Amera merasa tubuhnya lebih segar setelah selesai membersihkan dirinya dengan dibantu oleh suster yang dipanggil oleh Adam karena ternyata meski dia terlihat kuat tapi saat bermaksud turun dari ranjang tubuhnya masih sedikit gemetar hingga suster yang dipanggil Adam untuk membantunya harus menopang tubuhnya sampai kekamar mandi rumah sakit yang ternyata sangat nyaman karena ada bathub yang sangat diperlukannya untuk berendam agar tubuhnya terasa rileks setelah berhari hari merasa tegang karena masalah yang datang beruntun padanya.
"Suster saya bisa melakukannya sendiri jadi suster bisa keluar sekarang",perintah Amera dengan memasang satu persatu kancing piyama rumah sakit itu.
"Baiklah kalau begitu saya tinggal kan anda sekarang nona Amera",jawab Suster itu yang tersenyum ramah pada Amera dan dibalas Amera dengan sama ramahnya lalu pergi meninggalkan Amera sendiri tapi saat sisuster membuka pintu dia berpapasan dengan Adam yang berniat masuk kedalam ruang rawat perempuan itu.
"Oh...tuan Adam",sapa sisuster yang dibalas Adam dengan senyum kecil lalu menyuruh suster itu pergi sementara dia masuk kedalam ruangan Amera.
"Bagaimana kondisimu sekarang?",tanya Adam yang melihat Amera terlihat lebih segar setelah membersihkan dirinya.
"Lebih segar",balas Amera dengan perlahan turun dari ranjang dan berjalan kesofa lalu duduk disana bermaksud untuk menghidupkan televisi tapi segera dicegah oleh Adam.
"Jangan menghidupkan televisi karena aku yakin kau tidak ingin melihat berita apa yang sekarang sedang menjadi topik panas nya".
Amera menatap kearah Adam dengan kening berkerut berniat untuk protes tapi membatalkan nya karena tau apa yang dikatakan Adam kali ini benar dan itu akan membuat suasana hatinya yang sudah sedikit membaik akan kembali memburuk.
"Kalau tidak boleh melihat televisi jadi aku harus melakukan apa?",tanya Amera dengan wajah muram.
"Makan,ayo kita makan",ajak Adam dengan mengeluarkan paper bag berisi makanan yang tadi dibawanya masuk keatas meja. mencium aroma harum makanan yang Begitu mencium aroma makanan yang dibawa oleh Adam perut Amera langsung berbunyi keras membuat wajahnya langsung bersemu merah karena tidak bisa mengelak kalau tenyata dia lapar sekarang.
Adam hanya tersenyum kecil melihat hal itu lalu menyerahkan kotak makanan yang dibawanya pada Amera.
"Sepertinya mommy tidak bisa lagi berbohong sekarang kalau kalian memang sedang lapar",goda Adam yang dibalas Amera dengan mencebikkan bibirnya lalu mengambil kotak makan dari tangan Adam dan mulai menyuap makanannya dengan lahap karena ternyata dia sangat kelaparan sekarang.
"Pelan pelan saja jangan sampai kau tersedak Mer!",tegur Adam dengan mengambil tisu untuk membersihkan sudut bibir Amera yang belepotan saos dari makanan yang dimakannya.
" Aku sudah kenyang",balas Amera dengan meletakkan kotak makannya yang sudah kosong lalu mengambil air minum dan meminumnya sampai seperempat botol dari air mineral itu kemudian meletakkannya lagi diatas meja.
" Kalau begitu istirahatlah lagi saja supaya kondisimu cepat pulih agar kita bisa segera pulang",jawab Adam dengan bermaksud bangkit dari duduknya tapi terhenti waktu mendengar panggilan Amera.
"Adam".
Adam langsung menoleh kearah Amera yang menatapnya dan seolah ragu untuk bertanya padanya dilihat dari ekspresinya yang berubah menjadi gugup.
"Ada apa Mer?".
"Em...apa banyak wartawan diluar sana sekarang?",tanyanya gugup saat memikirkan ada banyak wartawan yang ingin mencari berita tentangnya sekarang.
"Iya karena itu Manajermu Veronica tidak bisa datang kemari karena khawatir ada wartawan yang akan mengikutinya lalu kemudian menyerbu kemari untuk mengganggumu karena itu dalam beberapa hari ini hanya aku yang akan menemanimu".
Tanpa sadar Amera meremas kedua tangannya setelah mendengar itu karena merasa semakin gugup setelah mendengar keterangan Adam.
Adam yang melihat Amera terlihat sangat gugup lalu meraih tangan perempuan itu dan menggenggamnya bermaksud untuk memberi ketenangan.
"Jangan cemas semua akan baik baik saja".
"Bagaimana aku tidak cemas kalau begitu keluar akan diserbu oleh segerombolan wartawan gosip yang akan menanyakan tentang alasan pembatalan pernikahanku dengan Elvan yang digadang gadang menjadi salah satu pernikahan termegah tahun ini dan kami hampir di nobatkan sebagai pasangan paling serasi tahun ini tapi ternyata pernikahan kami batal karena aku harus hamil anak darimu!".
Adam yang semula merasa kasihan pada Amera langsung berubah menjadi kesal karena Amera kembali menyebut mantannya yang brengsek itu.
"Kenapa kau masih saja terus menyalahkan dirimu karena gagal menikah dengan sibrengsek itu?!Apa kau sebegitu mencintainya sampai rasanya kau ingin mengeluarkan anakku yang ada dalam perutmu lalu setelah itu berlari kembali dalam pelukannya!",bentak Adam cukup keras yang membuat Amera membelalakkan matanya karena melihat Adam sangat marah padanya padahal dia tadi hanya bermaksud untuk mengeluarkan kekesalannya karena tidak bisa pergi kemana mana diakibatkan wartawan yang seperti lalat diluar sana karena penasaran dengan alasannya yang gagal menikah dengan Elvan Sander.
"Bu..bukan itu maksudku Dam aku hanya...".
"Sudahlah Amera,kalau memang kau sebegitu mencintai pria brengsek itu kau boleh menikahinya setelah anak ku lahir dan aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi nanti, bagaimana puas!".
Tanpa sadar Amera memukul dada Adam dengan keras karena kesal dengan sikap egois pria muda itu.
"Bagaimana aku bisa setuju menikah denganmu kalau kau begitu egois dan tidak bisa mengerti apa maksud ucapanku sekarang yang membuat perasaanku menjadi semakin buruk,!".
Adam langsung terdiam setelah mendengar perkataan terakhir Amera dan tiba tiba bangkit dari duduknya tanpa diperintah oleh Amera seperti sebelumnya membuat Amera reflek bertanya.
"Kau akan kemana?",tanyanya dengan menatap kearah Adam.
"Sepertinya aku perlu waktu untuk berpikir karena entah mengapa meski aku sudah menahannya tapi rasanya tetap sulit untuk tidak marah setiap kali mendengarmu menyebut nama sibrengsek itu sementara sekarang kau sedang mengandung anakku lalu kau terus saja menolak keinginanku yang ingin kita menikah".
"Itu karena kau memintaku menikah hanya karena anak ini dan aku tidak berharap menikah karena itu".
"Lalu apa kalau karena cinta kau mau menikah denganku?",tanya Adam dengan kembali mendekat kearah Amera yang membuat Amera menjadi gugup dibuatnya.
"I..itu...tidak mungkin bisa dalam waktu dekat ini".
"Kurasa kita tidak tau sebelum membuktikannya bukan?",balas Adam dengan mengungkung tubuh Amera disofa.
"Bagaimana caranya?".
"Ayo kita menikah dulu lalu ayo kita saling mencintai seperti keinginanmu".
"Kau gila kenapa urutannya harus seperti itu bukankah seharusnya...".
"Bukankah dari awal urutan hubungan kita juga sudah salah apa kau lupa?Tidur bersama lalu hamil dilanjutkan dengan menikah lalu ayo kita saling jatuh cinta,bagaimana pas bukan?",ucap Adam didekat telinga Amera sampai Amera bisa merasakan hembusan nafas hangat pria muda itu saat mengatakan semua itu hingga tanpa sadar membuat tubuh Amera meremang dibuatnya dan seolah terhipnotis oleh ucapan Adam hingga tanpa sadar dia mengiyakan perkataan pria itu.
"Iya ayo",balas Amera lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Sarie
iya...ayo😆😆
2023-06-24
1
Toyo Lie
ayo juga!!!!!
2023-04-10
0