Kekasih Kertas

Sore itu juga Aditya datang ke rumah Nandini, di ruang tamu Nandini sedang mencoba untuk mendesain baju-baju remaja lagi.

Aditya mengetuk pintu dan memberi salam, Nandini langsung membukanya.

"Waalaikumsalam, Eh Kak Adit, Masuk Kak"

Aditya langsung masuk ke dalam, Nandini lalu mempersilahkan duduk Aditya.

Aditya duduk di depan Nandini, Nandini ke dapur membuatkan minuman.

Pintu ruang tamu di buka lebar karena mereka hanya berdua di ruang tamu, sementara ibu sedang masak untuk makan malam di dapur.

"Kak, diminum teh nya"

Aditya mengangguk.

"Mas Adam kemana Din?"

"Mas adam belum pulang, mungkin tempat kerjanya sedang ramai"

"Ibu bapak?"

"Ibu di dapur, bapak belum tutup tokonya, magrib nanti mungkin baru tutup"

Aditya memperhatikan gambar-gambar yang berserakan di meja, Ia mengamati salah satunya.

"Ini lumayan bagus Din"

Nandini tersenyum, "Benarkah kak?"

Aditya Mengangguk, Nandini lalu mendesain lagi di temani Aditya hingga tak terasa sudah magrib.

Bapak pulang dengan tangan sedang memegangi pinggang nya yang kesakitan.

"Eh ada Nak Adit"

Aditya salaman dengan bapak, "Bapak kenapa? Sakit pinggang" Tanya Aditya.

"Iya ini, mungkin karena tadi bapak membawa beberapa besi"

"Ya Allah pak, Kita sholat magrib dulu pak, nanti setelah itu Dini beli obat di apotik"

Bapak bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan sholat magrib, begitu juga dengan Nandini dan Aditya.

Selesai sholat magrib Aditya menawarkan diri untuk mengantar Nandini ke apotik karena Mas Adam belum pulang juga.

Bapak dan ibu mengizinkannya.

Mereka berdua pergi ke apotik menggunakan sepeda motor, untuk pertama kalinya Nandini berboncengan dengan laki-laki selain Mas Adam dan bapak.

Di perjalanan banyak sekali pedagang kue berjejeran, Nandini menikmati pemandangan indah itu, pemandangan lampu jalanan yang menerangi sepanjang jalan, suara katak yang saling bersahutan jika mereka melewati jalan yang dekat dengan sawah.

"Din?"

"Hemmm"

"Pernah tidak jalan -jalan malam?"

"Tidak pernah selain ke pasar malam di depan kantor desa" Ucapnya dengan jujur.

"Kamu mau jajan apa?"

"Apa...Kak?"

"Kamu mau jajan apa?"

"Tidak Kak, yang terpenting obat bapak dulu," Nandini mendekatnya wajahnya ditelinga Aditya.

Aditya begitu bahagia, ini pertama kalinya ia sangat dekat dengan Nandini, kekasihnya, dalam artian kekasih Kertas nya.

"Kan melewati juga, nanti pas pulangnya yah"

"Ya sudah terserah Kakak saja"

Motor mereka melaju menuju apotik dekat dengan jalan raya besar.

Di lampu merah Aditya berhenti lalu memegang lutut Nandini.

"Kamu kedinginan yah?"

"Iya Mas"

Aditya menepikan motornya, lalu memberikan jaketnya untuk di pakai Nandini, Nandini lupa menggunakan jaket karena terburu-buru.

Nandini sangat mengkhawatirkan Bapaknya.

Aditya memasangkan jaket pada Nandini.

"Aku pacaran dengan siapa tapi jalan berdua nya dengan siapa ya Kak" Celetuk Nandini.

Hati Aditya begitu mencelos mendengar perkataan Nandini, Ia lupa yang Nandini Maksud adalah Rendi bukan dirinya.

Aku yang sebenarnya kekasih mu Din, Batin Aditya.

"Kakak jangan bilang Kak Rendi yah"

"Tenang saja, Rendi tidak akan cemburu padaku"

Setelah selesai memakaikan jaket Aditya mengelus kepala Nandini dengan penuh kasih sayang.

"Ayo kita berangkat lagi"

Nandini terpaku dengan perlakuan Aditya yang menurutnya sangatlah gentlemen, memberikan jaketnya, lalu mengelus kepalanya.

Kak Adit sangat baik, tapi sayangnya aku menyukai kak Rendi,Batin Nandini.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan kembali. Sesampainya di apotik Nandini segera masuk ke dalam dan memesan obat.

Ternyata apotik yang mereka sayangi bersebelahan dengan stasiun radio.

Aditya yang tidak ikut ke dalam apotik malah langsung masuk ke stasiun radio, lalu membeli beberapa kertas untuk membuat requesan lagu.

Aditya segera kembali ke parkiran depan apotik takut Nandini mencarinya.

Nandini keluar apotik dan meminta Aditya untuk langsung mengantarnya pulang saja tanpa membeli apa-apa lagi.

Aditya menuruti permintaan Nandini.

Aditya langsung bergegas mengendarai motornya dan kembali ke rumah Nandini dengan segera.

sesampainya di rumah ternyata Mas Adam sudah pulang, Nandini segera masuk ke dalam memberikan obat pada bapak dan menyuruh bapak untuk segera meminumnya.

Nandini menyiapkan air putih untuk bapak, sebelumnya bapak sudah makan terlebih dahulu.

Setelah memastikan bapak makan obat, Nandini kembali ke ruang tamu.

Aditya kembali membicarakan undangan untuk Nandini ke distro dan cafenya untuk perayaan baju-baju nya yang akan launching di distro milik Aditya.

Nandini sangat senang dan begitu antusias, Ia berjanji pada Aditya akan datang ke acara itu, Aditya juga memberi tahu akan ada teman-temannya yang akan membantu mensukseskan acaranya.

Sebelum isya Aditya pamit pulang, ibu mengucapkan terimakasih kasih Aditya sudah membantu mengantarkan Nandini ke apotek. Aditya berpamitan lalu bergegas pulang ke rumahnya.

Nandini merapikan meja di ruang tamu yang banyak kertas dan buku berserakan.

Nandini menuju kamarnya dan meletakan buku-buku nya di meja belajar.

Ia duduk di meja belajarnya, lalu membuka buku diary kesayangan nya, Nandini mulai menggoreskan kata demi kata di buku diarynya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Dear Diary,

Kamu tahu tidak, hari ini aku sangat senang sekali, aku sangat bahagia, aku dan Kak Rendi sudah menjadi sepasang kekasih, ya kekasih bayangan mungkin, karena kami sepakat untuk berpacaran hanya dalam surat.

Aku juga sudah di Lantik sebagai wakil ketua OSIS, Ah...rasanya keberuntungan sedang berpihak pada ku.

Diary...doakan aku yah, semoga aku dan Kak Rendy selalu baik-baik saja, Doakan aku juga semoga aku bisa bertanggung jawab menjadi wakil ketua OSIS.

Sudah dulu ya Diary, curhatnya sambung besok lagi.

Nandini 💜 Rendi

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Nandini menutup buku diary nya, bertepatan dengan adzan isya yang berkumandang, Nandini langsung bergegas melaksanakan kewajiban nya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[Pernah tidak merasakan dekat dengan siapa, tapi nyaman dengan siapa?hehehe]

Terpopuler

Comments

Risa Istifa

Risa Istifa

🙊🙊🙊🙊

2022-02-03

0

Pembaca Novel kicik

Pembaca Novel kicik

aku ga pernah dg siapa2 mba santy, alhamdulillaah, aku dktnya sm tmn² ce

2021-08-28

0

Mb Yah

Mb Yah

pernah thor

2021-07-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!