Jam pertama di kelas Nandini adalah jam pelajaran olahraga, Nandini dan teman-teman nya berganti baju olahraga di toilet secara bergantian.
Setelah itu semuanya berkumpul di lapangan, guru olahraga membimbing murid-murid melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Pemanas dalam olahraga bertujuan agar otot-otot pada tubuh tidak kaget atau cedera.
Selesai pemanasan mereka ke lapangan bola basket yang dekat dengan gedung SMA.
Semua siswa bermain bola basket secara bergiliran dan berkelompok.
Nandini dan regunya bermain, melawan regu Amel, mereka bermain dengan sangat antusias, peluh membasahi baju dan dahi mereka.
Aditya yang berjalan menuju guru BK ingin melaporkan siswa siswi ya terlambat karena pagi tadi adalah giliran dirinya yang berjaga membantu guru piket.
Aditya melewati lapangan basket Ia melihat kekasih Kertasnya itu sedang mendribel bola, kesan cantik terpancar di wajah Nandini.
Aditya semakin terpana di buatnya.
Karena takut ketahuan sedang memandang nya , Aditya menyembunyikan dirinya di balik tembok dan melihat Nandini dari kejauhan di balik tembok.
"Ini kah cinta" Aditya memegangi dada nya yang tiba-tiba berdegub kencang.
"Dengan melihat wajahmu saja sudah membuatku berdesir seperti ini" Gumamnya.
***
Malu aku malu pada semut merah
Yang berbaris di dinding
Menatapku curiga
Seakan penuh tanya... Sedang apa disini ?
Menanti pacar jawabku
Sungguh aneh tapi nyata tak'kan terlupa...
Kisah kasih disekolah... Dengan si dia
Tiada masa paling indah... Masa-masa disekolah
Tiada kisah paling indah... Kisah-kasih disekolah
***
"Adit" Aditya tersentak kaget bahu nya di tepuk oleh seseorang.
"Eh Bu Etty" Aditya tersenyum kuda.
"Kamu sedang apa disini"
"Tidak bu, ini aku mau ke ruangan BK, tapi panas, jadi aku Ngadem Disini bu"
"Ya sudah cepat sana, kan masih ada jam pelajaran berikutnya"
Aditya langsung berlari menuju ruangan BK, rasanya bagaikan maling yang sedang ketahuan. Malu...malu sekali.
🍭🍭🍭
Jam istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan ke kantin, Nandini dan teman-teman nya juga ke kantin karena olahraga pagi tadi membuat mereka lelah dan lapar.
Nandini dan teman-teman memesan soto dan teh manis, mereka mengobrol tentang ulangan matematika yang akan di laksanakan nanti setelah istirahat.
Aditya yang sedang mencari bangku kosong melihat adiknya beserta Nandini sedang makan di pojokan, Aditya menghampiri Adiknya.
"Mel, bangku kantin penuh nih, Kakak boleh ya makan disini"
Amel langsung melirik kakaknya juga melirik Nandini.
*I*ni sih modus kakak sepertinya, Batin Amel.
"Eh silahkan Kak Adit, Sini duduk" Nandini menawarkan bangku di sebelahnya.
Aditya segera duduk, Cantika begitu senang karena Aditya duduk di depan nya, Cantika yang memang menyukai adik langsung tebar pesona.
"Kak Adit makin hari makin ganteng deh, sendirian saja nih" Ucap Cantika sambil senyum-senyum genit.
"Iya yang lain pada main basket, aku lapar," Jawab Aditya.
Makanan datang mereka segera menyantapnya, Sementara Aditya baru memesan makanan tapi rasanya perutnya sudah lapar.
"Kak, Mau makan punya ku juga, nih cicipi" Nandini memberikan mangkok sotonya pada Aditya.
Amel memperhatikan tingkah Nandini yang membingungkan.
Nandini ini sebenarnya suka sama kak Rendi apa kak Adit sih, kok sama kak Adit baik banget gitu, Batin Amel.
Aditya menyambar mangkok Nandini dan mencicipi makanan yang ada di mangkok Nandini.
"Eh kalian ini seperti sepasang kekasih saja" Celetuk Aura.
Nandini tertawa, "Tidak lah nanti Cantika nangis lagi"
Cantika tersenyum, " jangan begitu Din, kan aku jadi malu"
Makanan Adit datang, Adit segera makan makanan yang di pesannya.
Di sela-sela makan Rendi datang menghampiri Aditya.
"Hey bro, aku cari ternyata di pojok sini dengan gadis-gadis cantik"
"Uhuk...uhuk"
Nandini tersendak, Nandini kaget melihat di samping nya sudah ada Rendi.
Amel langsung memberikan minum pada. Nandini " Hati-hati Din"
"Eh, kenapa Din, hati-hati" Rendi yang ada di belakang Aditya langsung menepuk-nepuk punggung Nandini.
Aditya yang melihatnya langsung menepiskan tangan Rendi.
"Jangan sentuh dia," Ucapnya dengan tatapan tidak biasa.
Aura, Cantika melihat tingkah aneh Aditya.
"Ya ya Sorry"
"Kamu datang mengagetkan kita saja, katanya tidak lapar" Ucap Aditya.
"Iya, cape jadi laper" Rendi tersenyum.
Nandini merasa grogi karena ada Rendi, tapi Nandini juga heran kenapa Rendi biasa saja ya sikapnya tidak seperti bertemu dengan kekasih, apa karena kita hanya kekasih dalam surat.
"Ayo Nandini juga sudah selesai" Amel mengajak Nandini kembali ke kelas.
"Oh ya sebentar, aku cuci tangan dulu yah" Nandini menuju wastafel.
Mereka berempat berpamitan pada Rendi dan Aditya akan kembali ke kelas.
"Eh kalian tadi lihat tidak ada api cemburu di mata kak Adit" Celetuk Aura.
"Hah cemburu ke siapa?"
"Ke Kak Rendi waktu kak Rendi menepuk-nepuk punggung Dini"
"Ah itu reflek kak Adit saja kali" Ucap Nandini.
"Eh sudah sudah ayo jalan, nanti bel lhoo" Amel berusaha menepis pembicaraan Aura karena tidak ingin Nandini curiga.
Sesampainya di kelas mereka belajar matematika untuk ulangan nanti setelah jam istirahat selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Mb Yah
bener bener mbk santy ini..cerita ini bikin kita yg baca jadi pada bernostalgia..mbk santy emang👍👍
2021-07-14
0
Naela Raras
kok jadi q yg senyum" sendiri ya kak author
2021-07-12
1
Zika'shiteru
dulu dskolah adanya bakso dan mie instan nasi pecel..hhhh
2021-04-28
0