Satu syarat

"Mas kamu sudah bangun?" kata Nana baru saja melihat suaminya itu baru saja duduk dari tidurnya.

"Mmmm, ini jam berapa Dek?kok bisa aku ketiduran kayak gini.

"Baru saja siap Magrib Mas, kamu cepatan sholat, bentar lagi bapak dan ibu mangil untuk makan malam." kata Nana pada Suaminya itu.

"Baiklah aku sholat dulu ya." kata Syarif bangkit dan berjalan keluar dari kamar itu menuju kamar mandi berada diluar kamar Nana.

Tidak lama Syarif masuk kedalam kamar Nana,istrinya sudah menyiapkan semua keperluan untuk sholatnya, Syarif langsung menunaikan kewajiban terhadap yang maha kuasa itu.

Setelah siap Syarif keluar menyusul istrinya yang berada di meja makan, saat ini kedua orang tua Nana dudah menunggunya, untuk makan malam bersama Kerena ini pertama kali bagi mereka untuk makan malam dengan Menatunya.

"Ayok nak kita Makan,Na kamu bantu suaminya kamu untuk mengabil Kananannya." suruh ibunya Nana pada Putrinya itu.

Nana juga dengan cepat apa yang sudah disuruh ibunya itu, megabilakn nasih dan lauk untuk suaminya saat ini, Syarif sedikit kaku dengan hal seperti ini, kerena selama ini dia hanya terbiasa sendiri.

"Ini Mas, silakan dimakan." kata Nana menaruh piring yang sudah bersih masih dan lauk itu didepan Syarif.

"Terimakasih." kata Syarif sedikit tersenyum pada Nana.

Mereka semua makan dengan diam dimeja makan itu, tampa ada bersuara sampai siap dengan makan malam itu.

Setelah itu Syarif langsung permisi pamit untuk membawa Nana untuk tinggal bersamanya kepada kedua orang tua Istrinya itu.

" Kamu jaga Putri bapak baik-baik ya Nak Syarif, kerena tangung jawab terhadapnya sudah berpinda pada kamu mulai saat ini." kata Bapaknya Nana.

"Baik Pak, saya akan menjaga Nana dengan baik, dan menjadikan istri yang baik untuk keluargaku pak.' kata Syarif pada kedua orang tua Istrinya itu.

" Kamu juga Na, jangan pernah lupa tangung jawab dan kewajiban kamu sebagai istri untuk suaminya kamu, ingat itu Nak." kata Ibunya.

"Iya buk, Nana akan ingat semua apa yang ibuk bilang pada Nana dari siang tadi." kata Nana sedikit manja pada Ibunya itu.

"Jangan manja lagi kami sudah nikah sudah jadi istrinya orang jadi jangan manja lagi." kata Ibunya itu.

Syarif yang melihat tinggka istrinya itu sangat lucu, dia hanya tersenyum saja.

"Ya sudah buk kami pamit dulu." kata Syarif mencium tangan kedua martunya itu, dan juga dikuti Nana, setelah itu Mereka meningalkan rumah kedua orang Nana.

Dalam perjalanan menuju apartemen Syarif, mereka berdua tidak bicara satu kata saja, kerena Nana juga merasa sangat canggung saat ini kerena ini sangat berbeda saat mereka sudah berdua deperti ini, apa lagi Nana juga baru mengenal Syarif beberapa hari ini,dan kejadian tidak terduga hari ini mereka menikah tampa ada persiapan.

Tidak butuh lama menuju apartemen Syarif, mereka berdua sampai, Syarif mengajak istrinya itu untuk turun dari dalam mobilnya itu.

"Kamu turunlah, aku akan mengambil koper kamu dahulu." kata Syarif sedikit dingin, tidak seperti dirumah Nana tadi, sifat Syarif agak sedikit berubah.

"Baiklah Mas. " kata Nana juga ikut turun dalam mobil Syarif.

"Ayok kita Masuk kelife." ajak Syarif pada Nana yang agak bingung pada sifat Syarif saat ini.

Nana hanya bisa mengikuti Syarif dari belakang saat ini, sampai dilantai 3 Mereka Berdua keluar dan menuju Kamar apartemen suaminya itu.

Syarif Membukak pintu apartemennya itu, dan menyuruh Nana masuk.

"Ayok Masuk Dek, kamu gak usah kaku seperti itu,angap rumah kamu sendiri, karena kamu istrinya aku jadi bersikaplah menjadi istri yang baik untuk aku." kata Syarif menegaskan kata-katanya itu.

"Ya Mas." kata Nana tidak banyak bicara.

"Ayok aku antar kekamar, mulai saat ini kamu sudah menjadi istriku, jadi saat ini kita tidak akan berpisah kamar, kita akan hidup seperti pasangan umumnya, walau kita tidak ada cinta karena ini awal dari perjalanan kita untuk rumah tangga kita." kata Syarif pada Nana.

"Tapi Mas, apa itu tidak akan menganggu kamu, kerena kita nikah tidak diduga.? " tanya Nana.

"Walau kita Nikah tampa kita inginkan Dek, tapi kita akan mencoba untuk menjalankan ini seperti semestinya,aku berharap kamu bisa merubah semua menjadi baik, kita bisa Sama-sama menerima ini." kata Syarif masuk kedalam kamarnya membawa koper ditanganya.

"Jika itu yang kamu inginkan, tapi ada satu Syarat Mas, sebelum ada rasa cinta dihati kita, kamu tidak boleh meyentuhku!! " kata Nana sedikit terbanta mengatakan itu pada suaminya itu.

"Ok, tidak masalah tapi kata tetap berbagi ranjang, kerena aku tidak mau kita tidur terpisah, mengerti. " kata Syarif penuh tekanan pada istrinya itu..

"Baiklah, tidak masalah sekedar berbagi ranjang." kata Nana santai.

"Kamu boleh meyimpan pakaian kamu disebelah lemari ku itu.' kata Syarif pada istrinya itu.

Nana langsung merapikan dan menyusun pakaiannya kedalam lemari yang sama dengan pakaian Syarif.

Setelah siap dengan itu Nana tidak melihat Syarif berada dikamar itu,Nana mencari Syarif keluar, Syarif mdlihat istrinya sudah siap dengan kerjaan.

" Apa kamu sudah siap ?"tanya nya pada Nana.

"Sudah Mas,kata Nana ikut duduk disamping Syarif saat ini yang lagi menatapnya.

"Kita keluar untuk belanja dek, kerena tidak ada bahan untuk kamu masak besok." kata Syarif pada Istrinya itu.

"Apa gak besok saja Mas, kenapa tadi tidak sekalian kita belanja!! " kata Nana sedikit malas keluar lagi.

"Tidak ingat Dek, ini baru ingat makanya aku ngajak kamu." jawab singkat Syarif apa adanya.

"Ya sudah ayok, sebelum kemalaman ini Mas.' kata Nana berdiri dari duduk nya saat ini.

"Ayok!! " senyuman Syarif terpancar dibibirnya saat ini.

Ada rasa senang didiri Syarif saat ini, kerena tidak disangkah dia sudah menikah saja, sudah menjadi seorang suami.

Tangung jawabnya saat ini untuk Nana akan dimulai hari ini, Syarif akan mencoba menjalankan pernikahan mereka yang tidak terduga ini dengan Sama-sama menerima, cinta akan datang seiringnya Waktu.

Setelah sampai di supermarket Mereka berdua masuk kedalam, dan Syarif menemani Nana memilih bahan yang akan dibutuhkannya nantik, Nana memilih sayuran dan Bahan lain untuk dia olah nantik, setelah itu Nana berajak ketempat dimana ikan dan daging, Nana bingung apa yang tidak disuka Syarif.

"Mmmm Mas, aku bingung memilih yang apa, apa l ikan yang kamu gak suka, kerena aku tidak tahu?" kata Nana menatap Suaminya itu.

"Jika ikan,aku suka semuanya,kecuali Kerang,selain itu aku makan." jawabnya santai.

"Jika daging apa kamu suka?" tanya lagi.

"Tidak ,,aku tidak suka daging, cuma ayam saja, jika kamu menyukai Daging kamu bisa masak,tidak usah memikirkan aku Dek." kata Syarif lembut.

"Baiklah Aku akan mengambil beberapa jenis ikan, dan daging ya." kata Nana mulai Memasukan berapa Macam ikan kedalam keranjang belanjaan yang dibawa Syarif.

"Ok, terserah ibu yang tukang masak." canda Syarif.

Syarif tersenyum saja memperhatikan istrinya itu belanja sangat pokus dan setelah siap dengan itu, mereka pinda rak kembubu yang akan Nana perlukan.

Nana memilih Semua keperluan yang itu, dan Syarif tetap saja menemani istrinya itu sampai siap dengan memilih semua yang dibutukan.

**************

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

kayak aku, klo lagi belanja serius bngt🤭

2023-05-25

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Pertemuan kedua
3 Nikah,,yang tidak disangkah!
4 Kembali kerumah Mertua
5 Satu syarat
6 Perbincangan sebelum tidur
7 Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8 Usil Syarif pada istrinya
9 Bersama Sahabat
10 Jahil Syarif di pagi hari
11 Sarapan pagi bersama keluarga suami
12 Bingung dengan tingkah suaminya
13 Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14 Saling bercerita masa lalu
15 Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16 Merasa kaku
17 Beristirahat sejenak
18 Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19 Berdebat di pagi hari
20 Kecelakaan
21 Butuh dirawat
22 Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23 Merasa bersalah pada istrinya
24 Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25 Tidak bisa pokus
26 Sangat Merindukan Dia
27 Kembali Keapartemen
28 Bertemu dengan mertua
29 Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30 Nasehat seorang Papa
31 Ketahuan Mertuaa
32 Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33 Selalu seprti itu
34 Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35 Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36 Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37 Cerita dengan Sang Papa
38 Ketahuan untuk kedua kalinya
39 Berdebat kerena ulah Syarif
40 Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41 Kembali kekota lagi
42 Pujian untuk Nana dari mertua
43 Akhirnya bisa mendapatkannya
44 Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45 Pengakuan dari istri
46 Akan kerumah baru
47 Rumah Baru
48 Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49 Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50 Saling mencitai
51 Ungkapan hati sahabat
52 Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53 Bertemu dia
54 Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55 Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56 Sedikit salah paham
57 Sangat bahagia
58 Akhirnya mendapat bukti asli
59 Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60 Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61 Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62 Syarif sangat emosi kerena Sari
63 Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64 Keinginan yang aneh
65 ingin Makan soto
66 tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67 Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68 Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69 Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70 Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71 Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72 Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73 Senang menganggunya
74 Hanna merasa kecewa saat ini
75 menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76 Memutuskan untuk pergi darinya
77 Mengantarkan Hanna ke desa
78 Aku ingin menikahinya
79 Keputusan Reza
80 Jadi istri sah Reza
81 Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82 Lahiran
83 Kebersamaan mereka
84 Suasana ribut jika bertemu
85 Akhir dari cinta Syarif dan Nana
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Pertemuan kedua
3
Nikah,,yang tidak disangkah!
4
Kembali kerumah Mertua
5
Satu syarat
6
Perbincangan sebelum tidur
7
Hal bodoh Nana, membuat malu pada suaminya
8
Usil Syarif pada istrinya
9
Bersama Sahabat
10
Jahil Syarif di pagi hari
11
Sarapan pagi bersama keluarga suami
12
Bingung dengan tingkah suaminya
13
Sikap hangat Syarif pada keluarga Istrinya
14
Saling bercerita masa lalu
15
Kejadian yang tidak diduga di pagi hari
16
Merasa kaku
17
Beristirahat sejenak
18
Makan malam bersama Sahabat suami dan mendapatkan tiket bulan madu
19
Berdebat di pagi hari
20
Kecelakaan
21
Butuh dirawat
22
Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh Nana,membuat Nana malu pada suaminya
23
Merasa bersalah pada istrinya
24
Keluar Kota, membuat Nana tidak rela
25
Tidak bisa pokus
26
Sangat Merindukan Dia
27
Kembali Keapartemen
28
Bertemu dengan mertua
29
Sedikit ungkapan perasaan Syarif pada Nana
30
Nasehat seorang Papa
31
Ketahuan Mertuaa
32
Jalan Malam sambil cari angin segar didesa
33
Selalu seprti itu
34
Menghabiskan libur satu hari bersama keluarga suami
35
Mancing bersama dengan rasa bahagia keluarga baru
36
Ikan bakar bumbu cinta dan rasa senang dikebut bersama keluarga suami
37
Cerita dengan Sang Papa
38
Ketahuan untuk kedua kalinya
39
Berdebat kerena ulah Syarif
40
Membuat kesal Syarif karena Sari megukapkan perasaannya
41
Kembali kekota lagi
42
Pujian untuk Nana dari mertua
43
Akhirnya bisa mendapatkannya
44
Akhirnya kamu miliku, istri yang sebenarnya
45
Pengakuan dari istri
46
Akan kerumah baru
47
Rumah Baru
48
Tidak sengaja bertemu dia lagi membuta mut Syarif hilang
49
Nana jadi salah tingkah akibat ulah suaminya terlalu jujur
50
Saling mencitai
51
Ungkapan hati sahabat
52
Rasa perhatian dan cinta membuat hati kedua wanita cantik itu bahagia
53
Bertemu dia
54
Ada rasa kecewa dan keraguan saat ini pada suaminya
55
Memberikan waktu untuk istrinya agar bisa bicara
56
Sedikit salah paham
57
Sangat bahagia
58
Akhirnya mendapat bukti asli
59
Nana merasa senang sudah melihat hasilnya
60
Dokter Ridwan berdebat dengan Sari
61
Orang tua Nana menolak kemauan putrinya, belum waktunya untuk bersama
62
Syarif sangat emosi kerena Sari
63
Meresa sedih dan putus asa, Sari terpuruk dan hatinya sangat sakit
64
Keinginan yang aneh
65
ingin Makan soto
66
tampak senang berkumpul kembali dengan sahabat
67
Harus membuang perasaan itu, walau sedih tidak munkin dipaksakan
68
Mintak mainan kuda-kuda sebentar
69
Hanna lagi berpikir dan merasa bimbang setelah apa yang diucapkan sahabatnya
70
Syarif extra sabar menghadapi istrinya
71
Belanja tidak disangka dia mintak maaf
72
Nana dan Syarif tidak masalah dengan semuanya
73
Senang menganggunya
74
Hanna merasa kecewa saat ini
75
menimpakan kesedihan pada sahabatnya
76
Memutuskan untuk pergi darinya
77
Mengantarkan Hanna ke desa
78
Aku ingin menikahinya
79
Keputusan Reza
80
Jadi istri sah Reza
81
Tidak terasa tiga hari berlalu Hanna menikah dengan Reza dengan tiba-tiba saja.
82
Lahiran
83
Kebersamaan mereka
84
Suasana ribut jika bertemu
85
Akhir dari cinta Syarif dan Nana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!