"Tapi Pak...... saat Nana ingin menjelaskan yang sebenarnya pada Orang tuanya itu.
"Itu benar nak ibu memintak kamu menikahi Nana hari ini." kata ibunya Nana bicara pada Syarif.
"Lepas mas!! " kata Nana agak susah bicara kerena mulutnya masih ditutup oleh tangan Syarif.
"Jagan bilang yang sebenarnya, nantik orang tuamu sangat kecewa jika tahu yang sebenarnya, jadi ikuti saja apa mau orang tua kamu hari ini." kata Syarif sedikit berbisik pada Nana.
Nana hanya mengagukkan kepala saja sebagai tanda dia setuju apa kata Syarif.
"Tapi pak saya tidak membawa apa-apa sekarang jika saya menikahi Nana hari ini juga." kata Syarif pura-pura pada orang tua Nana.
"Tidak usaha kawatir Sya, kita ada disni untuk bantu lo,kata Zhidan dan Gio baru saja sampai dirumah Nana,kerena mereka baru diberi tahu Reza karena Syarif membantu Nana kariawanya, saat ini lagi kesusahan.
"Lo kok disni, ngapain disini?" tanya Syarif pada kedua orang itu.
"Jadi saksi lo lah!! " kata Santai Zhidan.
" Lo jangan ikut-ikitan urusan gue." kata Syarif.
"Maaf Pak, bisa tunggu sebentar ya, kerena teman saya lagi dijalan membawakan mahar untuk putri bapak." kata Zhidan pada orang tua Nana.
"Apaan si Idan!! " kesal Syarif pada sepupunya itu dan tidak bisa bicara lagi, kerena sepupunya itu memang sengaja membuat dia akan menikahi Nana hari ini.
"Diam lo, bentar lagi Reza dan Hanna akan sampai membawakan mahar untuk calon istri lo dan cucin pernikahan lo berdua." kata Zhidan pelan.
"Segaja lo ya." kata Syarif kesalnya.
"Sudah nikmati saja hari ini pernikahan lo." kata Gio santai megejek temannya itu.
"Teman mrettt lo ya, menyesatkan gue aja lo datang kesini, kerena rencana gue untuk tidak menikahi gadis itu gagal total kerena lo berdua." balas Syarif sangat kesal pada kedua sahabatnya itu.
Syarif tidak bisa berkata lagi, dia terpaksa mengikuti apa yang sudah di mintak oleh kedua orang tua Nana padanya.
Menikah dengan gadis yang baru dua kali dilihatnya, Syarif tidak abis bikir pertemuan mereka kali ini akan berakhir dengan pernikahan, kerena orang tua gadis itu menintak dia yang menjaga putri mereka.
Syarif menerima semua apa yang terjadi padanya saat ini, masa lajangnya hari ini berakhir sudah, dihari yang tidak diduganya dia menikah dengan Nana.
Tidak lama Reza dan Hanna membawa kotak yang berisi mahar untuk Nana hari ini,dan tidak lama zaki dan istrinya juga baru sampainya bersama keluarga besarnya Syarif hanya melogo saja saat ada bibik dan pakmannya juga bersama Tari dan Lira saat ini sudah bersamanya.
"Sudah pak keluaga kami sudah lengkap sekarang kita bisa melanjutkan pernikahan ini." kata Zhidan pada Kedua orang tua Nana.
"Mari buk kita Masuk kita langsung saja, kerena Pak penghulu masih disini " kata bapaknya Nana Sopan pada keluarga Syarif saat ini.
Akhirnya kata sakral itu diucapkan juga oleh Syarif didepan saksi dan keluarganya saat ini, kata sah dari saksi dan keluarganya bersamanya terdegar diruangan itu.
"Sah.. Sah..!! " kata Saksi setelah Syarif menerimah ijab kabul dari ayah Nana yang menikahi Nana dengan Syarif..
Semua orang yang menyaksikan itu semua tersenyum pada Syarif,kerena hari ini Syarif tidak disangka menikah secepat ini, setelah jarak cuman dua hari dari sepupunya Zhidan.
"Hai bro selamat ya, lo nikah juga." kata Gio senang melihat sahabatnya itu sudah menikah dengan Nana, gadis yang baru dua kali dia lihat.
Lira hanya tersenyum Melihat Sahabatnya itu tidak menyangka akan menikah dengan Syarif,selama ini Nana tidak pernah pacaran kerena dia memang tidak mau meyibukkan dengan hal yang akan membuatnya Sakit hati kerena perasaan.
"Selamat Ya Na, lo nikah juga akhirnya, gue senang kita bisa bersaudara saat ini.kata Lira megejek Nana yang sudah sangat kesal pada Lira saat ini.
"Diam lo Ra, gue lagi gak mut bangat hari ini,gue gak nyangka akhir dari hidup gue nikah dengan orang kayak mas Syarif." kata Nana kurang semagat saat ini berada dikamarnya.
"Jangan pikirkan yang macam-macam Na, kak Syarif orang baik.
"Tapi dia cuek bangat orangnya Ra, gue jadi takut sama dia, ulah gue dia malah terlibat masalah keluarga gue,gue merasa gak enak sama dia Ra."
"Jalankan saja hubungan lo sama dia, tentang hati dan perasaan itu akan timbul sendiri nantinya Na." kata Lira pada Sahabatnya itu.
"Benar kata Lira itu Na,cinta itu akan datang seiring waktu Na, lo harus jalankan semua ini sebagai istri dokter tampan itu, aku yakin dia munkin jodoh untuk lo." kata Hanna.
"Benar itu Na, sekarang saatnya kamu keluar." kata Lira Dan Hanna membawa Nana keluar dari kamarnya saat ini.
Syarif yang melihat Nana memakai Kebaya sedikit hiasan membuat gadis itu tampak cantik, Syarif dengan spontan mengatakannya cantik pada Nana.
"Cantik!! " katanya Spontan.
"Memang cantik oon." kata Gio menyahuti kata Syarif.
"Ahhhh lo gak bisa lihat gue senang." kata Syarif .
Nana ikut duduk disamping Syarif saat ini, saatnya Syarif dan Nana untuk memakaikan cicin pernikahan mereka saat ini, Syarif menghadapan dengan Nana saat ini dan memasangkan cicin pernikahan kejari manis Nana,Nana juga melakukan hal yang sama saat ini setelah itu Nana mencium tangan Syarif yang sudah menjadi suami sah dan imam untuknya dengan lembut, Syarif mencium kening istrinya itu sedikit rasa agak malu namun dicium juga kening istrinya dengan rasa lainn dihatinya saat ini.
setelah itu mereka bersalaman pada kedua orang tua Nana dan pakman dan bibik Syarif yang hadir disana saat ini.
Setelah itu semua dari mereka sudah pulang kembali ke rumah masing-masing, saat ini hanya Nana dan keluarga saja yang tingal dirumahnya, dan Syarif masih bersama mereka saat ini.
"Nak sarif maafkan bapak hari ini memintak kamu menikahi putri kami, kerena bapak tidak ingin tuan Tamsir menganggu kami lagi." kata bapak Nana jujur pada Syarif.
"Iya Nak, semoga saja kamu bisa menjaga putri kami dengan baik,kerena mungkin ini terlalu cepat untuk kelian,yang mungkin belum ada rencana untuk menikah,tapi kalian sudah pasangan kekasih lebih baik bapak memintak kamu menikah." kata ibu Nana lagi.
"Iya buk, saya bisa Terima ini semua kok buk, jangan dipikirkan lagi, saya akan menjaga Nana, dia istrinya saya sekarang pak." kata Syarif ramah pada kedua Orang tua Nana.
"Terimakasih banyak atas bantuan Nak Syarif hari ini membayar hutang kami." kata Bapak Nana senang.
"Iya pak,aku melakukan ini semai Nana!! " kata Syarif membuat Nana saat ini terpaku mendengar kata suaminya itu, kerena tidak percaya saja Syarif seperti ini mau berkorban untuknya.
"Ya sudah kalian istrahalah dulu,bapak ingin istirahat juga." kata Bapak Nana ingin bangikit dari dari duduknya, tapi Syarif menahan bapak Nana.
"Tunggu pak, ada yang ingin saya bicarakan pada bapak dan ibu." kata Syarif.
"Apa nak, katakanlah." kata Mereka berdua menatap Syarif.
"Begini pak, saya tidak bisa tingal bersama bapak disini,saya harus membawa Nana tinggal diapertemen pak, karena saya Dokter tidak bisa tingal jauh dari rumah sakit saat ini, jadi saya harus membawah Nana, apa bapak tidak keberatan dengan ini semua?" kata Syarif pada kedua orang tua Nana.
"Itu adalah keputusan kamu Nak, Saat ini Nana istrinya kamu, tanggung jawab bapak sudah bapak berikan pada kamu, jadi kemana kamu akan membawa istrinya kamu, bapak tidak akan melarang." kata bapak Nana mengerti apa yang dikatakan menantunya itu.
"Semoga saja kamu bisa menjaga Nana dengan baik, dan memperlakukan Nana sebagai istrinya yang kamu inginkan." kata Ibunya Nana.
"Baik buk Saya tidak akan megecewakan ibu dan bapak, aku akan menjaga Nana dengan baik." kata Syarif.
"Na, nantik malam aku akan menjemput kamu,hari ini aku akan kembali kerumah sakit, ada operasi siang ini."kerena waktu Syarif tidak banyak lagi saat ini dia Langsung pergi setelah berpamitan pada kedua orang tua istrinya itu.
Nana hanya megangukan kepala saja menyetujui apa yang dikatakan Syarif saat ini sambil melihat suaminya itu pergi.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments