Senja tidak bersinar, cahaya telah gelap gulita. Netra menangkap kilatan cahaya merah di dalam puasa perut yang sedikit membesar. Dia terjaga semalaman dari tidurnya, ada sesuatu yang bergerak di dalam dan terasa begitu panas. Hari semakin suram, dunia terlalu banyak kepiluan dan penderitaan. Menunggu kabar bahagia hanya fatamorgana kesia-siaan saja di dalam cerita mistis para pemerca ilmu ghaib. Mengukir benda tajam yang ada di pelupuk hati, sayatan, tetesan perasan air jeruk semakin membuka luka batin. Menenggelamkan raga, hidup tapi bagai mayat sengsara di muka bumi akibat pemuja pesugihan monyet. Mereka benar-benar menjadi manusia yang kufur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekolah Monyet Komentar