Terpaksa Menikahi Supir Berondongku
Seorang pria tampan dengan tuxedo putih sangat terkejut mendengar keterangan yang diberikan dokter yang baru saja memeriksa calon mempelai perempuannya itu.
"Apa dok calon istri saya hamil?!",tanyanya dengan menunjuk kearah Amera yang terduduk lemah karena merasakan syok yang sama seperti yang dialami oleh Elvan sekarang setelah mendengar keterangan dari dokter keluarga Elvan yang tadi memeriksanya karena dia sempat pingsan setelah selesai dirias.
"Be..benar tuan calon istri anda sekarang sedang hamil 3 minggu karena itu wajar saja kalau dia tadi merasa sangat pusing sampai pingsan karena kelelahan. Tapi anda jangan khawatir tuan Elvan kondisi nona Amera akan segera membaik setelah beristirahat jadi kalian bisa tetap melanjutkan upacara pernikahan kalian hari ini",terang sang dokter yang terlihat sedikit bingung melihat ekspresi pasangan calon pengantin itu karena tampak tidak bahagia mendengar kabar bahagia yang disampaikannya itu.
"Tapi bagaimana bisa?!",tanya Elvan dengan ekspresi bingung dan marah menatap kearah Amera yang terlihat semakin pucat ditatap Elvan seperti itu.
"Maksud tuan?Apa ini kehamilan yang tidak kalian rencanakan karena itu anda berdua terlihat tidak bahagia saat mendengarnya?",tanya sang dokter dengan berani karena itu bisa saja terjadi pikirnya mengingat profesi mereka berdua yang bukan orang biasa.Sang pria adalah seorang CEO dari perusahaan cukup terkenal sementara sang perempuan yang memakai pakaian pengantin adalah seorang artis terkenal benar benar pasangan yang sangat sempurna, karena yang satu sangat cantik sementara yang satu sangat tampan.
Tapi tentu saja meski mereka terkenal dan akan segera menikah Khabar kehamilan sang perempuan yang didengar sebelum pernikahan tetap membuat mereka tidak senang karena itu bisa membuat nama mereka menjadi tercoreng nantinya itu lah yang dipikirkan sang dokter sekarang tentang pasangan didepannya ini.
Melihat bagaimana situasi didalam ruangan itu sang dokter mengambil inisiatif membiarkan kedua calon pengantin itu untuk bicara berdua.
"Sepertinya kalian berdua ingin bicara jadi sebaiknya saya keluar sekarang dan untuk membuat nona Amera sanggup menjalani upacara pernikahan hari ini saya akan berikan obat untuk anda nona Amera".
Sang mempelai perempuan mengangguk mendengar apa yang dikatakan dokter itu padanya sementara sang mempelai pria tetap diam dengan ekspresi semakin dingin menatap kearah mempelai perempuannya sambil menunggu sang dokter keluar dari ruangan.
"Jadi,katakan padaku siapa baji*an itu Amera!?",bentak Elvan Sander dengan sangat marah pada Amera yang membuat Amera semakin ketakutan dan merasa bersalah pada Elvan calon suaminya itu.
" I...itu..Ma..maaf sa...sayang,Aku tidak sengaja melakukannya waktu itu karena aku mabuk",jawabnya dengan terbata bata dan wajah pucat pasi.
"Apa mabuk?! Lalu tidak sengaja?Apa kau pikir aku akan percaya dengan semua ucapanmu itu Amera!",bentak Elvan dengan wajah mengeras karena sangat marah membuat Amera merasa semakin ketakutan pada Elvan.
"A..aku serius itu hanya sebuah kesalahan karena aku mabuk setelah kita bertengkar tiga Minggu yang lalu sayang",ucap Amera lagi mencoba memberi penjelasan tentang awal terjadinya hal itu pada Elvan dengan harapan Elvan akan mengerti seperti dirinya yang selama ini selalu mengerti Elvan dengan para perempuan yang diakuinya hanya sebagai temannya saja.
Mendengar ucapan Amera tiba tiba Elvan mencengkram kuat rahang Amera membuat Amera meringis kesakitan karenanya.
"Kau bilang apa yang kau lakukan itu kesalahan begitu!",bentak Elvan lagi dengan semakin keras mencengkram rahang Amera hingga membuat Amera meringis kesakitan.
"Sa..sayang sakit",desis Amera dengan mencoba meminta Elvan untuk melepaskan cengkeraman tangannya.
"Sakit!Lalu bagaimana dengan kondisiku sekarang?Apa tidak lebih sakit Hah!Dasar perempuan mura*an!Kau selalu menolak keinginanku yang ingin menyentuhmu selama dua tahun kita pacaran,tapi hanya karena kita bertengkar lalu kau mabuk kau malah menyerahkan apa yang seharusnya menjadi hakku kepada baji*an tidak jelas itu Amera!",bentaknya dengan semakin keras mencengkram rahang Amera membuat Amera sampai mengeluarkan airmatanya karena menahan sakit dari cengkraman tangan Elvan dirahangnya.
"Ma..maaf..Sa..sayang",jawab Amera lirih disela rasa sakitnya masih berusaha membuat Elvan luluh karena bagaimanapun dia tidak ingin pernikahannya dengan pria yang sudah menjadi kekasihnya lebih dua tahun ini gagal begitu saja.
"Maaf! maaf!Apa kau pikir kata maaf mu bisa membuatku berhenti merasa kecewa dan marah padamu mengingat kau sudah pernah disentuh pria lain selain aku !!".
Amera semakin keras terisak dan tidak perduli lagi dengan riasannya yang berantakan karena semua itu tidak penting dibandingkan apa yang terjadi sekarang padanya.
Hatinya hancur karena membuat pria yang dicintainya sampai Semarah itu padanya sekarang.
"A..aku berjanji akan melakukan apa saja asal kau mau memaafkan aku sayang",Isak Amera tanpa memperdulikan lagi rasa sakit dirahangnya akibat cengkraman Elvan.
"Apa kau bilang memaafkanmu Amera?Jangan harap! Yang ada aku akan membuat hidupmu hancur karena kau sudah menghianati aku!!",bentak Elvan dengan mendorong tubuh Amera sangat keras hingga membuat Amera terdorong kebelakang dan menabrak tepi tempat tidur.
"Auw!!!",teriak Amera karena merasa sakit dibagian perutnya yang sempat membentur tepi tempat tidur.
Melihat Amera meringis kesakitan bukannya merasa iba Elvan malah semakin beringas dengan tiba tiba ditariknya rambut dikepala Amera dengan keras sampai kepala perempuan itu mendongak kebelakang mengikuti tarikan tangan Elvan dikepalanya.
"Sa...sayang sakit",rintih Amera dengan mencoba melepaskan cengkraman tangan Elvan dikepalanya.
"Kau masih bisa merasakan sakit setelah menghianati aku!",bentak Elvan dengan ekspresi bengis.
"A..aku sudah bilang maaf sayang itu semua diluar keinginanku karena malam itu aku melihatmu berciuman dengan Melisa didalam mobil padahal kau bilang kau sedang berada diluar kota untuk bekerja".
"Bukankah hal itu sudah aku jelaskan esok harinya padamu kenapa aku bisa sampai berciuman dengan Melisa bahkan Melisa sendiri sudah menelponmu khusus untuk menjelaskan hal itu sendiri bukan".
"A..aku tau tapi aku sudah terlanjur marah saat itu dan ...".
"Dasar perempuan murahan.Dihadapanku kau berlagak menjadi perempuan sok suci tapi ternyata kau hamil dengan pria tidak jelas!".
"Apa itu prilaku sebagai pria terhormat terhadap perempuan yang akan menjadi calon istri anda tuan Elvan Sander?".
Seketika Elvan dan Amera menoleh kearah pintu menatap kearah pria yang sekarang sedang berdiri disana dengan ekspresi marah melihat pemandangan didepannya sekarang
"Siapa yang sudah mengijinkanmu masuk keruangan pribadi majikanmu?!",bentak Elvan murka pada Adam Maxwel pemuda yang menjadi supir pribadi Amera selama beberapa bulan terakhir.
"Apakah saya masih perlu ijin kalau melihat nona muda saya disiksa seperti itu oleh anda tuan?",balas Adam dengan berjalan mendekat kearah mereka yang membuat wajah Amera semakin memucat karena khawatir Adam mendengar apa yang menjadi penyebab pertengkaran mereka sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
lhsh kok bisa Ameera nya begitu aja
2024-10-19
0
nuraeinieni
aq mampir thor
2024-06-26
0
Natalina Renes
mampir Thor smoga alurny seru dan bagus
2023-04-12
2