Pashmina Untuk Kupu-kupu
“Tidak … ini tidak mungkin terjadi! Zakiiiiii …! aku hamil? bagaimana ini … Kabir sudah satu bulan lebih tour tabligh akbar. Ibu pasti akan mengusirku … ya Allah bagaimana ini?” Teriakan Sonia panik. Suara wanita cantik itu memenuhi kamar mandi yang saat ini dia gunakan untuk memeriksakan dirinya menggunakan tespek.
Wanita itu tampak kusut, dunianya seakan jungkir balik. Niat hati hanya berteman tapi Sonia dan Zaki terseret arus cinta terlarang. Sonia yang bersuamikan seorang ustad kondang bernama Kabir Syach, sering di tinggal untuk melakukan tour dakwah dari kota ke kota bahkan keluar propinsi.
Sonia berdiri di balkon kamarnya dengan wajah kusut dan air mata yang sudah berderai terus membasahi kedua pipi mulusnya. Benda pipih berupa tespek masih ada di genggaman tangannya, dengan pikiran kacau dia menghubungi seseorang. Beberapa panggilan tidak kunjung diangkat dan pada panggilan kesepuluh akhirnya panggilan teleponnya terhubung.
Pembicaraan di telepon dengan seorang pria bernama Zaki Prameswara.
“Hallo, Bisa kau hubungi aku lagi nanti?” Sahut Zaki. Suara serak khas bangun tidur terdengar di indra pendengaran Sonia.
“Hallo Zaki … Hiks, Aku hamil.” Jawab Sonia sambil terisak.
“Haahh, kau tidak bercanda kan?” Tanya Zaki terkejut dengan kabar baik itu.
“Jika tidak percaya, aku akan pergi sekarang juga,” Sahut Sonia yang semakin keras isakan tangisnya dan merasa sangat putus asa.
“Tunggu! aku akan kesana sekarang,” Pungkas Zaki dan langsung menutup teleponnya.
Bruk!
Tubuh lemah dengan wajah pucat itu akhirnya ambruk di lantai, tangisan Sonia semakin menjadi. Bagaimana kalau suaminya mengetahui hal ini, dan apa yang akan dilakukan Ema si ibu mertua yang kejam itu kepada dirinya.
“Bodoh! kenapa kau harus hadir di dalam perutku! bagaimana kalau Kabir tau, aaa…” Sonia berteriak tertahan. Apartemen di mana sekarang dia berada masih sunyi karena hari memang masih pagi. Sonia tidak pulang ke rumahnya dengan alasan ada perjalanan dinas ke luar kota, Sonia bekerja sebagai karyawan di perusahan Prameswara Group milik Zaki.
Beberapa saat pikirannya tertuju pada sesuatu, Wanita itu langsung menyambar ponselnya dan segera berselancar di dunia maya, bagaimana caranya menggugurkan kandungan. Tidak berapa lama pintu apartemen terbuka dan muncullah sosok tinggi berwajah tampan dan berperawakan sempurna. Itulah Zaki Prameswara, seorang pengusaha muda yang sangat disegani oleh para pesaingnya.
Sonia langsung menghambur ke dalam pelukan Zaki, pria yang selama ini dia cintai namun tidak bisa dinikahi. Zaki membalas pelukan wanita yang sudah menemaninya dalam waktu kurang lebih dua tahun ini dengan status mengambang alias tidak bisa sampai ke jenjang pernikahan.
“Tenanglah sayang, ayo duduklah dulu. Kita akan bicarakan semuanya baik-baik,” Ucap Zaki lembut sambil mengusap punggung wanita yang dia cintai. Sonia menurut dan tangisnya kini sudah mereda. Pelan tapi pasti Sonia menceritakan dan memberikan tespek dengan garis dua ke tangan Zaki.
Wajah Zaki langsung sumringah, inilah yang dia tunggu selama pernikahannya dengan Zoya. Kehadiran seorang anak untuk meneruskan garis keturunannya, Sonia melihat raut wajah Zaki yang bahagia membuat dirinya bingung.
“Kenapa kamu bahagia?” Tanya Sonia. Zaki menatap wanita yang selama ini di simpannya.
“Terimakasih kamu sudah mau mengandung anak ku. Aku akan menceritakan hal ini kepada Zoya,” Jawab Zaki dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya.
“Zoya? Siapa?” Tanya Sonia yang baru kali ini mendengar nama itu.
“Zoya itu istriku, dia pasti akan senang dan akan menerimamu Sonia.” Jawab Zaki tanpa beban. Sonia membulatkan kedua matanya, ini seperti mimpi buruk baginya.
“Ja-jadi selama ini kamu sudah beristri?! Breng*ek … kau menipuku Zaki! mana mungkin dia akan menerimaku, yang ada dia akan membunuhku. Gila kamu!” Pekik Sonia histeris, selama ini Zaki tidak pernah mengatakan kalau dirinya sudah memiliki istri, dan bodohnya Sonia tidak menanyakan hal itu. Tapi semuanya sudah terlambat, janin itu kini sudah ada dalam rahim Sonia.
“Jangan khawatir, soal Zoya aku yang akan menyelesaikannya. dan soal suami dan anakmu. Apakah kamu bisa mengatasinya sayang?” Tanya Zaki yang membuat Sonia langsung lemas. Bayangan kekerasan kini sudah memenuhi kepalanya, Kabir akan pasti akan mengusirnya dan Ajay? anak berusia 10 tahun itu pasti akan membencinya.
“Zaki, aku tidak tau apa yang akan dilakukan oleh mertuaku itu. Kamu tau sendiri kan kalau dia marah tamparan bahkan pukulan sering mendarat di badanku. Kabir sebenarnya orang yang sabar, tapi dia selalu tidak bisa membuat ibu berhenti menyiksaku. Kalau mereka mengusirku bagaimana Zaki?” Ucap Sonia putus asa.
“Aku akan bertanggung jawab untuk semua ini. Tenanglah sayang,” Ucap Zaki yang masih terus menenangkan Sonia dalam pelukannya. Sonia berusaha untuk percaya pada apa yang Zaki katakan, tidak ada pilihan saat ini kecuali percaya dengan ayah biologis bayi yang sekarang dia kandung.
*****
“Sonia … kamu kenapa nggak berangkat kerja? sakit?” Tanya Ema dengan wajah juteknya. Sonia masuk ke kamar setelah mengantarkan Ajay sekolah, di saat yang bersamaan Ema melihat wajah pucat Sonia.
“Aku lagi nggak enak badan bu, maaf aku masuk dulu.” Jawab Sonia singkat. Perutnya sudah berputar-putar dan ingin di tumpahkan, sesampainya di toilet yang ada di kamarnya kembali wanita itu menumpahkan semua isi perutnya.
Huuueekk … Hueeek!
Ema masuk ke dalam kamar Sonia dan melihat sang menantu sudah terduduk lemas di kamar mandi, Dengan sekuat tenaga wanita paruh baya itu membantu Sonia untuk naik ke tempat tidurnya. Melihat keadaan Sonia yang mengkhawatirkan, Ema menelpon Kabir yang sedang berada di pondok pesantren untuk mengajar.
Pembicaraan di telepon antara Ema dan Kabir.
“Assalamualaikum bu,” Sapa Kabir.
“Waalaikumsalam, Kabir cepatlah pulang. Istri durhaka mu itu sakit, tadi dia muntah-muntah sampai lemas di kamar mandi.” Ucap Ema ketus. Wanita itu tidak pernah bisa bersikap manis kepada Sonia, karena sangat benci dengan Sonia yang tidak bisa menjaga nama baik putranya sebagai ustad.
“Iya Bu, sekarang aku akan pulang, maaf ya Bu sudah merepotkan Ibu.” Jawab Kabir dengan sabar.
“Kamu tidak merepotkan ibu, istrimu saja yang selalu bikin ibu malu dan jadi beban. Sudah sekarang kamu pulang, urus istrimu itu!” Sahut Ema dan memutuskan sambungan telepon secara sepihak dan sampai lupa mengucapkan salam.
Dengan cepat Kabir pulang kerumah dan membawa dokter yang bertugas di klinik pesantren. Dokter Musa dengan senang hati membantu sahabatnya itu, dan mereka berdua kini sudah berada di rumah Kabir.
Setelah berbasa basi sebentar, Dokter Musa mulai memeriksa keadaan Sonia. Beberapa saat dokter muda dengan wajah tampan dan teduh itu tersenyum, Kabir yang melihat hal itu tampak bingung dengan ekspresi sahabatnya. Sementara Sonia sudah pasrah dan memang tidak ada pilihan selain mengakui semua perbuatannya dan menunggu resiko yang akan dia hadapi.
“Selamat ustad, istri anda sedang hamil.” Ucap Dokter Musa.
“A–apa Dokter? Sonia ha–mil?”
❤️❤️❤️
Haaii Pemirsaaahh... ketemu lagi di karya baru author ya, semoga pemirsa semuanya senang dan selalu mengikuti kisah si kupu-kupu. mohon dukungannya ya pemirsaahh, aku mah apaaahh tanpa kalian semua 🥰. Doa, kasih sayang, like, komen, vote dan hadiah yang banyak itu sangat author harapkan. Tengkyuuuhh pemirsaku tercintaaahh... happy reading.
❤️❤️❤️🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Mut Mainah
mampir ah
2023-09-06
1
Sulaiman Efendy
PRIA LAKNAT & WANITA LAKNAT, MASING2 SDH PNY ISTRI & SUAMI, TPI SELINGKUH & BERZINAH, YG PARAH YAA SONIA, WAJAR SI EMA MERTUANYA BENCI, MMG GK PNY AHKLAK, SUAMI USTADZ,, MLH SELINGKUH & BERZINAH
2023-08-25
1
Sulaiman Efendy
BEGITU HAMIL LALU KETAKUTAN,, WAKTU LO ASYIK BERZINAH, GK LO MRASA TAKUT SAMA ALLAH, PADAHAL LO ISTRI ORG...
2023-08-25
1