CINTA UNTUK DOKTER TAMPAN

CINTA UNTUK DOKTER TAMPAN

Pertemuan pertama.

Syarif adalah pria tampan, dia seorang dokter

di sebuah rumah sakit,saat ini Syarif sedang diberi kepercayaan oleh sahabatnya yang Memiliki rumah sakit yang dikelolahnya saat ini,tapi pria tampan ini tidak seberuntung para sahabatnya tentang cinta,semua sahabatnya saat ini sudah pada menikah,apa lagi saat ini sepupunya sendiri juga sudah menikah hari ini dengan gadis yang dicintai.Namun tidak dengan pria tampan yang duduk tersandar dikursi tamu, dia jauh dikatakan beruntung dengan mengenal cinta, sampai saat ini dia juga tidak menemukan gadis yang cocok untuknya.

Syarif handuk termenung terpaku melihat kearah dimana saat ini Sepupunya sedang bersanding diatas pelaminan.

Syarif saat ini hanya diam ditempat duduk sambil memakan cemilan yang baru diambilnya dari tempat hidangan yang sudah disiapkan.

"Kenapa Lo Sya kok loyo saja ?" tanya Gio dan Ajeng Baru saja bergabung dengannya saat ini.

"Gue iri sama lo semua, kenapa nasib gue gak seberuntung lo semua sih Gio." kata Syarif menatap Zhidan dan Lira di atas pelaminan itu.

"Mungkin lo belum menemukan jodoh yang diturukan oleh Tuhan untuk lo, yang sabar saja menunggunya Sya." kata Ajeng santai.

"Lo pada enak sudah memiliki Keluarga sendiri sedangakan gue masih menikmati jomlo gue seumur hidup." lemas Syarif.

"Sabar kenapa Lo sih Sya, gak sabar saja lo jadi orang." kata Gio.

"Kayak mana gue sabar Gio, lo pada sudah pada nikah gue masih saja seperti dulu, tidak punya kekasih." kata Syarif sangat mengerutuk pada dirinya sendiri.

"Sudah Jangan dipikirkan itu,lo nikmati saja masa sendiri lo dulu sampai jodoh itu datang sendiri." kata Ajeng sedikit tersenyum pada sahabatnya itu.

"Ya mau diapa lagi sudah nadib gue kayak gini, ya dinikmati saja." santai Syarif.

" Semoga saja bidadari itu cepat datang buat dokter tidak beruntung ini." ejek Gio dengan santai.

" Dasar teman sialan lo ya, mentang-mentang lo udah nikah,jangan ngejek gitu lo ya." kata Syarif kesal pada Gio.

Setelah perdebatan mereka hari ini Syarif Ingin keluar dari gedung acara pesta Zhidan sepupunya itu, Namun tiba-tiba saja dia ditaprak oleh seorang gadis yang lagi membawa minum, sehinga minum yang ditangan gadis itu tumpah diwajah dan mengenai tubuh Syarif.

"Ya Allah apes benar ni nasibnya aku hari ini, apa lagi yang ujian yang engkau beri untukku hari ini." cerepat Syarif sambil megibaskan pakaiannya yang basah tumpahan minuman itu di pakaian yang dipakai saat ini.

"Maaf mas, saya tidak segaja, kerena saya juga terpeleset!!" kata Orang gadis itu dengan lembut dan sedikit takut pada Syarif.

"Ini ada Sapu tangan untuk membersikan wajahnya yang kenak minum saya." kata Gadis itu merasa tidak enak pada Syarif dan memberikan sapu tangan itu pada Pria didepan nya itu.

"Ohhh tidak masala,, nantik jalannya lebih hati-hati Jangan sampai kamu merugikan orang lain lagi. " kata Syarif santai pada Gadis itu.

"Maafkan saya Mas, saya benar-benar gak sengaja." kata Gadis itu lagi.

"Hari ini aku maafkan kamu tapi untuk nanti-nantik nya jika kamu melakukan seprti ini lagi padaku,aku pasti tidak bisa memaafkan ." kata Syarif Santai pergi dari hadapan Gadis itu.

"Dia ramah tapi sedikit ketus." kata Gadis itu yang masih memperhatikan Syarif keluar dari Ruangan itu.

Gadis itu juga pergi bergabung dengan teman-temannya saat ini yang lagi menunggunya disalah Satu meja saat ini. Sampai dimeja itu gadis itu hanya berwajah Kesal saja dihadapan Sahabatnya itu saat ini.

"Lo kenapa lagi sih Na?kok manyun saja tu mulut?" tanya Hanna pada Nana.

"Gue Kesal bangat sama cowok yang baru gue taprak barusan dan gue sudah numpahin minum di pakaiannya dan wajahnya, gue juga sudah mintak maaf, tapi dia orangnya Hanya menjawab ketus saja,Kesal gue ?!" kata Nana pada Hanna saat ini.

"Siapa yang lo tabrak Na?"

"Mana gue tahu tu orang Han, gue juga gak nanya Kok." kata Nana kesal.

"Sudah Kita nikmati saja Hari ini lihat Lira bahagia dengan Si om tampan nya itu.

"Ehhh gue gak nyangka dia bakal jodoh sama Si Om tampan itu,sungguh gak gue duga Han."kata Nana lagi pada Sahabatnya itu.

"Tingal lo saja yang belum punya pasangan Na, buruan cari biar lo gak jomlo terus." kata Hanna santai.

"Jangan megejek gue terus lo Han,lo nikmati aja lo sama Bos tampan lo itu." kata Nana sedikit kurang semangat.

"Kalian berdua lagi apa ?" kata Reza baru saja sampai.

"Kok baru samapai bos ?" tanya Nana

"Tadi ada sedikit kerjaan jadi aku gak bisa datang lebih awal. " kata Reza.

"Kamu mau minum Mas?" kata Hanna pada Reza.

"Elah kapan pula tu pangilan berubah kayak gitu?" kata Nana megejek mereka berdua.

"Diam mulut lo Na." kata Hanna sedikit kesel kerena mendengar ejek sahabatnya itu.

"Ya harus ganti pangilan dong Na,masa kita udah pacaran dia harus pangil saya Bos,itu pasti gak enak didengar." kata Reza santai.

"Gue cuma becanda Boss." kata Nana Santai saja.

"Za lo Lihat Zaki gak?" tanya Syarif tiba-tiba datang di hadapan mereka saat ini.

"Gue baru saja sampai Sya, belum lihat gue batang hidung Bos dari tadi." kata Reza pada Syarif sambil memperhatikan pakaian Sepupu istri dari atasannya itu.

"Itu kenapa Pakaian lo kok kotor kayak gitu, abis lap meja lo?" canda Reza pada dokter tampan itu.

"Enak saja Lo bilang Lap meja,itu tanya sama gadis disebelah cewek lo itu, ini ulah dia." kata Syarif menatap gadis itu.

Syarif memperhatikan Nana sangat cantik, ada rasa sedikit pada gadis itu,Syarif melihat Nana seorang gadis cantik,lembut tidak terlalu jutek,tidak seprti Lira.

"Tadi gue sudah mintak maaf Mas, masa masih di masalahkan juga sih." kata Nana sedikit takut pada Syarif.

"Jadi itu orang yang lo taprak Na?" tanya Hanna sedikit tersenyum pada Sahabatnya itu.

"Iya, tapi dia terlalu ketus jadi orang." kata Nana pelan.

"Dia itu memang seperti itu Na, jangan takut tapi hatinya baik kok, lo gak usah takut sama Kak Syarif." kata Hanna pada Nana.

"Apa yang kalian bicarakan Itu?" kata Syarif melihat Kedua gadis itu berbisik."

"Hallo,,jika jadi orang itu jika gak ngesalin napa sih, haruskah kita lapor dulu jika bicara sama kamu, gitu!! " kata Nana Sungguh kesal dengan Syarif.

"Apa yang kamu bilang, aku orang ngesalin kata mu!! " geram Syarif saat ini pada Nana.

"Sya jangan gitu sama cewek ngapa sih, lo juga ngapa gak mau maafkan dia, diakan sudah mintak maaf," kata Reza pada Syarif yang sudah terpancing emosi oleh ucapan Nana.

"Baru ini gue nemuin Gadis kayak dia." kata Syarif megerutuk sendiri.

"Sudah Sya jangan ribut malu sama tamu, lo juga tuan rumah dihari bahagia Zhidan, jangan cari ribut." kata Reza menahan Syarif.

"Kesal gue!! " helah Syarif kepada Reza.

Lain dengan pikiran Nana saat ini yang masih memperhatikan Pria tampan dihadapannya itu dengan inten dan Hatinya berkata Pada Syarif.

"Ke kenapa lagi dia ya, bingung gue sama ni orang kok bisa marah sekarang dia sama gue, pada hal tadi dia gak terlalu masalah,apa lagi datang bulan ni orang ya." kata Hati Nana saat ini yang masih menatap Syarif.

"Hai apa kamu lihat sama gue, naksir lo dengan gue, lihat gue tampan?" kata Syarif pedenya.

"Isss jangan kepedean kamu ya, sapa lagi yang suka orang kayak kamu ini." kata Nana dengan Mungkah yang sudah memerah menahan kesalnya dari tadi.

"Terus ngapain kamu menatap gue?" kata Syarif dengan santainya.

"Sapa Yang sudi lihat lo, kayak gak ada kerjan saja." balas Nana tidak mau kalah dengan Syarif.

"Hai Kamu rupanya Ngesalin juga Ya." kata Syarif tidak bisa meneruskan Kata-kata dia lagi kerena Nana bukan gadis yang mudah untuk ditindas.

***************

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

hadir kak

2023-05-23

1

R.F

R.F

lanjut kk

2023-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Pertemuan kedua
3 Nikah,,yang tidak disangkah!
4 Kembali kerumah Mertua
5 Satu syarat
6 Perbincangan sebelum tidur
7 Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8 Usil Syarif pada istrinya
9 Bersama Sahabat
10 Jahil Syarif di pagi hari
11 Sarapan pagi bersama keluarga suami
12 Bingung dengan tingkah suaminya
13 Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14 Saling bercerita masa lalu
15 Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16 Merasa kaku
17 Beristirahat sejenak
18 Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19 Berdebat di pagi hari
20 Kecelakaan
21 Butuh dirawat
22 Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23 Merasa bersalah pada istrinya
24 Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25 Tidak bisa pokus
26 Sangat Merindukan Dia
27 Kembali Keapartemen
28 Bertemu dengan mertua
29 Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30 Nasehat seorang Papa
31 Ketahuan Mertuaa
32 Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33 Selalu seprti itu
34 Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35 Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36 Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37 Cerita dengan Sang Papa
38 Ketahuan untuk kedua kalinya
39 Berdebat kerena ulah Syarif
40 Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41 Kembali kekota lagi
42 Pujian untuk Nana dari mertua
43 Akhirnya bisa mendapatkannya
44 Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45 Pengakuan dari istri
46 Akan kerumah baru
47 Rumah Baru
48 Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49 Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50 Saling mencitai
51 Ungkapan hati sahabat
52 Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53 Bertemu dia
54 Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55 Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56 Sedikit salah paham
57 Sangat bahagia
58 Akhirnya mendapat bukti asli
59 Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60 Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61 Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62 Syarif sangat emosi kerena Sari
63 Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64 Keinginan yang aneh
65 ingin Makan soto
66 tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67 Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68 Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69 Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70 Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71 Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72 Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73 Senang menganggunya
74 Hanna merasa kecewa saat ini
75 menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76 Memutuskan untuk pergi darinya
77 Mengantarkan Hanna ke desa
78 Aku ingin menikahinya
79 Keputusan Reza
80 Jadi istri sah Reza
81 Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82 Lahiran
83 Kebersamaan mereka
84 Suasana ribut jika bertemu
85 Akhir dari cinta Syarif dan Nana
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Pertemuan kedua
3
Nikah,,yang tidak disangkah!
4
Kembali kerumah Mertua
5
Satu syarat
6
Perbincangan sebelum tidur
7
Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8
Usil Syarif pada istrinya
9
Bersama Sahabat
10
Jahil Syarif di pagi hari
11
Sarapan pagi bersama keluarga suami
12
Bingung dengan tingkah suaminya
13
Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14
Saling bercerita masa lalu
15
Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16
Merasa kaku
17
Beristirahat sejenak
18
Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19
Berdebat di pagi hari
20
Kecelakaan
21
Butuh dirawat
22
Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23
Merasa bersalah pada istrinya
24
Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25
Tidak bisa pokus
26
Sangat Merindukan Dia
27
Kembali Keapartemen
28
Bertemu dengan mertua
29
Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30
Nasehat seorang Papa
31
Ketahuan Mertuaa
32
Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33
Selalu seprti itu
34
Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35
Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36
Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37
Cerita dengan Sang Papa
38
Ketahuan untuk kedua kalinya
39
Berdebat kerena ulah Syarif
40
Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41
Kembali kekota lagi
42
Pujian untuk Nana dari mertua
43
Akhirnya bisa mendapatkannya
44
Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45
Pengakuan dari istri
46
Akan kerumah baru
47
Rumah Baru
48
Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49
Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50
Saling mencitai
51
Ungkapan hati sahabat
52
Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53
Bertemu dia
54
Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55
Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56
Sedikit salah paham
57
Sangat bahagia
58
Akhirnya mendapat bukti asli
59
Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60
Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61
Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62
Syarif sangat emosi kerena Sari
63
Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64
Keinginan yang aneh
65
ingin Makan soto
66
tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67
Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68
Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69
Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70
Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71
Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72
Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73
Senang menganggunya
74
Hanna merasa kecewa saat ini
75
menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76
Memutuskan untuk pergi darinya
77
Mengantarkan Hanna ke desa
78
Aku ingin menikahinya
79
Keputusan Reza
80
Jadi istri sah Reza
81
Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82
Lahiran
83
Kebersamaan mereka
84
Suasana ribut jika bertemu
85
Akhir dari cinta Syarif dan Nana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!