Prahara di langit bumi
Penganut aliran sesat. Salah satu pria bersekutu dengan iblis. Dia mencari kekayaan, pada waktu tengah malam. Giliran Boge kembali meronda, lampu senternya menyorot ke sosok pria mengenakan jaket hitam berlari melihatnya.
“Siapa disana? Tengah malam gini jangan mesum!” teriak Boge sedikit ketakutan.
Setelah menggertak, dia berlari kocar-kacir menuju pos. Berbagai penampakan di area wilayah monyet itu bukan lah pertama kali yang dia alami. Sosok pria yang bersembunyi di balik kegelapan itu berjalan mengendap-endap menuju sarang monyet. Nyala obor menerangi jalannya. Pria tua berdiri melotot melihat kehadirannya.
“Hei anak muda, tidak ada sembarangan orang yang bisa masuk ke sini. Kau sudah membuat raja siluman monyet marah. Kembali lah esok hari dengan sembilan ekor tandan. Hajat keinginan mu mala mini tidak bisa di kabulkan”
“Ampun mbah, saya barusan mencari mbah di rumah tapi pintu rumah mbak terkunci. Jadi saya berinisiatif datang sendiri kesini”
“Cepat pergi!”
Menuai hasrat yang terburu-buru. Kembali ke rumah tanpa mengetuk pintu, Kusuma melihat gerak-gerik suaminya itu mencurigakan.
“Kamu dari mana mas? Bau sekali” ucapnya mengipas hidung dengan tangannya.
“Sudah lah, yang pentingkan aku tidak selingkuh!”
“Apa maksud mu mas? Ini balasan atas kesetiaan ku menjadi istri mu yang selalu khawatir menunggu mu di rumah? Bahkan kandungan ku yang sudah mencapai Sembilan bulan saja tidak engkau jaga.”
Brakk__
Bantingan pintu hampir merobohkan rumah yang sebagian dari atap rumbia itu. Joko memukul kepalanya, dia mencari solusi bagaimana mendapatkan Sembilan tandan pisang yang di minta si mbah. Berjalan keluar rumah membawa sabit tajam di tangannya. Panggilan suara Kusuma yang dia abaikan. Joko berlari ke bagian belakang rumah para warga. Mencuri beberapa tandan pisang, sampai pada tanda ke delapan dia tidak menemukan di pepohonan warga yang lain. Delapan tandan itu dia sembunyikan di dekat pepohonan yang letaknya jauh dari perkampungan.
Dia ingat ada pohon pisang bonsai berbuah lebat yang berada di wilayah sekolah. Joko memanjat gerbang, dia mengambil buah beserta pohonnya itu. Dia menggedor rumah mbah Kumis, pintu itu terbuka sendiri. Suara hewan menggema di langit, sekujur bulu kuduknya merinding.
“Masuk Le, sini makan pisang sama si mbah” suara mbah Kumis terdengar sedikit aneh.
Kaki yang akan menapak masuk di tahan dengan tepukan di punggungnya. Sosok mbah Kumis melotot bertanya sedang apa yang dia lakukan di rumahnya.
“Loh, bukannya mbah tadi yang membukakan pintu dan mempersilahkan aku masuk?” tanya Joko kebingungan.
“Kan sudah aku katakan, besok hari kau baru bisa membawa sembilan tandan di sarang monyet.”
“Maafkan aku mbah..”
Karena tidak mau di ganggu melakukan sesajian, Joko tidur di luar menunggu pagi tiba. Gangguan yang membuatnya sesekali terbangun tidak menggoyahkan semangatnya pergi ke sarang setan. Si mbah membantu membawa beberapa tandan pisang. Memasuki area gerombolan monyet, tidak ada seekor monyet yang berani mencuri pisang yang mereka bawa.
Monyet-monyet itu terlihat ketakutan melihat mbah Kumis. Di dalam sarang yang gelap, lembab dan bau. Si mbah menyalakan obor, dia menabur bunga dan membakar dupa di dekat patung raksasa. Sembilan tandan pisang tiba-tiba habis tidak tersisa. Joko mengusap mata melihat keanehan itu.
“Sebentar lagi penghuni raja monyet akan muncul. Kau jangan lari atau dia akan memakan mu” ucap si mbah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
selalu keren kisah author satu ini 😍❤️👍
2023-05-29
0
Nor Aini
Pisang curi
2023-05-26
0
Daun jeruk
nunggu si mumun
2023-05-05
0