dapat bertanggung jawab!"Doa salma.
Beberapa detik lagi,ia akan melepas putri solihahnya,putri kesayanganya.
"Saya terima nikah dan kawinya Arkia Salfira Mubaraq binti Halim mubaraq dengan maskawin tersebut dibayar tunai"
"Sah?"
"SAH!!"
Air mata gadis cantik itu luruh,ketika suara 'Sah' begema riuh dari luar tengah.
Ia telah sah menjadi istri seseorang baik dimata agama maupun dimata hukum.
"Semoga kalian menjadi pasangan sakinah mawadah warohmah!! Ya sayang!"ucap salma sambil mengecup pelipis sang putri.
"Sudah jangan menangis ya,yuk sudah waktunya kia munemui suami kia!"ajak Salma.
'Semoga Allah selalu menyertakan kebahagiaan untuk rumah tangga hambamu ini!!'batin Kia dalam hati.
□□□
Negosiasì
Huaapp......update lagi🤗🤗
Gimana readers??
Jangan lupa vote dan komentar ya??
Sampai jumpa dipart selanjutnya😊😊
Sukabumi 26/10/19
09:16
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!